Telset.id, Jakarta – Robot selam humanoid buatan Universitas Stanford di California menyelam ke bangkai kapal dan pesawat yang tenggelam dengan cara luar biasa.
Robot selam humanoid melakukan cara yang selama ini tidak bisa dilakukan oleh manusia. Dikenal sebagai OceanOneK, ia membuat sang operator seperti di bawah air.
OceanOneK menyerupai penyelam manusia dari depan. Lengan, tangan, dan matanya mempunyai penglihatan 3D, menangkap dunia bawah laut dalam warna penuh.
Bagian belakang robot memiliki komputer dan delapan pendorong multiarah yang membantu dengan hati-hati melakukan manuver di lokasi kapal karam nan rapuh.
BACA JUGA:
- Drone Bawah Air Berburu Harta Karun di Dasar Laut
- Drone Israel Punya Akurasi 100 Persen Tembak Jatuh Sasaran
Saat di permukaan laut menggunakan kontrol untuk mengarahkan OceanOneK, sistem umpan balik haptic (berbasis sentuhan) membuat operator merasakan hambatan.
Kemampuan penglihatan dan sentuhan realistis OceanOneK cukup untuk membuat orang merasa seperti menyelam di kedalaman tanpa bahaya atau tekanan bawah air.
Robotika Universitas Stanford, Oussama Khatib, dan para murid bekerja sama dengan arkeolog laut dalam mulai mengirim robot itu untuk menyelam pada September.
Seperti Telset kutip dari CNN, Senin (8/8/2022), tim baru saja menyelesaikan ekspedisi bawah laut pada Juli 2022. Sejauh ini, OceanOneK telah menjelajahi banyak titik.
Ia menjelajahi pesawat Beechcraft Baron F-GDPV yang tenggelam, kapal uap Italia Le Francesco Crispi, kapal Romawi abad kedua di lepas pantai Corsica, dan lain-lain.
“Anda bergerak sangat dekat dengan struktur menakjubkan ini .Sesuatu yang luar biasa terjadi ketika Anda menyentuhnya. Anda benar-benar merasakannya,” kata Khatib.
BACA JUGA:
- SpotMini, Robot Anjing yang Bisa Jadi “Mandor” Bangunan
- Angkatan Laut AS Kembangkan Robot Belalang untuk Lacak Bom
“Saya tidak pernah mengalami hal seperti itu dalam hidup. Seolah sayalah yang menyentuh bangkai kapal dari jarak 500 meter. Saya benar-benar merasakannya,” ujarnya.
OceanOneK bisa menjadi awal dari masa depan untuk eksplorasi bawah laut yang terlalu berbahaya bagi manusia. Ia bisa membantu kita melihat lautan dengan cara baru. [SN/HBS]