Telset.id, Jakarta – Teknologi AI ternyata bisa dikembangkan untuk kebutuhan militer. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Palantir mengembangkan teknologi AI yang mampu bekerja di bidang militer seperti perang melawan musuh dan menjaga keamanan.
Dikutip Telset dari Engadget pada Kamis (27/04/2023), perusahaan merilis demo video dari penawaran terbarunya, Palantir Artificial Intelligence Platform (AIP).
Teknologi AI yang mampu mengintegrasikan model bahasa besar atau Large Language Model (LLM) seperti GPT-4 OpenAI atau Bard Google ke dalam jaringan yang dioperasikan secara pribadi.
Hanya saja berbeda dengan ChatGPT dan Bard, AIP dapat digunakan untuk kepentingan militer dan menjalankan taktik perang.
BACA JUGA:
- Khawatir AI Bakal Jadi Ancaman, Bos AI Google Pamit Mundur
- Pengguna Apple Watch Bakal Punya Pelatih Berbasis AI
- Alibaba Bikin Pesaing ChatGPT, Namanya Tongyi Qianwen
Seperti dalam video demo di atas, seorang operator militer yang bertugas memantau teater Eropa Timur menemukan pasukan musuh berkumpul di dekat perbatasan.
Operator pun merespons dengan meminta AIP membantu mengerahkan drone pengintai, memulai respons taktis terhadap agresi yang dirasakan dan bahkan mengatur gangguan komunikasi musuh.
Selanjutnya teknologi AI untuk perang ini akan memperkirakan komposisi dan kemampuan musuh dengan meluncurkan drone Reaper pada misi pengintaian sebagai tanggapan atas permintaan operator tadi.
Lebih lanjut dijelaskan pula kalau sistem operasi AIP didasarkan pada 3 pilar utama. Pertama AIP akan menerapkan sistem rahasia, yang dapat mengurai data rahasia dan non-rahasia secara real-time, secara etis dan legal.
Pilar kedua adalah pengguna akan dapat mengubah cakupan dan tindakan setiap LLM dan aset di jaringan. AIP itu sendiri akan menghasilkan catatan digital yang aman dari seluruh operasi.
“Penting untuk mengurangi risiko hukum, peraturan, dan etika yang signifikan dalam pengaturan sensitif dan rahasia,” tulis Palantir di dalam video tersebut. Sedangkan pilar ketiga adalah pagar pembatas industri terkemuka.
BACA JUGA:
- Open AI Siapkan ChatGPT-5, Dirilis Akhir 2023
- Bos OpenAI Takut ChatGPT akan Gantikan Pekerjaan Manusia
Meskipun canggih, demo AIP tidak merinci langkah apa yang diambil untuk mencegah gangguan teknologi AI yang mungkin terjadi. Contohnya ketika sistem tidak bisa mengecek data dengan baik, sehingga melakukan langkah yang salah. [NM/HBS]