Telset.id, Jakarta – Nyaris tidak ada orang yang berkecimpung di dunia teknologi dan desain yang tidak mengenal komputer Mac. Tapi, seorang arsitek, dan filsuf terkenal, Buckminster Fuller pernah mengira Apple II (generasi awal Mac) adalah kotak mainan.
Komputer Apple II adalah perangkat PC rumahan yang dirancang dua pendiri Apple, Steve Wozniak dan Steve Jobs, dan menjadi tonggak kesuksesan Apple hingga sekarang.
Komputer Apple II diproduksi oleh Apple Computer dan dirilis untuk pertama kalinya pada tahun 1977. PC komputer itulah merupakan “nenek moyang” Apple Mac, yang kini banyak digunakan di seluruh dunia, terutama mereka yang bekerja dibidang desain.
Ada cerita lucu dari Buckminster Fuller, seorang perancang, arsitek, dan filsuf terkenal tentang Apple II. Ia sempat mengira Apple II hanyalah sebuah mainan, saat pertama dikenalkan oleh Steve Jobs.
BACA JUGA:
- Apple “Pensiunkan” MacBook Pro Versi Non-Touch Bar
- Fitur Baru macOS Ventura untuk Mac Lebih Multitasking, Cek Daftarnya!
Saat itu, Fuller melakukan pembicaraan pribadi dengan Steve Jobs pada masa-masa awal perintisan Apple. Jobs diketahui memang sangat terkesan dengan sosok Fuller yang banyak menelorkan penemuan penting.
Saat ini, Fuller memang kurang dikenal publik. Tapi asal tahu saja, setelah 40 tahun kematiannya, karya dan pengaruhnya pada selusin bidang yang berbeda masih terus berlanjut.
Beberapa diantaranya, Kubah Geodesik yang dipopulerkannya dalam bidang arsitektur, dan senyawa karbon “buckminsterfullerene”, yang menyematkan namanya untuk mengenang penemuannya itu.
Pada tahun 1980an, nama Buckminster Fuller dan Steve Jobs memang sangat terkenal. Bahkan, Anda harus membayar mahal untuk bisa menyaksikan acara talk show yang menampilkan dua sosok jenius itu secara bersama-sama di atas panggung.
Dan pada 24 Oktober 1980, pembuat film Taylor Barcroft membuat skenario untuk mempertemukan Fuller dan Jobs di kantor Apple di Bandley Drive, Cupertino.
Barcroft yang saat itu baru pertama kali bertemu dan melihat Fuller secara langsung, memberikan pidato penyambutannya, lantas bersama juru kamera mengantarnya berkeliling ke kantor Apple di Cupertino.
Tapi sebenarnya tujuan di balik itu adalah untuk membuat Fuller dan Jobs berbicara di depan kamera. “Saya bersama Bucky Fuller untuk Steve Jobs,” katanya kepada resepsionis.
“Saya tahu Jobs adalah penggemar Bucky,” kata Barcroft. “Siapa pun seperti Jobs akan menjadi penggemar Bucky. Saya ingin Bucky bertemu Jobs,” ujarnya.
Mimpi itu adalah akses informasi di seluruh dunia. Apple akan memainkan peran besar dalam mencapai mimpi tersebut, tetapi tidak pada Oktober 1980.
Barcroft berharap, hanya dengan muncul bersama Fuller akan membuatnya bisa mewawancarai Jobs. Tak sia-sia, upaya yang dilakukannya ternyata berhasil.
Jobs duduk bersama Fuller. Momen itu difilmkan selama beberapa menit. Kemudian, Jobs membawa Fuller berkeliling, namun tidak ada seorang pun yang tahu apa yang mereka obrolkan.
BACA JUGA:
- Komputer Jadul Apple II Ditemukan Simpan “Harta Karun”
- Wiihh!! Caviar Sulap iPhone 12 Terbaru Jadi Mirip Apple I
Padahal, harapan Barcroft, pertemuan Jobs dan Fuller akan memberi serial dokumenter yang apik. Namun demikian, ia tak mendapatkan hasil apapun di sana.
Yang tersisa dari pertemuan itu adalah perkataan Fuller sesudah pergi dengan Jobs. “Fuller tidak percaya tentang komputer Apple II,” begitu kenang Barcroft.
“Fuller berpikir komputer Apple II hanyalah sebuah mainan,” lanjut Barcroft sambil mengenang momen kematian Fuller 40 tahun silam atau pada 1 Juli 1983.
Buckminster Fuller meninggal pada 1 Juli 1983. Dia tidak pernah melihat Mac, dan tentunya tidak pernah membayangkan dunia informasi yang akan ada di tangan setiap pengguna iPhone saat ini. [SN/HBS]