Telset.id, Jakarta – Para ahli memastikan, beredarnya kabar terkait Covid-19 varian Delmicron adalah berita hoaks. Istilah dari varian Covid-19 yang baru ini pertama kali muncul dari pertanyaan gugus tugas Maharashtra India untuk Covid-19, Dr Shashank Joshi.
Ia menyatakan, varian baru Covid-19 Delmicron telah ditemukan. Dikutip Telset dari TV 18 pada Senin (27/12/2021), varian ini merupakan gabungan dari Delta dan Omicron yang menyebabkan meningkatnya angka kasus positif di Eropa dan Amerika Serikat.
“Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS telah menyebabkan tsunami kecil kasus,” kata Dr Shashank pada Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Masuk Indonesia
Menurutnya, Covid-19 varian Delmicron harus diwaspadai sebagaimana varian Delta yang banyak ditemukan di India dan menewaskan banyak orang. Pernyataan Dr Shashank soal Delmicron viral dan membuat masyarakat takut.
Covid-19 Varian Delmicron Hoaks
Masyarakat takut karena varian baru ini dapat meningkatkan angka positif Covid-19 dan menambah jumlah pasien yang meninggal. Di sisi lain banyak ahli yang mengkritik pernyataan dari Dr Shashank.
Misalnya saja Direktur Tata Institute for Genetics and Society Bangalore, Dr Rakesh Kumar Mishra, yang menilai kalau Delmicron adalah hoaks Covid-19 dan menyesatkan.
“Delmicron adalah istilah yang menyesatkan. Tidak ada varian baru dengan nama ini,” tuturnya.
Dr Rakesh beralasan tidak mungkin ada seseorang yang terinfeksi 2 varian Covid-19 sekaligus di dalam tubuhnya. Alasan lainnya karena WHO tidak mengumumkan varian Delmicron kepada publik.
Baca juga: CES 2022 Tetap Digelar di Tengah Bahaya Omicron
“Sangat jarang orang yang sama memiliki kedua varian dan bahkan tidak tepat untuk memberikan nama baru. Jika dan ketika varian baru datang, WHO yang memberi nama,” jelas Dr Rakesh.
“Saat ini, di beberapa negara ada peningkatan kasus karena 2 varian yaitu Omicron dan Delta. Tapi tidak membuat varian baru,” tambahnya seperti dikutip dari Times of India.
Perlu diketahui, WHO adalah lembaga kesehatan dunia yang berwenang dalam mengumumkan varian Covid-19. Biasanya varian baru ditemukan setelah melakukan kajian yang mendalam dan WHO akan memberikan nama varian sesuai alfabet.
Contohnya ketika WHO menemukan varian baru setelah varian Omicron, maka nama varian tersebut akan berawalan huruf setelah O misalnya phi, rho, sigma dan lain sebagainya. Bukan kembali ke huruf D seperti Delmicron.
Selain di India, kritikan atas varian Delmacron juga muncul dari Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban.
“Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta. Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu,” ungkap Zubairi.
Baca juga: 10 Situs untuk Bantu Pasien Covid-19
Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta. Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73% dari total kasus baru.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 26, 2021
Sedangkan menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Dr Nadia Tarmizi, Pemerintah Indonesia belum mendapatkan informasi dari WHO mengenai Delmicron.
“Sampai saat ini WHO belum menyebutkan tentang varian ini,” ucapnya singkat.
WHO dan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat pun belum mengomentari munculnya istilah Delmicron yang ramai di media sosial. Oleh karenanya dapat dipastikan kalau varian tersebut adalah hoaks. (NM/MF)