Ngeri! Fenomena Badai Matahari Picu Kiamat Internet Berbulan-bulan

Telset.id, Jakarta – Fenomena badai matahari ekstrem yang terjadi sekali dalam satu abad bisa membuat seluruh dunia mengalami “kiamat internet”. Menurut sebuah studi baru, kiamat internet itu bisa memengaruhi seluruh dunia hingga berbulan-bulan.

Sebagaimana dilansir dari NDTV, Sabtu (11/9/2021), kiamat internet bakal membuat seluruh dunia tidak dapat terhubung ke internet selama berminggu-minggu, bahkan selama berbulan-bulan.

Matahari terus-menerus membombardir Bumi dengan partikel elektromagnetik. Partikel-partikel yang biasanya disebut angin matahari ini biasanya dikirim ke kutub oleh perisai magnet Bumi yang melindunginya dari kerusakan.

{Baca Juga: Blue Origin Sukses Bawa Bos Amazon Jeff Bezos ke Luar Angkasa}

Sekitar setiap 100 tahun sekali, angin matahari ini berubah menjadi badai matahari besar nan ekstrem. Peneliti mengingatkan, badai ini memiliki efek serius bagi kehidupan umat manusia.

Studi Mengenai Badai Matahari Ekstrem

Badai matahari kiamat internet
Studi terbaru mengenai badai matahari

Studi berjudul ‘Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse’ dipresentasikan pada konferensi komunikasi data SIGCOMM 2021.

Penulis studi, Sangeetha Abdu Jyothi dari University of California, Irvine, menulis bahwa kemajuan teknologi modern bertepatan dengan periode aktivitas matahari yang lemah dan matahari diperkirakan akan menjadi lebih aktif dalam waktu dekat.

Para ilmuwan memperkirakan kemungkinan cuaca luar angkasa yang ekstrem berdampak langsung ke Bumi antara 1,6 dan 12 persen dalam dekade berikutnya.

{Baca Juga: Selain Lebih Kencang, Kenali Kelebihan 5G Dibanding Jaringan 4G}

Menurut penelitian, infrastruktur internet regional akan menghadapi risiko kerusakan yang rendah bahkan dalam badai matahari besar-besaran karena serat optik itu sendiri tidak terpengaruh oleh arus yang diinduksi secara geomagnetik.

Tetapi risikonya lebih tinggi untuk kabel bawah laut yang panjang. Jika badai matahari mengganggu sejumlah kabel ini, hal itu dapat menyebabkan terputusnya konektivitas antar negara meskipun infrastruktur lokal tetap utuh.

“Infrastruktur kami tidak siap untuk peristiwa matahari skala besar. Kami memiliki pemahaman yang sangat terbatas tentang tingkat kerusakan yang akan terjadi,” kata Abdu Jyothi.

{Baca Juga: ARM Sukses Bikin Chip dari Material Plastik}

Masih berdasarkan studi tersebut, Bumi akan memiliki waktu sekitar 13 jam untuk bersiap menghadapi kondisi ini. Fenomena yang sama tercatat telah terjadi dua kali, tepatnya pada tahun 1859 dan pada tahun 1921.

Belum diketahui kapan tepatnya fenomena yang sama akan terulang. Seandainya terjadi, apakah kalian siap menghadapi kiamat internet? (HR/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI