Operator seluler Hutchison 3 Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tri, telah meresmikan layanan 4G LTE di spectrum 1.800 MHz di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Meski belum resmi dikomersialkan, namun Tri sudah bisa memamerkan kecepatan jaringan 4G miliknya.
Di frekuensi 1.800 MHz, Tri memiliki frekuensi selebar 10 MHz. Dan mereka mengalokasikan setengah (5 MHz) dari frekuensi itu untuk menjalankan jaringan 4G LTE. Dari frekuensi selebar itu secara teoritis bisa digeber untuk menjalankan koneksi internet dengan kecepatan 36 Mbps.
“Teorinya kecepatan maksimal memang 36 Mbps, tapi saat dites di ponsel, maksimalnya turun jadi 35 Mbps,” ujar Raden Tofan Saifudin Akbar, GM Customer Experience Management Tri Indonesia di Banjarmasin, Senin (6/7/2015) kemarin.
Jika Tri mengalokasikan semua frekuensi yang dimiliki, maka kecepatannya akan mencapai 75 Mbps. Namun Tri nantinya tetap ingin menjalankan layanan 3G-nya bersamaan dengan layanan 4G LTE. Jadi mereka hanya ingin mengalokasikan 5 MHz untuk layanan 4G LTE.
“Secara nasional, BTS Tri sudah meng-cover sekitar 86% populasi penduduk Indonesia. Dan nantinya jaringan 4G akan saling mengisi dengan jaringan 3G,” ujar Andi Djoewarsa, Head of Brand Communications Tri dalam acara yang sama.
Pihak Tri mengklaim, saat ini semua infrastruktur BTS milik mereka sudah 4G ready. “Semua sudah siap. Tinggal diaktifkan saja,” klaim Tofan.
Saat ini Tri mempunyai sekitar 54,8 juta pelanggan secara nasional. Dan dari jumlah itu, sekitar 86% adalah pelanggan paket data. Maka tak heran jika sekitar 55% pendapatan Tri berasal dari paket data.[HBS]