Telset.id, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan XL Axiata meluncurkan program inkubasi bertajuk Sispreneur. Program tersebut akan diikuti kaum perempuan yang selama ini aktif sebagai pelaku usaha mikro.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, mengatakan program hasil kolaborasi antara Kemen PPPA dan XL Axiata ini sasarannya adalah 200 perempuan pelaku usaha mikro binaan Kemen PPPA. Pelatihan ini dilakukan untuk mendorong penggunaan teknologi dalam mengembangkan usaha mereka.
“Melalui adaptasi dengan teknologi dan pemanfaatan e-commerce, perempuan penggerak pelaku usaha mikro berpotensi menguasai pasar dan terus memperbesar kontribusi ekonomi bagi bangsa. Saya perlu mengingatkan bahwa perempuan melek digital adalah sebuah keharusan,” kata Bintang.
{Baca juga: XL Axiata Hadirkan PRIO Club dengan Kuota 300 GB}
Melalui konferensi pers virtual pada Rabu (12/08/2020), Bintang menambahkan 99,99% usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selain itu, lebih dari 50% usaha mikro dan kecil di dunia dimiliki oleh perempuan.
Nantinya peserta yang terpilih mengikuti program ini akan mendapatkan pembinaan secara gratis, baik secara konseptual, maupun praktek untuk mengembangkan usaha secara mandiri dan konkret.
“Selain itu, mereka juga mendapatkan peluang untuk memperbesar jaringan pemasaran produk, serta memperluas cakupan pasar dan meningkatkan mutu serta kualitas produknya sehingga tidak menutup kemungkinan untuk menjual produknya, baik lintas provinsi maupun hingga keluar negeri,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengungkapkan bahwa program tersebut membuat perempuan pelaku usaha mikro mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan bisnis kecil dengan memanfaatkan teknologi digital.
{Baca juga: XL Axiata Enggan Berkomentar Terkait Layanan Live.On}
Program Sispreneur antara Kemen PPPA dan XL Axiata akan membantu para perempuan pelaku UMKM untuk beradaptasi dalam menghadapi pandemi Covid-19 agar usaha mereka bisa tetap berjalan maksimal.
“Program kelas inkubasi ini menjadi sangat relevan untuk kami selenggarakan saat ini agar dapat membantu di dua sisi sekaligus, yaitu sisi perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga dan UMKM yang dikelolanya agar bisa menopang ekonomi keluarga dan menggerakkan ekonomi di lingkungan sekitarnya,” ujar Dian.
Kelas inkubasi pada program Sispreneur akan dilaksanakan secara online, menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Ada tiga hal pokok mendasar yang diajarkan.
Pertama, product ready, yaitu membangun pola pikir seorang perempuan pelaku wirausaha (womenpreneur) menyangkut pengembangan usaha secara nyata, baik dari sisi manajemen keuangan, hingga pemilihan produk.
Kedua, market ready, yaitu mendidik para perempuan pelaku usaha mikro untuk bisa memastikan kualitas produk sesuai dengan target market yang disasar.
{Baca juga: Live.On Provider Digital dari XL Axiata, Apa Kelebihannya?}
Ketiga, digital and marketplace ready, mengajarkan para perempuan pelaku usaha mikro cara menggunakan channel promosi agar bisa lebih menjual seperti di platform media sosial, serta didukung juga oleh Bukalapak sebagai marketplace yang mendukung kelangsungan bisnis UMKM tanah air.
Para peserta Kelas Inkubasi berdomisili tersebar di 4 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka juga merupakan pelaku usaha mikro yang selama ini memang belum berbisnis secara online. Mereka memiliki produk atau jasa antara lain makanan dan kerajinan tangan.
Para peserta nantinya berhak mendapatkan starter pack berupa sim card XL Biz secara gratis dengan benefit Paket Data 5 GB, unlimited Call & sms ke sesama XL, 30 Menit + 30 Sms ke operator lain, inlimited WA, Line, free akses Facebook & Instagram sebesar 1 GB, dan Pulsa sebesar Rp 5.000.
{Baca juga: Percepat Transformasi Digital, XL Axiata Gandeng Google Cloud}
Program ini diresmikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ibu Bintang Puspa Yoga dan Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini. Peresmian ini juga dihadiri oleh CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin dan Founder Bittersweet by Najla, Najla Bisyir. (NM/MF)