Telset.id, Jakarta – Sebuah kebocoran udara di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akhirnya terlacak ke sisi Rusia, menyusul pencarian ketika “ronda” tengah malam yang dilakukan oleh para astronot.
NASA mengatakan bahwa dua orang Rusia dan satu orang Amerika Serikat di dalam pesawat tiba-tiba dibangunkan pada Senin (28/9/2020) malam waktu setempat untuk segera memperbaiki kebocoran udara di ISS.
Kejadian kali ini merupakan yang kali pertama dalam waktu lebih dari sebulan. Para kru harus mengisolasi diri di pihak Rusia dalam upaya untuk menemukan kebocoran udara di ISS yang semakin besar.
Ternyata, alih-alih kebocoran kali ini semakin besar, perubahan suhu sementara mengakibatkan pembacaan tekanan udara kabin yang salah. Menurut NASA, kebocoran udara di ISS kali pertama terlihat setahun lalu.
{Baca juga: Bakteri Ternyata Melakukan Perjalanan dari Mars ke Bumi}
Pejabat NASA menekankan bahwa kebocoran tetap kecil dan tidak menimbulkan bahaya. Para astronot akan menggunakan detektor kebocoran untuk mencoba menunjukkan kebocoran di ruang utama.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (4/10/2020), NASA mengirimkan tangki pasokan udara tambahan dalam pengiriman stasiun luar angkasa berikutnya, yang dijadwalkan berangkat dari Virginia.
Dalam dua minggu, dua orang Rusia dan seorang Amerika Serikat dijadwalkan tiba di ISS, diikuti oleh tiga orang Amerika Serikat dan satu orang Jepang pada peluncuran kedua astronot SpaceX, 31 Oktober 2020.
Stasiun ISS Terpaksa Manuver Darurat
Sebelumnya diberitakan, stasiun ISS terpaksa melakukan manuver darurat untuk menghindari kemungkinan tabrakan dahsyat dengan potongan atau puing-puing luar angkasa.
Diungkapkan NASA, para kru ISS berlindung, sementara pengawas bekerja untuk segera menyesuaikan manuver “laboratorium terapung” yang mengorbit sekitar 260 mil di atas Bumi.
Astronot Amerika Serikat dan sepasang astronot Rusia pindah ke pesawat ruang angkasa Soyuz saat perubahan arah dimulai. Benda misterius itu meluncur melewati stasiun dalam jarak kurang satu mil.
Kejadian tersebut berlangsung Rabu (23/9/2020). Insiden itu menyoroti bahaya peningkatan jumlah sampah luar angkasa di orbit.
{Baca juga: ISS Lakukan Manuver Darurat Demi Hindari Puing-puing Luar Angkasa}
“@Space_Station telah melakukan manuver sebanyak tiga kali sepanjang 2020. Tujuannya untuk menghindari puing-puing luar angkasa,” kata bos NASA, Jim Bridenstine, setelah nyaris gagal.
NASA mengaku terlambat melihat puing-puing itu dan harus menyalakan mesin pesawat kargo Rusia yang terpasang di ISS untuk menghindarinya. Beruntung, ISS berhasil menghindari objek tersebut.
Meskipun ISS membutuhkan manuver mendesak, NASA mengklaim bahwa kru tidak dalam bahaya. Padahal, sekadar informasi, ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan sekitar 17.130 mil per jam. (SN/MF)