Telset.id, Jakarta – #RIPTwitter sempat trending. Twitter dibanjiri unggahan orang-orang yang mengucapkan selamat tinggal. Apakah era Twitter segera berakhir?
#RIPTwitter menjadi tren pada akhir pekan kemarin. Banyak pengguna Twitter mengunduh data. Mereka juga berbagi tempat alternatif sebagai pengganti akun Twitter.
Bos baru Twitter, Elon Musk, yang tidak pernah mengabaikan tren, merespons gegera tersebut dengan mencuit sebuah meme batu nisan dengan logo Twitter di atasnya.
Karyawan Twitter telah berbondong-bondong pergi. Setengah dari keseluruhan karyawan Twitter diberhentikan oleh Musk satu minggu setelah mengakuisisi platform itu.
Bahkan, banyak karyawan lain yang memilih untuk pergi dari Twitter sejak Musk mengirim email yang menuntut kondisi kerja “hardcore” dan jam kerja yang panjang.
Cukup banyak karyawan penting Twitter yang hengkang. Mereka adalah insinyur, pengembang, dan pembuat kode. Mereka telah berkontribusi terhadap eksistensi Twitter.
Seperti Telset kutip dari BBC, ada dua kerentanan terbesar yang dapat menjatuhkan secara cepat “si burung biru” dari tempatnya selama ini bertengger.
BACA JUGA:
- Elon Musk Resmi Cabut Pemblokiran Akun Twitter Donald Trump
- Centang Biru Twitter Hadir Kembali 29 November 2022
Mungkinkah Twitter diretas?
Yang pertama dan paling jelas adalah peretasan yang membawa bencana. Twitter, seperti semua situs besar, akan terus-menerus diserang oleh sejumlah aktor jahat.
Semua pemimpin dunia, politisi, dan selebritas memiliki akun Twitter pribadi dengan jutaan pengikut–hal yang mudah bagi peretas untuk beraksi dan mencari korban.
Atau, peretas mungkin ingin Twitter menghilang. Karenanya, mereka membombardirnya dengan lalu lintas padat untuk melihat apakah Twitter kewalahan dan lantas dimatikan.
Upaya seperti itu akan terjadi setiap saat bak pertempuran terus-menerus. Apalagi, keamanan dunia maya adalah bagian penting dari operasi sehari-hari perusahaan abad ke-21.
Minggu lalu, kepala keamanan dunia maya Twitter, Lea Kissner, keluar dari perusahaan. Tidak tahu apakah ia diganti. Twitter tidak memberi pernyataan apapun soal Kissner.
Namun, keamanan Twitter sepertinya cukup kuat. Anda tidak dapat menjalankan situs yang dipakai 300 juta orang setiap bulan dan disatukan hanya menggunakan “seutas tali”.
Kekokohan membutuhkan pemeliharaan berkelanjutan. Bandingkan dengan HP atau laptop Anda yang harus mendapat pembaruan keamanan reguler yang harus diinstal.
Server di bawah ancaman
Potensi bencana kedua adalah server dimatikan, baik oleh seseorang yang memiliki dendam atau karena kesalahan selama pemeliharaan rutin yang tidak diawasi secara baik.
Tanpa server, tidak ada Twitter, Facebook, atau Instagram. Server seperti badan fisik dari platform. Server adalah pusat data, gudang efektif yang penuh operasi bisnis online.
Dunia digital berjalan di server. Seperti yang dapat Anda bayangkan, semua mesin menghasilkan banyak panas. Pusat data harus tetap dingin dan butuh sumber listrik konstan.
BACA JUGA:
- Elon Musk Bakal Cabut Pemblokiran Akun Twitter Donald Trump
- Kanye West Kembali Main Twitter Berkat Elon Musk
Server juga memerlukan pemeliharaan dan penggantian. Sebab, di sanalah data dimigrasikan. Semua memiliki kapasitas untuk terjadi kesalahan. Akan dramatis jika hal itu terjadi.
Tapi jangan lupa. Bisa saja ada kemungkinan ketiga. Musk sempat menyatakan Twitter bangkrut dan bisa ditutup. Apakah #RIPTwitter akan menuju era akhir dari segalanya? [SN/HBS]