Telset.id, Jakarta – Facebook ingin mendorong aktivitas belanja online pengguna serta memperkuat layanan belanja online di ekosistem mereka. Caranya dengan mengakuisisi startup chatbot dan pelayanan pelanggan bernama Kustomer.
Dilansir Telset dari Engadget pada Selasa (01/12/2020), Kustomer adalah startup yang menciptakan antarmuka layar tunggal untuk bisnis mengelola percakapan online dengan pelanggan dan mengotomatiskan beberapa interaksi dengan bantuan chatbots.
Facebook diduga mengakuisisi startup tersebut untuk layanan belanja online. Tidak disebutkan berapa biaya yang digelontorkan Facebook untuk mencaplok startup tersebut.
{Baca juga: Instagram Mulai Coba Fitur ‘Product Tagging’ untuk Jualan}
Namun muncul spekulasi bahwa perusahaan milik Mark Zuckerberg itu menggelontorkan uang yang cukup banyak, mengingat Kustomer memiliki nilai valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,1 triliun.
Caplok Kustomer Demi “Shops”
Akuisisi ini dilakukan karena Facebook ingin mendorong penggunanya untuk belanja online di platform-nya, dimana saat ini mereka sedang mengembangkan layanan belanja online.
Seperti diketahui, raksasa media sosial itu baru saja meluncurkan fitur bernama Shops, yang memungkinkan pelaku usaha atau perusahaan mengubah halaman Facebook dan Instagram mereka menjadi etalase toko online.
Baru-baru ini juga Facebook mendesain ulang antarmuka utama Instagram untuk menambahkan tab belanja khusus.
{Baca juga: Facebook Shops untuk Bisnis Jualan Online, Ini Kelebihannya}
Melalui keterangan resmi, Facebook menjelaskan bahwa Kustomer akan membantu perusahaan dalam menghadirkan inovasi terbaru. Inovasi akan dikembangkan untuk pelaku usaha atau perusahaan dalam meningkatkan pelayanan ke pelanggan.
“Facebook berencana untuk mendukung operasi Kustomer dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan skala bisnisnya, meningkatkan dan berinovasi pada penawaran produknya, dan menyenangkan pelanggannya,” kata perusahaan itu.
Kemudian melalui akuisisi ini diharapkan mitra yang berbisnis melalui platform Facebook dapat memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan.
“Kami ingin bisnis dari semua ukuran dan semua industri menemukan nilai perpesanan dan memiliki ekosistem mitra yang dinamis sangat penting dalam memberikan pilihan kepada pelanggan kami,” tutup Facebook.
Mengakuisisi Kustomer sepertinya menjadi komitmen Facebook dalam menyediakan layanan pelanggan untuk pengguna bisnis di platformnya.
Ada sekitar 175 juta orang yang menggunakan Facebook untuk berbisnis mencakup mereka yang menggunakan Facebook sebagai “identitas” online utama mereka.
Sekedar informasi Kustomer didirikan bersama oleh Brad Birnbaum dan Jeremy Suriel. Keduanya bekerja bersama di berbagai tempat lain, termasuk Airtime dan AOL dan telah menjual startup sebelumnya ke Salesforce.
Dilansir Telset dari Tech Crunch, Selasa (01/12/2020), melalui penjualan startup-startup sebelumnya, mereka telah mengumpulkan sekitar USD 174 juta atau Rp 2,4 triliun.
Kemudian mereka mencari investor seperti Coatue , Tiger Global Management, Battery Ventures, Redpoint Ventures, Cisco Investments, Canaan Partners, Boldstart Ventures, dan Social Leverage untuk mengembangkan Kustomer.
Menurut Pitchbook, Brad dan Jeremy berhasil membuat nilai valuasi Kustomer menjadi USD 710 juta atau Rp 10 triliun dan valuasinya bisa terus bertambah sampai akhirnya dibeli Facebook.
Facebook merupakan perusahaan yang rajin membeli startup untuk mengembangkan ekosistem mereka. Kabarnya Facebook telah membeli lebih dari 100 perusahaan dan startup selama 16 tahun berdiri.
{Baca juga: Facebook Donasi Rp 1,6 Triliun Bantu UMKM Terdampak Corona}
Dua akuisisi yang paling terkenal yaitu Instagram senilai USD 1 miliar atau Rp 14,1 triliun pada tahun 2012 dan WhatsApp sebesar USD 19 miliar atau Rp 269,3 triliun pada tahun 2014.
Tujuan Facebook untuk mengakusisi semata-mata untuk mengembangkan ekosistem dan memenuhi kebutuhan pengguna seperti kebutuhan berbelanja atau berjualan secara online.
Salah satunya melalui Kustomer dimana Facebook ingin mendorong pengguna untuk berbelanja online melalui platform mereka. [NM/HBS]