Bill Gates Sindir Gaya Kepemimpinan Elon Musk di Twitter

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Gaya Elon Musk memimpin Twitter memancing reaksi pendiri Microsoft, Bill Gates. Salah satu miliarder teknologi itu menyindir gaya kepemimpinan Elon Musk di Twitter, yang lebih mengutamakan penilaian subjektif atau pribadi dalam mengambil keputusan.

Dikutip Telset dari Financial Times pada Kamis (22/12/2022), Bill Gates menilai kalau Musk memiliki gaya kepemimpinan seat-of-the-pants ketika memimpin Twitter. Gaya kepemimpinan yang lebih mengutamakan pendapat dan pengalaman pribadi, ketimbang merujuk pada teori formal dalam mengambil keputusan.

“Saya pikir, tentu saja, situasi Twitter mengaduk-aduk segalanya. Bahwa, alih-alih serangkaian tindakan objektif yang dilakukan oleh sekelompok besar orang, Anda semacam melihat aktivitas tipe seat-of-the-pants,” ujar Bill Gates.

BACA JUGA: 

Gaya seat-of-the-pants memberikan dampak buruk bagi Twitter menurut Gates, karena memperparah polarisasi di dunia digital, sehingga aplikasi media sosial itu mengalami semakin tidak jelas di mata Gates.

“Saya berharap memiliki jawaban besar untuk yang satu ini, karena tampaknya Twitter lebih tidak jelas sekarang daripada bahkan setahun yang lalu,” ungkap Bill Gates.

Padahal media sosial seperti Twitter, seharusnya fokus dalam meredam berbagai konflik di masyarakat ketimbang malah memicu konflik itu sendiri.

“Platform media sosial perlu fokus pada hal-hal yang memicu kerusuhan atau menyebabkan kesalahpahaman besar tentang keamanan vaksin atau masker, atau hal-hal semacam itu,” tutur Bill Gates.

Seperti diketahui bahwa Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter, usai kesepakatan mengenai pengambialihan Twitter senilai USD 44 miliar atau Rp 685,7 triliun selesai pada Jumat (28/10/2022).

Namun, kehadiran Elon Musk justru melahirkan berbagai kebijakan kontroversial. Misalnya saja memecat CEO Twitter Parag Agrawal, dan beberapa jajaran direksi lainnya kala sudah menjadi pemilik Twitter.

BACA JUGA: 

Berikutnya melakukan PHK massal terhadap karyawan Twitter, dan diduga ada 7.500 karyawan yang harus meninggalkan perusahaan. Lalu Musk juga mencabut pemblokiran akun Donald Trump, dan yang terbaru adalah memblokir akun beberapa jurnalis, yang selama ini kerap melakukan kritik terhadapnya. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI