Elon Musk, Korban Bullying yang Jadi Orang Terkaya Sejagat

Telset.id – Keberhasilan Elon Musk menggusur Bill Gates sebagai orang terkaya kedua di dunia, menjadi headline berita dimana-mana. Tapi siapa yang kira, pria yang dijuluki “Iron Man” ini sempat menjadi korban bullying di sekolahnya.

Capaian itu diraih Musk berkat lonjakan pasar saham Tesla di perdagangan bursa. Lonjakan 6,5 persen harga saham Tesla menambahkan sekitar USD 7,2 miliar kekayaan Musk.

Hal ini juga yang menempatkan total kekayaan bersihnya menjadi USD 127,9 miliar, atau setara Rp 1.809 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/ dollar AS).

Kekayaan Elon Musk sedikit melampaui total kekayaan yang dikantongi Bill Gates, yang mencapai USD 127,7 miliar atau setara Rp 1.806 triliun.

Keberhasilan Musk untuk menjadi pebisnis dan tokoh teknologi berpengaruh tidaklah mudah. Musk adalah seorang pengusaha yang telah merintis berbagai bisnis sejak tahun 1995 dan besar dari keluarga ekonomi menengah.

{Baca juga: Elon Musk Gusur Posisi Bill Gates di Daftar Orang Terkaya}

Masa kecilnya juga dipenuhi dengan membaca buku, belajar teknik komputer serta sempat menjadi korban bullying di sekolah. Berikut ini kisah sepenggal kisah pria berjuluk Tony Stark atau Iron Man di dunia nyata tersebut.

Anak Jenius Penyuka Buku

Elon Musk saat masih anak-anak (Foto : KoalaHero.com) 

Elon Reeve Musk adalah pria kelahiran Afrika Selatan tanggal 28 Juni 1971. Musk adalah anak pertama dari perempuan asal Kanada yakni Maye Musk dan pria asal Afrika Selatan Errol Musk.

Elon memiliki seorang adik laki-laki bernama Kimbal yang lahir pada tahun 1972 dan adik perempuan bernama Tosca yang lahir tahun 1974. Pada tahun 1980 orang tua Elon bercerai dan dirinya tinggal di Pretoria Afrika Selatan.

Sejak kecil Musk sangat senang membaca dan belajar teknik komputer. Musk selalu menghabiskan waktu 5 jam per hari untuk membaca buku.

Musk mengonsumsi buku-buku ensiklopedia dan komik pahlawan super seperti Superman, Batman, Doctor Strange, dan ya, Iron Man, serta JRR Tolkien.

Selain itu menurut ibunya, Musk mengingat semua isi buku yang dibacanya. Seperti dikutip dari Forbes, keluarga sering menyebutnya dengan sebutan Elon the Encyclopedia.

Elon mengingat semua yang  dibaca. Dia selalu menyerap informasi. Kami menyebut “Elon the Encyclopedia”, karena dia telah membaca Encyclopedia Britannica dan Collier’s Encyclopedia. Itu juga mengapa kami memanggilnya Anak Jenius,” kenang Maye.

Di saat yang bersamaan Musk kecil juga menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Mengutip dari entrepreneur, Musk dibully teman-temannya karena fisiknya paling kecil dan paling muda di sekolah.

Tindakan bullying yang diterima Musk berbentuk kekerasan fisik dan itu masih diingatnya hingga sekarang.

“Saya hampir dipukuli sampai mati, jika Anda menyebutnya diganggu,” kata Musk pada sebuah sesi wawancara.

Tindakan bullying dan kekerasan yang diterima tidak membuatnya menyerah. Musk tetap rajin membaca dan akhirnya mulai menggeluti teknik komputer. Di usia 12 tahun, Musk kecil belajar pemrograman dan berhasil menjual kode komputer.

Kode komputer itu dijualnya kepada sebuah majalah komputer untuk pengembangan sebuah game bernama Blastar. Elon pun mendapat uang sebesar USD 500 atau Rp 7 juta dari penjualan kode komputer tersebut.

Selesai lulus di Pretoria Boys High School,Musk pergi ke Kanada untuk melanjutkan pendidikannya di tahun 1989.

Elon Musk saat pertama kali merintis perusahaan mobil listrik Tesla (ceo stories)

Selain itu kepergiannya ke Kanada juga untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan dan mengganti kewarganegaraan dari Afrika Selatan ke Kanada. Disana, Elon Musk belajar di Queen’s’ University Kingston selama dua tahun.

Pada tahun 1992, Musk pindah ke Wharton School di University of Pennsylvania, Amerika Serikat dan memperoleh gelar S1 dalam bidang ekonomi dan S1 dalam bidang fisika.

Lulus dari Wharton School, Musk berencana untuk mengejar
gelar Ph.D bidang fisika terapan di Stanford University California. Sayangnya baru dua hari kuliah, Musk keluar untuk fokus menjadi pengusaha di bidang teknologi.

Membangun Zip2 dan X.Com

Elon Musk pertama kali meluncurkan X.Com (Google)

Bisnis Musk dimulai dengan membangun Global Link Information Network pada tahun 1995 bersama adiknya Kimbal Musk dan temannya Gregory Kouri di Palo Alto California, Amerika Serikat.

Produk yang dikembangkan dan dipasarkan bernama Zip2. Produk ini memungkinkan komunikasi dua arah antara pengguna dan pengiklan. Pengguna dapat mengirim pesan kepada pengiklan dan meminta agar pesan tersebut diteruskan ke mesin faks mereka.

Demikian pula, pengiklan dapat mengirim faks kepada pengguna dan pengguna dapat melihat faks itu menggunakan URL tertentu. Konsumen Zip2 adalah perusahaan media cetak yang membutuhkan perangkat komunikasi yang efektif dengan para pengiklan.

Ketika itu dua media besar Amerika Serikat yakni New York Times dan Chicago Tribune. Zip2 lalu diakuisisi oleh Compaq senilai USD 307 juta atau Rp 4,3 triliun secara tunai dan USD 34 juta atau Rp 482 miliar dalam bentuk opsi saham di tahun 1999.

Musk menerima 7% atau USD 22 juta atau Rp 312 miliar penjualan tersebut. Sebagian uang lalu dibuat untuk mengembangkan layanan keuangan bernama X.com.

X.com didirikan pada bulan November 1999 dan X.com diklaim sebagai bank online pertama di dunia. X.com adalah bank online yang terdaftar sebagai anggota Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Amerika Serikat.

{Baca juga: Elon Musk Ragukan Keakuratan Hasil Tes Covid-19}

Musk mencoba menarik nasabah baru dengan memberikan USD 20 atau Rp 282 ribu untuk nasabah yang membuka rekening di X.com dan USD 10 atau Rp 141 ribu bagi nasabah yang berhasil mengajak teman atau kerabat untuk membuka rekening.

Di era tersebut Musk sudah mencoba menerapkan konsep bank online modern dengan menghapuskan biaya administrasi dan membangun sistem dimana nasabah bisa mengirim uang ke seseorang hanya dengan memasukkan alamat email ke situs X.com.

X.com mendapat sambutan positif dari masyarakat Amerika Serikat. Dalam dua bulan dirilis, X.com telah berhasil mendapatkan 100 ribu nasabah.

Selanjutnya di tahun 2000, X.com merger dengan perusahaan pesaingnya yakni Confinity yang memiliki produk bernama PayPal. Pada Maret 2020 X.com bergabung dengan PayPal dan Musk menjadi CEO PayPal.

Melansir dari encyclopedia pada saat itu, PayPal dibawah pimpinan Elon mampu mengumpulkan hampir 15 ribu klien baru setiap hari.

Salah satu daya tarik PayPal karena nasabah dapat mengirim dana melalui email ke pemegang akun PayPal lainnya melalui pesan email otomatis. Selain itu cara mendaftar PayPal yang cukup mudah membuat layanan PayPal semakin banyak pengguna.

Bisnis PayPal semakin berkembang sampai akhirnya dibeli oleh eBay di 3 Oktober 2020 sebesar USD 1,5 miliar atau sebesar Rp 21,1 triliun.

Mendirikan Tesla dan SpaceX

Elon Musk memperkenalkan kapsul ruang angkasa yang dibuat SpaceX (Google)

Tesla Motors dibentuk untuk mengembangkan mobil sport listrik. Pada awal berdiri Tesla dipimpin oleh Eberhard sebagai Chief Executive Officer (CEO) Tesla dan Tarpenning sebagai Chief Financial Officer (CFO)

Pendanaan untuk perusahaan diperoleh dari berbagai sumber, terutama salah satu pendiri Elon Musk, yang menyumbangkan lebih dari USD 30 juta atau Rp 424 miliar dan Musk  menjabat sebagai ketua perusahaan, mulai tahun 2004.

Pada akhir 2007 Eberhard mengundurkan diri sebagai CEO dan bergabung menjadi dengan dewan penasehat perusahaan. Setahun kemudian Ebenhard meninggalkan perusahaan dan posisinya hanya sebagai pemegang saham. 

Di tahun yang sama Tarpenning meninggalkan perusahaan pada tahun 2008. Posisi kosong CEO langsung ditempati Musk dan mobil pertama yang diluncurkan bernama Roadster. 

Roadster adalah mobil tangguh karena dalam pengujian internal, Roadster mampu berjalan sejauh 394 km dengan sekali pengisian daya. Jangkauan 394 km ini menjadi jangkauan terjauh untuk sebuah mobil listrik pada saat itu.  

Roadster juga dapat berakselerasi dari 0 hingga 96 km per jam dalam waktu kurang dari 4 detik dan dapat mencapai kecepatan tertinggi hingga 200 km per jam. Bodi mobil yang ringan ini terbuat dari serat karbon. 

Roadster tidak menghasilkan emisi knalpot, karena tidak menggunakan mesin pembakaran internal. Mobil listrik ini didukung oleh baterai lithium ionsel sering digunakan dalam baterai laptop atau komputer  yang dapat diisi ulang dari stop kontak listrik standar. 

Harga Roadster  sebesar USD 109 ribu atau Rp 1,5 miliar dan menjadikannya kategori mobil mewah. Pada tahun 2012 Tesla menghentikan produksi Roadster untuk berkonsentrasi pada yang baru Model S.

Elon Musk sedang mamamerkan mobil Telsa yang 100% menggunakan tenaga listrik (Foto : Grid.id)

Tesla Model S datang dengan tiga pilihan baterai yang berbeda, yang memberikan perkiraan jarak tempuh 379 atau 483 km untuk sekali pengisian daya. Model S dapat melakukan akselerasi 0 hingga 96 km per jam dalam waktu sedikit lebih dari 4 detik. 

Untuk baterai yang tertinggi, mobil listrik Model S  dapat menempuh kecepatan tertinggi 209 km per jam. Baterai Model S memiliki bagian bawah lantai, yang memberikan ruang penyimpanan ekstra di depan. 

Bahkan Model S kala itu sudah memiliki fitur Tesla Autopilot yang memungkinkan mobil dapat menyetir sendiri tanpa bantuan manusia. 

Tidak puas dengan Model S, Tesla merilis Model X pada tahun 2015.  Model X memiliki jangkauan baterai maksimum 475 km  dan tujuh tempat duduk. Tahun 2017, dirilis juga  seri Model 3 dengan jarak tempuh 354 km. 

Mobil listrik Tesla pun diterima dengan baik oleh penggila otomotif karena mampu menghadirkan mobil listrik dengan kecepatan tinggi dan hemat daya karena memiliki jarak tempuh yang besar. Di tahun 2020 ini, Tesla berhasil memproduksi 1 juta unit. 

Dengan kesuksesan yang dimiliki melalui Tesla, Elon Musk belum puas. Dirinya mendirikan perusahaan roket dan penerbangan luar angkasa bernama SpaceX.

Konsep SpaceX sebenarnya telah ada sejak tahun 2001 dimana Elon ingin membuat proyek Mars Oasis yakni proyek pendaratan miniatur rumah kaca untuk menanam tanaman di Mars.

Tapi proyek tersebut tersendat karena Musk gagal mendapatkan roket yang murah.Dari kasus tersebut Musk terinspirasi ingin membangun perusahaan jasa transportasi ke luar angkasa dengan biaya yang lebih murah.

Pada awal 2002, Musk mulai mencari staf untuk perusahaan antariksa barunya, yang segera diberi nama SpaceX.Musk mendekati insinyur roket Tom Mueller dan mengundangnya untuk menjadi mitra bisnisnya. Mueller setuju dan lahirlah SpaceX.

SpaceX pertama kali berkantor pusat di sebuah gudang di El Segundo, California . Perusahaan berkembang pesat, dari 160 karyawan pada November 2005 hingga 8 ribu pada Mei 2020.

Melalui SpaceX, Elon Musk berhasil menghasilkan beberapa pesawat kargo dan roket yang mampu mengorbit di luar angkasa seperti SpaceX Dragon, Dragon C2 + dan Falcon 9.

Salah satu puncak prestasi SpaceX adalah pada misi perjalanan dua astronot NASA
Doug Hurley dan Bob Behnken ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (stasiun ISS).
Keduanya berhasil meluncur menggunakan kapsul Dragon Endeavour milik SpaceX.

Melalu SpaceX, Elon Musk membangun The Boring Company yakni anak perusahaan yang berfokus pada pembangunan konstruksi dan infrastuktur terowongan.

Hingga kini Musk masih menjabat sebagai CEO Tesla dan SpaceX. Kedua perusahaan tersebut hingga kini semakin berkembang sehingga tidak heran pundi-pundi kekayaan Musk terus bertambah dan menggeser posisi Bill Gates.

Kontroversi Musk 

Kehidupan Musk memang terbilang kontroversial. Misalnya Elon Musk sempat masuk ke meja hijau akibat berselisih paham dengan penyelam Vernon Unsworth terkait penyelamatan 12 anak dan seorang pelatih tim sepak bola di Thailand.

Musk berkomentar mengenai penyelam asal Inggris yang membantu penyelamatan 12 anak dan seorang pelatih tim sepak bola dari gua di Thailand pada tahun 2018 lalu.

Musk geram lantaran salah satu tim penyelam yakni Vernon Unsworth mengkritik  kapal selam mini milik Musk dengan berpendapat kalau kapal selam mini itu hanya pencitraan Musk semata.

Apalagi menurut Unsworth, kapsul bikinan Musk tak akan bisa membantu upaya penyelamatan. Musk tidak terima dengan ucapan tersebut bahkan melontarkan kata cukup sadis.

Dirinya menyebut sang penyelam dengan julukan “Pedo Guy” alias pedofil melalui media sosial Twitter pada 15 Juli 2018. Kasus ini sempat ramai dan akhirnya dibawa ke meja hijau.

Cuitan Elon Musk yang kontroversial mengenai Pedo Guy (Foto : The Guardian)

Musk harus menghadapi kasus pencemaran nama baik dengan pelapor Vernon Unsworth dan persidangan dilakukan tanggal 22 Oktober 2019 oleh hakim pengadilan federal di Los Angeles.

Setelah menjalani persidangan akhirnya hakim pengadilan Los Angeles menyatakan bahwa Musk tidak mencemarkan nama baik penyelam asal Inggris, Vernon Unsworth. Musk terbukti tak bersalah dalam kasus Pedo Guy yang dicuitkan di Twitter.

Hakim mengeluarkan keputusan kasus Pedo Guy pada Jumat (6/12/2019) waktu setempat setelah memimpin sidang di pengadilan selama empat hari.

Kontroversi selanjutnya adalah saat Musk menghisap ganja di tahun 2018. Kasus Elon Musk bermula pada Kamis (6/9/2018) malam. Musk diduga mengisap ganja dan menenggak wiski selama penampilan di Joe Rogan’s Podcast.

Penggunaan narkoba rekreasionalnya inilah yang memicu kekhawatiran sejumlah pihak. Dengan mengonsumsi minuman beralkohol dan ganja, Musk dikhawatirkan berada di bawah pengaruh alkohol dan ganja ketika dia sedang bekerja.

Elon Musk menghisap ganja saat melakukan wawancara di podcast Joe Rogan (Foto : The Sun)

Kasus ini sempat berdampak pada salah satu perusahaan miliknya yakni SpaceX. Ketika itu Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana untuk meninjau kembali keamanan dari SpaceX dan Boeing.

Akhir kasus ini adalah memastikan jika Elon Musk tak akan mengulangi menghisap rokok ganja di tempat umum. Menurut Administrator NASA Jim Bridenstine, Elon Musk kapok hisap ganja, dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.

Terakhir tentang anaknya yang bernama cukup unik. Dirinya menamai anaknya yang keenam dengan kosakata yang aneh. Anak hasil hubungannya dengan penyanyi Grimes tersebut diberi nama “X Æ A-12 Musk”.

{Baca juga: Reaksi Kocak Netizen Tebak Arti Nama Unik Anak Elon Musk}

Nama anak laki-laki Musk tersebut sempat ramai diperbincangan warganet karena tidak lazim dan namanya sulit diucapkan. Namun Musk tidak peduli dan anak yang lahir pada 4 Mei 2020 itu tetap bernama X Æ A-12 Musk.

Elon Musk sedang menggendong anaknya yang bernama X Æ A-12 Musk (Foto : Twitter @elonmusk)

Terlepas dari berbagai kontroversi yang terjadi, sosok Musk tetap dianggap sebagai tokoh teknologi berpengaruh abad ke-21 ini. Pria berjuluk Tony Stark atau Iron Man ini mampu menghadirkan berbagai inovasi teknologi melalui Tesla, SpaceX maupun The Boring Company.

Nah, itulah tadi profil perjalanan hidup dan karir dari Elon Musk. Anda bisa mengambil sisi positif dari Musk, yang pernah menjadi “korban bullying”, tapi akhirnya berhasil sukses menjadi orang terkaya sejagat.

Jangan putus asa, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalau kita punya keinginan untuk maju. Belajar dan membuka wawasan seluas-luasnya agar Anda bisa menjadi nomor satu. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI