Telset.id, Jakarta – Darah dan sel otak manusia telah digunakan untuk membuat “aneurisma otak hidup” untuk eksperimen ilmiah. Konsep itu mungkin terdengar menyeramkan, tetapi dapat memberi para dokter wawasan berharga.
Aneurisma otak terjadi ketika pembuluh darah di otak mulai membengkak dan bisa pecah. Hal tersebut dapat mengakibatkan sakit kepala parah, penglihatan kabur, dan sangat mengancam jiwa jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
Baca juga: Ahli Saraf Siap Program Ulang Otak Manusia untuk Membenci Gula
Tekanan darah tinggi dan merokok dianggap sebagai faktor penyebab kondisi medis itu. Untuk mempelajarinya lebih lanjut, para peneliti di Amerika Serikat telah mencetak biografi aneurisma otak “hidup” pertama di luar tubuh manusia.
Mereka kemudian melakukan prosedur medis dan menyaksikan bagaimana penyembuhannya. Jika pasien manusia memiliki aneurisma otak yang dapat terlihat sebelum pecah, ada beberapa pilihan pengobatan saat ini yang sudah tersedia.
Namun, dikutip Telset.id dari New York Post, cara itu sangat invasif dan bukan yang paling menyenangkan. Satu diantaranya bahkan melibatkan pengangkatan bagian tengkorak pasien dan memotong dasar aneurisma lewat pembedahan.
Baca juga: Israel Kembangkan Alat Pendeteksi Kejang Epilepsi
Cara lain adalah dengan memasukkan kateter melalui arteri di selangkangan Anda sampai ke aneurisma. Sebuah kumparan kemudian dikirim melalui kateter dan memblokir aneurisma. Dua pengobatan tersebut dilakukan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma.
Eksperimen aneurisma cetakan 3D dapat mengarah kepada terciptanya pengobatan baru atau menjadi cara yang lebih efisien untuk melatih ahli bedah. Proses itu dibuat dengan perancah sel otak manusia di struktur hidrogel fibrin gelatin.