BlackBerry sendiri pada laporan keuangan di kuartal I 2015, dari bisnis penjualan software mengalami peningkatan sangat signifikan, dimana penjualan perangkat lunak tumbuh lebih dari 150% dari tahun sebelumnya menjadi USD 137 juta, atau sekitar seperlima dari total pendapatan perusahaan.
Sementara dari bisnis handset, kontribusi penjualan handset menyumbang sekitar 40% dari pendapatan perusahaan. Pendapatan BlackBerry dari penjualan handset terus menurun, meski beberapa produk baru sudah diluncurkan, seperti Passport. Oleh sebab itu, menurut Chan, perubahan yang lebih radikal akan lebih bermanfaat bagi BlackBerry.
“Menurut pendapat kami, BB10 memiliki teknologi yang lebih bagus dibandingkan banyak platform mobile lainnya, tapi terbukti BB10 telah gagal menjadi sumber pendapatan, malah justru menjadi sumber utama kerugian bagi perusahaan,” kata Chan, seperti dikutip telsetNews dari Financial Post, Sabtu (26/9/2015).
Pangsa pasar perangkat BlackBerry terus menurun sejak peluncuran sistem operasi ini (BB10), dan dibukanya akses ke sejumlah aplikasi Android melalui toko aplikasi Amazon juga belum menjadi solusi yang ampuh bagi BlackBerry keluar dari krisis keuangan.
Dengan sekitar dua pertiga dari biaya penelitian dan pengembangan yang dikeluarkan perusahaan untuk bisnis perangkat, Chan mengatakan perusahaan dapat menghemat USD 266 juta per tahun dengan menghentikan sistem operasi BB10 saat ini. Penghematan tersebut didapatkan dari penghentian sekitar 1.400 orang yang bekerja di bagian riset dan teknologi.
Next