Telset.id, Jakarta – Counterpoint merilis laporan terbarunya atas pengiriman chipset smartphone. Data menunjukkan, MediaTek masih unggul di peringkat atas pasar prosesor smartphone selama periode Juli hingga September 2021.
Dilansir dari GSMArena, Jumat (17/12/2021), data dari Counterpoint memperlihatkan bahwa MediaTek masih unggul di pasar prosesor smartphone atas Qualcomm. Sementara Unisoc mendapat pencapaian yang cukup besar di periode ini.
Menariknya, Unisoc mampu melampui Samsung yang harus puas berada di tempat kelima daftar pengiriman chipset smartphone. Sementara peringkat ketiga diisi oleh Apple.
Baca Juga: MediaTek Jamin Dimensity 9000 Tak akan Overheat
Mediatek berhasil mengirimkan begitu banyak prosesor di pasar smartphone, terutama karena tingginya permintaan akan chipset 4G dan memiliki pangsa pasar 40%.
Sementara pasar 5G dipimpin oleh Qualcomm. Terlepas dari masalah rantai pasokan, Qualcomm berhasil meraih pangsa besar 62% chip 5G.
Baca Juga: MediaTek Umumkan Prosesor Dimensity 9000 5G
Peningkatan besar-besaran yang didapat Apple juga didorong oleh permintaan musiman untuk iPhone baru, karena Apple meluncurkan seri iPhone 13 pada bulan September, di mana Qualcomm memasok modem.
Sementara Unisoc berhasil mencatat pertumbuhan kuartal ketiga berturut-turut karena dua alasan, mengamankan kemitraan dengan perusahaan seperti Realme, Motorola, ZTE, dan bahkan Samsung.
Merek HP Terlaris di Indonesia Versi Counterpoint
Sebelumnya Counterpoint juga melaporkan bahwa pengiriman ponsel di Indonesia pada Q3-2021 mengalami penurunan 6% akibat pandemi Covid-19 dan krisis chipset.
Namun di tengah-tengah krisis yang terjadi, Oppo justru berhasil menjadi nomor satu sebagai merek HP terlaris di Indonesia versi Counterpoint.
Dalam laporan bertajuk Monthly Indonesia Channel Share Tracker, Counterpoint mencatat adanya penurunan pengiriman ponsel sebesar 6% dibandingkan tahun lalu. Selain gegara pandemi Covid-19, krisis chipset yang melanda pasar global juga menjadi salah satu penyebab utama.
Walau demikian, Oppo sukses masuk ke daftar nomor satu sebagai merek HP terlaris di Indonesia dengan pangsa mencapai 22% atau meningkat 2% dibandingkan Q3-2020 (YoY). Counterpoint menyebut, perusahaan asal China ini tidak terkena dampak oleh krisis prosesor global.
Baca juga: Strategi Oppo Hadapi Masalah Kelangkaan Chip
“Oppo paling tidak terpengaruh oleh kekurangan komponen selama kuartal tersebut. Ini sebagian karena dampak terbatas dari kebangkitan Covid-19 dan pembatasan sosial pada fasilitas manufaktur Oppo di Indonesia,” jelas Counterpoint.
Di bawah Oppo, ada Samsung dengan marketshare 19% atau meningkat 3% daripada kuartal yang sama pada tahun lalu. Kinerjanya meningkat didorong oleh peluncuran HP terbaru. Faktor menguntungkan lainnya, masalah produksi di pabrik Vietnam juga berangsur pulih.
“Samsung berada di urutan kedua karena kinerjanya meningkat didorong oleh peluncuran baru. Pemulihan bertahap dari masalah produksi terkait lockdown Covid-19 di Vietnam juga berperan,” tulis Counterpoint.
Berbeda dengan Canalys, Vivo malah berada di tempat ketiga dengan pangsa pasar 18% atau menurun 5% dibandingkan kuartal yang sama di tahun lalu. Kemudian diikuti oleh Xiaomi dengan pangsa sebesar 18%.
Baca juga: Vivo Jadi Brand HP Nomor Satu di Indonesia
Xiaomi terdampak langkanya prosesor di market global, sehingga terpaksa menaikkan harga untuk HP Redmi 9A, Redmi 9C, Poco M3 Pro 5G dan Redmi Note 10 5G sekitar pertengahan Oktober 2021.
Di posisi kelima ada Realme dengan pangsa pasar 12% dan sisanya adalah beberapa merek ponsel lain yang pangsa pasarnya 11%. (HR/MF)