Anaknya Suka Top Up Genshin Impact, Pria Ini Dapat Tagihan Rp 212 Juta

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Seorang pria harus membayar tagihan hingga Rp 212 juta. Hal ini disebabkan oleh anak perempuannya sering menghabiskan uang untuk melakukan top up game Genshin Impact.

Dilansir Telset dari Strait Times pada Kamis (6/1/2022), kasus ini terjadi di Singapura dan  dialami oleh pria bernama  Lim Cheng Mong. Pada suatu hari Lim dihubungi oleh bank  kalau dirinya memiliki hutang kartu kredit sebesar 20 ribu dolar Singapura atau Rp 212 juta.

Awalnya Lim merasa telah menjadi korban penipuan. Namun, bank menjelaskan bahwa tagihan ini berasal dari 89 transaksi yang sah atas nama Lim.

“Awalnya saya pikir saya ditipu, tetapi bank mengatakan ini semua adalah transaksi yang sah dan tidak ada yang bisa dilakukan,” ujar Lim

Setelah ditelusuri, ternyata transaksi berasal dari akun e-wallet Grab milik anak perempuannya yang berusia 18 tahun. Lim memang sengaja menautkan kartu kredit ke akun Grab anaknya untuk membiayai kebutuhan transportasi sang anak.

Baca juga: The Game Awards 2021: Genshin Impact Rengkuh Best Game Mobile

Namun tanpa sepengetahuannya, anaknya tersebut juga menggunakan e-wallet Grab untuk melakukan top up game Genshin Impact. Biasanya top up dilakukan melalui Apple App Store dan Coda Shop, untuk kemudian dibayarkan lewat saldo di e-wallet Grab milik anak Lim.

Berdasarkan riwayat transaksi, proses top up dilakukan sejak Agustus hingga Oktober 2021, dimana untuk sekali melakukan top up anak perempuan itu mampu menghabiskan uang hingga 300 dolar Singapura atau Rp 3,1 juta.

Pria yang bekerja sebagai manajer produk di sebuah perusahaan Jerman, lalu menegur anaknya dan mengatakan kalau biaya top Genshin Impact sama seperti biaya sekolah ke luar negeri.

“Saya menyuruhnya pergi dan mengatakan itu uang yang banyak. Itu adalah biaya sekolah satu tahun jika dia pergi ke universitas luar negeri. Dia hanya menghabiskan jumlah besar tanpa berkedip mata,” katanya.

Beruntung Lim mampu mendapatkan pemotongan tagihan dari bank penyedia kredit sebesar 10 ribu dollar Singapura atau Rp 106 juta, sehingga dapat meringankan biaya tagihannya.

Kisah-kisah tentang orang tua yang mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk membayar tagihan, yang disebabkan oleh pengeluaran online anak-anak mereka telah menjadi lebih umum.

Baca juga: Makin Gampang, Top Up Genshin Impact Kini Bisa Langsung di UniPin

Penyebabnya karena semakin banyak anak muda yang kecanduan melakukan top up game, supaya dapat meningkatkan avatar mereka. Lim telah menasihati anaknya untuk tidak melakukan hal itu lagi, dan semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. [NM/HBS]

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI