Telset.id, Jakarta – Aplikasi video conference Zoom mendapatkan berkah di tengah-tengah imbauan work from home alias WFH berlaku di berbagai negara. Kini, Zoom melaporkan bahwa mereka sudah memiliki 200 juta pengguna harian yang melakukan rapat secara online selama WFH.
Pencapaian tersebut disampaikan langsung oleh CEO Zoom, Eric S Yuan yang mengakui bahwa telah terjadi peningkatan pengguna yang besar.
Ia menilai, pada Desember tahun lalu, perusahaannya hanya memiliki 10 juta pengguna aktif harian yang rapat secara online.
”Pada bulan Maret tahun ini, kami mencapai lebih dai 200 juta peserta rapat harian, baik yang gratis maupun berbayar,” ujar Yuan, sebagaimana dikutip Telset.id dari The Verge, Jumat (03/04/2020).
{Baca juga: 5 Aplikasi Video Conference untuk Kerja dari Rumah, Gratis!}
“Kami tidak merancang produk dengan pandangan ke depan bahwa dalam hitungan minggu, setiap orang di dunia tiba-tiba bekerja, belajar, dan bersosialisasi dari rumah,” katanya, mengungkapkan rasa terkejut kalau platform Zoom mendapatkan lonjakan pengguna yang tinggi.
Jumlah 200 juta pengguna ini jelas menjadi tantangan terbaru bagi Zoom. Apalagi sebelumnya, mereka diisukan memiliki masalah privasi dan keamanan yang rentan. Untuk itu, Yuan menjanjikan bahwa Zoom kini akan lebih berfokus pada masalah keamanan dan privasi data penggunanya.
(Baca juga: Aplikasi Zoom untuk iOS Berikan Data Pengguna ke Facebook?}
”Selama 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah secara lebih baik dengan cara proaktif. Kami juga berkomitmen untuk transparan selama proses ini,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, aplikasi video conference Zoom berkomitmen untuk merilis laporan yang transparan bagi para penegak hukum dan pemerintah terkait privasi data pengguna.
Sebelumnya, Zoom Diterpa isu tak sedap soal privasi data. Perusahaan secara tegas membantah dan meyakinkan pengguna kalau mereka tidak jual data ke Facebook.
Chief Legal Officer Zoom, Aparna Bawa meyakinkan bahwa mereka sama sekali tidak jual data pengguna dalam bentuk apapun kepada Facebook.
{Baca Juga: Zoom Bantah Jual Data Pribadi Pengguna ke Facebook}
Menurutnya, Zoom memang melakukan perubahan kebijakan privasi namun hanya berlaku untuk bahasa yang mereka gunakan.
Pembaruan ini dilakukan agar kebijakan privasi perusahaan bisa lebih mudah dipahami oleh para pengguna. Selain itu, Zoom tidak melakukan pembaruan apapun atau bahkan jual data pengguna ke Facebook. (HR/MF)