Telset.id – Bayangkan jika router WiFi di rumah Anda bisa melacak pergerakan Anda, bahkan menembus dinding. Teknologi baru bernama WhoFi mengubah fiksi ilmiah menjadi kenyataan dengan kemampuan mendeteksi “sidik biometrik” manusia melalui gangguan sinyal WiFi. Akurasi sistem ini mencapai 95,5%, dan yang lebih mengkhawatirkan—ia bekerja dalam kondisi gelap total serta mampu “melihat” struktur internal tubuh seperti tulang dan organ.
Konsep pengawasan massal bukanlah hal baru. Pada 2003, laporan ACLU berjudul “Bigger Monsters, Weaker Chains” sudah memperingatkan tentang masyarakat yang terjebak dalam jerat teknologi mata-mata. Dua dekade kemudian, prediksi itu semakin nyata dengan hadirnya algoritma targetik, drone pengintai, dan sekarang: WhoFi. Peneliti dari Sapienza University of Rome mengklaim sistem ini “ramah privasi” karena tidak menggunakan kamera, tetapi bagaimana jika ia disandingkan dengan 85 juta kamera pengawas dan 80 pusat data intelijen di AS?
Dalam makalahnya, tim peneliti menjelaskan bahwa WhoFi memanfaatkan distorsi unik yang dihasilkan tubuh manusia saat berinteraksi dengan gelombang WiFi. “Ini seperti memiliki kemampuan melihat tembus dinding, tetapi tanpa kamera,” tulis mereka. Teknologi serupa sebenarnya sudah digunakan di sektor militer, seperti sistem Xaver 1000 buatan Israel yang bisa mendeteksi gerakan manusia di balik penghalang.
Dilema Privasi di Era Pengawasan Total
WhoFi bukan satu-satunya ancaman. Pada 2022, setidaknya 264,9 juta ponsel di AS—masing-masing dengan mikrofon dan kamera—siap merekam setiap aktivitas pengguna. Belum lagi teknologi pelacakan pemain sepak bola yang awalnya dikembangkan untuk olahraga, kini berpotensi disalahgunakan untuk memantau warga sipil.
Baca Juga:
Masa Depan yang Dipenuhi Mata-Mata Digital
Saat ini, WhoFi masih berupa proyek penelitian. Namun, sejarah membuktikan bahwa teknologi pengawasan—seperti pemindai wajah atau pembaca plat nomor—awalnya juga dikembangkan untuk keperluan terbatas sebelum akhirnya digunakan secara massal. Dengan dukungan perusahaan teknologi raksasa dan pemerintah, bukan tidak mungkin router WiFi biasa akan berubah menjadi alat pelacak dalam beberapa tahun ke depan.
Lalu, bagaimana melindungi diri? Solusi teknis seperti mengamankan jaringan WiFi mungkin bisa membantu, tetapi regulasi yang ketat tetap menjadi kunci. Tanpa pembatasan hukum, kita hanya menunggu waktu hingga “Big Brother” tidak hanya mengawasi, tetapi benar-benar mengenali kita lebih dalam daripada diri kita sendiri.