Telset.id, Jakarta – Founder Smartisan, merek smartphone China, telah dilarang naik pesawat dan kereta api. Penyebabnya, Smartisan tidak mematuhi putusan pengadilan soal perselisihan kontrak dan utang.
Sang founder bernama Luo Yonghao menjadi headline berita dalam beberapa tahun terakhir, setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial soal rencana akuisisi Apple.
Luo juga dilarang menghabiskan uang di hotel-hotel berbintang, klub malam, dan klub golf, serta membeli properti dan asuransi premium tinggi. Ia pun tak boleh menyekolahkan anak ke sekolah swasta berbiaya mahal.
{Baca juga: Gegara Hacker, Pelabuhan di Asia Merugi Rp 1.544 Triliun}
Menurut Reuters, seperti dikutip Telset.id, Senin (04/11/2019), keputusan tersebut dikeluarkan oleh pengadilan Danyang di China timur. Pengadilan mendapati Smartisan gagal mematuhi putusan pengadilan sebelumnya.
Putusan ini semakin menyudutkan Smartisan sebagai salah satu merek smartphone China. Pasalnya, merek tersebut saat ini tertinggal dari pemain lain seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo.
Meski demikian, perusahaan media sosial China, ByteDance mungkin menilai kalau Smartisan merupakan mitra yang potensial. Sebab, awal tahun ini mereka mengatakan sedang bermitra bisnis dengan merek tersebut.
Smartphone China itu meluncurkan smartphone baru pada Kamis (31/10/2019). Dalam sebuah video di akun Weibo, Chief Operating Officer Smartisan, Wu Dezhou, mengatakan bahwa sebagian besar tim telah pindah ke ByteDance.
{Baca juga: Tampang ala Razr V3, Ini Bocoran Desain Motorola Razr 2019}
Luo sendiri, dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial seperti Twitter dan Weibo, menyampaikan permintaan maaf kepada para kreditor dan investor. Ia berjanji untuk segera melunasi semua utang.
“Perusahaan kami sudah berhutang sebanyak 600 juta yuan karena bisnis yang memburuk sejak tahun lalu. Tapi, 300 juta yuan di antaranya telah dikembalikan dalam waktu kurang dari 10 bulan,” jelasnya. (SN/FHP)
Sumber: Reuters