Telset.id – Pasar tablet di Indonesia mungkin sedang seksi-seksinya. Kalau tidak, rasanya tidak mungkin Xiaomi membawa kembali seri tablet terbaru ke Indonesia setelah tak pernah merilisnya sejak tahun 2015. Ya, tablet Xiaomi Pad 5 yang telah kami review ini menjadi segmen produk terbaru di Indonesia yang dilahirkan oleh Xiaomi.
Pasar tablet menggeliat kembali, setelah hanya “dikuasai” oleh Samsung dan Apple saja. Di tengah-tengah masa pandemi Covid-19, pabrikan smartphone dunia (terkhusus China) ramai-ramai merilis segmen produk terbaru untuk mendukung produktivitas pengguna di era pandemi.
Salah satunya adalah Xiaomi yang memboyong tablet terbaru Pad 5 secara global, termasuk Indonesia. Tablet ini menjadi suksesor dari Mi Pad 4 yang diluncurkan 4 tahun lalu, tepatnya pada Juni 2018 silam.
Comeback-nya seri tablet Xiaomi di Indonesia terasa amat spesial, karena Pad 5 langsung mengandalkan spesifikasi kelas atas, kapasitas baterai jumbo, layar berkualitas tinggi, desain premium, dan pastinya dijual dengan harga terjangkau.
Nah, tim Telset telah memakai tablet ini kurang lebih dua minggu sebagai daily driver dan penunjang kegiatan bekerja. Berikut ini hasil ulasan kami soal perangkat baru Xiaomi dalam review Xiaomi Pad 5.
Desain
Saat menerima tablet ini di meja redaksi, kami merasa bahwa Xiaomi Pad 5 cukup mirip dengan iPad Pro dengan layar 11 inci. Kami sebut serupa, lantaran sisi bingkai tablet ini dibuat rata dengan ujung yang hampir menyiku.
Kami rasa, sebuah hal yang cukup wajar kalau Xiaomi Pad 5 terinspirasi dari desain iPad Pro terbaru. Hal ini membuktikan kalau tablet dengan harga murah, bisa tampil sama elegan dan premiumnya seperti tablet dengan harga yang lebih tinggi mencapai belasan juta Rupiah.
Memang tidak dapat diragukan lagi, Xiaomi Pad 5 adalah salah satu tablet Android dengan desain kelas atas. Dari beberapa perangkat tablet yang pernah kami review, Xiaomi Pad 5 punya penampakan yang sama mahalnya dengan Samsung Galaxy Tab S7 yang notabene dijual dengan harga lebih tinggi.
Bodinya berbahan dasar aluminium dengan dimensi yang tipis, layar berukuran luas dengan bezel yang ramping dan seimbang, serta bodi belakang yang dibalut warna elegan berakses matte.
Bobotnya pun ringan, hanya 511 gram saja. Itu membuatnya nyaman dibawa kemana-mana untuk bekerja mobile di mana saja dan kapan saja.
Unit Xiaomi Pad 5 yang kami review berbalut warna Cosmic Gray yang punya sentuhan warna cukup gelap. Warna ini melapisi bodi glastic alias plastik dengan finishing seperti kaca yang membuatnya terlihat sedikit mewah.
Mengapa sedikit? Karena bodi jenis ini sangat mudah kotor tertempel jejak sidik jari. Kalau tidak malas, kami cukup sering mengelap bodinya setelah dipakai untuk bekerja atau sekadar menikmati multimedia.
Di bagian belakang juga, tersemat modul kamera dengan desain paling mencolok untuk sebuah tablet. Bagaimana tidak, frame kamera ini berukuran besar dan cukup menonjol.
Walau cuma menyimpan satu kamera saja, tapi Xiaomi merancangnya agar mirip seperti modul kamera dari Xiaomi Mi 11 yang juga sudah kami review. Di modul kamera ini, tersimpan LED Flash dan tulisan “AI Camera” yang menegaskan kalau kamera Xiaomi Pad 5 “bukan kaleng-kaleng”.
Berbicara tentang layarnya, Pad 5 sudah mengusung layar berukuran 11 inci. Bezel di sekelilingnya terbilang tipis dan seimbang, sehingga membuat pandangan terhadap layar jauh lebih maksimal.
Kalau bezel-nya tipis, perhatian kami tertuju pada kemampuan layar untuk mengatasi mistouch atau salah sentuh di beberapa area layar yang tertutup tangan.
Baca juga: Review Laptop RedmiBook 15 Indonesia
Tapi untungnya, sangat jarang bagi kami mengalami salah sentuh ketika memakainya sehari-hari. Jari tetap nyaman mendapatkan “sedikit area” bersandar di antara area bezel dan layar.
Xiaomi meletakkan kamera depan di paling atas jika tablet diposisikan vertikal. Ini posisi kamera yang cukup aneh, karena biasanya vendor menyimpan kamera depan di samping kiri agar sesuai dengan skema pemakaian secara horizontal.
Pengalaman kami menggunakan tablet, cukup jarang memakainya dengan skema vertikal atau portrait. Sebagai pengguna, kami ingin memanfaatkan tablet semaksimal mungkin dan ingin mendapatkan pengalaman visual sebaik mungkin dengan memutarnya secara horizontal atau landscape.
Penempatan kamera yang menurut kami “salah” ini berimbas pada pengalaman kami saat memanfaatkan kamera depan untuk pertemuan online via Zoom. Posisi wajah di kamera menjadi miring, dan tak fokus di area tengah.
Menyoal posisi tombol-tombol dan port di sekujur bodi Pad 5, kami posisikan tablet ini dalam skema pemakaian sesungguhnya, yakni landscape atau horizontal.
Di bagian kanan, terdapat dua speaker yang bergabung dengan tombol power dan mikrofon. Sementara di sisi kiri, terdapat port USB-C, mikrofon, dan juga dua speaker lainnya.
Sementara di bagian atas, terdapat dua mikrofon lainnya yang tergabung dengan tombol volume dan area magnetik untuk menyimpan Smart Pen. Area ini pun berfungsi untuk mengisi daya pulpen pintar secara wireless.
Sementara di bawah, terdapat pogo pins untuk menghubungkan tablet dengan casing keyboard magnetik. Seperti tablet harga mahal, pemasangannya juga sangat mudah, tinggal pasangkan dan langsung mengetik. Keren kan?
Di sekujur bodinya juga, tersimpan garis antena untuk memaksimalkan sinyal WiFi yang diterimanya. Asal tahu saja, Xiaomi Pad 5 tidak mendukung jaringan selular melalui kartu SIM.
Layar dan Audio
Pasti ada yang “dikorbankan” oleh Xiaomi untuk menekan harga dari Pad 5. Salah satunya adalah layar yang hanya berjenis IPS LCD saja dengan ukuran 11 inci.
Meski bukan AMOLED berkualitas tinggi, Xiaomi menyisipkan kemampuan khas tablet flagship pada Pad 5. Di antaranya, resolusi WQHD+ (2.560 x 1.600 piksel) alias 2K, refresh rate 120Hz, dan kemampuan menayangkan konten dengan visual tinggi berkat fitur Dolby Vision dan HDR10.
Kami menyukai kualitas layar IPS LCD dari Pad 5. Apalagi, layar ini mampu menyuguhkan warna 10-bit atau 1 miliar warna. Biasanya kemampuan tersebut hanya terdapat pada ponsel kelas atas dengan harga di atas rata-rata.
Sangat terasa deh saat menyandingkannya dengan perangkat berlayar IPS LCD dengan cakupan warna standar. Kualitas warna yang ditampilkan sangat jelas, terang, dan tak terganggu cahaya matahari ketika dipakai di luar ruangan dengan kondisi cahaya yang terik.
Layar menakjubkan dari Xiaomi Pad 5 juga sangat pas buat pengguna yang suka nonton film Netflix atau sekadar menyaksikan video-video menarik di YouTube. Kedua format ini memang didukung oleh Netflix, sementara konten HDR dapat dengan mudah ditonton di platform YouTube.
Berbicara soal refresh rate, layar tablet ini tak mendukung kecepatan refresh yang adaptif. Hanya ada dua pilihan saja, yakni 60Hz dan 120Hz. Kalau memasang pengaturan 120Hz, transisi antar menu, scrolling di media sosial, hingga membuka aplikasi bawaan akan terasa sangat lancar.
Akan tetapi, refresh rate akan dipaksa turun ke 60Hz saat kami menjalankan aplikasi atau game yang tak mendukung serta memutar video.
Baca juga: Review Laptop Realme Book Indonesia
Pembahasan review Xiaomi Pad 5 beralih ke bagian audio. Perangkat ini mengusung empat buah speaker yang didukung oleh fitur Dolby Atmos. Seluruh speaker ini berukuran sama dan menyuguhkan suara yang lantang pula.
Bagi telinga kami, suara yang dikeluarkan terdengar pas namun lebih dominan suara treble daripada bass. Yang hebat, audio tidak akan pecah walaupun kami mengatur volume ke tingkat tertinggi.
Well, kehadiran Dolby Atmos di sini tak memengaruhi kelantangan suara yang dikeluarkan speaker. Fitur ini membuat kualitas audio tetap terjaga dan berada di level terbaik, meski memang belum masuk ke kelas best of the best menurut kami.
Berterima kasihlah dengan banyaknya mikrofon di setiap sudut bodi Xiaomi Pad 5. Lebih banyak mikrofon yang tersedia, berarti suara yang ditangkap bakal jauh lebih baik, detail, dan minim distorsi. Pas untuk dipakai saat video konferensi atau sekadar mengambil video di keramaian.
Kekurangannya, tak ada jack audio 3,5mm di sini. Sebagai alternatif, Anda sebagai pengguna dapat memakai headset USB-C ataupun earphone TWS yang terkoneksi via Bluetooth.
Sistem Operasi
Pengguna Xiaomi pastinya mengetahui MIUI 12.5 yang berjalan di HP terbaru yang digunakan. Nah, Xiaomi Pad 5 pun berjalan di sistem operasi yang sama dengan basis Android 11. Lantas, adakah perbedaan?
Secara pengalaman, sebenarnya kurang lebih sama. MIUI 12.5 di layar ponsel berukuran lebih kecil memiliki UI dan UX yang sama persis dengan layar tablet yang besar.
Akan tetapi, antarmuka dari sistem operasi ini telah disesuaikan oleh Xiaomi agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang kerap memakainya di orientasi landscape.
Sisanya, benar-benar sama pengalaman yang kami rasakan dengan MIUI 12.5 di ponsel Xiaomi. Bilah kanan untuk mengakses Control Center, bilah kiri layar untuk melihat bar notifikasi.
Terdapat juga opsi floating windows dan split screen untuk membuka dua jendela aplikasi secara bersamaan. Oh ya, selama kami review Xiaomi Pad 5, kami benar-benar memakainya sebagai perangkat sehari-hari untuk bekerja.
Kami “nekat” menggantikan laptop yang biasa kami gunakan dengan tablet besutan Xiaomi ini untuk bekerja. MIUI 12.5 di layar seluas 11 inci dengan refresh rate yang kencang memberikan pengalaman yang enak.
Multi-tasking lancar, mengetik nyaman, hiburan pun tetap jalan. Kebetulan, kami tak memiliki aksesori keyboard dan Smart Pen Xiaomi, sehingga kami memilih menggunakan keyboard dan mouse wireless saat bekerja menggunakan tablet ini.
Baca juga: Review Laptop Huawei MateBook D15 Indonesia
Secara pintar, tablet langsung mendeteksi perangkat input keyboard dan mouse secara otomatis. Kami pun dapat langsung mengoperasikan kedua aksesori tersebut untuk menunjang pekerjaan sehari-hari.
Akan tetapi, ada beberapa kekurangan yang kami rasakan. Pertama, Xiaomi belum memaksimalkan ekosistem OS dan perangkat mereka. Xiaomi Pad 5 tak seperti tablet buatan Huawei dan Samsung yang bisa berkolaborasi antar perangkat dengan mudah.
Alhasil, kalau mau transfer data dari tablet ke laptop atau sebaliknya, kami harus menghubungkan perangkat menggunakan kabel USB. Mungkin ke depannya Xiaomi bisa lebih meningkatkan integrasi antar perangkat mereka di pembaruan OS selanjutnya.
Kekurangan lainnya, UI dari MIUI 12.5 ini terlalu sederhana dan tak ada perbedaan dengan HP terbaru Xiaomi lainnya. App Drawer-nya pun seperti Poco Launcher yang membagi aplikasi berdasarkan kategorinya.
Pun demikian dengan ketiadaan fitur khusus tablet pada Pad 5. Memang ada sih fitur baru khusus tablet yang disisipkan Xiaomi pada perangkat ini. Namun, fitur tersebut hanya dapat aktif jika pengguna memasangkan perangkat dengan aksesori bawaan Pad 5.
Aksesori yang kami maksud adalah stylus Smart Pen dan juga keyboard wireless. Selama kami memakai Xiaomi Pad 5 untuk kebutuhan review, kami hanya dapat memanfaatkan fitur keyboard saja pada tablet ini.
Fitur tersebut dapat memudahkan kami mengatur shortcut pada keyboard, kecepatan pointer pada mouse (jika terhubung), dan juga opsi untuk membuat scrolling terasa lebih natural.
Spesifikasi
Xiaomi Pad 5 ditenagai oleh dapur pacu yang sama dengan si “perusak harga” Poco X3 Pro. Tablet ini menggunakan prosesor Snapdragon 860 yang merupakan penerus dari Snapdragon 855+, SoC flagship di tahun 2019.
Mengenal sedikit tentang prosesor Snapdragon 860, chipset ini dirancang dengan arsitektur 7nm TSMC dan menggunakan konfigurasi CPU octa-core yang terdiri dari 1-core Cortex A76 2,96 GHz, 3-core Cortex A76 2,84 GHz, dan 4-core Cortex A55 1,78 GHz.
Unit Xiaomi Pad 5 yang kami review memiliki RAM 6 GB LPDDR4x dan memori penyimpanan 256 GB berjenis UFS 3.1 yang tak bisa diperluas dengan microSD. Perangkat yang kami ulas dan gunakan juga hanya mendukung WiFi only saja, sehingga akan maksimal penggunaannya saat terhubung ke jaringan WiFi.
Oke, berikut ini jabaran hasil pengujian kami menggunakan beberapa aplikasi benchmark:
AnTuTu Benchmark
Xiaomi Pad 5 mencatatkan skor 568 ribuan poin. Kalau dibandingkan dengan dua tablet dengan spesifikasi kelas atas yang pernah kami review, tablet Xiaomi ini tertinggal skornya dengan Huawei MatePad 11 dan Samsung Galaxy Tab S7.
Wajar, karena tablet Huawei ditenagai Snapdragon 870 dan Samsung Galaxy Tab S7 menggunakan prosesor Snapdragon 865+. Kedua chipset ini di atas kertas memang lebih ngebut daripada Snapdragon 860.
Baca juga: Review Poco X3 Pro Indonesia
Namun menariknya, skor ini ternyata berada di atas Poco X3 Pro dengan prosesor yang sama. Dari review yang sebelumnya kami lakukan, Poco X3 Pro meraih skor 530 ribu poin.
PCMark
Xiaomi Pad 5 memang sangat nyaman untuk diajak multi-tasking. Menjalankan dua aplikasi bersamaan atau lebih dari satu aplikasi bergantian, sangatlah lancar di tablet ini berkat perpaduan layar besar dan smooth serta dapur pacu yang bertenaga.
Pengalaman yang positif pun terbukti dengan pengujian kami melalui aplikasi PCMark. Tablet ini meraih skor 11.720 poin. Dibandingkan dengan dua tablet yang sempat kami ulas, Xiaomi Pad 5 memperoleh poin tertinggi.
Dapur pacu Snapdragon 860 pada tablet ini benar-benar gegas, dan sistem MIUI 12.5 pun tak membatasi kinerja dari chipset ini. Terlihat dari grafik PCMark, hampir semua skema pengujian menembus clock-speed tertinggi 2,96 GHz, walau rata-rata berada di bawah 2 GHz.
3DMark
Prosesor Snapdragon 860 disematkan pemrosesan grafis atau GPU Adreno 640. GPU ini tergolong “lawas” karena sudah digunakan dalam dua generasi, yakni Snapdragon 855 dan 855+.
Walaupun begitu, kartu grafis ini masih menyuguhkan performa kelas atas daripada GPU kelas menengah yang ada sekarang. Dari pengujian menggunakan aplikasi 3DMark, tablet Xiaomi Pad 5 mencatatkan perolehan yang bagus untuk tes Wild Life Stress Test dan Wild Life.
Untuk Wild Life, tablet ini mendapatkan skor rata-rata 3.405 poin dengan frame rate rerata 20,4 FPS. Terlihat dari grafik, frame rate dari Pad 5 cenderung cukup stabil dengan titik tertinggi berada di 26 FPS.
Sedangkan Wild Life Stress Test, skor tertinggi yang diraihnya mencapai 3.408 poin dengan stabilitas 89,3%. Rata-rata frame rate dari tablet ini pun 11-12 dengan Wild Life, 13 FPS terendah dengan titik tertinggi 25 FPS.
Gaming
Karena berjalan di MIUI 12.5, tentunya tablet ini dibekali dengan fitur gaming bernama Game Turbo. Boleh dibilang, fitur tersebut tersembunyi di bagian Special Features.
Game Turbo berfungsi sebagai tools untuk meningkatkan performa dan menjaganya di level maksimal. Di sini yang menarik, Xiaomi tetap memberikan kemampuan untuk meningkatkan kualitas visual saat pengguna seperti kami bermain game.
Dipadu dengan layar 120Hz beresolusi 2K, visual game yang kami mainkan memiliki detail dan kontras warna yang lebih baik daripada tanpa menyalakan fitur Enhanced Visuals.
Responsivitas layar juga dapat dioprek melalui Game Turbo. Fitur ini bisa pula menampilkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, seperti FPS Counter serta persentase penggunaan CPU.
Untuk mengukur kemampuan gaming-nya, kami mencoba tiga game antara lain, COD Mobile, PUBG Mobile, dan Forza Street.
Ketiga game terbilang memiliki grafis tinggi dan membutuhkan sumber daya yang besar. Walaupun demikian, Xiaomi Pad 5 mampu melibas semua game tersebut selama review berlangsung.
Baca juga: 14 Game dengan Grafis HD di Android dan iOS
PUBG Mobile dapat ditayangkan dengan kualitas Ultra HD atau 4K, sedangkan COD Mobile bisa dijalankan dengan grafis Very High dengan frame rate Max.
Meski grafis diatur rata kanan, kedua game kami mainkan di FPS yang tinggi dan stabil. PUBG Mobile ditampilkan dengan gameplay 40 – 51 FPS tanpa penurunan yang signifikan. Sementara COD Mobile, stabil di 60 FPS.
Cuma, kedua game tidak dapat ditampilkan dalam refresh rate 90Hz ataupun 120Hz. Baik PUBG Mobile maupun CODM dimainkan dalam refresh rate 60Hz saja.
Wajar, karena kedua game memang belum mendukung tampilan 120Hz. Beda hal dengan Forza Street yang bisa tembus 100 – 110 FPS. Game berat ini terasa sangat smooth saat dimainkan, mantap pokoknya!
Baterai
Xiaomi Pad 5 ditopang oleh baterai dengan kapasitas 8.720 mAh. Menarik di sini, tablet ini mendukung fast charging sampai 33W, tapi Xiaomi hanya memberikan adaptor berkekuatan 22,5W saja.
Untuk mengujinya kemampuannya, kami pun mencoba mengisi daya tablet ini dengan adaptor 33W asli Xiaomi. Dari tes yang kami lakukan dengan mengisi daya baterai dari 1% sampai penuh selesai dalam waktu 1 jam 41 menit saja. Sungguh waktu yang cepat untuk baterai sejumbo ini.
Ngecas cepat, baterai kuat. Setidaknya itu kata yang pas buat tablet Xiaomi ini. Selama review, kami menggunakan Xiaomi Pad 5 untuk beragam aktivitas, dari bekerja, gaming, nonton film, dan lain sebagainya. Selama itu juga, kami hanya sekali ngecas saja untuk pemakaian sampai seharian.
Well, itu untuk pemakaian in real life. Sementara pengujian menggunakan PCMark Battery Test, tablet ini mencatatkan waktu 14 jam 52 menit dengan baterai tersisa 20%.
Sedangkan untuk memutar YouTube Full HD non stop, baterainya hanya bertahan 15 jam 55 menit dengan baterai tersisa 1% saja. Dengan demikian, bisa kami klaim kalau tablet Pad 5 memang bisa tahan seharian untuk skenario pemakaian normal.
Kamera
Review Xiaomi Pad 5 beralih ke kamera. Tablet ini punya satu kamera depan dan satu kamera belakang yang didukung dual LED Flash.
Melalui aplikasi Device Info HW yang kami gunakan, kamera belakang tablet ini menggunakan sensor OmniVision OV13B10 dengan cakupan area piksel 1.12µm dan bukaan lensa f/2.2. Sementara kamera depan, memakai sensor OmniVision OV8856 dengan area piksel yang sama dengan kamera belakang.
Konfigurasi kamera ini lumayan bagus menurut kami. Apalagi didukung dengan UI aplikasi kamera yang terbilang cukup lengkap, meski tak seutuh aplikasi kamera pada ponsel terbaru Xiaomi.
Di aplikasi kamera, ada mode Photo dan Video. Jika masuk ke More, ada Night Mode dan juga Documents. Mode terakhir sangatlah berguna, karena memungkinkan kami untuk scan dokumen secara mudah dengan hasil yang bagus.
Menarik di sini, kamera Xiaomi Pad 5 pun didukung oleh Auto HDR dan fitur AI atau kecerdasan buatan untuk menyesuaikan pengaturan kamera tergantung skenario pengambilan gambarnya.
Berbicara soal kualitasnya, kamera 13MP dari tablet ini memberikan hasil yang bagus berkat kelihaian fitur berbasis AI yang dapat mengatur komposisi warna agar tidak terlihat lebay atau berlebihan. Kami jadi merasa berdosa ketika berpikir bahwa kamera tablet dengan harga terjangkau ini biasa saja.
Ketika mengambil di kondisi cahaya yang baik, foto yang kami tangkap terbilang detail dengan warna yang tajam. Rentang dinamisnya juga luas dan punya kontras yang bagus, tapi warnanya tetap terbilang natural.
Begitu juga dengan kamera depan. Memang, hasilnya tak sebagus ponsel pada umumnya dengan resolusi yang lebih besar. Namun untuk sebuah tablet, hasil kamera selfienya cukup bisa dinikmati.
Baca juga: Cara Bikin ‘Wajah Kartun’ di Zoom Meeting
Warnanya tetap natural kalau intensitas cahaya pas. Tapi, sistem kamera masih belum dapat mengatasi cahaya berlebih saat pengambilan gambar.
Tampilan wajah saat dipakai untuk meeting di Zoom atau Google Meet juga terlihat detail dan jernih. Tak ada lagi cerita wajah terlihat buram saat melakukan rapat atau mengikuti pembelajaran secara online.
Ditenagai prosesor kelas atas, membuat tablet ini dapat merekam video 4K atau Full HD 1080p di 30 FPS. Hebatnya, ada Movie Frame yang diaktifkan agar video yang diambil terlihat sinematik.
Tidak ada EIS (electronic image stabilization) memang, apalagi OIS. Tapi hasil videonya terbilang cukup baik untuk sebuah tablet dengan harga di bawah Rp 6 juta.
Hasil foto Xiaomi Pad 5
Kesimpulan
No debat deh, Xiaomi Pad 5 memang jadi tablet harga murah dengan spesifikasi yang edan. Layarnya besar dengan resolusi 2K dan refresh rate 120Hz.
Prosesornya gesit berkat Snapdragon 860 yang bertenaga. Memori penyimpannya pun tak cuma besar, tapi juga cepat berjenis UFS 3.1. Begitu juga dengan baterainya yang tahan seharian dengan sekali pengecasan.
Walau harganya Rp 5 jutaan doang, namun tablet ini juga dikemas dengan amat baik oleh Xiaomi. Memang sih, terinspirasi dari iPad Pro 11 inci. Tapi setidaknya membuktikan kalau Xiaomi tak mau comeback mereka di industri tablet, ditandai dengan tablet bergaya standar dan mainstream.
Kami justru suka dengan desain dari Pad 5. Harganya bisa dijangkau, tapi desainnya tak murahan.
Bingkai bodinya rata dengan sudut yang nyaris menyiku, bodi yang ringan dan tipis, bodi belakang bergaya elegan dengan pemakaian bahan glastic, layar berukuran besar yang dikelilingi bezel ramping, serta modul kamera yang mirip Mi 11.
Hanya saja, memang ada beberapa kekurangan yang kami rasakan. Kekurangan ini mungkin disebabkan karena Xiaomi “terpaksa” untuk menekan harga tablet ini.
Di antaranya, layar yang berjenis IPS LCD, sistem operasi MIUI 12.5 yang biasa saja dan terasa “Poco-sentrik”, tidak ada ekosistem antar OS dan perangkat Xiaomi lainnya yang masih kurang, serta posisi kamera depan yang tidak berada di “tempat sewajarnya”.
Baca juga: Review Asus Zenfone 8 Indonesia
Perlu diingat juga, tablet ini tidak mendukung jaringan selular. Sehingga Anda dapat memakainya secara maksimal dengan terhubung ke WiFi. Bisa diakali dengan mengubah smartphone sebagai hotspot, tapi apakah Anda mau seribet itu?
Belum lagi adaptor charger-nya yang hanya 22,5W saja. Anda mungkin perlu membeli charger 33W agar proses pengisian daya jauh lebih cepat lagi. Kekurangan lainnya, tak ada jack audio 3,5mm dan juga slot microSD sebagai opsi penyimpanan tambahan.
Meski demikian, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dibawanya, Xiaomi Pad 5 tetap menjadi pilihan tablet terbaik dengan harga Rp 5 jutaan. (MF)
Kelebihan Xiaomi Pad 5
- Desain yang premium
- Bodi ramping dan ringan
- Bodi belakang terlihat elegan
- Modul kamera terinspirasi Mi 11, and it’s good
- Sudah mengusung quad-speaker Dolby Atmos
- Banyak mikrofon di sekeliling bodi
- Layar 11 inci dengan cakupan warna 1B atau 10-bit
- Layar mendukung refresh rate 120Hz, HDR10, Dolby Vision
- Mendukung Smart Pen, tersedia juga area untuk menyimpan dan mengecasnya.
- Mendukung keyboard melalui Pogo pin
- Prosesor Snapdragon 860 bertenaga
- Memori penyimpanan berjenis UFS 3.1
- Baterai jumbo dengan daya tahan yang lama
- Fast charging 33W
- Kamera berkualitas bagus
Kekurangan Xiaomi pad 5
- Layar masih IPS LCD
- Tak ada jack adui 3,5mm
- Tak ada opsi jaringan selular
- Tak ada slot microSD
- Sistem operasi MIUI 12.5 yang standar, minim fitur untuk produktivitas
- Adaptor charger hanya 22,5W saja
TELSET RATING: 8.5/10
SPESIFIKASI XIAOMI PAD 5 | |
Rilis | September 2021 |
Network | 2G, 3G, 4G |
OS | Android 11, MIUI 12.5 |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 860 (7 nm) |
CPU | Octa-core (1×2.96 GHz Kryo 485 Gold & 3×2.42 GHz Kryo 485 Gold & 4×1.78 GHz Kryo 485 Silver) |
GPU | Adreno 640 |
RAM | 6 GB |
Memori | 128 GB/256 GB |
Dimensi | 254.7 x 166.3 x 6.9 mm (10.03 x 6.55 x 0.27 in), 511 gram |
Layar | IPS LCD 11 inci, 1B colors, 120Hz, HDR10, Dolby Vision, 1600 x 2560 piksel |
Kamera Utama | 13MP |
Kamera Depan | 8 MP |
Baterai | 8.720 mAh, Fast charging 33W |
Warna | Black, White, Green |
Harga | Rp 4,9 jutaan |