Telset.id – Tanpa ada bocoran, Samsung menyegarkan kembali seri Fan Edition. Bukan Galaxy S21 FE, melainkan masih Samsung Galaxy S20 FE. Karena penasaran, saat unit ini sampai di meja redaksi, kami langsung memilihnya sebagai daily driver. Nah, berikut review lengkap Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865.
Fan Edition dari Samsung ini ibarat seperti Poco-nya Xiaomi. Samsung berusaha sekeras mungkin merilis ponsel “rasa flagship” dengan harga yang terjangkau.
Perusahaan asal Korea Selatan ini menyematkan beberapa bagian penting dari seri premium Galaxy S pada Samsung Galaxy S20 FE. Spesifikasi kencang, layar AMOLED yang bagus, serta kamera dengan kualitas tinggi, sudah pasti dihadirkan Samsung pada seri Fan Edition.
Soal harga, tentu saja lebih murah daripada Galaxy S20 Series lainnya. Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 dijual dengan harga Rp 6,9 jutaan di Indonesia.
Baca juga: Samsung Rilis Galaxy S20 FE dengan Snapdragon 865, Ada Fitur Baru!
Meski tak semurah merek sebelah, namun selama menggunakannya sebagai daily driver selama satu pekan, smartphone ini memberikan kesan yang sangat baik bagi kami.
Nah, agar lebih jelas, sebaiknya simak review lengkap Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 berikut ini.
Desain
Impresi pertama kami ketika menggunakan smartphone ini adalah biasa saja. Gak ada kesan flagship, premium, dan mewah seperti Galaxy S20 Series lainnya.
Sekilas, feel penggunaan dari HP terbaru Samsung ini mirip Galaxy A72 yang pernah kami review sebelumnya. Bagian layar saja misalnya.
Galaxy S20 FE yang terbaru memiliki bezel yang cukup tebal dan datar, tak seperti S20 lainnya. Sadar atau tidak, Galaxy S20 Series (non FE) masih memiliki lengkungan lho, meski tak se-ekstrem seri terdahulu.
Smartphone terbaru Samsung ini memang mengusung layar berjenis AMOLED berkualitas. Hanya saja, tak disebutkan jenis proteksi layar yang digunakan. Sudah pasti, Samsung “tak mau rugi” dengan menyematkan lapisan kaca Gorilla Glass 6 apalagi Gorilla Glass Victus pada Galaxy S20 FE terbaru.
Beralih ke bagian belakang, satu-satunya perbedaan signifikan dibandingkan varian premium adalah bahan dasar yang digunakan. Samsung Galaxy S20 FE menggunakan bodi plastik dengan pilihan warna berefek matte.
Baca juga: Review Mi 11 Lite: Desain Menawan, Performa Bisa Diandalkan
Berbeda 180 derajat dibandingkan Galaxy S20 Series lainnya yang menggunakan bahan kaca dengan pilihan warna premium. Tapi di sini, kami menemukan dua keunggulan dari ponsel seri Fan Edition tersebut.
Pertama, teknik pewarnaan bergaya matte pada bodi Samsung Galaxy S20 FE membuatnya terbebas dari jejak-jejak sidik jari yang menempel. Kedua, smartphone ini tampil dengan pilhan warna yang beragam, mulai dari warna serius Cloud Navy, warna eye-catching Cloud Red atau Cloud Orange, hingga warna girly Cloud Lavendar.
Bolehlah bodi belakangnya terbuat dari plastik, tapi bingkai smartphone ini tetap terbuat dari bahan auminium yang berkualitas sama dengan Galaxy S20 lainnya. Begitu juga dengan letak tombol power dan volume. Selain itu, smartphone ini juga sudah mengantongi sertifikasi IP68 tahan air dan debu.
Soal penggunaan, Samsung Galaxy S20 FE menjadi salah satu smartphone flagship paling nyaman yang pernah kami gunakan. Ukurannya lebih pas di tangan, ringan, dan tipis pula. Berkat finishing matte, smartphone ini juga tak terlalu licin ketika digunakan.
Layar dan Speaker
Samsung Galaxy S20 FE dilengkapi dengan layar Super AMOLED berukuran 6,5 inci. Dengan resolusi Full HD+ Layar tersebut sudah mendukung HDR10+, refresh rate hingga 120Hz, dan sidik jari dengan respon yang cepat. Lalu, bagaimana dengan kualitasnya?
Selama kami menggunakan Samsung Galaxy S20 FE untuk kebutuhan review, ponsel ini menyuguhkan kualitas visual terbaik dengan warna yang cenderung vivid. Well, siapa sih yang meragukan kualitas layar Super AMOLED buatan Samsung?
Memang, walau panel yang digunakan bukan Dynamic AMOLED, tapi layar ini punya keunggulan. Layar Galaxy S20 FE sangat nyaman digunakan di luar ruangan meski kondisi cahaya matahari sedang terik maupun di dalam ruangan dengan kondisi yang gelap.
Konten tetap terlihat dengan baik, berkat sistem Eye Comfort Shield dan Adaptive Brightness yang pintar. Kedua fitur tersebut secara cerdas dapat menyesuaikan intensitas cahaya layar agar mata kami sebagai pengguna nyaman saat menatapnya.
Layar Samsung Galaxy S20 FE mendukung refresh rate hingga 120Hz. Tapi, pengaturannya sangat berbeda dengan ponsel Xiaomi, Oppo, Realme, dan lainnya.
Baca juga: Review Asus ROG Phone 5: HP Gaming Kelas Wahid, No Debat!
Alih-alih memberikan opsi refresh rate 60Hz, 90Hz, dan 120Hz, Samsung justru memberikan pilihan Standard 60Hz dan High 120Hz. Tidak ada pula opsi adaptif di sini yang mampu menyesuaikan kecepatan refresh layar secara otomatis untuk menghemat baterai.
Ketika kami mengaktifkan mode High, sebagian aplikasi mendukung 120Hz dan sebagian lainnya hanya mentok 60Hz saja. Namun saat menggulirkan menu, mengakses Instagram atau media sosial lainnya, berselancar di internet, hingga memutar video, semuanya berada di mode 120Hz.
Tapi untuk game, ada beberapa game populer yang hanya berjalan di 60Hz saja. Kami akan membahas lebih lengkapnya di bagian Gaming.
Berbicara soal speaker, HP terbaru Samsung ini sebenarnya mendukung speaker stereo. Tapi, selama kami review Samsung galaxy S20 FE, kami kurang puas dengan kualitas audionya.
Suara yang dikeluarkannya cenderung biasa saja, tapi cukup empun saat volume disetel menengah. Namun, suara yang disuguhkan antara speaker utama dan sekunder tidak seimbang. Selain itu, saat volume dimaksimalkan, audionya juga cenderung pecah.
Performa
Samsung Galaxy S20 FE versi awal menggunakan Exynos 900. Sementara untuk seri yang baru, Samsung menyematkan prosesor Snapdragon 865. Prosesor ini dipadukan dengan RAM 8 GB, memori penyimpanan 128 GB/256 GB yang bisa diperluas hingga 1 TB menggunakan microSD.
Apabila melihat spesifikasi internasional, smartphone ini sesungguhnya sudah mendukung jaringan 5G berkat penggunaan chipset Snapdragon 865. Namun, Samsung Galaxy S20 FE Snapdragon yang hadir resmi di Indonesia adalah varian 4G. Diperkuat pula dengan tabel spesifikasi resmi di situs Samsung Indonesia yang tak dicantumkan dukungan 5G.
Seperti biasa, kami menggunakan beberapa aplikasi benchmark untuk menguji kemampuan ponsel terbaru Samsung ini. Selama review Samsung Galaxy S20 FE Snapdragon 865, kami menggunakan AnTuTu versi 9, 3DMark, dan PCMark.
AnTuTu Benchmark Versi 9
Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 meraih skor yang tinggi mencapai 643 ribu poin. Tertulis di AnTuTu, smartphone ini dikenali sebagai “Galaxy S20 FE 4G”.
Kemampuannya secara angka tentu saja lebih baik daripada ponsel dengan otak Snapdragon 860 yang pernah kami ulas (Poco X3 Pro: 530 ribu poin). Bila dibandingkan dengan smartphone Snapdragon 870, skor S20 FE kalah sedikit saja (Vivo X60 Pro: 706 ribu poin).
Namun demikian, smartphone terbaru Samsung ini menyuguhkan power yang bagus dengan stabilitas yang baik. Selama pengujian, suhunya hanya naik sekitar 4 hingga 6 derajat Celcius dengan baterai yang turun sekitar 4% saja.
Baca juga: Review Vivo V21 5G: Kamera Depan Berkualitas untuk Foto dan Video
PCMark
Pengujian yang kami lakukan untuk review performa Samsung Galaxy S20 FE adalah dengan menggunakan aplikasi PCMark. Smartphone ini meraih skor 11 ribuan poin, sangat tinggi untuk sebuah ponsel dengan otak Snapdragon 865.
Terlihat, power Snapdragon 865 di sini cenderung naik turun dan tidak stabil disemua pengujian yang dilakukan. Kemungkinan, hal ini dipengaruhi oleh sistem operasi One UI 3.1 berbasis Android 11 yang menyesuaikan kinerja dapur pacu ponsel untuk tujuan menghemat baterai.
Namun skor 11 ribuan poin sangatlah tinggi, bahkan melampaui poin yang diperoleh Snapdragon 870 (Vivo X60 Pro: 10.227 poin) dan Snapdragon 860 terbaru (Poco X3 Pro: 10.475 poin).
3DMark
Untuk pengujian GPU dalam hal ini Adreno 650, Samsung Galaxy S20 FE meraih skor yang tinggi di seluruh aspek review yang kami gunakan. Jangan tanga tentang pengujian Sling Shot dan Sling Shot Extreme, karena ponsel terbaru Samsung itu meraih skor maksimal alias Maxed Out!
Sementara dua pengujian lainnya, Wild Life dan Wild Life Stress Test, tipikalnya hampir mirip dengan Adreno 650 pada Snapdragon 870. Walau, skor yang diperolehnya sedikit lebih rendah.
Dari hasil review, Samsung Galaxy S20 FE meraih skor rata-rata 3.818 poin dengan rata-rata FPS yang diperoleh 22,90. Sementara untuk Wild Life Stress Test, smartphone meraih skor 3.824 poin untuk Best Loop dan 3.442 poin untuk Lowest Loop. Stabilitasnya mencapai 90% dan rata-rata FPS 14 hingga 28 FPS.
Gaming
Kalau berbicara soal gaming, kami tak ada keluhan soal hal ini selama melakukan review Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865. Beberapa game berat yang kami mainkan, PUBG Mobile, COD Mobile, PES 2021, hingga APEX Legends yang baru, mampu diset ke pengaturan grafis dan frame rate rata kanan.
Hanya saja, seluruh game tersebut belum bisa dimainkan di mode 120Hz. Sistem layar otomatis menurunkan refresh rate layar ke 60Hz ketika game-game tadi kami mainkan.
Seluruh game kecuali PUBG Mobile kami mainkan dengan sangat-sangat lancar di 60 FPS secara stabil. Ya, PUBG Mobile masih tergolong sebagai game yang cukup berat bagi ponsel sekelas Galaxy S20 FE.
Game battle royale terbaik itu memang dapat dimainkan pada kualitas Ultra HD alias tertinggi. Namun, kami kurang mendapatkan pengalaman smooth saat bermain mode TDM ataupun battle royale. Game ini hanya ditampilkan di 30 FPS saja secara stabil, 50 FPS bisa kami dapatkan apabila grafis diturunkan ke Smooth – Extreme.
Apabila Anda ingin mengetes kemampuan layar 120Hz, kami sarankan untuk mengunduh beberapa game yang mendukung, seperti Need for Speed Limits dan Mortal Combat. Saat kami mencoba kedua game tersebut, tampilan 120Hz akan langsung aktif dan permainan pun berlangsung secara super smooth.
Baterai
Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 ditopang oleh baterai berkapasitas 4.500 mAh. Untuk menguji daya tahan baterainya, kami menggunakan tes Work 3.0 Battery Life di aplikasi PCMark dan memutar video YouTube di resolusi Full HD hingga baterai benar-benar habis.
Berdasarkan aplikasi PCMark, smartphone terbaru Samsung ini meraih catatan waktu screen on-time 13 jam 5 menit dengan baterai tersisa 18%. Selama itu, suhu dari smartphone terbilang stabil tanpa lonjakan yang berarti di seluruh tugas yang dijalani.
{Baca juga: Review Baterai Samsung Galaxy M62: Tahan Seharian Penuh!}
Sementara untuk memutar video YouTube, Samsung Galaxy S20 FE yang kami review memiliki catatan waktu yang kurang lebih sama dengan PCMark. Baterai ponsel ini hanya bertahan selama 13 jam 40 menit saja sampai benar-benar habis baterainya.
Jika dipakai untuk bermain game battle royale dengan grafis tinggi, 15 menit permainan menghabiskan baterai 5 – 6%.
Sekarang, bagaimana dengan kecepatan charging-nya? Asli deh, Samsung tuh pelit untuk memberikan adaptor charger yang sesuai kemampuan perangkat yang dijualnya.
Samsung Galaxy S20 FE sudah mendukung fast charging 25W. Tapi mengapa, perusahaan asal Korea Selatan ini cuma memberikan adaptor charger 15W saja?
Tentu saja, kecepatan charging tidak bisa diharapkan di sini dan otomatis efisiensi waktu pun jadi korbannya. Berdasarkan pengujian kami, ngecas baterai sebesar 4.500 mAh saja dari 1% sampai penuh, butuh waktu 1 jam 50 menit!
Coba saja Samsung menyertakan adaptor 25W, waktunya pasti lebih cepat. Sebagai bukti, kami mencoba ngecas Samsung Galaxy S20 FE dengan adaptor charger 25W. Hasilnya, dari 1% sampai penuh hanya selama 1 jam 23 menit saja. Selisih yang sangat jauh bukan?
Kamera
Review Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 beralih ke kamera. Smartphone ini memiliki kamera utama dengan sensor 12MP, sama seperti Galaxy S20 ataupun S20+.
Kamera ini sudah dipersenjatai oleh OIS atau optical image stabilization untuk menjamin kestabilan gambar saat pengguna mengambil foto ataupun video.
Smartphone terbaru Samsung juga memiliki kamera ultrawide dengan jangkauan 123 derajat. Kamera ini menggunakan sensor 12MP.
Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 dilengkapi dengan kamera telephoto 8MP. Kamera ini memiliki kemampuan 3x optical zoom dan sudah didukung juga dengan OIS dan PDAF sebagai fitur tambahannya.
Ke bagian depan, smartphone ini cocok bagi pengguna yang suka swafoto. Berbeda jauh daripada Galaxy S20 atau S20+, model FE justru menggunakan kamera 32MP dengan skema Quad Bayer. Sayang, meski resolusinya tinggi, tapi kamera ini tidak mendukung autofokus.
Berbicara soal kualitas, kamera utama mampu menangkap foto yang bagus. Tipikal Samsung flagship hasilnya. Foto dari kamera ini memiliki detail yang bagus, warna yang tajam, dan rentang dinamis yang cukup luas.
Hasil foto dari kamera utama:
Hasil yang sama juga kami dapati ketika memotret menggunakan kamera ultrawide. Sejak lama, kami memang suka dengan kualitas kamera ultra lebar besutan ponsel flagship Samsung.
Hasil fotonya bagus banget, dengan komposisi warna cukup tajam dan rentang dinamisnya yang lumayan lebar. Yang kami senangi, foto ultra lebar terlihat natural dan bisa dinikmati sendiri ataupun dibagikan ke media sosial.
Hasil foto dari kamera ultrawide
Hadirnya kamera telephoto dengan OIS menjadi nilai tambah pada Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 yang kami review. Menariknya, walau sensor yang digunakan 8MP, namun hasil fotonya di-upscale hingga resolusi 12MP atau 4032 x 3024 piksel.
Walaupun demikian, kebolehan 3x optical zoom-nya membuat kami dapat mengambil foto berkualitas dari jarak yang lumayan jauh. Detailnya cakep, warnanya juga tajam, dan tetap minim noise.
Hasil foto dari kamera telephoto
Mengenai foto malam, apabila mengambil gambar dengan mode auto, hasil fotonya terasa kurang. Noise di mana-mana, hasil foto yang cenderung gelap, dan kualitas detail yang biasa saja.
{Baca juga: Review Vivo X60 Pro: Kamera Gimbal Bukan Sekadar ‘Gimmick’}
Tapi dengan adanya Night Mode, foto malam bisa terlihat lebih baik dan cerah. Meski, tetap ada beberapa spot noise yang bikin nilai fotonya berkurang.
Hasil foto dari kamera mode malam
Kamera depan dengan resolusi tinggi 32MP juga menjadi keunggulan tersendiri dari Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 yang kami review.
Kami merasa, kamera ini memiliki mekanisme pengambilan foto yang rumit. Skema Quad Bayer seharusnya mewujudkan foto selfie dengan resolusi 8MP.
Namun, karena dua mode pengambilan gambar pada sistem kamera depan, membuatnya mampu menghailkan foto selfie dengan dua resolusi berbeda.
Mode normal memberikan foto dengan resolusi 6,5MP hasil cropping dari resolusi asli. Sementara mode wide, hasil foto di-upscale ke resolusi 10MP.
Gawai terbaru Samsung yang satu ini memberikan foto selfie yang baik, detail yang jelas, serta warna kulit yang alami dan tidak berlebihan di kedua mode pengambilan gambar
Oiya, terdapat juga pilihan untuk mengambil swafoto dengan resolusi yang sebenarnya 32MP. Detailnya boleh saja lebih baik dengan ukuran file foto yang lebih besar. Tapi, kualitas warnanya cenderung sama saja. Kami sarankan sih, gunakan saja mode selfie standar.
Hasil foto dari kamera depan
Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 sanggup merekam video di resolusi 4K @60 FPS atau Full HD 1080p di FPS yang sama. Kamera ultrawide juga kapabel untuk mengabadikan momen di resolusi 4K atau 1080p, namun hanya 30 FPS saja.
Kualitasnya, 11 12 dengan hasil foto. Detailnya bagus, warnanya tajam, tipikial Samsung flagship banget! Kami menyukai kualitas kamera dari smartphone ini.
Hasil video dengan OIS
Hasil video dengan OIS + EIS
Hasil video kamera depan
Kesimpulan
Review Samsung Galaxy S20 FE versi Snapdragon 865 kami tutup dengan kesimpulan. Samsung melahirkan seri Fan Edition bukan tanpa alasan atau cuma ingin melawan kedigdayaan merek ponsel pintar asal China saja.
Tujuan utama perusahaan asal Korea Selatan ini adalah ingin konsumen di seluruh dunia dapat membeli ponsel pintar bertenaga dengan ciri khas Galaxy S, tapi dengan harga yang jauh lebih rendah.
Samsung Galaxy S20 FE adalah ponsel paket lengkap. Desainnya menarik dan berwarna, kualitas visual yang baik, performa kencang, gaming lancar, baterai yang masih oke untuk penggunaan sehari-hari, serta kamera belakang dan depan dengan kualitas jempolan.
Hanya saja, ada beberapa kekurangan yang seharusnya Samsung bisa atasi sebelum memutuskan untuk meluncurkan ponsel pintar ini.
Oke, kalau soal urusan bodi plastik sih memang selera masing-masing. Untungnya, Samsung menghadirkan ragam pilihan warna yang eye-catching dan sesuai dengan selera anak-anak muda zaman now.
Kekurangan paling parah menurut kami adalah, ketiadaan adaptor charging yang mumpuni dalam paket pembelian. Konsumen sudah rela mengeluarkan Rp 6,9 jutaan (harga resmi Samsung), harusnya konsumen jangan disuruh mengeluarkan uang tambahan lagi untuk membeli adaptor charging lebih kencang.
Kekurangan lainnya adalah ketiadaan dukungan jaringan 5G. Padahal, smartphone dengan harga yang jauh di bawahnya saja sudah memiliki kemampuan untuk menangkap sinyal generasi kelima ini.
At the end, smartphone ini sebenarnya sudah cukup sempurna dan menjadi “versi murah” terbaik bagi Anda yang ingin merasakan sensasi menggunakan seri premium Galaxy S dengan toleransi harga yang lebih rendah. (MF)
Kelebihan
+ Desain eye-catching dengan pilihan warna yang menarik
+ Layar Super AMOLED berkualitas
+ Layar dukung HDR10+
+ Layar dukung refresh rate 120Hz
+ Performa yang mumpuni untuk gaming
+ Baterai punya daya tahan yang cukup oke
+ Speaker stereo
+ Kamera depan dan belakang dengan kualitas yang baik
Kekurangan
– Bodi plastik
– Feel bodi mirip Galaxy A daripada Galaxy S
– Opsi refresh rate layar terbatas
– Samsung hanya memberikan adaptor charger 15W saja
– Kamera depan tidak mendukung autofokus
TELSET RATING: 8.5/10
SPESIFIKASI SAMSUNG GALAXY S20 FE (SM-G780G) | |||
Rilis | Juli 2021 | ||
Network | GSM / HSPA / EVDO / 4G | ||
Layar | Super AMOLED, 120Hz, 6.5 inches, 1080 x 2400 pixels | ||
OS | Android 11, One UI 3.1 | ||
Chipset | Qualcomm SM8250 Snapdragon 865 | ||
CPU | Octa-core (1×2.84 GHz Kryo 585 & 3×2.42 GHz Kryo 585 & 4×1.8 GHz Kryo 585) | ||
GPU | Adreno 650 | ||
RAM | 8 GB | ||
Memori | 128 GB, 256 GB | ||
Dimensi | 159.8 x 74.5 x 8.4 mm, 190 g | ||
Kamera Utama | 12 MP (wide) OIS, 8 MP (telephoto) 3x optical zoom OIS, 12 MP (ultrawide) | ||
Kamera Depan | 32 MP (wide) | ||
Beterai | Li-Po 4500 mAh, Fast charging 25W | ||
Warna | Cloud Lavender, Cloud Mint, Cloud Navy, Cloud White, Cloud Red, Cloud Orange | ||
Harga | Mulai Rp 6,9 jutaan |