Telset.id – Samsung Galaxy A52 berada di posisi “tengah-tengah” antara Galaxy A32 dan Galaxy A72 yang telah diperkenalkan di Indonesia. Tapi, seri ini kami rasa menjadi ponsel terbaik di antara ketiganya. Mengapa? Well, kami akan membeberkan alasannya, sekaligus membagikan hasil ulasan kami dalam review Samsung Galaxy A52.
Samsung Galaxy A52 tiba di Indonesia dengan membawa desain, spesifikasi, serta fitur terkini. Smartphone ini benar-benar mengesankan dan bahkan jauh lebih baik daripada seri terdahulu Galaxy A51.
Dibanderol dengan harga yang naik sedikit – kisaran Rp 4,9 juta sampai Rp 5,2 jutaan – namun HP terbaru Samsung ini menawarkan layar 90Hz, sertifikasi IP67, speaker stereo, baterai berkapasitas besar dan fast charging, sampai kamera dengan kualitas yang baik.
Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang Samsung Galaxy A52, berikut ini review lengkap kami yang sudah kami siapkan berdasarkan hasil pengujian yang sudah kami lakukan. Yuk simak selengkapnya!
Desain
Pertama kali melihat dan menggenggam Samsung Galaxy A52, kami langsung teringat dengan Galaxy S21 Ultra. Minus, Galaxy A52 tidak mengusung bodi yang premium, panel kaca berkualitas, dan frame dengan build quality khas ponsel flagship.
Samsung Galaxy A52 hanya dikemas dengan bodi belakang berbahan dasar plastik dengan tekstur warna matte. Ada empat pilihan warna yang disediakan, yakni Awesome Black, Awesome Blue, Awesome Violet, dan Awesome White.
Kebetulan, unit Samsung Galaxy A52 yang kami review berwarna Awesome Blue yang terlihat unik, eye-catching, dan netral – cocok untuk pengguna laki-laki ataupun perempuan.
Permukaan matte pada bodi HP terbaru Samsung ini sedikit licin, namun terbebas dari jejak sidik jari yang membuatnya terlihat kotor. Entah mengapa, Samsung seakan pelit dan enggan untuk memberikan bonus softcase pada paket pembelian.
Meski harganya sudah di atas Rp 4 jutaan, pabrikan asal Korea Selatan itu sama sekali tidak memberikan bonus casing belakang untuk pengguna. Ayolah Samsung!
Bentuk modul kamera menjadi alasan mengapa kami menyebut Galaxy A52 mirip dengan Samsung Galaxy S21 Ultra. Memang gak mirip-mirip banget, tapi hal inilah yang membuat tampilan smartphone kelas menengah Samsung ini berbeda daripada ponsel lain di kelasnya.
Sudah sering kami katakan bahwa desain modul kamera HP saat ini sangatlah mainstream dan mirip satu sama lain, meski berbeda-beda vendor. Desainnya vertikal ataupun berbentuk persegi dengan lingkar kamera mirip minuman boba.
{Baca juga: 15 HP Samsung NFC Terbaru dan Terbaik 2021, Makin Murah!}
Namun, Samsung Galaxy A52 berani tampil beda. Modul kameranya dibuat persegi panjang yang sedikit lebih besar dan juga sedikit lebih menonjol.
Membahas sedikit soal rangka atau frame dari smartphone ini, Samsung menggunakan bahan plastik yang berkualitas. Walaupun demikian, Samsung tentu tak ingin membuat Galaxy A52 tampak murahan. Bagian frame diberikan finishing metalik dengan tone warna yang sama dengan panel bodi belakang.
Smartphone ini sudah mengantongi sertifikat IP67 yang berarti tahan debu dan air dengan kedalaman maksimal 1 meter selama 30 menit. Penting untuk diperhatikan bahwa kondisi IP67 ini hanya berlaku untuk air tawar saja, bukan di air kolam renang ataupun air laut.
Kami pun sempat mengujinya dengan “menenggelamkan” Galaxy A52 ke dalam kolam ikan koi selama 20 menit sambil memutar video YouTube. Hasilnya, HP 5 jutaan terbaik ini tetap bertahan dengan sangat baik, meski suara yang dihasilkan oleh speaker stereo ponsel ini menjadi sember alias pecah.
Dan lagi, usai kami menaruh ponsel di dalam air, muncul peringatan agar tidak mengisi daya baterai smartphone untuk sementara. Notifikasi ini bakal terus muncul hingga port charging sudah benar-benar kering.
Berbicara soal tombol dan port, tombol volume dan power berada di sisi kanan, dan sisi kiri benar-benar kosong. Bagian bawah terdapat jack audio 3,5 mm, mikrofon, port USB-C, dan speaker utama.
Di bagian atas, ada mikrofon sekunder, slot SIM hybrid, dan ada lubang suara tipis di atas layar yang juga bertugas sebagai speaker sekunder. Yup! Samsung Galaxy A52 sudah mendukung fitur stereo.
Layar
Sekarang mari kita bahas bagian layar. Selama melakukan review Samsung Galaxy A52, kami menyukai layar berkualitas dari ponsel pintar ini.
HP terbaru Samsung itu sudah mengusung layar berjenis Super AMOLED berukuran 6,5 inci dengan resolusi Full HD+. Terdapat lubang kamera berukuran kecil di bagian tengah atas sebagai tempat bagi kamera depannya.
Layar ini memang datar dan tidak melengkung. Namun, siapapun yang menyaksikan konten di ponsel ini, bakal memiliki pengalaman visual yang menakjubkan.
Layar Galaxy A52 memiliki intensitas cahaya maksimal sampai 800 nits. Ingat, panel Super AMOLED ini buatan Samsung, yang pastinya menyuguhkan tampilan yang bagus, kaya warna, dan kontras yang menakjubkan.
Ditambah lagi, layar ini sudah mendukung refresh rate 90Hz. Selama kami menggunakannya, layar 90Hz ini mampu menampilkan konten dengan smooth dan cepat.
{Baca juga: Review Samsung Galaxy A32: Layar Kencang, Kinerja Kurang Greget}
Saat kami membuka berbagai aplikasi standar, seperti WhatsApp, Line, Gmail, YouTube, Facebook, Instagram, Twitter, hingga Google Docs, refresh rate layar tetap di 90Hz.
Namun, ada beberapa aplikasi juga yang tak bisa ditampilkan di refresh rate 90Hz. Sebut saja Google Maps, aplikasi kamera, dan beberapa game populer yang kami mainkan. Saat kami mencoba bermain COD Mobile, PUBG Mobile, hingga Mobile Legends, refresh rate layar turun ke 60Hz.
Sayang, ada kekurangan yang kami rasa menjadi “penyakit bawaan” pada seri menengah Samsung. Kekurangan tersebut adalah responsivitas sensor sidik jari di layar yang sangat lambat.
Sensor sidik jari Samsung Galaxy A52 sangatlah lambat, tak secepat merek lainnya. Sensor ini cukup lama mengenali sidik jari kami dan membuka kunci layar. Diperlukan trik untuk mempercepatnya, seperti mendaftarkan sidik jari yang sama beberapa kali.
Spesifikasi & Performa
Samsung Galaxy A52 sudah ditenagai oleh prosesor Snapdragon 720G. Sebuah peningkatan besar dari Galaxy A51 yang menggunakan prosesor Exynos 9611. Prosesor ini memiliki konfigurasi CPU 2 x 2.2 GHz Kryo 465 Gold dan 6 x 1.8 GHz Kryo 465 Silver.
Snapdragon 720G bukanlah sebuah prosesor yang cepat, namun kinerjanya masih cukup baik dan dapat mendukung berbagai aktivitas digital yang dilakukan oleh pengguna.
Prosesor ini telah didukung oleh chip AIE atau artificial intelligence engine dari Qualcomm yang bertugas untuk meningkatkan performa saat dibutuhkan dan tetap menjaga power serendah mungkin untuk menghemat baterai.
Tak cuma itu saja, prosesor ini bisa dibilang sebagai chipset khusus gaming. Bagaimana tidak, terdapat fitur Qualcomm Snapdragon Elite Gaming yang memberikan pengalaman grafis tinggi dan smooth kepada pengguna.
Prosesor ini dipadukan dengan GPU Adreno 618, RAM 8 GB, dan memori internal 256 GB. Secara keseluruhan, kemampuan smartphone ini lebih baik daripada Samsung Galaxy A51 dengan Exynos 9611 ataupaun Galaxy A32 dengan prosesor besutan MediaTek.
Sebagai pembuktian, kami menguji smartphone ini dengan tiga aplikasi benchmark, yaitu AnTuTu Benchmark, 3DMark, dan PCMark. Berikut rinciannya:
AnTuTu Benchmark
AnTuTu Benchmark merupakan tolak ukur yang biasa digunakan oleh kami selama melakukan review, termasuk untuk Samsung Galaxy A52. Aplikasi ini mampu memperhitungkan hal-hal seperti memori, kapasitas penyimpanan, hingga kecepatan dari CPU.
Dalam melakukan pengukuran, kami menggunakan unit dengan versi tertinggi yang mempunyai RAM 8 GB dan memori internal 256 GB. Berdasarkan pengujian, smartphone ini mampu mencatatkan skor hingga 343.283 poin.
PCMark
Perpaduan prosesor Snapdragon 720G serta RAM dan memori berkapasitas besar memungkinkan ponsel menjalankan tugas sehari-hari dengan relatif mulus.
Kinerja smartphone ini sangat memadai untuk menjalankan lebih dari satu aplikasi secara bergantian, scrolling media sosial, mengetik pekerjaan di Google Docs, membuka email, mengakses internet, dan lain sebagainya.
Pengalaman maksimal ini pun terbukti dengan skor meyakinkan yang diraih oleh Galaxy A52 di PCMark. HP terbaru Samsung ini mencatatkan skor 8.443 poin.
3DMark
Sementara untuk menguji kemampuan GPU Adreno 618, kami menggunakan aplikasi 3DMark. Aplikasi ini memiliki dua pengujian utama, yakni Sling Shot dan Sling Shot Extreme.
{Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan dari HP Terbaru Samsung Galaxy A52}
Berdasarkan pengujian, Samsung Galaxy A52 mencetak skor 3.105 poin dalam tes Sling Shot. Ponsel pintar ini mengalahkan 74% perangkat yang pernah diuji 3DMark menggunakan pengujian Sling Shot.
Sementara untuk Sling Shot Extreme, smartphone meraih skor 2.122 poin. Skornya lebih baik dari 49% perangkat yang juga diuji 3DMark menggunakan pengujian ini.
Secara overall, Galaxy A52 punya kemampuan GPU yang cukup bagus. Hasil tes ini menunjukkan bahwa smartphone memiliki kinerja yang baik dalam hal pengolahan grafis, termasuk bermain game Android.
Terbukti, smartphone ini memberikan pengalaman maksimal kepada kami saat bermain game populer, seperti PUBG Mobile, COD Mobile, dan Mobile Legends. Hanya saja, refresh rate 90Hz sama sekali tidak bekerja di sini.
Samsung Galaxy A52 tetap dapat menjalankan beberapa judul game yang mendukung refresh rate 90Hz. Tentu saja, pengalaman yang kami dapatkan jauh lebih maksimal. Game yang kami mainkan terasa lebih smooth dan mencapai 60FPS.
Baterai
Samsung mengemas baterai berkapasitas 4.500 mAh pada bodi Galaxy A52 yang tergolong ringan dan tipis. Asal tahu saja, smartphone ini punya bodi dengan tebal 8,4 mm dan berat 189 gram saja.
Samsung Galaxy A52 sudah mendukung fast charging 25W. Tapi, Samsung lagi-lagi pelit karena hanya menyertakan charger 15W saja dalam paket pembelian. Padahal, kemampuan pengisian cepat dengan output 25W ini sangat menjanjikan.
Berdasarkan pengujian yang kami lakukan, ngecas dari 1% hingga 100% menggunakan adaptor charger 25W hanya membutuhkan waktu kurang lebih 90 menit saja.
Lalu, bagaimana dengan daya tahannya? Selama review Samsung Galaxy A52, kami melakukan dua pengujian untuk mengukur daya tahan baterai smartphone ini, yaitu Work 2.0 Battery Life di PCMark dan memutar video YouTube tanpa henti.
Berdasarkan pengujian menggunakan PCMark, smartphone ini mencatatkan waktu 12 jam 11 menit. Catatan waktu ini memperlihatkan screen on time dari Samsung Galaxy A52.
Screen on time sendiri merupakan patokan berapa lama baterai ponsel bertahan dalam kondisi layar aktif dalam sekali charge atau baterai penuh. Jika ponsel digunakan sesekali saja dengan screen on time sekitar 6 – 7 jam, mungkin baterai Galaxy A52 jauh lebih awet lagi.
Sementara saat memutar YouTube tanpa henti dan mencatat waktunya menggunakan Battery Log, Samsung Galaxy A52 bisa bertahan hingga kurang lebih 14 jam dengan baterai tersisa 5%.
Kamera
Review Samsung Galaxy A52 berlanjut ke bagian kamera. Smartphone ini memiliki konfigurasi kamera yang lengkap. Ada empat kamera belakang dan satu kamera depan pada ponsel pintar ini.
Pengaturan empat kamera di smartphone ini pun cukup mainstream. Smartphone ini memiliki kamera utama dengan sensor besar 64MP Quad Bayer yang dilengkapi OIS atau optical image stabilization.
Kemudian ada juga kamera ultra wide 12MP dan kamera makro serta depth masing-masing 5MP, yang lebih baik daripada ponsel kelas menengah lain yang biasanya memiliki unit sensor 2MP. Sementara kamera depan adalah sensor 32MP Quad Bayer berkualitas.
Kamera utama 64MP Quad Bayer secara default menangkap gambar dengan resolusi 16MP dengan skema 4-in-1 pixel binning. Teknik pemrosesan gambar tersebut membuat foto memiliki rentang dinamis atau dynamic range cukup lebar, detail yang bagus, dan ketepatan warna yang baik.
Ditambah oleh fitur berbasis kecerdasan buatan atau AI bernama Scene Optimizer, hasil foto juga “diperbaiki” ketajamannya dengan efek yang tidak terlalu berlebihan.
{Baca juga: Review Samsung Galaxy A02: Baterai Besar, Tenaga Kurang}
Kamera ultra wide smartphone ini juga punya kualitas yang cukup baik. Meski detail dan kualitas warnanya tak sebaik kamera utama, namun kamera ini berguna untuk mengambil gambar pemandangan maupun gedung-gedung pencakar langit di ibu kota.
Kamera portrait atau depth pun dapat membantu kamera utama untuk mendeteksi tepi objek. Perpaduan kedua kamera ini mampu memisahkan objek utama dari latar belakang, dan memberikan efek blur di sana. Alhasil, kami pun mendapatkan foto bokeh dengan efek blur yang cukup rapih dan baik.
Sedangkan untuk kamera makro 5MP, kami dimudahkan untuk membidik objek yang bagus dari jarak dekat. Sama halnya dengan dengan ponsel di kelasnya yang mengusung kamera makro, butuh usaha lebih agar foto makro lebih stabil. Kami sarankan untuk menggunakan tripod apabila Anda ingin mengambil foto dari jarak super dekat.
Buat yang suka selfie, kamera 32MP sangatlah membantu. Dibantu dengan fitur berbasis AI, foto selfie terlihat cukup tajam, detailnya bagus, dan kualitas warna yang tidak terlalu berlebihan. Swafoto menggunakan kamera depan Galaxy A52 tergolong masih natural hasilnya.
Sedangkan untuk video, Samsung Galaxy A52 dapat merekam video dengan resolusi maksimal 1080p atau Full HD di 60 FPS atau 4K di 30 FPS. Video yang dihasilkan tentu saja sedikit lebih stabil berkat bantuan OIS.
Selain itu, video pun menampilkan kualitas yang tak terlalu buruk. Detail yang dihasilkannya cukup baik dan punya warna yang cerah.
Kesimpulan
Dibanderol dengan harga mulai dari Rp 4,3 jutaan, kami nilai Samsung Galaxy A52 adalah pilihan smartphone 4 jutaan terbaik saat ini jika dibandingkan dengan Galaxy A32 ataupun Galaxy A72. Mengapa demikian?
Tentu kalau melihat spesifikasi dari Galaxy A32, spesifikasi seri ini terlampau jauh. Namun jika head to head dengan Galaxy A72, Samsung Galaxy A52 dilengkapi dengan spesifikasi yang hampir mirip satu sama lain.
Dengan selisih harga Rp 1 jutaan saja, Samsung Galaxy A72 hanya unggul pada bagian layar, baterai, dan ada kamera telephoto saja. Sisanya, sama dengan Galaxy A52 yang dibanderol dengan harga lebih murah.
{Baca juga: Perbandingan Samsung Galaxy A52 vs Samsung Galaxy A72: Bagus Mana?}
Berdasarkan review yang kami lakukan, Samsung Galaxy A52 menawarkan berbagai fitur unggulan yang membuatnya menarik untuk dipinang. Layar AMOLED 90Hz punya kualitas yang tak boleh dipandang sebelah mata.
Smartphone ini juga dikemas dengan desain yang berbeda dari lainnya, apalagi sudah mengantongi seritifkasi IP67 tahan debu dan air. Speaker sudah stereo hasil racikan Dolby Atmos dan terdapat jack audio 3,5mm juga.
Kinerjanya juga cukup maksimal berkat Snapdragon 720G. Apalagi baterainya yang cukup besar dengan pengisian daya yang cepat. Sayang, hanya ada adaptor 15W saja yang diberikan oleh Samsung.
Konfigurasi kameranya juga lengkap. Pengguna juga dapat mengambil video secara stabil berkat fitur OIS yang aktif. Sesuai dengan tagline-nya, Samsung Galaxy A52 memang sebuah ponsel yang awesome. (MF)
Kelebihan
- Desain bagus
- Pilihan warnanya menarik
- Build quality bodinya bagus
- Tahan air dan debu IP67
- Layar Super AMOLED berukuran besar
- Layar sudah 90Hz
- Performa cukup untuk aktivitas digital sehari-hari
- Baterai berkapasitas besar
- Baterai tahan lama
- Kamera depan dan belakang berkualitas
- Kamera utama memiliki OIS
- Sudah ada NFC
Kekurangan
- Bodi terbuat dari plastik
- Tidak mendapatkan casing
- Adaptor charger hanya 25W
TELSET RATING: 8.5/10
SPESIFIKASI SAMSUNG GALAXY A52 | |
Network | 2G, 3G, 4G |
OS | Android 11, One UI 3.1 |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 720G |
CPU | Octa-core (4×2.2 GHz Cortex-A76 & 4×2.0 GHz Cortex-A55) |
GPU | Adreno 618 |
RAM | 8 GB |
Memori | 128 GB/256 GB |
Dimensi | 159,9 x 75,1 x 8,4 mm |
Layar | Super AMOLED, 6.5 inches Full HD+ |
Kamera Utama | 64 MP + 12 MP + 5 MP + 5 MP |
Kamera Depan | 32 MP |
Beterai | 4500 mAh, Fast charging 25W |
Warna | Black, Blue |
Harga | Rp 4,9 juta – Rp 5,3 juta |
Cek juga video review Samsung Galaxy A52 atau langsung tonton di bawah ini: