Review Asus Zenfone 8: Ukuran Mini, Performa Besar

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Ketika Asus menawari kami untuk mengulas HP terbaru yang dihadirkan ke Indonesia, tanpa ba bi bu, kami langsung menerimanya. Apalagi, saat Asus menawarkan review Zenfone 8, smartphone yang jadi pemenang di kategori “Best Mid-high Camera Phone” di acara Telset Award 2021, kami langsung mengiyakan untuk mengulasnya.

Ya, kami sangat senang mendengar bahwa Asus “menghidupkan kembali” seri Zenfone. Terakhir, perusahaan asal China ini merilis Asus Zenfone 6 pada 2019 silam.

Kami kira, Asus sudah tidak lagi menghadirkan seri Zenfone ke Indonesia, karena ingin fokus ke ranah smartphone gaming dengan membawa ROG Phone Series. Tapi ternyata, Asus meluncurkan Zenfone 8 dengan spesifikasi dan fitur yang andal yang bikin kami tertarik untuk melakukan review terhadapnya.

Asus Zenfone 8 mengusung konsep desain yang benar-benar berbeda daripada seri terdahulu yang hadir di Indonesia. Smartphone ini terlihat lebih kompak, ringkas, berukuran mini, namun sama sekali tidak mengorbankan komponen apapun.

Baca juga: Review Asus ROG Phone 5: HP Gaming Kelas Wahid, No Debat!

Smartphone terbaru Asus ini tetap memiliki layar yang berkualitas dan cepat, spesifikasi mumpuni, baterai yang cukup baik, jack audio 3,5mm, dan bahkan kemampuan kamera yang bagus.

Nah, biar gak penasaran, sebaiknya simak ulasan lengkap kami dalam tulisan review Asus Zenfone 8 berikut ini. Check this out!

Desain

Review Asus Zenfone 8

Asus Zenfone 8 itu merupakan iPhone 12 mini versi Android. Bodinya mini, ringkas, enak digenggam, tapi spesifikasinya powerful. Ketika ponsel Android lainnya cenderung besar-besaran ukuran layar, Asus malah melawan arus dengan menghadirkan ponsel dengan ukuran yang tak biasa.

Asus Zenfone 8 punya ukuran yang lebih kecil daripada ponsel kebanyakan. Walau demikian, smartphone ini dikemas dalam bodi dengan build quality yang bagus. Belum lagi, Zenfone 8 pun sudah mengantongi rating IP68 anti air dan tahan debu.

HP terbaru Asus ini dirancang dengan bingkai aluminium dan bodi berbahan dasar kaca di bagian depan dan belakangnya. Panel layar depan dilapisi oleh Corning Gorilla Glass Victus yang jauh lebih bagus dari Gorilla Glass 6.

Review Asus Zenfone 8

Layar ini berukuran 5,9 inci berjenis AMOLED buatan Samsung dan sudah mendukung fitur keamanan biometrik sensor sidik jari di dalamnya. Dengan layar berukuran kurang dari 6 inci, membuatnya menjadi salah satu ponsel kompak bertenaga selain iPhone 12 mini.

Bezel di sekeliling layarnya tergolong tipis, dan terdapat lubang kamera di sudut kiri atas yang juga ukurannya mini. Lubang kamera tersebut menjadi tempat bagi kamera selfie dengan sensor 12MP.

Kalau bagian belakangnya, bodi Zenfone 8 dilapisi oleh Gorilla Glass 3 saja. Sayang sekali memang, karena seharusnya Asus memberikan lapisan yang lebih tangguh untuk ponsel flagship terbarunya ini.

Cukup mengecewakannya lagi, bodi belakang smartphone ini tidak memperlihatkan kesan “hey, HP ini tuh flagship kelas atas lho!”. Asus memberikan tone warna hitam matte pada unit review Asus Zenfone 8 yang kami gunakan.

Tak ada gimmick ala HP kelas atas, seperti efek gradasi, warna yang premium, bodi kaca yang elegan, dan lain sebagainya. Ditambah lagi, bentuk modul kameranya pun “sangat biasa”. Bentuk modul tersebut persegi, dan menyimpan dua kamera utama, LED Flash, dan mikrofon di dalamnya.

Review Asus Zenfone 8

Yang kami suka dengan desain bodi belakang dari Asus Zenfone 8 adalah terdapat lengkungan yang halus di sisi kiri dan kanannya. Lengkungan ini bikin ponsel lebih nikmat untuk digenggam oleh satu tangan.

Di sisi bagian atas, mikrofon lainnya serta jack audio 3,5mm. Ya! Jack audio 3,5mm ada di ponsel ringkas dan mini seperti Asus Zenfone 8. Sementara di bagian bawah, ada speaker, LED notifikasi, port USB-C, dan juga SIM tray.

Sedangkan di sisi kanan, terdapat tombol volume dan juga tombol power yang diberikan warna biru terang. Sebuah sentuhan pintar dari Asus yang bikin smartphone ini terlihat eye-catching.

Baca juga: Sebelum Beli, Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Asus Zenfone 8

Selesai membahas desain di sisi visual, sekarang soal penggunaan. Selama menggunakan Asus Zenfone 8 untuk melakukan review, smartphone ini menjadi salah satu ponsel yang paling nyaman untuk digunakan dengan satu tangan saja.

Sudah sejak lama kami menggunakan ponsel berukuran besar, dan akhirnya kami mendapatkan juga ponsel dengan ukuran yang pas di tangan. Ponsel terbaru Asus ini ringan, tipis, dan sangat ideal untuk dioperasikan dengan satu tangan.

Review Asus Zenfone 8

Satu kekurangan yang kami rasakan, bodi smartphone ini cukup licin kalau tidak menggunakan casing tambahan. Jadi, untuk Anda yang tangannya mudah berkeringat, harus cukup berhati-hati saat menggunakan smartphone ini.

Layar dan Speaker

Review Asus Zenfone 8

Asus Zenfone 8 mengusung layar berjenis E4 AMOLED berukuran 5,9 inci dengan resolusi Full HD+. Ketika ponsel lain punya rasio cinematic 21:9, smartphone ini punya rasio “konvensional” 20:9.

Bak sebuah ponsel gaming kelas atas, layarnya sudah mendukung refresh rate 120Hz, touch sampling rate 240Hz, dan juga mendukung konten HDR10+.

Berbicara soal refresh rate, ada empat mode yang ditawarkan oleh sistem ZenUI. Pengguna seperti kami dapat memilih mode 60Hz, 90Hz, 120Hz, dan Auto. Kami sarankan, untuk menghemat baterai, gunakan saja mode Auto.

Mode ini secara otomatis mengatur kecepatan refresh layar sesuai dengan aplikasi, game, atau aktivitas yang dijalankan oleh pengguna.

Memutar video misalnya, refresh rate layar akan diset ke 60Hz atau 90Hz (sesuai aplikasi yang mendukung). Untuk game yang mendukung 90Hz ke atas, sistem layar pun akan mengatur kecepatan refresh sesuai kebutuhan dan dukungan game tersebut.

Baca juga: Spesifikasi Asus ZenFone 8 dan ZenFone 8 Flip yang Baru Diluncurkan

Bagaimana dengan kualitas audio? Jangan kaget, Asus Zenfone 8 sudah mendukung speaker stereo. Speaker utama ada di bagian bawah, sementara speaker lainnya terdapat di grill bagian atas.

Review Asus Zenfone 8

Kualitas suara yang disuguhkannya sangat baik. Audio yang disemburkan kedua speaker seimbang dan kaya, dari suara rendah hingga ke paling tinggi. Walau diset ke volume maksimal, suara yang keluar tidak pecah dan tetap stabil dan enak untuk didengar.

Hebatnya, suara yang keluar dari speaker juga memberikan efek empuk dan bulat. Cocok buat tipikal pengguna yang ingin nonton film jedag jedug atau action, tapi malas menghubungkan ponsel ke earphone TWS maupun speaker wireless.

Performa

Review Asus Zenfone 8

Meski bentuknya mungil, Asus Zenfone 8 punya power yang besar. Selama melakukan review Asus Zenfone 8 dan menggunakannya sebagai daily driver, ponsel ini menyuguhkan performa yang sangat baik.

Berbicara soal spesifikasinya, smartphone terbaru Asus ini ditenagai oleh prosesor Snapdragon 888. Buat Anda yang mungkin (sepertinya tidak sih) tidak familiar, prosesor ini menjadi chipset paling bertenaga nomor dua dari Qualcomm.

Prosesor Snapdragon 888 dibangun berdasarkan fabrikasi 5nm dan memiliki konfigurasi CPU 8-core. CPU-nya terbagi menjadi 1-core Kryo 680 Prime dengan clock-speed 2.84 GHz berbasis ARM Cortex X1, 3-core Kryo 680 Gold dengan clock-speed 2.42 GHz berbasis Cortex A78, dan 4-core Kryo 680 dengan clock-speed 1.8GHz berbasis Cortex A55.

Prosesor bertenaga ini dipadukan dengan RAM LPDDR5 dan memori internal UFS 3.1 berkapasitas besar nan kencang. Lalu, bagaimana dengan performa keseluruhan?

Sudah pasti, smartphone ini menyuguhkan kinerja yang di atas rata-rata. Dari pengujian kami menggunakan AnTuTu Benchmark versi 9, Asus Zenfone 8 meraih skor 790 ribuan poin. Skor ini pun membuat kami memberikan julukan “Samson Mini” untuk Asus Zenfone 8.

AnTuTu Asus Zenfone 8

Kurang lebih, skornya lebih baik 10,6% dibandingkan ponsel dengan dapur pacu Snapdragon 888 lainnya yang sempat kami ulas, yakni Xiaomi Mi 11. Sementara dibandingkan dengan Asus ROG Phone 5, skornya lebih rendah 2,7%.

Menurut AnTuTu, stabilitas performa smartphone ini juga cukup baik. Suhunya hanya naik 9% selama pengujian, dengan baterai yang turun sekitar 5% selama pengujian.

Sementara untuk pengujian GPU dalam hal ini Adreno 660, smartphone terbaru Asus ini meraih skor yang memuaskan. Ada empat pengujian yang kami lakukan selama review Asus Zenfone 8, yakni Wild Life Extreme, Wild Life Extreme Stress Test, Wild Life, dan Wild Life Stress Test.

Secara keseluruhan, kemampuannya mirip-mirip dengan Asus ROG Phone 5. Performa kartu grafis dari ponsel ini begitu powerful, dengan skor di atas rata-rata.

Baca juga: 6 Fitur Terbaik Asus ZenFone 8, Nomor 5 Paling Top!

Ambil contoh Wild Life Extreme dan Wild Life Extreme Stress Test yang jadi pengujian “tersulit”. Masing-masing tes tersebut diraih dengan skor 1.528 poin atau sama dengan Asus ROG Phone 5 dan 1.512 poin, tertinggal sedikit daripada ponsel gaming terbaru Asus tersebut.

Pengujian lainnya, kami menggunakan PCMark. Asus Zenfone 8 meraih skor 16 ribuan poin, which is sangat tinggi. Prosesor memberikan power yang tinggi dan cenderung naik turun, khususnya pada pekerjaan yang berkaitan dengan editing video maupun foto.

PCMark Asus Zenfone 8

Di real-life sendiri, ponsel ini nyaman digunakan untuk membuat lebih dari satu aplikasi secara bergantian. Tapi, tidak cukup nyaman untuk membuat dua aplikasi secara bersamaan dengan mode split screen, karena layarnya yang terlampau mungil.

Review Asus Zenfone 8

Kalau berbicara soal gaming, kami tak ada keluhan selama melakukan review Asus Zenfone 8. Ditenagai dapur pacu kelas atas, seluruh game terbaik Android dapat dimainkan secara maksimal dengan grafis rata kanan.

Main game berat seperti PUBG Mobile, COD Mobile, Genshin Impact, hingga Ragnarok X, sangat lancar dan tanpa kendala sama sekali. Keseluruhan game juga bisa ditampilkan di atas rata-rata 60 FPS tanpa penurunan FPS secara signifikan.

Baterai

Dibalut dalam bodi yang mini, baterai smartphone ini terbilang besar dengan kapasitas 4.000 mAh. Entah apa yang dilakukan oleh para teknisi Asus, mereka sudah sangat berhasil menjejalkan baterai berkapasitas besar pada ruang bodi dan board yang berukuran kecil.

Bagaimana dengan daya tahannya? Kami menggunakan dua kali pengujian, yakni PCMark Battery Life dan memutar video YouTube di Full HD hingga baterai benar-benar habis.

Berdasarkan tes menggunakan PCMark, smartphone ini hanya meraih screen on time 9 jam 31 menit dengan baterai tersisa 19%. Sementara saat dipakai untuk memutar video YouTube, baterai 4.000 mAh bisa bertahan hingga kurang lebih 12 jam.

Catatan waktu daya tahan baterai Asus Zenfone 8 dengan PCMark

Untuk tipikal pengguna yang bergantung pada smartphone dalam kegiatan sehari-harinya, Asus Zenfone 8 sebenarnya kurang cocok. Sebab, smartphone ini tidak memberikan daya tahan baterai yang panjang hampir seharian.

Untungnya, ngecas smartphone ini tergolong kencang. Dengan output adaptor charger 30W, mengisi daya baterai dari 1% sampai penuh membutuhkan waktu 76 menit saja.

Kalau dijabarkan, 10 menit pertama, baterai sudah terisi sekitar 18%. Sementara dalam 30 menit, baterai sudah terisi 62%. Kemampuan baterainya cukup memuaskan kami.

Kamera

Review Asus Zenfone 8

Review Asus Zenfone 8 kini masuk ke bagian kamera. Sumpah, kami sama sekali tidak menyangka kalau Asus dengan berani hanya menyertakan dua kamera belakang saja pada Zenfone 8.

Asus berlaku seperti Apple yang “bodo amat” merilis ponsel terbaru dengan konfigurasi kamera yang tak banyak, seperti ponsel Android kebanyakan.

Asus Zenfone 8 hanya membawa dua kamera di belakang dan satu kamera selfie. Kamera utama di belakang menggunakan sensor utama 64MP yang sama dengan ROG Phone 5, yakni Sony IMX686.

Bedanya, kamera ini sudah didukung oleh penstabil gambar OIS atau optical image stabilization. Selain itu, kamera ini sudah didukung oleh PDAF, EIS atau electronic image stabilization, 2x lossless-zoom, hingga HDR Auto.

Sensor kamera premium tersebut memiliki ukuran sensor 1/1.7″ dengan piksel berukuran 0.8µm. Sensor tersebut juga mengusung skema pengambilan gambar Quad Bayer, yang berarti secara default foto yang dihasilkan beresolusi 16MP.

Berbicara soal kualitas gambar, kamera utama mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang baik, asalkan cahaya lingkungan sekitar mendukung. Detailnya masih tajam walau gambar diperbesar beberapa kali dan rentang dinamisnya pun patut untuk dipuji.

Kami kurang menyukai komposisi warna yang diberikan oleh kamera utama Zenfone 8, khususnya ketika memotret di kondisi cahaya yang tidak memadai atau saat sore menjelang malam. Warna yang disuguhkan cenderung biasa saja, walau masih terlihat natural.

Perbedaan (dalam hal ini bagus), justru terjadi ketika kami mengambil foto malam. Bukaan lensa yang besar f/1.8 ditambah dengan fitur Night Mode, kamera utama Asus Zenfone 8 mampu menghasilkan foto malam dengan kualitas yang baik.

Ketika digunakan untuk memotret di kondisi pencahayaan yang benar-benar minim, foto malam yang kami dapatkan masih berkualitas baik. Detailnya cukup bagus, warnanya masih dapat, juga juga minim noise.

Sementara saat memotret foto malam dengan hingar bingar cahaya gedung dan lalu lintas, foto yang dihasilkan pun tak over brightness. Hebatnya, fotonya tetap minim noise dan punya detail yang tajam.

Kamera Utama Asus Zenfone 8

Sementara untuk kamera ultra wide, Asus Zenfone 8 menggunakan sensor Sony IMX363 12MP yang juga hasilkan foto dengan kualitas 11 12 seperti kamera utama. Berbicara soal detail, it’s ok. Tapi kalau soal warna, lagi-lagi hasil foto memberikan nuansa warna yang biasa saja.

Satu yang kami suka pada kamera ultra wide Asus Zenfone 8 selama melakukan review, tak terlihat efek melengkung yang lebay pada foto saat menggunakan mode pengambilan gambar ultra lebar.

Baca juga: Mengenal Fotografi Komputasi, Teknologi Kamera Baru di Oppo Reno6

Saat digunakan untuk memotret suasana sore menjelang malam, kamera ultra wide sebenarnya hasilkan foto dengan warna yang bisa dinikmati. Hanya saja, masalah utama pada kamera ini adalah penanganan terhadap noise yang cukup menurunkan kualitas foto secara keseluruhan.

Kamera Ultrawide Asus Zenfone 8

Beralih ke kamera selfie, smartphone ini mengandalkan sensor Sony IMX663 12MP yang telah didukung dengan fitur autofokus. Kamera ini memberikan sentuhan warna yang natural pada wajah (ini bagus) dan memberikan detail yang baik.

Berbicara soal video, Asus Zenfone 8 memungkinkan kami untuk merekam video 4K @60FPS untuk kamera belakang dan @30FPS untuk kamera depan. Malah, kamera utama bisa merekam video 8K @24FPS!

V_20210605_164202_ES2

V_20210604_193406_OC3

Secara default, pengambilan gambar sudah cukup stabil berkat adanya OIS. Namun, pengguna bisa mengaktifkan fitur EIS untuk memberikan kestabilan gambar yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Review Asus Zenfone 8

Review Asus Zenfone 8 kami tutup dengan kesimpulan. Julukan paling pas untuk Asus Zenfone 8 adalah “Samson Mini”. Mengapa demikian?

Ketika smartphone lain masih pede dengan menghadirkan ponsel berukuran besar, perusahaan asal Taiwan ini justru memberikan kejutan dengan merilis ponsel dengan bodi yang ringkas, ringan, mini, dan punya layar di bawah 6 inci.

Bisa dibilang, sudah sangat jarang HP Android terbaru dengan layar di bawah 6 inci. Ponsel kelas entry-level saja memiliki layar yang setidaknya di atas 6 inci, walau resolusinya mentok di HD+ saja.

Meski layarnya kecil, kualitas yang ditawarkannya luar biasa. Apalagi, layar smartphone ini sudah dilindungi oleh lapisan Gorilla Glass Victus yang jauh lebih kuat daripada Gorilla Glass 6.

Bentuknya kecil memang, tapi tenaga dari smartphone ini begitu besar. Siapa sangka, smartphone terbaru Asus tersebut ditenagai prosesor Snapdragon 888 dengan skor AnTuTu yang hampir menyamai perolehan ROG Phone 5.

Berkat kinerjanya yang mumpuni, tak ada keluhan sama sekali ketika melakukan review Asus Zenfone 8. Semua game bisa dilibas dengan sangat lancar, menjalankan beragam aplikasi secara bergantian pun tak ada kendala yang berarti.

Hanya saja, ada sejumlah kekurangan yang kami rasakan di sektor ini terutama di bagian baterai. Daya baterai dari ponsel ini tak bisa diajak untuk selalu aktif seharian. Mungkin setidaknya, butuh 2 sampai 3 kali pengecasan untuk membuat Zenfone 8 dapat digunakan hingga 24 jam penuh.

Beruntungnya, proses charging smartphone ini tergolong sangat cepat. Ngecas 75 menit untuk penggunaan 12 jam, rasanya merupakan perbandingan yang cukup adil.

Asus bisa dibilang cukup berani dengan hanya membawa dua kamera + satu kamera depan untuk Zenfone 8. Jumlah kameranya bahkan lebih sedikit kalau dibandingkan HP Rp 2 jutaan yang beredar di Indonesia saat ini.

Untungnya, kualitas kamera yang dihasilkan kamera ini tidak pas-pasan seperti ponsel murah di luar sana. Baik foto maupun video, memiliki kualitas yang bagus dan patut untuk diacungi jempol.

Dengan berbagai kelebihan dan sejumlah kekurangan yang ada, Asus Zenfone 8 layak untuk masuk ke dalam daftar salah satu ponsel terbaik yang harus Anda beli di tahun ini. (MF)

Kelebihan

+ Layar AMOLED berkualitas

+ Refresh rate 120Hz

+ Layar dukung HDR10+

+ Layar dilapisi Gorilla Glass Victus

+ Bodi yang ringkas dan ringan

+ Sangat nyaman digenggam dengan satu tangan

+ Ada jack audio 3,5mm

+ Snapdragon 888 yang powerful

+ RAM LPDDR5 dan memori UFS 3.1

+ Fast charging 30W

+ Speaker stereo

+ Kualitas audio mengagumkan

+ Kemampuan gaming maksimal

+ Kamera 64MP berkualitas bagus

+ Kamera selfie ada autofokus

Kekurangan

– Resolusi layar masih Full HD+

– Desain sederhana, tidak memperlihatkan kesan flagship

– Bodi licin

– Panel bodi belakang hanya dilapisi Gorilla Glass 3

– Baterai kurang tangguh

– Penanganan noise pada kamera ultra wide perlu ditingkatkan

TELSET RATING: 8.8/10

SPESIFIKASI ASUS ZENFONE 8
Rilis Oktober 2021
Network GSM / HSPA / EVDO / 5G
Layar Super AMOLED, 120Hz, 5,9 inches, 1080 x 2448 pixels, HDR10+
OS Android 11, ZenUI 8
Chipset Qualcomm SM8350 Snapdragon 888 (5 nm)
CPU Octa-core (1×2.84 GHz Kryo 680 & 3×2.42 GHz Kryo 680 & 4×1.80 GHz Kryo 680)
GPU Adreno 660
RAM 6 GB, 8 GB, 12 GB, 16 GB LPDDR5
Memori 128 GB, 256 GB UFS 3.1
Dimensi 148 x 68.5 x 8.9 mm (5.83 x 2.70 x 0.35 in), 169 g
Kamera Utama 64 MP, f/1.8 (wide), 12 MP (ultrawide)
Kamera Depan 12 MP (wide)
Beterai Li-Po 4000 mAh, Fast charging 30W
Warna Obsidian Black, Horizon Silver
Harga Mulai Rp 7,9 jutaan
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI