Beranda blog Halaman 59

Travel Bareng Gemini: Liburan Pintar dengan Galaxy Z Fold7

0

Telset.id – Perjalanan saya ke Singapura dan Johor Bahru terasa berbeda kali ini. Bukan karena destinasinya, tapi karena caranya. Saya tidak hanya membawa koper dan kamera, tapi juga satu teman baru yang selalu siap bantu: Gemini, si AI bawaan Galaxy Z Fold7.

Bukan, ini bukan cerita fiksi. Ini kisah nyata tentang bagaimana satu perangkat—yang bisa dilipat dan dibuka seluas tablet—mengubah cara saya bekerja, eksplorasi, dan menikmati perjalanan. Bukan cuma alat, Fold7 dengan Gemini terasa seperti co-traveler digital yang cerdas.

Ngobrol dengan AI, Rasanya Natural

Saya duduk di pinggir Clarke Quay sambil buka layar besar Galaxy Z Fold7. Di depan saya, deretan restoran ramai dan lampu-lampu mulai menyala. Saya tanya Gemini:

“Cari tempat makan yang lokal banget, bukan yang buat turis.”

Dan seketika muncul rekomendasi warung seafood kecil yang saya bahkan tak temukan di Google Maps sebelumnya. Saya ke sana, dan benar: sambal sotong-nya bikin nagih. Ini bukan sekadar AI yang menjawab. Rasanya seperti ngobrol dengan teman yang ngerti selera kita. Ya, Gemini di Galaxy Z Fold7 benar benar seperti travel companion yang siap menemani dan menjawab pertanyaan saya, kapan dan dimanapun. Termasuk saat saya “bergeser” ke Johor Bahru dan bertanya banyak hal tentang tempat-tempat ikonik disana.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Telset.id (@telset.id)

Circle to Search: Cukup Lingkari, Semua Terjawab

Di hari berikutnya, saya lihat jaket keren di etalase butik kecil di Bugis. Tanpa pikir panjang, saya buka kamera Fold7 dan lingkari bagian kerahnya pakai fitur Circle to Search. Seketika muncul informasi soal brand, harga, dan review-nya—langsung dari layar, tanpa harus keluar aplikasi atau buka browser terpisah.

Fitur ini juga berguna saat saya scrolling TikTok di layar besar Fold7. Lihat gadget lucu? Saya lingkari, dan semua info muncul di bawah layar tanpa ganggu aplikasi lain yang sedang saya buka.

Multi-window di Fold7 bikin semuanya terasa lancar. Sambil browsing, saya bisa buka Notes, sambil tetap lihat hasil pencarian dari Circle to Search. Multitasking jadi pengalaman yang benar-benar seamless.

Main Game, Cari Tips, Tanpa Buka Tab Baru

Saya juga sempat main game saat menunggu bus ke Johor. Iseng, saya tanya Gemini:

“Gimana cara naik level cepat di game ini?”

Dan jawabannya langsung relevan dengan update terbaru game tersebut. Tak perlu buka YouTube, forum, atau tanya teman. Gemini jawab ringkas dan langsung to the point. Rasanya seperti punya gamer buddy dalam satu device.

Satu Perangkat, Banyak Peran

Galaxy Z Fold7 bukan sekadar smartphone. Ia jadi travel guide, personal assistant, kamera, dan partner kerja. Dan Gemini membuatnya jauh lebih dari sekadar gawai pintar.

Perjalanan lintas negara saya kali ini lebih tenang, lebih praktis, dan lebih pintar—karena saya tak hanya membawa perangkat, tapi juga teman yang selalu siap bantu, 24 jam, di saku saya.

 

ManageEngine Luncurkan MSP Central, Platform Terpadu untuk MSP Modern

0

Telset.id – Bayangkan jika Anda harus membuka lima aplikasi berbeda hanya untuk menyelesaikan satu tiket klien. Itulah kenyataan yang dihadapi banyak Managed Service Provider (MSP) saat ini. Tapi kabar baiknya, ManageEngine baru saja meluncurkan solusi yang menjawab masalah ini: MSP Central.

Platform terpadu ini dirancang khusus untuk membantu MSP merampingkan pengiriman layanan, manajemen perangkat, perlindungan ancaman, dan pemantauan infrastruktur dari satu antarmuka tunggal. Dengan pasar layanan terkelola global yang diproyeksikan mencapai US$511 miliar pada tahun 2029, tekanan untuk menskalakan operasi tanpa mengorbankan kualitas layanan semakin besar.

Edgar Martínez, Manajer Bisnis di EvolutionIT, salah satu pengguna awal MSP Central dari Chili, mengungkapkan keluhannya: “Teknisi kami harus beralih di antara beberapa konsol hanya untuk menyelesaikan satu insiden klien. Ini benar-benar memakan waktu dan volume tiket.”

Mengapa MSP Butuh Platform Terpadu?

Fragmentasi tools menjadi masalah klasik di industri MSP. Setiap solusi biasanya fokus pada satu aspek tertentu, seperti manajemen patch Windows atau monitoring jaringan. Akibatnya, teknisi harus membuka multiple dashboard yang tidak terintegrasi, menghabiskan waktu berharga yang seharusnya bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah.

MSP Central hadir sebagai jawaban atas masalah ini. Platform ini menyatukan kemampuan manajemen dan keamanan TI ManageEngine dalam satu konsol terpadu yang memang dari awal dirancang khusus untuk MSP. Arsitektur modular cloud-native mendukung multi-tenancy bawaan, kontrol akses berbasis peran yang terperinci, serta integrasi yang mulus dengan aplikasi Zoho dan perangkat pihak ketiga.

Fitur Unggulan MSP Central

Platform ini tidak setengah-setengah dalam menawarkan solusi komprehensif. Beberapa fitur utamanya termasuk Remote Monitoring and Management (RMM) untuk mengelola perangkat di seluruh klien dengan patching dan visibilitas aset, Professional Services Automation (PSA) yang mengintegrasikan penanganan tiket, manajemen kontrak, SLA, dan penagihan, serta pemantauan server tingkat lanjut untuk infrastruktur Windows, Linux, basis data, dan sistem virtual.

Yang menarik, MSP Central juga menyertakan keamanan endpoint yang menyediakan perlindungan menyeluruh terhadap ancaman siber. Fitur ini sangat relevan mengingat laporan terbaru tentang ancaman keamanan siber yang terus berkembang. Platform ini bahkan dilengkapi otomatisasi berbasis AI untuk mempercepat alur kerja dengan ringkasan tiket, deteksi sentimen, korelasi peringatan, dan threshold prediktif.

Strategi Jangka Panjang dan Integrasi Ekosistem

Mathivanan Venkatachalam, Wakil Presiden ManageEngine, menjelaskan visi jangka panjang platform ini: “Tujuan kami adalah memberikan platform yang beradaptasi dengan pertumbuhan MSP, mendukung perangkat pilihan mereka, dan menghilangkan friksi dari sistem yang terfragmentasi.”

Platform ini tidak hanya tentang konsolidasi tools existing, tetapi juga dirancang untuk mendukung integrasi yang lebih mendalam dengan aplikasi bisnis dan ekosistem mitra. Ini termasuk konektivitas mulus dengan lebih dari 20 perangkat di ekosistem TI, keamanan, dan bisnis melalui open API dan konektor bawaan.

Perkembangan seperti ini menunjukkan bagaimana vendor besar seperti ManageEngine belajar dari dinamika pasar, termasuk dari insiden seperti perseteruan Apple dan Epic Games yang menunjukkan pentingnya ekosistem terbuka.

Dengan harga modular yang fleksibel, MSP hanya membayar untuk apa yang mereka butuhkan. Pendekatan ini mirip dengan strategi yang diadopsi oleh perusahaan seperti LG dengan kampanye Radio Optimism-nya, di mana fokusnya adalah memberikan nilai tepat sasaran.

MSP Central tersedia secara global mulai hari ini dan menawarkan uji coba gratis. Bagi MSP yang ingin meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan nilai lebih kepada klien, platform ini layak untuk dieksplorasi.

Kemkominfo Panggil TikTok dan Meta, Bukan Soal Demo Tapi Moderasi Konten

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memanggil sejumlah platform media sosial, termasuk TikTok dan Meta. Namun, jangan salah sangka—ini bukan terkait penyensoran konten demonstrasi yang ramai beberapa hari terakhir. Justru, fokusnya adalah moderasi konten yang telah berjalan lama.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menegaskan hal ini saat ditemui di sekitar kantor Kemkominfo, Jumat (29/8/2025). “Bukan begitu mungkin maksudnya ya, enggak terkait dengan demo sih sebetulnya. Lebih konten moderasi aja, gitu. Ya itu sebenarnya sudah berjalan lama, jadi enggak terkait dengan demo-demo sih,” ujarnya dengan nada santap namun tegas.

Nezar menjelaskan bahwa moderasi konten ini berkaitan dengan penanganan konten negatif di platform, seperti judi online serta materi yang dilarang berdasarkan undang-undang. Platform-platform tersebut dipastikan bersedia melakukan hal ini, mengingat kolaborasi dengan Kemkominfo telah terjalin dalam waktu yang cukup panjang.

Lantas, bagaimana dengan platform yang tidak memiliki kantor di Indonesia, seperti X (sebelumnya Twitter) milik Elon Musk? Nezar mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada perusahaan tersebut untuk menjalin kerja sama. “Ya kita tunggulah respon mereka soal itu. Selama ini memang enggak punya kantor,” katanya.

Kebijakan mengharuskan platform berkantor di Indonesia dinilai wajar oleh Nezar, mengingat negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan juga memberlakukan hal serupa. “Wajar ya, karena kita pemakai terbesar di sini, kita ada penduduk hampir 300 juta jiwa, dengan penetrasi internet 80%, jadi saya kira semua OTT yang memanfaatkan Indonesia sebagai pasar itu wajib menaati regulasi-regulasi yang berlaku di sini,” tuturnya.

Jika ada platform yang tidak mematuhi aturan ini, Nezar mengatakan mereka akan berhadapan dengan regulasi yang ada. Meski demikian, ia berharap para aplikasi dapat kooperatif dan mengikuti aturan di tanah air. “Kita belum bicara soal pemblokiran, tapi kita berharap mereka kooperatif untuk mengikuti aturan yang ada,” ungkapnya.

Moderasi Konten: Bukan Hal Baru, Tapi Semakin Penting

Moderasi konten bukanlah hal baru di dunia digital. Sejak lama, platform media sosial telah berupaya membersihkan konten-konten berbahaya, mulai dari ujaran kebencian, misinformasi, hingga konten ilegal seperti judi online. Namun, tekanan dari pemerintah, seperti yang dilakukan Kemkominfo, semakin menguatkan pentingnya langkah ini.

Sebagai contoh, riset mengungkap fakta mengejutkan tentang keterlambatan Facebook dalam memoderasi konten, yang menunjukkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi. Di sisi lain, upaya moderasi konten juga dilakukan secara mandiri oleh platform, seperti ketika TikTok memblokir hashtag #SkinnyTok untuk mencegah konten berbahaya.

Regulasi dan Kooperasi: Kunci Keberhasilan

Pentingnya keberadaan kantor platform di Indonesia tidak hanya sekadar formalitas. Dengan memiliki kantor di dalam negeri, platform dapat lebih mudah berkoordinasi dengan pemerintah dan merespons keluhan pengguna secara lebih cepat. Selain itu, hal ini juga memudahkan penegakan hukum jika terjadi pelanggaran.

Seperti yang diungkapkan Nezar, Indonesia adalah pasar yang sangat besar dengan penetrasi internet yang tinggi. Oleh karena itu, wajar jika pemerintah meminta platform untuk patuh pada regulasi setempat. Langkah ini sejalan dengan upaya Kemkominfo dalam memerangi konten negatif, termasuk menutup 1,3 juta situs judi online dalam 6 bulan.

Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan keamanan digital. Platform seperti Meta, pemilik Facebook dan Instagram, telah melakukan berbagai penyesuaian aturan, termasuk mengubah kebijakan terkait konten bermuatan politik di Instagram dan Threads. Hal ini menunjukkan bahwa platform pun terus beradaptasi dengan dinamika regulasi dan kebutuhan pengguna.

Masa Depan Kolaborasi Platform dan Pemerintah

Ke depan, kolaborasi antara platform media sosial dan pemerintah akan semakin intens. Tidak hanya terkait moderasi konten, tetapi juga aspek-aspek lain seperti perlindungan data pribadi, transparansi algoritma, dan pertanggungjawaban konten.

Dengan populasi digital yang masif, Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat untuk mendorong platform mematuhi regulasi lokal. Nezar optimistis bahwa platform akan kooperatif, mengingat besarnya manfaat yang bisa mereka dapatkan dari pasar Indonesia.

Jadi, meski panggilan Kemkominfo kepada TikTok dan Meta sempat dikaitkan dengan isu demonstrasi, nyatanya ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Bagaimana pendapat Anda?

Demo Ojol ke Brimob: Ribuan Driver Turun Aksi Tuntut Keadilan

0

Telset.id – Ribuan driver ojek online (ojol) bersiap mendatangi Mako Brimob di Kwitang, Jakarta, Jumat siang (29/8/2025). Aksi ini merupakan respons atas tewasnya seorang rekan mereka yang dilindas mobil Brimob pada Kamis malam (28/8/2025). Bagaimana situasi terkini dan apa yang sebenarnya terjadi?

Unit Reaksi Cepat (URC) Bergerak 177, dalam keterangan resminya kepada CNBC Indonesia, mengonfirmasi bahwa ribuan pengemudi dari berbagai daerah—baik dalam maupun luar Jakarta—akan turun ke jalan. Mereka tidak hanya menuntut keadilan, tetapi juga mengutuk keras tindakan yang dinilai sebagai pelanggaran hukum dan penyalahgunaan kewenangan oleh oknum kepolisian.

“Mengutuk keras tindakan oknum polisi yang telah melindas driver ojek online (Ojol) menggunakan kendaraan taktis saat aksi unjuk rasa yang berlangsung hari ini. Tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran hukum dan penyalahgunaan kewenangan yang tidak bisa ditolerir,” tegas URC dalam pernyataannya. Pernyataan ini bukan sekadar kecaman, melainkan bentuk solidaritas yang kuat dari sesama driver yang merasa terancam dan terabaikan.

URC tidak berhenti pada sekadar mengutuk. Mereka menuntut penangkapan dan pengadilan terhadap pelaku, serta pembebastugasan dari institusi kepolisian. “Menangkap dan mengadili oknum polisi pelaku kejadian tersebut. Membebastugaskan oknum tersebut dari institusi kepolisian karena telah mencoreng nama baik Polri dan melukai rasa keadilan masyarakat,” tambah mereka. Tuntutan ini menunjukkan betapa dalamnya luka yang dirasakan komunitas ojol, yang selama ini seringkali dipandang sebelah mata.

Komitmen URC untuk mengawal kasus ini hingga tuntas patut diapresiasi. Mereka berjanji menjaga keadilan dan keselamatan tidak hanya untuk driver, tetapi juga masyarakat luas. Namun, di balik tekad tersebut, ada kekhawatiran akan eskalasi yang mungkin terjadi. URC sendiri mengimbau para driver untuk menjaga diri selama aksi berlangsung, mengingat potensi campur tangan berbagai pihak yang perlu diwaspadai.

Lantas, bagaimana dengan respons dari perusahaan penyedia layanan ojol? Seperti dilaporkan dalam artikel sebelumnya, GoTo dan Grab Indonesia telah menyampaikan tanggapan mereka. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada langkah konkret yang benar-benar memuaskan para driver. Mereka masih menunggu kepastian dan perlindungan yang lebih nyata.

Demo ojol kali ini bukan hanya tentang satu insiden tragis, tetapi juga tentang akumulasi kekecewaan terhadap sistem yang dianggap tidak adil. Seperti yang pernah terjadi dalam kasus tagihan Uber yang membengkak, ketidakpastian dan kerentanan menjadi momok bagi para pekerja gig economy. Mereka bergantung pada aplikasi, tetapi seringkali merasa tidak memiliki suara yang didengar.

Dengan rencana aksi masif ini, apakah pemerintah dan pihak berwenang akan merespons dengan serius? Ataukah ini hanya akan menjadi another day dalam catatan panjang persoalan ojol? Yang pasti, ribuan driver ojol hari ini tidak hanya membawa spanduk dan poster, tetapi juga harapan akan perubahan yang lebih baik.

Kita semua berharap aksi ini berjalan damai dan tidak memicu ketegangan lebih lanjut. Namun, jika tuntutan mereka terus diabaikan, bukan tidak mungkin gelombang demonstrasi akan semakin besar. Seperti yang diungkapkan dalam analisis sebelumnya, ada setidaknya lima tuntutan utama yang bisa mengganggu layanan ojol—dan pada akhirnya, berdampak pada kita sebagai pengguna.

Jadi, apa pendapat Anda? Apakah aksi ojol kali ini akan membawa perubahan, atau hanya sekadar euforia sesaat? Bagaimanapun, yang jelas: keadilan harus ditegakkan, dan nyawa manusia tidak boleh dianggap remeh.

WiZ TV Sync Lights Resmi di Indonesia, Ubah Rumah Jadi Bioskop & Gaming Cafe

0

Telset.id – Pernahkah Anda membayangkan menonton film di rumah dengan pengalaman layaknya bioskop, atau bermain game dengan atmosfer serupa gaming cafe? Kini, impian tersebut bisa diwujudkan dengan kehadiran WiZ TV Sync Lights di Indonesia. Produk terbaru dari Signify, pemimpin global di bidang pencahayaan, ini dirancang khusus untuk menghadirkan pengalaman hiburan yang lebih imersif dan interaktif di rumah Anda.

WiZ TV Sync Lights bukan sekadar lampu biasa. Produk ini mampu menyinkronkan pencahayaan dengan visual dari TV atau perangkat lain yang mendukung HDMI 2.0, menciptakan efek cahaya dinamis yang selaras dengan adegan film atau game yang sedang Anda nikmati. Dengan berbagai preset cahaya yang mudah diatur, Anda bisa menciptakan suasana sesuai mood dan kebutuhan.

Kehadiran WiZ TV Sync di Indonesia bukan tanpa alasan. Mafalda Monteiro, Global Business Leader WiZ Connected, Signify, mengungkapkan antusiasme besar terhadap pasar Indonesia. “Konsumen di sini sangat digital-savvy dan selalu antusias terhadap inovasi baru,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa 11 juta rumah di Indonesia telah memiliki perangkat smart home, dengan nilai pasar smart home entertainment mencapai USD 59,9 juta dan smart home lighting USD 30,2 juta per 2024.

Transformasi Ruang TV Menjadi Bioskop Pribadi

Dengan WiZ TV Sync, mengubah ruang TV menjadi bioskop pribadi menjadi sangat mudah. Cukup sambungkan WiZ TV Sync with HDMI Box ke perangkat seperti set-top box (STB) yang mendukung HDMI 2.0, dan produk ini akan otomatis menganalisis layar TV untuk menghasilkan pencahayaan yang sesuai dengan setiap scene. Tidak perlu proses kalibrasi panjang – semuanya berjalan otomatis dan real-time.

Kelebihan lainnya, WiZ TV Sync with HDMI Box sudah mendukung 4K pada 60Hz, HDR10+, dan Dolby Vision. Fitur ini memastikan pengalaman menonton Anda tidak hanya lebih seru, tetapi juga memuaskan dari segi visual. Untuk melengkapi setup, Gradient Floor Light hadir dengan desain minimalis yang memberikan pencahayaan merata dan elegan, cocok diletakkan di sudut ruangan.

Pengalaman Gaming yang Lebih Seru dan Immersive

Bagi para gamer, WiZ TV Sync menawarkan pengalaman yang tidak kalah menarik. Dengan menyinkronkan Gradient Light Bars ke WiZ TV Sync, Anda bisa menciptakan atmosfer gaming cafe langsung di rumah. Gradient Light Bars dapat dipasang di belakang monitor atau TV dengan bracket magnetis, di meja, maupun kabinet – baik secara vertikal maupun horizontal.

Yang membuatnya semakin menarik, WiZ TV Sync juga kompatibel dengan lampu-lampu WiZ lainnya yang terkoneksi via Wi-Fi dan Bluetooth. Artinya, Anda bebas berkreasi dengan tambahan bulbs, LED strip, atau lampu downlight untuk menciptakan setup pencahayaan terbaik sesuai keinginan. Inovasi ini sejalan dengan tren perangkat gaming yang semakin canggih, seperti yang terlihat pada Toshiba Luncurkan Smart TV Gaming Berbasis AI ke Indonesia.

Karaoke Room Berkelas di Rumah Anda

Tidak hanya untuk menonton film dan bermain game, WiZ TV Sync juga bisa menghadirkan pengalaman karaoke yang lebih seru. Produk ini mampu memberikan pencahayaan yang sesuai dengan irama lagu, berkat fitur Music Sync yang dapat diaktifkan melalui aplikasi WiZ. Cukup buka aplikasi, aktifkan fitur tersebut, dan biarkan WiZ TV Sync mendeteksi suara dari lagu yang Anda setel.

Selain fitur Music Sync, tersedia juga berbagai preset cahaya seperti Rhythmic untuk karaoke, Relaxation untuk momen relaksasi, Cinematic untuk pengalaman menonton film, dan Vibrant untuk suasana yang lebih energik. Semua preset ini dapat disesuaikan tingkat kecerahan, saturasi, dan intensitasnya sesuai keinginan Anda.

Dedy Bagus Pramono, President Director Signify Indonesia, menegaskan bahwa cara menikmati hiburan di rumah telah berubah. “Berbagai perangkat pintar seperti smart TV, konsol game, dan smart lighting kini saling terkoneksi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih imersif,” ujarnya. WiZ TV Sync hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut, sekaligus mempertegas kepemimpinan Signify di kategori pencahayaan pintar di Indonesia.

Burhan Noor Sahid, Head of Marketing-Consumer Signify Indonesia, menambahkan bahwa momen hiburan di Indonesia identik dengan kebersamaan. “Kami ingin WiZ TV Sync hadir di tengah-tengah kebersamaan tersebut dan menyatu di dalam setiap film, musik, dan game favorit,” katanya. Dengan sinkronisasi super cepat dan kontrol mudah via aplikasi, siapa saja bisa menciptakan pengalaman hiburan yang lebih dekat, seru, dan berkesan.

WiZ TV Sync adalah bagian dari ekosistem WiZ Smart Lighting yang dapat disinkronisasikan dengan produk-produk WiZ lainnya. Hal ini menghadirkan pengalaman smart home yang lebih immersive dan next-level di hunian Anda. Untuk Anda yang tertarik dengan teknologi TV terkini, LG Perkenalan Jajaran TV OLED Evo dengan AI di CES 2025 dan Jajaran Redmi Smart TV X 2025 Debut di China juga patut menjadi pertimbangan.

Produk WiZ TV Sync sudah bisa didapatkan di Mitra10, Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan GS Shop. Nikmati juga diskon tambahan di Shopee dan Tokopedia dengan menggunakan kode voucher WIZLPRENT yang berlaku mulai 28 Agustus hingga 30 September 2025. Jadi, tunggu apa lagi? Segera personalisasikan pencahayaan di rumah Anda dengan WiZ TV Sync dan rasakan pengalaman hiburan yang benar-benar berbeda.

PlayStation Plus September 2025: Stardew Valley, Psychonauts 2, Viewfinder Gratis!

0

Telset.id – Sudah siap menjelajahi dunia baru? PlayStation Plus kembali menghadirkan tiga permainan istimewa untuk bulan September 2025 yang siap memanjakan para gamer. Dua judul yang sangat dinanti—Stardew Valley dan Psychonauts 2—serta puzzle game penuh kejutan, Viewfinder, akan tersedia secara gratis bagi seluruh anggota mulai 2 September mendatang. Kabar baik ini tentu menjadi angin segar di tengah hiruk-pikuk rilis game baru akhir tahun.

Bagi Anda yang masih setia berlangganan, trio game ini layak menjadi prioritas. Namun, jangan lupa—beberapa game sebelumnya seperti Lies of P, Day Z, dan My Hero One’s Justice 2 akan hilang dari katalog pada 1 September. Artinya, Anda punya waktu terbatas untuk mengamankan mereka di library permanen.

Gambar ilustrasi PlayStation Plus September 2024 menampilkan Stardew Valley, Psychonauts 2, dan Viewfinder

Mari kita bahas satu per satu. Stardew Valley bukan sekadar game farming biasa. Sejak diluncurkan, game besutan Eric Barone ini telah memikat jutaan pemain dengan kombinasi sempurna antara bercocok tanam, membangun hubungan dengan penduduk desa, dan menjelajahi tambang penuh monster. Bahkan, fitur co-op lokalnya memungkinkan Anda bermain bersama teman atau keluarga di sofa yang sama—sesuatu yang langka di era game online seperti sekarang.

Lalu ada Psychonauts 2. Setelah menunggu 16 tahun sejak seri pertamanya, game platformer penuh gaya ini akhirnya sampai di tangan pemain. Dikembangkan oleh Double Fine Productions, game ini menawarkan petualangan psikedelik dengan misi unik dan power-up yang seru. Tidak heran jika Psychonauts 2 menerima pujian kritis dari berbagai media game ternama.

Terakhir, Viewfinder. Game puzzle berbasis kamera ini menggabungkan elemen surreal ala M.C. Escher dengan kegembiraan eksplorasi layaknya Pokémon Snap. Desain visualnya memukau, sementara mekanisme gameplay-nya terasa segar meski tetap mudah dipelajari. Siapa sangka, mengambil foto bisa menjadi kunci untuk memecahkan teka-teki ruang dan waktu?

PlayStation Plus terus membuktikan diri sebagai layanan yang relevan bagi gamer—baik pemula maupun veteran. Dengan penambahan judul seperti ini, nilai langganan bulanan atau tahunan terasa semakin worth it. Apalagi, bagi pemain yang belum pernah mencoba Stardew Valley atau Psychonauts 2, ini adalah kesempatan emas untuk merasakan pengalaman gaming yang mendalam tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Meski demikian, kehadiran game baru juga berarti pergantian katalog. Lies of P, misalnya—game action RPG yang terinspirasi dari cerita Pinokio—akan segera pergi. Begitu pula Day Z yang terkenal dengan gameplay survival-nya, serta My Hero One’s Justice 2 yang mengangkat dunia pahlawan super. Jadi, pastikan Anda sudah mendownload ketiganya sebelum 1 September jika ingin tetap memainkannya di kemudian hari.

Layanan langganan seperti PlayStation Plus memang kerap menjadi pembahasan hangat, terutama di kalangan gamer yang ingin bermain lebih banyak dengan budget terbatas. Seperti halnya perkembangan Realme Neo 8 dengan chipset anyarnya atau Xiaomi 16 yang diprediksi membawa baterai monster, tren gaming juga terus beradaptasi dengan preferensi konsumen.

Jadi, sudah siap menyambut September dengan trio game menarik ini? Jangan lupa tandai kalender—2 September adalah hari yang patut dinanti.

Tragedi Driver Ojol Dilindas Brimob, Gojek & Grab Akui Korban Mitranya

0

Telset.id – Dunia transportasi online Indonesia kembali berduka. Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) berusia 20 tahun, tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Tragedi ini bukan hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengguncang ekosistem ojol yang selama ini menjadi tulang punggung mobilitas urban.

Baik Gojek maupun Grab, dua raksasa transportasi online di Indonesia, secara resmi mengakui bahwa Affan adalah bagian dari keluarga besar mereka. Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Jumat pagi, 29 Agustus, Grab Indonesia menyatakan, “Bagi kami, setiap mitra adalah bagian penting dari keluarga besar ojol, baik mitra Grab yang sedang dirawat (rekan Moh Umar Amarduin), maupun mitra ojol terdaftar di Grab yang meninggal dunia (rekan almarhum Affan Kurniawan).”

Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga membenarkan bahwa Affan merupakan salah satu mitra driver mereka. “Berdasarkan hasil verifikasi dan investigasi internal yang kami lakukan bersama pihak terkait, dapat kami sampaikan bahwa Affan Kurniawan merupakan mitra driver Gojek,” tulis perusahaan dalam keterangan resminya.

Kedua platform ini tidak hanya mengakui status Affan sebagai mitra, tetapi juga menyampaikan duka mendalam atas kepergiannya. Mereka berharap keluarga dan rekan-rekan mitra ojol yang kehilangan diberi ketabahan. Lebih dari itu, Gojek dan Grab berkomitmen untuk terus mendampingi keluarga korban dan memberikan upaya terbaik dalam penanganan insiden berdarah ini.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada malam tragis itu? Meskipun detail insiden masih dalam penyelidikan, yang jelas, nyawa seorang anak muda harus melayang dalam usia yang seharusnya masih penuh dengan semangat dan harapan. Affan, seperti ribuan driver ojol lainnya, adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menjaga mobilitas kita di tengah hiruk-pikuk kota.

Komitmen Platform: Lebih dari Sekadar Pernyataan

Dalam dunia yang semakin digital, peran driver ojol seringkali dipandang sebelah mata. Mereka bukan sekadar penyedia jasa transportasi, tetapi juga ujung tombak dari ekosistem ekonomi digital yang begitu kompleks. Ketika tragedi seperti ini terjadi, tanggung jawab platform tidak boleh berhenti pada pernyataan duka dan komitmen moral.

Baik Gojek maupun Grab menyatakan akan memberikan pendampingan kepada keluarga korban. Namun, pertanyaannya adalah: sejauh mana pendampingan ini akan dilakukan? Apakah hanya sekadar bantuan finansial, atau juga mencakup dukungan hukum dan psikologis jangka panjang? Kedua perusahaan perlu menunjukkan bahwa komitmen mereka bukanlah sekadar retorika media.

Kita juga patut mempertanyakan sistem perlindungan yang diberikan kepada mitra driver. Sudahkah platform menyiapkan mekanisme yang memadai untuk melindungi mitra mereka dari risiko kerja, termasuk insiden di jalan raya? Sebagai informasi, banyak driver ojol mengandalkan ponsel yang cocok untuk driver ojek online untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Namun, perlindungan nyawa dan keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama.

Duka Bersama dan Seruan untuk Kondusivitas

Tragedi Affan Kurniawan bukan hanya menjadi duka bagi keluarganya, tetapi juga bagi seluruh komunitas ojol di Indonesia. Driver ojol adalah saudara sebangsa yang setiap hari berjuang memutar roda ekonomi, seringkali dengan mengorbankan waktu dan keselamatan pribadi. Kisah-kisah inspiratif seperti driver yang selalu selfie dengan penumpang cantik mungkin menghangatkan hati, tetapi keselamatan mereka harus selalu diutamakan.

Kedua platform juga mengimbau seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif dan aman. Imbauan ini sangat relevan mengingat insiden ini berpotensi memicu ketegangan di masyarakat. Kita semua perlu bersikap bijak dan tidak terpancing oleh emosi sesaat.

Di sisi lain, pemerintah juga memiliki peran penting dalam menciptakan regulasi yang melindungi semua pihak, termasuk driver ojol. Proses penyusunan aturan transportasi online yang melibatkan multi-pihak harus dipercepat agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

Selain itu, operator telekomunikasi juga turut berkontribusi dalam ekosistem ini. Sebagai contoh, IM3 Oreedoo yang menawarkan paket ‘Online Gaspol’ untuk driver Gojek menunjukkan bahwa kolaborasi antar-sektor dapat memberikan manfaat nyata. Namun, sekali lagi, keselamatan harus menjadi harga mati.

Kita semua berharap agar tragedi seperti ini tidak terulang lagi. Pemerintah, platform, dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pengguna jalan, termasuk driver ojol yang menjadi tulang punggung mobilitas kita.

Affan Kurniawan mungkin telah pergi, tetapi semangat dan perjuangannya harus menjadi pengingat bagi kita semua: bahwa di balik kemudahan dan kenyamanan layanan transportasi online, ada nyawa manusia yang patut kita lindungi. Selamat jalan, Affan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Tragedi Driver Ojol Dilindas Brimob, Begini Respons GoTo dan Grab Indonesia

0

Telset.id – Tragedi kemanusiaan kembali menorehkan luka dalam di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban. Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang bekerja sebagai Mitra Driver Gojek, tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025). Insiden ini bukan sekadar angka statistik, melainkan potret nyata betapa rapuhnya nyawa di antara konflik dan kekuasaan.

Bagaimana perusahaan aplikator transportasi online merespons peristiwa memilukan ini? Baik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) maupun Grab Indonesia tak tinggal diam. Keduanya menyampaikan duka mendalam dan komitmen memberikan santunan serta pendampingan bagi keluarga korban. Namun, di balik pernyataan resmi yang terkesan steril, tersimpan pertanyaan besar: sejauh mana korporasi benar-benar peduli pada keselamatan mitra driver mereka?

Direktur Public Affairs & Communications GOTO, Ade Mulya, secara resmi mengonfirmasi bahwa Affan Kurniawan merupakan Mitra Driver Gojek berdasarkan hasil verifikasi dan investigasi internal. “Kami telah membantu penyediaan fasilitas ambulans, proses autopsi dan visum, serta akan memberikan santunan bagi keluarga korban sebagai bentuk dukungan kami,” ujar Ade dalam siaran pers, Jumat (29/8/2025). Pernyataan ini disampaikan dengan nada empatik, meski tetap dalam koridor komunikasi korporat yang terukur.

Lebih dari sekadar santunan, GOTO berkomitmen untuk terus mendampingi keluarga korban dan berkoordinasi dengan pihak berwenang. Ade juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dan aman. Pesan ini terdengar seperti upaya meredam gejolak sosial yang mungkin timbul pasca-insiden, sekaligus menjaga citra perusahaan di mata publik.

Grab Indonesia: Solidaritas Beyond Platform

Tak kalah sigap, Grab Indonesia turut menyuarakan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa rekan pengemudi ojol. Dalam pernyataan resminya, Grab menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah memberikan dukungan penuh, termasuk santunan bagi para mitra pengemudi serta keluarga yang terdampak. Yang menarik, Grab tidak membatasi perhatian hanya pada mitra mereka sendiri.

“Bagi kami setiap mitra adalah bagian penting dari keluarga besar ojol, baik mitra Grab yang sedang dirawat (rekan Moh Umar Amarudin) maupun mitra ojol terdaftar di Grab yang meninggal dunia (rekan almarhum Affan Kurniawan),” demikian bunyi pernyataan resmi Grab. Pendekatan ini menunjukkan kesadaran kolektif bahwa insiden seperti ini adalah persoalan bersama seluruh ekosistem transportasi online.

Grab juga berharap keluarga yang terdampak diberikan ruang dan ketenangan, serta mengajak semua pihak menjaga empati dan memastikan suasana tetap kondusif. Ajakan ini relevan mengingat insiden tersebut memicu kemarahan warga yang berujung pada pengejaran mobil rantis hingga markas Brimob.

Konteks Sosial-Politik di Balik Tragedi

Insiden yang menewaskan Affan Kurniawan tidak bisa dipisahkan dari konteks demonstrasi yang sedang berlangsung. Video yang beredar menunjukkan mobil rantis yang diduga dikendarai anggota Brimob menabrak beberapa orang pria, termasuk Affan. Warga setempat dan para pendemo kemudian mengejar mobil tersebut hingga markas Brimob.

Bagi banyak pengamat, insiden ini bukan sekadar kecelakaan lalu lintas biasa. Ini adalah cerminan bagaimana kekerasan negara seringkali mengorbankan warga biasa yang sedang memperjuangkan haknya. Affan mungkin hanya seorang driver ojol yang sedang mencari nafkah, tetapi nasibnya bersinggungan dengan politik kekuasaan yang brutal.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun tak bisa mengelak dari tanggung jawab moral ini. Dia secara terbuka meminta maaf atas peristiwa terlindasnya pengemudi ojol tersebut dan berjanji melakukan evaluasi serta tindakan terhadap pengemudi rantis Brimob melalui Divpropam Polri. “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada wartawan.

Tapi apakah permintaan maaf dan janji evaluasi cukup? Bagi keluarga Affan, kata-kata mungkin terdengar hampa dibandingkan kehilangan yang mereka alami. Bagi komunitas ojol, ini adalah pengingat betapa rentannya posisi mereka di tengah ketegangan sosial dan politik.

Refleksi: Nasib Driver Ojol di Tengah Konflik

Tragedi Affan Kurniawan menguak realitas pahit yang sering diabaikan: driver ojol adalah ujung tombak industri transportasi online, namun mereka juga yang paling rentan dalam situasi konflik. Mereka bekerja di jalanan, berhadapan langsung dengan segala bentuk risiko, mulai dari kecelakaan lalu lintas hingga kekerasan aparat.

Perusahaan seperti GOTO dan Grab mungkin menyediakan santunan dan pendampingan, tetapi apakah kebijakan perlindungan mereka sudah cukup komprehensif? Apakah ada mekanisme khusus untuk melindungi mitra driver yang terjebak dalam situasi demonstrasi atau kerusuhan?

Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab tidak hanya dengan pernyataan pers, tetapi dengan kebijakan nyata yang memprioritaskan keselamatan mitra driver. Santunan memang penting, tetapi pencegahan lebih penting lagi.

Di sisi lain, respons cepat dari kedua perusahaan patut diapresiasi. Mereka tidak berusaha menghindar atau menyangkal, melainkan mengambil tanggung jawab moral untuk membantu keluarga korban. Ini adalah langkah tepat dalam menjaga kepercayaan publik dan solidaritas internal di kalangan mitra driver.

Namun, yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana insiden ini mempengaruhi persepsi publik terhadap layanan ojol. Apakah masyarakat akan semakin skeptis terhadap keamanan berkendara dengan ojol? Atau justru solidaritas sosial akan menguat mendukung para driver yang menjadi tulang punggung keluarga?

Yang pasti, tragedi Affan Kurniawan telah membuka mata banyak pihak bahwa di balik kemudahan dan kenyamanan layanan transportasi online, ada nyawa-nyawa yang bertaruh setiap hari. Mereka bukan sekadar angka dalam algoritma, melainkan manusia dengan keluarga, harapan, dan mimpi.

Kita semua berharap insiden seperti ini tidak terulang lagi. Tapi harapan saja tidak cukup. Diperlukan komitmen bersama dari perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan manusiawi bagi semua, termasuk para pahlawan jalanan seperti Affan Kurniawan.

Vivo X Fold 5 Resmi di Indonesia: Ponsel Lipat dengan Baterai Raksasa

0

Telset.id – Bayangkan sebuah ponsel lipat yang tidak hanya elegan, tetapi juga sanggup menemani produktivitas Anda sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya. Itulah yang ditawarkan Vivo X Fold 5, yang resmi meluncur di Indonesia pada Kamis (28/8/2025) dalam acara peluncuran Vivo V60 di Kawasan PIK 2, Tangerang.

Hadir sebagai kejutan di tengah persaingan pasar ponsel lipat, Vivo X Fold 5 tidak sekadar menjadi perangkat foldable flagship. Menurut Hadie Mandala, Product Manager Vivo Indonesia, ponsel ini dirancang khusus sebagai solusi bagi para profesional dinamis di era modern. “Sebagai foldable super ringan, vivo X Fold5 menawarkan portabilitas tanpa kompromi berkat ketahanan air dan debu yang sudah tersertifikasi,” ujarnya.

Dari membaca dokumen, mengedit presentasi, hingga menandatangani kontrak saat bepergian—Vivo X Fold 5 hadir sebagai pendamping setia. Namun, yang paling mencolok adalah klaim baterai besarnya. Hadie bahkan menyindir kompetitor, Samsung Galaxy Z Fold 7, meski hanya lewat siluet. “Meski memiliki bobot sedikit lebih ringan, foldable phone lain hanya punya kapasitas baterai 4.400 mAh. Tidak berlaku untuk X Fold 5. Kami ringan, tapi baterainya besar: 6.000 mAh,” tegasnya.

Spesifikasi yang Membuatnya Berbeda

Vivo X Fold 5 tidak main-main soal durabilitas. Ponsel ini dilengkapi sertifikasi IP5X, IPX8, IPX9, dan IPX9, membuatnya tahan terhadap suhu ekstrem, tekanan air tinggi, dan debu. Engselnya pun hasil rekayasa ulang, terbuat dari baja berkekuatan tinggi FS55 dan serat karbon—sebuah jaminan ketahanan mekanis yang sulit ditandingi.

Layar utamanya berukuran 8.03 inci dengan teknologi AMOLED, resolusi 2K 2480 × 2200 piksel, refresh rate adaptif 1-120Hz, dan kecerahan maksimum hingga 4.500 nits. Sementara layar luarnya seluas 6.53 inci juga tak kalah memukau, dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan sama tingginya. Keduanya mendukung Dolby Vision dan fitur peredupan PWM frekuensi tinggi untuk kenyamanan mata.

Content image for article: Vivo X Fold 5 Resmi di Indonesia: Ponsel Lipat dengan Baterai Raksasa

Di sektor fotografi, Vivo X Fold 5 masih berkolaborasi dengan ZEISS. Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX921 50MP dengan OIS, didukung ultrawide 50MP dan telefoto periskop Sony IMX882 50MP yang sanggup zoom optik 3x dan digital 100x. Untuk selfie, baik layar dalam maupun luar memiliki kamera 20MP.

Performanya Selevel Flagship Konvensional

Ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3, Vivo X Fold 5 dipadukan dengan RAM LPDDR5X hingga 16 GB dan penyimpanan UFS 4.1 dengan kapasitas sampai 1 TB. Ini adalah kombinasi yang biasanya ditemui di ponsel flagship non-lipat, membuktikan bahwa Vivo serius mengejar performa tertinggi.

Sistem operasinya adalah OriginOS 5 berbasis Android 15, dilengkapi fitur produktivitas baru bernama ‘Atomic Workbench’. Fitur ini dirancang untuk memudahkan multitasking, cocok bagi mereka yang sering bekerja dengan beberapa aplikasi sekaligus.

Lalu, bagaimana Vivo X Fold 5 dibandingkan dengan pesaing utamanya? Perbandingan mendalam dengan Samsung Galaxy Z Fold 7 menunjukkan bahwa Vivo unggul dalam hal kapasitas baterai dan durabilitas. Namun, keputusan akhir tentu kembali pada preferensi dan kebutuhan pengguna.

Dengan semua keunggulan ini, apakah Vivo X Fold 5 layak disebut sebagai ponsel lipat terbaik? Jawabannya mungkin iya, terutama bagi mereka yang mengutamakan daya tahan baterai dan ketahanan fisik. Sebagai ponsel lipat teringan dengan performa ekstrem, Vivo X Fold 5 tidak hanya menawarkan inovasi, tetapi juga solusi nyata untuk gaya hidup modern.

Jadi, jika Anda mencari ponsel lipat yang tidak hanya stylish tetapi juga tangguh dan tahan lama, Vivo X Fold 5 patut dipertimbangkan. Dengan baterai raksasa dan fitur ekstrem, ponsel ini siap menjadi partner produktivitas Anda kapan pun dan di mana pun.

Bocoran PlayStation 6 Handheld: Lebih Kuat dari Xbox ROG Ally X?

0

Telset.id – Bayangkan membawa kekuatan PlayStation 5 di genggaman Anda—bukan sekadar mimpi, bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Sony sedang mempersiapkan sesuatu yang luar biasa. PlayStation 6 handheld, yang belum diumumkan secara resmi, dikabarkan akan melampaui kompetitor seperti Xbox ROG Ally X dan bahkan menyaingi performa konsol PlayStation 5 dasar dalam beberapa aspek. Apakah ini akhir dari dominasi konsol rumahan?

Dalam video terbaru yang diunggah hari ini di kanal YouTube Moore’s Law is Dead—sumber yang belakangan ini terbukti cukup andal untuk bocoran PlayStation—spesifikasi detail perangkat genggam ini terungkap melalui dokumentasi terkini. Bocoran ini bukan sekadar rumor sembarangan, melainkan informasi yang didapat dari sumber dalam industri yang memiliki akses ke data development Sony.

PlayStation 6 handheld akan ditenagai oleh APU Canis, sebuah die monolitik berukuran 135mm persegi yang diproduksi menggunakan node TSMC 3nm. APU ini menampilkan 4 core CPU Zen 6c dan 2 core Zen 6 Low Power yang khusus menangani sistem operasi dan tugas non-gaming. GPU-nya menggunakan arsitektur RDNA5 dengan 16 CUs, yang di-clock sekitar 1.20 GHz dalam mode handheld dan 1.65 GHz saat dipasang di dock. Yang menarik, handheld ini juga dilengkapi dengan memory controller LPDDR5X-8533 192-bit yang mendukung RAM hingga 48GB.

Fitur lainnya termasuk dukungan backward compatibility untuk game PS5 dan PS4, slot MicroSD, slot M.2, haptic feedback, dual mic, dan layar sentuh. Dengan spesifikasi seperti ini, handheld Sony tidak hanya ditujukan untuk gaming portabel, tetapi juga sebagai perangkat serba bisa yang bisa berfungsi layaknya konsol rumahan ketika dipasang di dock.

Performa yang Mengguncang Pasar

Menurut estimasi yang dibagikan Moore’s Law is Dead, performa rasterisasi PlayStation 6 handheld di mode docked diperkirakan antara 0.55 hingga 0.75 kali dari PlayStation 5. Namun, yang mengejutkan adalah performa ray tracing-nya yang mencapai 1.3 hingga 2.6 kali lebih baik, mendekati level PlayStation 5 Pro pada puncaknya. Dukungan AMD FSR 4 juga memastikan bahwa game yang di-patch dapat berjalan pada level performa yang setara dengan PS5, sementara game yang tidak di-patch tetap dapat dinikmati dalam mode hemat daya.

Dengan CU RDNA5 yang 40-50% lebih cepat dari RDNA 3.5 dan bandwidth 60% lebih besar, handheld ini diproyeksikan dapat dengan mudah mengungguli Xbox ROG Ally X, yang baru saja diumumkan sebagai pesaing utama di pasar handheld gaming. Ini adalah langkah berani Sony untuk kembali meramaikan pasar perangkat genggam, setelah sebelumnya meluncurkan PlayStation Portal yang lebih fokus pada streaming.

RAM dan Kebutuhan Next-Gen

Meskipun belum ada informasi pasti mengenai kapasitas RAM yang akan digunakan, developer yang diwawancarai secara anonim sepakat bahwa handheld ini membutuhkan setidaknya 24-36 GB RAM untuk menjalankan game next-gen dengan fitur AI. Fitur seperti Nanite pada Unreal Engine 5 diketahui sangat haus RAM, dan tanpa kapasitas yang memadai, pengalaman gaming bisa terganggu.

Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi Sony, mengingat handheld tidak hanya harus powerful, tetapi juga efisien dalam penggunaan daya. Dengan node 3nm yang lebih efisien, handheld ini diharapkan dapat menyeimbangkan performa dan konsumsi baterai.

Harga yang Terjangkau?

Yang mengejutkan, meskipun membawa spesifikasi tinggi, PlayStation 6 handheld diproyeksikan dibanderol dengan harga antara $399 hingga $499. Estimasi ini didasarkan pada yield node 3nm TSMC yang lebih baik, biaya RAM yang lebih murah dibanding generasi sebelumnya, dan kebiasaan Sony yang sering menjual hardware dengan margin tipis atau bahkan rugi di awal peluncuran.

Jika estimasi ini akurat, Sony tidak hanya akan menawarkan handheld yang powerful, tetapi juga dengan harga yang kompetitif dibandingkan perangkat gaming high-end lainnya di pasaran. Ini bisa menjadi game-changer di industri handheld gaming, yang saat ini didominasi oleh Nintendo Switch dan perangkat PC handheld seperti Steam Deck.

Dengan produksi dan rilis yang diperkirakan pada 2027, masih ada waktu lama sebelum kita melihat produk ini secara resmi. Namun, bocoran ini memberikan gambaran bahwa Sony serius untuk kembali ke pasar handheld dengan konsep yang lebih matang dan teknologi terkini. Bagaimana pendapat Anda? Apakah PlayStation 6 handheld akan menjadi penerus tahta Nintendo Switch? Atau justru akan menciptakan segmen baru di industri gaming?

Google Pixel 10: Refresh Rate 120Hz Ternyata Dikunci 60Hz dari Pabrik

0

Telset.id – Bayangkan Anda baru saja membeli flagship terbaru dengan harga hampir Rp 12 juta, membuka kotaknya dengan penuh antusias, dan… kecewa. Bukan karena desain atau performa, melainkan karena pengalaman visual yang terasa “patah-patah”. Itulah yang terjadi pada Google Pixel 10, di mana fitur refresh rate 120Hz justru dinonaktifkan secara default. Mengapa Google melakukan hal ini? Dan bagaimana cara mengaktifkannya?

Menurut investigasi Android Authority, Pixel 10 series sebenarnya dibekali layar dengan refresh rate hingga 120Hz. Namun, pada model dasar, Google memilih untuk mengunci refresh rate di angka 60Hz. Alhasil, pengguna yang pertama kali menyalakan perangkat akan merasakan scrolling dan animasi UI yang kurang smooth dibandingkan smartphone flagship lain. Ini seperti membeli mobil sport tetapi dipaksa berkendara dalam mode eco saja.

Untungnya, solusinya tidak rumit. Pengguna dapat mengaktifkan fitur “Smooth display” melalui pengaturan dalam beberapa langkah mudah. Namun, Google secara transparan mengingatkan bahwa opsi ini akan menguras baterai lebih cepat. Sebuah trade-off yang mungkin tidak semua orang siap terima—terutama bagi mereka yang lebih memprioritaskan ketahanan baterai daripada kelancaran visual.

Pixel 10 comes with its refresh rate locked to 60Hz

Lalu, mengapa Google melakukan ini? Spekulasi pertama berkaitan dengan teknologi layar. Pixel 10 dasar menggunakan panel LTPS OLED, bukan LTPO OLED seperti varian Pro. Panel LTPS hanya mampu beralih antara 60Hz dan 120Hz, sementara LTPO dapat turun hingga 10Hz saat tidak diperlukan, sehingga lebih hemat daya. Dengan menonaktifkan 120Hz secara default, Google mungkin ingin memastikan baterai bertahan lebih lama bagi pengguna yang tidak terlalu sensitif terhadap perbedaan refresh rate.

Alasan kedua lebih bersifat psikologis dan pasar. Sebagian besar pengguna mungkin tidak menyadari perbedaan antara 60Hz dan 120Hz. Bagi mereka, yang penting smartphone dapat digunakan seharian tanpa harus sering di-charge. Dengan menonaktifkan fitur ini, Google seolah berkata, “Kami mengutamakan pengalaman baterai yang konsisten bagi mayoritas pengguna.”

Namun, bagi kalangan tech-savvy atau gamer, keputusan ini terasa seperti langkah mundur. Refresh rate tinggi bukan sekadar angka—ia membawa pengalaman yang lebih imersif, responsif, dan nyaman, terutama saat bermain game atau menelusuri konten panjang. Jika Anda termasuk dalam kelompok ini, mengaktifkan 120Hz adalah suatu keharusan. Meski demikian, bersiaplah dengan power bank atau charger portabel karena daya baterai akan terkikis lebih cepat.

Selain soal refresh rate, ada hal lain yang perlu diperhatikan saat membeli Pixel 10. Versi 128GB masih menggunakan penyimpanan UFS 3.1 yang lebih lambat, sementara versi 256GB ke atas sudah dilengkapi UFS 4.0. Bagi yang sering menyimpan file besar atau menjalankan aplikasi berat, pilihan kapasitas menjadi krusial. Jadi, pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan membeli varian termurah.

Lalu, bagaimana dengan masa depan smartphone flagship? Tren ini menunjukkan bahwa produsen semakin fokus pada optimasi pengalaman pengguna sehari-hari, bahkan jika harus “menyembunyikan” fitur canggihnya. Ini mungkin langkah bijak untuk pasar mainstream, tetapi bisa jadi bumerang bagi segmen pengguna yang menginginkan yang terbaik sejak pertama kali membuka kotak.

Nah, jika Anda sudah terlanjur membeli Pixel 10 dan ingin menikmati 120Hz, ikuti langkah berikut: buka Settings > Display > Smooth display, lalu aktifkan opsi tersebut. Dalam sekejap, segala gerakan di layar akan terasa lebih halus dan responsif. Tapi ingat, seperti pengalaman gaming AAA di perangkat berdaya tinggi, ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Di sisi lain, bagi yang sensitif terhadap flicker layar atau sering mengalami mata lelah, refresh rate tinggi justru bisa menjadi masalah. Sebelum mengaktifkannya, pertimbangkan juga dampaknya pada kenyamanan visual Anda. Beberapa perubahan setting smartphone justru direkomendasikan untuk mengurangi ketegangan mata.

Keputusan Google ini juga mengingatkan kita bahwa tidak semua fitur flagship harus diaktifkan secara default. Terkadang, yang terbaik adalah membiarkan pengguna memilih sesuai kebutuhan mereka. Namun, alangkah baiknya jika opsi ini diberi penjelasan lebih jelas sejak awal, sehingga pengguna tidak merasa “dikecewakan” saat pertama kali menggunakan perangkat.

Ke depannya, mungkin Google akan lebih terbuka tentang kebijakan semacam ini. Atau, siapa tahu, mereka akan mengadopsi panel LTPO untuk semua varian, seperti yang dilakukan beberapa kompetitor. Sampai saat itu, pengguna Pixel 10 harus menerima kenyataan bahwa flagship mereka punya “rahasia” yang harus diungkap manually.

Jadi, apakah Anda termasuk yang langsung mengaktifkan 120Hz atau memilih bertahan di 60Hz untuk baterai yang lebih tahan lama? Ceritakan pengalaman Anda di komentar! Dan jangan lupa, ikuti perkembangan teknologi terbaru hanya di Telset.id.

HyperOS 3 Xiaomi Resmi Rilis: Fitur AI, Jadwal Rollout, dan Daftar Perangkat

0

Telset.id – Setelah sekian lama dinanti, akhirnya HyperOS 3 resmi diumumkan Xiaomi. Upgrade besar-besaran ini hadir dengan segudang peningkatan performa, fitur AI canggih, penyegaran visual, dan integrasi lintas perangkat yang lebih mulus. Bagi Anda pengguna setia Xiaomi, inilah momen yang ditunggu-tunggu.

HyperOS 3 bukan sekadar pembaruan biasa. Ini adalah lompatan signifikan yang menjawab harapan pengguna akan pengalaman lebih responsif, lebih pintar, dan lebih terhubung. Dari peningkatan efisiensi energi hingga kemampuan AI yang memukau, Xiaomi berkomitmen menghadirkan software yang benar-benar “hidup”.

Penasaran kapan perangkat Anda kebagian? Atau ingin tahu fitur-fitur anyar yang bakal bikin smartphone Anda makin cerdas? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Jadwal Rollout HyperOS 3: Kapan Perangkat Anda Mendapatkannya?

Xiaomi memulai rollout beta HyperOS 3 pada 29 Agustus untuk perangkat terpilih di China. Rencananya, update akan diluncurkan secara bertahap dalam tiga fase hingga akhir September. Perlu diingat, jadwal ini khusus untuk pasar China dan belum tentu sama untuk region lainnya.

Fase pertama (mulai 29 Agustus) mencakup deretan flagship seperti Xiaomi 15 Ultra, Xiaomi 15 Pro, Redmi K80 Pro, serta tablet Xiaomi Pad 7S Pro dan Pad 7 Pro. Fase kedua (hingga 17 September) akan menyusul dengan kehadiran Xiaomi MIX Flip 2, Redmi K80, dan seri TV terbaru. Sementara fase ketiga (hingga 30 September) menjangkau lebih banyak perangkat termasuk Xiaomi MIX Fold 4 dan seri Redmi K70.

Bagi Anda yang penasaran apakah perangkat lama masih didukung, simak juga daftar ponsel Xiaomi yang tak dapat HyperOS 3. Beberapa model populer ternyata tak lagi masuk dalam daftar penerima update.

HyperOS 3 performance upgrades

Fitur Baru HyperOS 3: Lebih Cepat, Lebih Pintar, Lebih Terhubung

Dibangun di atas teknologi HyperCore, HyperOS 3 membawa optimasi signifikan. Beban CPU berkurang 4%, efisiensi energi meningkat 10%, dan frame loss rate turun 18,9%. Hasilnya? Pengalaman yang lebih smooth dan responsif.

Untuk para gamer, ada kabar gembira. HyperOS 3 menghadirkan mekanisme penjadwalan hot-swappable dan graphics scheduling link yang utuh, yang meningkatkan kecepatan buka aplikasi hingga 21%, performa pemutaran video 10% lebih baik, dan latency sentuh berkurang 9%. Xiaomi juga mengklaim telah mengoptimasi lebih dari 100 animasi sistem.

Dari sisi visual, HyperOS 3 memperkenalkan Xiaomi Super Island—pusat dinamis untuk memantau notifikasi dan aktivitas live. Fitur ini mendukung lebih dari 70 layanan terintegrasi. Ada juga wallpaper AI dinamis, ikon yang didesain ulang, grid desktop baru, serta lock screen cinematic yang memukau.

HyperOS 3 UI changes

Fitur AI menjadi salah satu pilar utama HyperOS 3. Super XiaoAi Assistant kini punya kemampuan on-screen content awareness. Asisten ini bisa menganalisis konten yang ditampilkan di layar dan memberikan jawaban kontekstual. Bahkan, Anda bisa lingkari konten di layar untuk trigger aksi instan seperti pencarian, terjemahan, atau berbagi—mirip dengan Circle to Search milik Google.

Integrasi antarperangkat juga ditingkatkan. Pengguna Xiaomi kini bisa membuka jendela aplikasi mobile (hingga 3) di Mac, membuka kunci ponsel lewat Touch ID atau Face ID, serta berbagi file dan melihat foto dengan seamless di iPhone. Fitur keamanan turut ditingkatkan dengan two-factor authentication, perlindungan data yang lebih baik, dan kontrol izin aplikasi yang lebih ketat. Bahkan, Anda bisa melacak perangkat yang hilang meski dalam kondisi mati.

HyperOS 3 device finding

Daftar Perangkat yang Mendapat HyperOS 3

HyperOS 3 akan hadir di berbagai perangkat Xiaomi, mulai dari smartphone, tablet, hingga TV. Beberapa model yang sudah dipastikan kebagian update antara lain Xiaomi 15 series, Redmi K80 series, Xiaomi Pad 7 series, serta TV S Pro Mini LED.

Namun, tidak semua perangkat lama akan menerima pembaruan ini. Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, Xiaomi menghentikan dukungan untuk sejumlah smartphone guna fokus pada pengembangan HyperOS 3. Untuk mengetahui apakah perangkat Anda termasuk yang didukung, pastikan untuk mengecek pengumuman resmi dari Xiaomi.

Bagi pengguna Poco F3, kabar baiknya adalah perangkat ini akhirnya resmi kebagian HyperOS. Seperti dilaporkan dalam artikel sebelumnya, update telah mulai digulirkan untuk model tertentu.

HyperOS 3 upgrades

HyperOS 3 jelas bukan sekadar upgrade biasa. Ini adalah transformasi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat Xiaomi. Dari performa yang lebih efisien hingga kecerdasan AI yang kontekstual, Xiaomi berhasil menaikkan standar software mobile sekali lagi.

Jadi, siap menyambut HyperOS 3 di perangkat Anda?