Beranda blog Halaman 53

6 Cara Efektif Sembunyikan Aplikasi di HP Android untuk Jaga Privasi

0

Telset.id – Di era digital yang semakin canggih, privasi menjadi komoditas berharga. Bagaimana jika ada orang yang iseng membuka aplikasi perbankan atau galeri foto pribadi Anda saat meminjam ponsel? Menyembunyikan aplikasi di HP Android bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan dasar untuk melindungi ruang digital Anda.

Faktanya, survei Kaspersky Lab 2024 menunjukkan 63% pengguna Android pernah mengalami pelanggaran privasi akibat akses tidak sah ke aplikasi pribadi. Mulai dari percakapan WhatsApp, dokumen kerja, hingga foto keluarga—semua rentan diintip oleh tangan-tangan usil.

Untungnya, berbagai metode cerdas telah tersedia untuk mengamankan aplikasi sensitif Anda. Berikut enam strategi teruji yang bisa langsung dipraktikkan, mulai dari fitur bawaan hingga solusi kreatif dengan aplikasi pihak ketiga.

1. Manfaatkan Fitur “Hide Apps” Bawaan

Beberapa vendor ternama seperti Samsung, Xiaomi, dan OnePlus telah menyematkan opsi penyembunyian aplikasi langsung di sistem mereka. Pada perangkat Samsung misalnya:

  • Buka laci aplikasi (app drawer)
  • Ketuk ikon tiga titik → Pengaturan Layar Utama
  • Pilih “Sembunyikan Aplikasi”
  • Centang aplikasi yang ingin disembunyikan

Fitur serupa juga tersedia di MIUI Xiaomi dengan nama “Hidden Apps” dan OxygenOS OnePlus sebagai “Hide Apps”.

2. Private Space: Solusi Canggih Android 15

Android 15 menghadirkan terobosan menarik bernama Private Space—semacam brankas digital yang terisolasi sepenuhnya. Fitur ini memungkinkan Anda:

  • Membuat lingkungan sistem terpisah
  • Mengunci dengan autentikasi biometrik atau PIN khusus
  • Menyembunyikan aplikasi dari drawer, notifikasi, dan recent apps

Untuk pengguna yang ingin mencoba fitur serupa di versi Android lebih lama, beberapa vendor seperti Samsung menawarkan alternatif melalui Secure Folder.

3. Secure Folder: Brankas Digital Premium

Khusus pengguna Samsung dan Huawei, Secure Folder menjadi solusi elegan. Fitur ini bekerja sebagai:

  • Kontainer terenkripsi tingkat militer
  • Mendukung instalasi aplikasi terpisah dari sistem utama
  • Dilindungi oleh Knox Security (Samsung) atau EMUI (Huawei)

4. Launcher Pihak Ketiga dengan Fitur Stealth

Bagi pengguna perangkat tanpa fitur bawaan, launcher seperti Nova Launcher menawarkan solusi praktis:

  • Nova Launcher → Settings → App Drawer → Hide Apps
  • Microsoft Launcher → Pengaturan → Sembunyikan Aplikasi
  • Action Launcher → Quickpage → Sembunyikan dari App Drawer

5. Manfaatkan Multi-User & Mode Tamu

Fitur multi-user yang jarang dimanfaatkan ini ternyata ampuh untuk:

  • Membuat profil terpisah untuk penggunaan pribadi
  • Mengaktifkan mode tamu saat meminjamkan ponsel
  • Mengisolasi aplikasi sensitif di akun utama

6. Nonaktifkan Aplikasi (Solusi Sederhana)

Cara instan tanpa instalasi tambahan:

  • Settings → Apps → Pilih aplikasi target
  • Ketuk “Nonaktifkan”
  • Aplikasi akan menghilang dari view (tetap ada di sistem)

Seperti yang diungkapkan pakar keamanan siber Andri Rajak di wawancara eksklusif dengan Telset.id, “Lapisan keamanan berlapis adalah kunci di era digital saat ini. Menyembunyikan aplikasi hanyalah langkah pertama dari serangkaian proteksi yang harus dilakukan.”

Dari enam metode di atas, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda? Apakah fitur bawaan sudah mencukupi, atau Anda membutuhkan solusi lebih canggih seperti Private Space? Yang pasti, di dunia yang semakin terhubung ini, mengambil langkah proaktif untuk melindungi privasi bukan lagi pilihan—melainkan keharusan.

Bahaya dan Solusi Charging HP Semalaman yang Perlu Anda Tahu

0

Telset.id – Kebiasaan mengisi daya ponsel semalaman mungkin terasa praktis, tetapi tahukah Anda bahwa hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan baterai dan keamanan perangkat? Meski ponsel modern dilengkapi sistem proteksi, risiko degradasi baterai dan overheating tetap mengintai. Artikel ini akan mengupas tuntas bahaya dan solusi charging HP semalaman, lengkap dengan rekomendasi ahli untuk menjaga baterai tetap awet.

Di era digital seperti sekarang, ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari komunikasi, pekerjaan, hingga hiburan, semua bergantung pada perangkat ini. Namun, kebiasaan sederhana seperti mengisi daya semalaman sering kali diabaikan dampaknya. Padahal, tanpa disadari, praktik ini bisa memperpendek umur baterai dan bahkan menimbulkan risiko keamanan.

Lantas, apa saja bahaya yang mengintai dan bagaimana cara mengatasinya? Simak analisis mendalam berikut ini.

Risiko Charging HP Semalaman yang Sering Diabaikan

Meskipun ponsel modern dirancang untuk mencegah overcharging, kebiasaan mengisi daya semalaman tetap menyimpan sejumlah risiko:

  • Degradasi Baterai: Pengisian terus-menerus hingga 100% dan siklus trickle charge dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai lithium-ion. Setiap kali baterai mencapai kapasitas penuh, terjadi stres kimiawi yang mengurangi umur pakainya.
  • Overheating: Ponsel yang ditinggal charging semalaman, terutama jika diletakkan di permukaan empuk atau tertutup casing, berisiko mengalami panas berlebih. Kondisi ini tidak hanya merusak baterai tetapi juga berpotensi memicu thermal runaway—fenomena di mana baterai terus memanas hingga bisa menyebabkan kebakaran.
  • Konsumsi Listrik Berlebihan: Charger yang tetap terhubung ke sumber listrik meski baterai sudah penuh akan terus menarik daya kecil (vampire power). Selain boros, hal ini juga berdampak pada lingkungan.

Tips Aman Charging HP dari Ahli

Untuk meminimalkan risiko dan memperpanjang usia baterai, berikut rekomendasi praktis yang bisa Anda terapkan:

  1. Batasi Pengisian hingga 80–90%: Mengisi baterai tidak sampai penuh mengurangi stres voltase. Beberapa ponsel seperti Oppo bahkan memiliki fitur pengoptimalan baterai yang bisa diaktifkan melalui ColorOS.
  2. Isi Daya di Rentang 20–80%: Kisaran ini dianggap ideal untuk baterai lithium-ion agar tetap sehat dalam jangka panjang.
  3. Gunakan Charger Resmi: Charger berkualitas rendah berisiko menyebabkan ketidakstabilan tegangan dan overheating. Pastikan produk yang digunakan bersertifikasi.
  4. Letakkan di Permukaan Keras: Hindari meletakkan ponsel di atas kasur atau bantal saat charging. Permukaan keras seperti meja memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik.
  5. Lepas Casing: Casing tebal dapat memerangkap panas. Melepasnya saat charging membantu mengurangi suhu berlebih.

Dengan menerapkan tips di atas, Anda tidak hanya menjaga baterai tetap awet tetapi juga memastikan keamanan perangkat. Ingat, kebiasaan kecil seperti ini bisa berdampak besar pada performa ponsel dalam jangka panjang.

Sebagai tambahan, pastikan untuk melakukan perawatan berkala seperti factory reset jika ponsel mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Dengan kombinasi perawatan hardware dan software, ponsel Anda akan tetap optimal seiring waktu.

Acer Swift Edge 14 AI Resmi di Indonesia: Laptop Ultra Ringan dengan Performa Gahar

Telset.id – Bayangkan membawa laptop premium dengan performa tinggi, layar OLED 3K, dan bobot di bawah 1 kg. Acer Swift Edge 14 AI kini resmi hadir di Indonesia, menjawab kebutuhan para profesional, digital nomad, dan tech enthusiast yang mengutamakan mobilitas tanpa kompromi. Laptop ini bukan sekadar ringan, tapi juga sarat dengan fitur AI canggih dan desain yang memukau.

Sebagai bagian dari lini Copilot+ PC, Acer Swift Edge 14 AI mengusung prosesor Intel Core Ultra 9 atau Ultra 7 dengan dukungan NPU 48TOPS untuk akselerasi AI. Dengan harga mulai Rp 24,9 juta, laptop ini menawarkan paket lengkap: dari layar OLED 3K berlapis Corning Gorilla Matte Pro, RAM 32GB, hingga fitur self-cleaning Dust Defender. Tertarik tahu lebih dalam? Simak ulasan eksklusif Telset.id berikut.

Desain Premium dengan Bobot Hanya 990 Gram

Acer Swift Edge 14 AI hadir dengan bodi magnesium-aluminium yang kokoh namun hanya berbobot 990 gram dan ketebalan 16,6 mm. Desainnya dipercantik dengan motif “S” ikonik (Speed, Sleek, Slim) dan kombinasi warna putih-emas yang elegan. Material ini juga tahan noda kuning berkat proses Three Step UV Curing pada keyboard-nya.

Layar 14 inci OLED 3K (2880 x 1800) menjadi salah satu sorotan utama. Dengan refresh rate 120Hz dan lapisan Corning Gorilla Matte Pro pertama di dunia, layar ini menawarkan warna akurat tanpa silau—cocok untuk kerja di bawah sinar matahari. Fitur touchscreen-nya semakin memudahkan interaksi.

Ditenagai Intel Core Ultra 9 dan Fitur AI Lengkap

Di balik bodi rampingnya, Acer Swift Edge 14 AI dibekali prosesor Intel Core Ultra 9 288V (opsi Ultra 7 258V) dan GPU Intel Arc 140V. Kombinasi ini, ditambah RAM LPDDR5X 32GB dan SSD PCIe Gen4 1TB, menjadikannya sanggup menangani multitasking berat dan aplikasi kreatif.

Sebagai laptop Copilot+ PC, fitur AI-nya sangat lengkap: mulai dari Purified Voice 2.0 (reduksi noise), PurifiedView 2.0 (optimasi kamera), hingga Acer LiveArt 2.0 untuk pengeditan gambar berbasis AI. Windows 11-nya juga sudah mendukung fitur seperti Recall dan Live Captions.

Dust Defender hingga Garansi 3 Tahun

Fitur unggulan lain adalah Dust Defender—teknologi self-cleaning yang membuat kipas berputar berlawanan untuk mencegah penumpukan debu. Port-nya pun lengkap: 2x USB-C, 2x USB-A, HDMI, dan jack audio 3.5mm, plus dukungan Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4.

Acer menawarkan garansi 3 tahun untuk sparepart dan servis, plus 1 tahun perlindungan kerusakan tak sengaja (ADP). Pembeli sebelum 31 Juli 2025 juga dapat monitor portable 16 inci senilai Rp5 juta. Tertarik? Simak juga perbandingannya dengan laptop Copilot+ PC lain di pasaran.

Apple Vision Pro 2 Segera Rilis dengan Chip M4 dan Desain Lebih Nyaman

Telset.id – Kabar gembira bagi penggemar teknologi mixed reality! Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran Vision Pro 2, penerus headset premium mereka yang akan menghadirkan peningkatan signifikan dalam hal performa dan kenyamanan. Menurut laporan terbaru dari analis ternama Mark Gurman via Bloomberg, perangkat ini akan diluncurkan akhir tahun ini dengan chip M4 dan strap kepala yang didesain ulang.

Namun, jangan berharap harga yang lebih terjangkau. Apple tampaknya masih membutuhkan waktu hingga 2027 untuk menyiapkan versi ekonomis tanpa mengorbankan fitur inti. Dengan harga $3.499 untuk generasi pertama, Vision Pro memang masih menjadi barang mewah yang hanya terjangkau segelintir pengguna.

Desain baru Apple Vision Pro 2 dengan strap yang lebih ergonomis

Lompatan Performa dengan Chip M4

Vision Pro 2 diprediksi akan ditenagai chip M4, lompatan besar dari M2 yang digunakan di generasi pertama. Meski beberapa analis seperti Ming-Chi Kuo berpendapat lebih logis jika Apple menggunakan chip M5 mengingat waktu peluncurannya yang berdekatan dengan MacBook Pro M5, M4 tetap akan menjadi peningkatan yang signifikan.

Chip baru ini tidak hanya meningkatkan performa komputasi dan grafis, tetapi juga mempersiapkan headset untuk fitur Apple Intelligence di masa depan. Bagi Anda yang penasaran dengan revolusi AI Apple, simak analisis mendalam kami tentang iOS 26 yang akan mengubah cara kita menggunakan iPhone.

Masalah Berat yang Belum Teratasi

Salah satu keluhan utama pengguna Vision Pro generasi pertama adalah ketidaknyamanan saat digunakan dalam waktu lama. Apple dikabarkan akan menyelesaikan masalah ini dengan mendesain ulang strap kepala, meski berat perangkat secara keseluruhan belum akan dikurangi.

Bagi Anda yang sering menggunakan headset VR/AR untuk bekerja atau hiburan, peningkatan kenyamanan ini tentu sangat dinantikan. Namun, jika mencari perangkat dengan harga lebih terjangkau, mungkin perlu menunggu hingga 2027 seperti yang diprediksi Gurman.

Sementara menunggu Vision Pro 2, tidak ada salahnya mempertimbangkan alternatif lain. Kami telah menyusun 7 tips jitu memilih laptop untuk mahasiswa informatika yang mungkin bermanfaat bagi Anda yang mencari perangkat produktivitas.

Peluncuran Vision Pro 2 diperkirakan akan berlangsung setelah acara iPhone 17 di September, mungkin bersamaan dengan peluncuran MacBook Pro M5. Dengan segala peningkatan yang dijanjikan, apakah headset seharga mobil bekas ini akan berhasil menarik lebih banyak pengguna? Jawabannya mungkin terletak pada seberapa besar Apple mampu menyempurnakan pengalaman mixed reality mereka.

PS Plus Juli 2025: Cyberpunk 2077 Hadir dengan Deretan Game Menarik Lainnya

Telset.id – PlayStation Plus (PS Plus) kembali menghadirkan deretan game menarik untuk para pelanggannya di bulan Juli 2025. Yang paling dinanti, tentu saja kehadiran Cyberpunk 2077 sebagai judul utama bulan ini. Selain itu, ada juga Banishers: Ghosts of New Eden, Risk of Rain 2, New World: Aeternum, dan beberapa judul lainnya yang siap memanjakan para gamer.

Bagi Anda yang berlangganan PS Plus Premium, ada sembilan game baru yang bisa dinikmati mulai 15 Juli 2025. Hanya satu judul yang akan hadir lebih lambat, yaitu Abiotic Factor, yang baru akan tersedia pada 22 Juli 2025. Sementara itu, pelanggan PS Plus Extra hanya akan melewatkan dua game dari Classic Catalog, yaitu Twisted Metal 3 dan Twisted Metal 4.

Cyberpunk 2077 PS Plus Juli 2025

Menariknya, Cyberpunk 2077 sudah bisa dimainkan sejak sekarang oleh pelanggan PS Plus Extra dan Premium. Namun, versi yang tersedia adalah versi standar tanpa ekspansi Phantom Liberty. Bagi yang ingin menikmati ekspansi tersebut, Anda bisa membelinya secara terpisah dengan diskon 30% khusus pelanggan PS Plus hingga 23 Juli 2025.

Berikut daftar lengkap game yang akan ditambahkan ke katalog PS Plus Extra dan Premium Juli 2025:

  • Cyberpunk 2077 (PS5, PS4)
  • Banishers: Ghosts of New Eden (PS5)
  • Planet Zoo (PS5)
  • Abiotic Factor (PS5)
  • Bluey: The Videogame (PS5, PS4)
  • Risk of Rain 2 (PS5, PS4)
  • Tropico 6 (PS5, PS4)
  • New World: Aeternum (PS5)
  • Twisted Metal 3 (PS5, PS4) – Hanya untuk pelanggan PS Plus Premium
  • Twisted Metal 4 (PS5, PS4) – Hanya untuk pelanggan PS Plus Premium

Bulan Juli 2025 juga menjadi bulan spesial bagi PS Plus karena merayakan ulang tahun ke-15. Tidak heran jika Sony menghadirkan judul-judul besar seperti Cyberpunk 2077 sebagai bagian dari perayaan ini. Sebelumnya, pelanggan PS Plus Essential juga sudah mendapatkan Diablo IV sebagai salah satu dari tiga game gratis bulan ini.

Banishers Ghosts of New Eden PS Plus

PlayStation mengklaim bahwa tingkat keterlibatan pelanggan PS Plus saat ini “tidak pernah lebih tinggi”. Namun, mereka masih belum berencana untuk menambahkan game first-party pada hari peluncurannya ke layanan ini. Meski begitu, dengan tambahan game-game berkualitas seperti Cyberpunk 2077, PS Plus tetap menjadi pilihan menarik bagi para gamer.

Menurut informasi yang beredar, masih ada lebih banyak kejutan yang akan datang sebagai bagian dari perayaan ulang tahun PS Plus. Mungkin saja akan ada tambahan game lainnya sebagai “ceri di atas kue” untuk acara spesial ini. Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari PlayStation.

Bagi Anda yang penasaran dengan performa Cyberpunk 2077 di platform lain, ternyata game ini juga bisa berjalan mulus di perangkat mobile berkat chipset Snapdragon 8 Elite. Seperti dilaporkan sebelumnya, chipset ini mampu menjalankan Cyberpunk 2077 dengan frame rate stabil di 60FPS.

Sementara itu, bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang ekspansi Phantom Liberty, ekspansi ini disebut-sebut sebagai yang terbesar yang pernah dibuat untuk Cyberpunk 2077. Sayangnya, seperti yang sudah dipastikan sebelumnya, ekspansi ini tetap berbayar dan tidak termasuk dalam versi yang tersedia di PS Plus.

Dengan deretan game menarik ini, Juli 2025 menjadi bulan yang sangat menggoda bagi para pelanggan PS Plus. Apakah Anda sudah memilih game pertama yang akan dimainkan?

Bocoran Resmi Samsung Galaxy S25 FE: Dukung Qi2, Chipset Exynos 2400

Telset.id – Samsung mungkin baru saja menggelar acara Galaxy Unpacked, tetapi perusahaan asal Korea Selatan itu tampaknya tak berhenti berinovasi. Kabar terbaru mengindikasikan bahwa varian Fan Edition (FE) dari seri Galaxy S25 telah muncul di database Wireless Power Consortium (WPC). Apa saja yang terungkap dari bocoran ini?

Dari sertifikasi WPC, terlihat bahwa Galaxy S25 FE akan mendukung teknologi pengisian daya nirkabel Qi2. Fitur ini sebenarnya bukan kejutan besar mengingat lini flagship Samsung belakangan ini sudah mengadopsinya. Namun, yang menarik, sertifikasi ini juga menyertakan gambar langsung perangkat—meski bukan render resmi, ini memberikan gambaran pertama tentang desain hardware-nya.

Di bagian depan, S25 FE memiliki kamera selfie punch-hole di tengah dengan bezel yang relatif tipis, mengikuti bahasa desain terbaru Samsung. Sementara di belakang, terdapat susunan kamera triple vertikal yang mirip dengan pendahulunya. Lantas, apa lagi yang bisa diungkap dari spesifikasi dan fitur perangkat ini?

Spesifikasi yang Terungkap

Berdasarkan laporan sebelumnya, Galaxy S25 FE diprediksi akan mengusung layar OLED 6,7 inci dengan refresh rate 120Hz. Meski resolusi FHD+ belum dikonfirmasi dalam sertifikasi WPC, panel ini diharapkan tetap memukau. Tak hanya itu, perangkat ini juga sempat muncul di Geekbench dengan chipset Exynos 2400, RAM 8GB, dan sistem operasi Android 16.

Untuk daya tahan, S25 FE kemungkinan besar akan dibekali baterai 4.700mAh dengan dukungan pengisian cepat kabel 45W. Sementara di sektor kamera, konfigurasinya mungkin tidak jauh berbeda dari generasi sebelumnya: sensor utama 50MP, ultrawide 12MP, dan lensa telefoto 8MP. Kamera depan disebut-sebut akan menggunakan sensor 12MP.

Kapan Peluncurannya?

Dengan sertifikasi perangkat yang mulai bermunculan, peluncuran Galaxy S25 FE mungkin tidak akan lama lagi. Namun, seperti biasa, Samsung belum memberikan konfirmasi resmi. Jika mengikuti pola tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan besar perangkat ini akan dirilis pada paruh kedua 2025.

Menariknya, ada spekulasi bahwa Samsung mungkin mengganti chipset Exynos dengan MediaTek Dimensity 9400 untuk beberapa varian regional. Namun, hal ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Untuk update harian seputar teknologi, pastikan Anda mengunjungi News Section kami dan bergabung dengan komunitas Telegram untuk info instan!

Xiaomi Siap Luncurkan NAS Pertama dan Xiaomi 16 Ultra Akhir 2025

Telset.id – Xiaomi kembali menunjukkan kejutan dengan rencana peluncuran dua produk penting di penghujung 2025. Bocoran terbaru mengindikasikan perusahaan asal Tiongkok ini tidak hanya akan mempercepat rilis Xiaomi 16 Ultra, tetapi juga meluncurkan perangkat Network Attached Storage (NAS) pertama mereka. Dua produk ini dijadwalkan tiba bersama pada Desember mendatang, menandai momen penting bagi ekosistem teknologi Xiaomi.

Menurut informasi dari tipster ternama Smart Pikachu, keputusan Xiaomi untuk masuk ke pasar NAS berawal dari respons tak terduga terhadap gambar pemasaran salah satu router 10G mereka. Gambar yang secara halus menyiratkan konfigurasi NAS ini memicu banjir komentar dan permintaan dari komunitas pengguna. Chen Bo, General Manager Ecological Chain Xiaomi, mengungkapkan bahwa antusiasme pengguna begitu besar sehingga memaksa perusahaan untuk mengubah rencana awal mereka.

Produk NAS Xiaomi ini dikabarkan akan mulai diproduksi massal pada Oktober 2025. Berbeda dengan kebanyakan solusi NAS di pasaran yang ditujukan untuk pengguna profesional, Xiaomi tampaknya mengembangkan produk yang lebih ramah untuk konsumen biasa. Fitur seperti pencadangan foto otomatis, streaming mudah ke TV, penyimpanan keluarga terpusat, dan kompatibilitas dengan perangkat Apple menjadi fokus utama.

Perubahan Jadwal yang Signifikan

Peluncuran Xiaomi 16 Ultra yang dipercepat ini tampaknya dipengaruhi oleh kedatangan chipset Snapdragon generasi berikutnya dari Qualcomm yang lebih awal dari jadwal. Biasanya, seri flagship Xiaomi baru muncul sekitar Februari, tetapi kali ini perusahaan memilih untuk merilisnya lebih cepat, bersamaan dengan produk NAS mereka.

Strategi ini menciptakan momen ganda yang berisiko tinggi bagi Xiaomi di akhir tahun 2025. Di satu sisi, mereka harus mempertahankan reputasi di pasar smartphone premium dengan Xiaomi 16 Ultra yang kabarnya akan menggunakan Snapdragon 8 Elite 2. Di sisi lain, mereka memasuki pasar baru dengan solusi penyimpanan yang dirancang untuk memperkuat ekosistem smart home mereka.

NAS Xiaomi: Penyimpanan untuk Semua Orang

Pendekatan Xiaomi terhadap produk NAS pertama mereka tampaknya konsisten dengan filosofi perusahaan: teknologi yang mudah diakses. Daripada mengejar pasar enterprise atau prosumer dengan fitur-fitur teknis yang rumit, Xiaomi memilih untuk menciptakan solusi plug-and-play yang berfokus pada pengalaman pengguna sehari-hari.

Produk ini diharapkan dapat terintegrasi dengan mulus dengan berbagai perangkat Xiaomi lainnya, mulai dari smartphone, TV, hingga perangkat IoT dalam ekosistem Mijia. Dengan demikian, NAS Xiaomi bukan sekadar perangkat penyimpanan, tetapi bagian dari visi besar perusahaan tentang rumah pintar yang terhubung secara utuh.

Bagi Anda yang penasaran dengan perkembangan terbaru Xiaomi 16 Series, termasuk desain kamera revolusioner yang diusungnya, pastikan untuk mengikuti update terkini di Telset.id. Sementara itu, peluncuran NAS Xiaomi ini mungkin akan menjadi titik balik baru dalam strategi produk perusahaan yang dikenal berani mengambil risiko ini.

Bocoran Kamera Galaxy S26 Ultra: Upgrade Signifikan di Sektor Fotografi

Telset.id – Samsung baru saja meluncurkan generasi ketujuh perangkat lipatnya dan seri Galaxy Watch 8, namun sorotan kini beralih ke flagship S Series di tahun depan. Bocoran terbaru mengindikasikan, Galaxy S26 Ultra akan membawa sejumlah peningkatan kamera yang telah lama dinantikan.

Menurut laporan dari Android Headlines, varian Ultra dari seri S26 ini sedang diuji dengan kamera telephoto 3x beresolusi 12MP. Upgrade ini patut disambut gembira, mengingat Samsung masih setia menggunakan sensor 10MP untuk kamera telephoto sejak era Galaxy S21 Ultra di tahun 2021. Meski hasil fotonya selama ini cukup memuaskan—berkat pemrosesan gambar yang terus diperbarui—peningkatan sensor (kemungkinan ke ukuran yang lebih besar) bisa membawa perubahan signifikan pada kualitas akhir.

Sensor baru ini akan dipasangkan dengan mesin ProVisual generasi terbaru Samsung untuk pemrosesan gambar yang lebih baik. Sementara itu, kamera utama dikabarkan tetap menggunakan sensor 200MP ISOCELL HP2 yang sama dengan S25 Ultra, namun dengan konfigurasi lensa baru—entah untuk mengurangi tonjolan kamera atau meningkatkan kejernihan.

Tak hanya itu, kamera depan juga diprediksi akan mengalami peningkatan setelah bertahun-tahun stagnan. Sayangnya, detail spesifik tentang upgrade kamera selfie ini masih menjadi misteri. Yang pasti, Samsung juga menyertakan sensor laser AF baru, yang kemungkinan besar ditujukan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi fokus, terutama pada objek close-up.

Di sisi hardware, kabarnya Samsung membatalkan rencana menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 2 buatannya yang diproduksi dengan proses 2nm. Alih-alih, S26 Ultra akan mengandalkan chipset buatan TSMC berbasis node 3nm yang akan digunakan secara global. Dari segi desain, smartphone ini dikabarkan mengikuti pendekatan baru Samsung yang lebih ramping, dengan ketebalan hanya sekitar 7.x mm. Ukuran layar tetap 6,9 inci, meski bezel mungkin sedikit menyusut sebagai bagian dari penyempurnaan desain.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Samsung tidak akan melakukan perubahan besar pada kamera seri Ultra hingga tahun 2028. Bocoran terbaru ini sejalan dengan narasi tersebut—menawarkan penyempurnaan, bukan revolusi. Jadi, jangan berharap perubahan drastis, tapi optimalkan ekspektasi Anda pada peningkatan bertahap yang lebih halus.

Apakah upgrade ini cukup untuk mempertahankan dominasi Samsung di pasar flagship? Jawabannya mungkin baru bisa diketahui ketika S26 Ultra resmi diluncurkan. Namun, satu hal yang pasti: persaingan di segmen high-end smartphone semakin sengit, dan Samsung tak ingin ketinggalan.

Untuk update teknologi terkini, ikuti terus bagian Gizmo Telset.id dan jangan lewatkan kabar terbaru seputar Galaxy S26 Ultra.

Samsung Galaxy Z Fold 7: Revolusi Desain dan Kamera 200MP

Telset.id – Jika Anda mengira Samsung hanya akan merilis pembaruan kecil untuk Galaxy Z Fold 7, bersiaplah untuk terkejut. Untuk pertama kalinya sejak generasi awal, Fold Series mendapatkan transformasi radikal—bukan sekadar peningkatan spesifikasi biasa. Bocoran terbaru mengonfirmasi: inilah Fold paling ambisius yang pernah dibuat Samsung.

Selama tiga tahun terakhir, Samsung fokus pada penyempurnaan desain dan ketahanan Fold. Hasilnya? Deretan ponsel lipat yang semakin andal, tapi kurang terasa revolusioner. Z Fold 7 mengubah narasi itu. Dengan bodi lebih tipis (4.2mm saat terbuka), layar lebih lebar (8 inci), dan kamera 200MP, perangkat ini bukan sekadar evolusi—melainkan lompatan besar.

Galaxy Z Fold 7

Desain: Tipis tapi Tangguh

Dengan berat hanya 215g—lebih ringan dari Galaxy S25 Ultra—Z Fold 7 menghilangkan kesan “dua ponsel disatukan”. Layar sampingnya kini 6.5 inci (rasio 21:9), menjawab keluhan pengguna tentang tampilan luar yang terlalu sempit. Samsung juga menghilangkan kamera bawah layar (UDC) yang kerap mengganggu, menggantinya dengan lensa 10MP yang lebih bersih.

Ketahanan menjadi prioritas. Gorilla Glass Ceramic 2 pada layar luar menawarkan ketahanan retak 2x lebih baik, sementara engsel baru dengan struktur multi-rail mengurangi risiko kerusakan. Bahkan lipatan di layar utama lebih halus berkat Ultra-Thin Glass (UTG) 50% lebih tebal.

Kamera 200MP: Game Changer

Samsung akhirnya membawa kamera flagship ke seri Fold. Sensor 200MP (sama seperti S24 Ultra) memungkinkan detail foto yang sebelumnya mustahil di ponsel lipat. Dengan dukungan AI, hasil low-light dan zoom 3x juga mengalami peningkatan signifikan. Ini jawaban untuk mereka yang ragu memilih Fold karena keterbatasan fotografi.

Snapdragon 8 Elite & AI Canggih

Ditenagai chipset 3nm terbaru Qualcomm, Z Fold 7 menawarkan performa 15% lebih cepat dari pendahulunya. Fitur AI seperti “Suggest Erases” (penghapusan objek otomatis) dan Gemini Live (asisten kontekstual) dioptimalkan untuk layar besar. Sayangnya, S Pen dihilangkan demi desain lebih ramping.

Dengan harga mulai $1999, Z Fold 7 memang premium. Tapi untuk pertama kalinya, Samsung memberikan alasan kuat untuk upgrade—bukan sekadar gimmick lipat.

Anthropic Perbarui Claude untuk Pendidikan dengan Integrasi Aplikasi Belajar

0

Telset.id – Anthropic mengumumkan pembaruan besar untuk Claude for Education dengan menambahkan integrasi ke tiga aplikasi belajar populer: Canvas, Panopto, dan Wiley. Pembaruan ini memungkinkan chatbot AI Claude mengakses materi pembelajaran seperti transkrip kuliah, jurnal akademik, dan sumber lainnya secara langsung.

Fitur baru ini merupakan bagian dari upaya Anthropic memperluas kolaborasi dengan universitas dan institusi pendidikan global. Claude for Education pertama kali diluncurkan April lalu bersama mode pembelajaran (Learning Mode) yang dirancang untuk membimbing siswa menemukan solusi sendiri, bukan sekadar memberikan jawaban.

Dua dari tiga aplikasi—Panopto dan Wiley—terhubung melalui server MCP (Model Control Protocol) yang dikembangkan Anthropic. Protokol ini dirilis tahun lalu untuk mempermudah integrasi model AI dengan sistem pihak ketiga. Sementara itu, Canvas menggunakan fitur Learning Tools Interoperability (LTI) untuk memungkinkan akses Claude langsung di dalam platform tanpa perlu beralih aplikasi.

Privasi dan Inisiatif Baru

Anthropic menegaskan bahwa semua percakapan siswa dengan Claude tetap bersifat pribadi dan tidak digunakan untuk melatih model AI di masa depan. Selain pembaruan teknis, perusahaan juga meluncurkan program Claude Builder Clubs untuk mendorong mahasiswa mengembangkan proyek berbasis AI.

“Mereka akan membangun proyek bertenaga AI—mulai dari aplikasi belajar hingga startup bernilai miliaran dolar,” jelas Anthropic dalam pernyataannya. Mahasiswa dapat mendaftar untuk memulai klub mereka sendiri musim gugur ini.

Langkah Anthropic ini memperkuat persaingannya dengan OpenAI, yang sebelumnya juga mengadopsi protokol MCP. Seperti dilaporkan CEO OpenAI Ingatkan Pengguna Tak Asal Percaya Jawaban ChatGPT, keamanan dan akurasi tetap menjadi tantangan utama dalam pengembangan AI pendidikan.

Integrasi ini diharapkan dapat membantu siswa dan pengajar mengoptimalkan penggunaan AI untuk pembelajaran, sekaligus mengurangi risiko penyalahgunaan seperti yang diungkap dalam Jailbreak AI Terbaru Bisa Bobol ChatGPT hingga Gemini.

Galaxy Z Fold 7 Resmi Diluncurkan dengan 4 Pilihan Warna Menarik

0

Telset.id – Samsung resmi membuka pre-order untuk Galaxy Z Fold 7, ponsel lipat terbarunya yang hadir dengan empat pilihan warna menarik. Selain desain yang lebih tipis dan ringan, Samsung menawarkan upgrade penyimpanan gratis untuk model 512GB serta diskon hingga $1.120 dengan program trade-in.

Galaxy Z Fold 7 tersedia dalam empat varian warna: Blue Shadow, Silver Shadow, Jet-black, dan Mint (eksklusif Samsung.com). Warna-warna ini dipilih untuk menonjolkan desain modern dan premium dari perangkat ini. Seperti dilansir dari laman resmi Samsung, ponsel ini telah mengalami penyempurnaan signifikan dalam hal ketebalan dan bobot.

Galaxy Z Fold 7 colors: all the official hues

Detail Warna Galaxy Z Fold 7

Blue Shadow adalah warna biru tua yang terlihat lebih cerah di bawah pencahayaan tertentu. Warna ini memberikan kesan elegan dan modern, dengan frame dan kamera yang dicat senada untuk tampilan yang konsisten.

Blue Shadow. Image Credit - Samsung - Galaxy Z Fold 7 colors: all the official hues

Silver Shadow menawarkan nuansa abu-abu muda yang memantulkan warna sekitar, memberikan kesan dinamis meski terlihat sederhana. Frame dan kamera juga menggunakan warna yang sama untuk kesan yang menyatu.

Silver Shadow. | Image Credit - Samsung - Galaxy Z Fold 7 colors: all the official hues

Jet-black adalah pilihan klasik dengan warna hitam pekat yang terlihat premium. Namun, ketersediaannya bervariasi tergantung wilayah.

Jetblack. | Image Credit - Samsung - Galaxy Z Fold 7 colors: all the official hues

Mint, warna eksklusif dari Samsung.com, menawarkan nuansa segar dan youthful yang pasti menarik perhatian. Warna ini cocok bagi pengguna yang ingin tampil berbeda.

Mint. | Image Credit - Samsung - Galaxy Z Fold 7 colors: all the official hues

Menurut survei internal Samsung, warna Mint menjadi favorit dengan 60% suara, diikuti oleh Blue Shadow (26,67%) dan Jet-black (13,33%). Silver Shadow belum mendapatkan banyak minat.

Galaxy Z Fold 7 juga menawarkan penawaran spesial untuk pre-order, termasuk upgrade penyimpanan gratis dan diskon besar untuk trade-in. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman resmi Samsung.

Samsung One UI 8 Resmi Rilis: Lebih Halus, Lebih Aman, dan Lebih Cerdas

0

Telset.id – Samsung secara resmi meluncurkan One UI 8, pembaruan sistem operasi terbarunya yang hadir bersamaan dengan seri Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7. Pembaruan ini fokus pada penyempurnaan antarmuka, peningkatan keamanan, serta integrasi fitur AI yang lebih cerdas.

One UI 8 dibangun di atas Android 16 dan dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih halus dan aman bagi pengguna. Menurut Samsung, pembaruan ini akan segera menyusul ke perangkat lain, termasuk Galaxy S25 yang akan datang. Pembaruan ini diharapkan lebih stabil dibandingkan One UI 7 yang sempat mengalami kendala teknis.

One UI 8 keeps it simple and that's the best part

Penyempurnaan Antarmuka dan Animasi

One UI 8 tidak menghadirkan perubahan visual drastis, melainkan fokus pada penyempurnaan detail. Animasi menjadi lebih halus, termasuk saat menutup beberapa aplikasi sekaligus. Selain itu, Now Bar yang pertama kali diperkenalkan di One UI 7 kini bekerja lebih baik di berbagai layar, termasuk layar eksternal perangkat lipat seperti Z Flip.

Samsung juga meningkatkan adaptasi antarmuka untuk berbagai bentuk perangkat, mulai dari ponsel, tablet, hingga perangkat lipat. Layout kini menyesuaikan diri lebih baik untuk memaksimalkan ruang layar.

Integrasi AI yang Lebih Cerdas

Sejalan dengan tren 2025, AI menjadi bagian penting dalam One UI 8. Fitur seperti Now Bar dan Now Brief kini lebih personal, memberikan saran berdasarkan rutinitas pengguna. Salah satu fitur unggulan adalah Audio Eraser, yang kini bisa digunakan tidak hanya di aplikasi Galeri, tetapi juga di Samsung Notes dan Voice Recorder.

Audio Erazer can be used in Notes, Voice Recorder and more.

Selain itu, Dynamic Effect untuk foto juga diperkenalkan, memungkinkan pengguna menggeser subjek foto untuk menciptakan efek 3D sederhana. Meski lebih bersifat hiburan, fitur ini menambah variasi dalam pengeditan foto.

Keamanan yang Diperkuat

Samsung menaruh perhatian besar pada aspek privasi dan keamanan di One UI 8. Salah satu fitur baru adalah KEEP (Knox Enhanced Encrypted Protection), yang memisahkan penyimpanan data untuk setiap aplikasi. Knox Matrix juga ditingkatkan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan secara otomatis logout perangkat dari Samsung Account jika diperlukan.

Now Brief gets even more personalized.

Dukungan untuk teknologi post-quantum cryptography di Secure Wi-Fi juga menjadi sorotan, memastikan keamanan jaringan tetap terjaga di era komputasi kuantum.

One UI 8 tidak hanya eksklusif untuk perangkat flagship. Beberapa varian mid-range seperti Galaxy A55 juga dipastikan akan mendapatkan pembaruan ini dalam waktu dekat.