Beranda blog Halaman 3011

Perbankan Sulit Kenali Nasabah Online Banking, Kenapa?

0

Telset.id, Jakarta – Kaspersky Lab dan B2B International baru saja mengungkap hasil penelitiannya terhadap lebih dari 800 perwakilan dari institusi keuangan di seluruh dunia. Hasilnya cukup mengejutkan, terdapat 24% perbankan di seluruh dunia mengalami kesulitan ketika mengidentifikasi nasabah mereka saat memberikan layanan perbankan digital dan online.

Selain itu, menurut hasil penelitian yang berjudul “Financial Institutions Security Risks” ini juga mengungkapkan ada lebih dari separuh perbankan (sekitar 59%) melakukan antisipasi kerugian finansial, yang terus berkembang akibat penipuan, dalam tiga tahun ke depan.

Oleh karena itu, Kaspersky Lab mengingatkan bahwa verifikasi identitas nasabah harus menjadi perhatian utama dalam strategi keamanan siber dari lembaga keuangan. Dengan meningkatnya penggunaan layanan perbankan online dan mobile, nasabah tidak hanya menjadi korban penipuan finansial, namun juga merupakan titik masuk utama untuk serangan terhadap saluran digital perbankan.

Menurut penelitian yang dilakukan pada 2016, sekitar  30% perbankan mengalami insiden keamanan dan mempengaruhi layanan perbankan yang dioperasikan melalui Internet – diantaranya phishing terhadap nasabah, menggunakan kredensial nasabah untuk kegiatan penipuan, menjadi faktor utama yang menyebabkan serangan tersebut.

Perbankan menyadari bahwa mereka membutuhkan sebuah teknologi keamanan yang tidak merusak pengalaman perbankan nasabah, dimana sekitar 38% dari organisasi yang disurvei memastikan bahwa menyeimbangkan teknik pencegahan dengan kenyamanan pelanggan menjadi salah satu masalah spesifik yang mereka hadapi.

Menurut Kaspersky, ketika mempertimbangkan berbagai pendekatan dalam mengamankan saluran digital dan mobile, perbankan berusaha menghindari terlalu banyak memberikan batasan bagi nasabah.

“Layanan perbankan online harus mempertahankan tujuan utamanya, yaitu sebagai sebuah cara mudah untuk melakukan transaksi keuangan dalam hitungan detik,” ungkap Alexander Ermakovich, Head of Fraud Prevention di Lab Kaspersky.

“Itulah sebabnya kami sedang mengerjakan sebuah teknologi yang membantu untuk melindungi baik perbankan dan nasabah mereka tanpa menambah rutinitas keamanan ekstra dalam pengalaman perbankan nasabah,” lanjutnya.

Selain autentikasi dua faktor dan prosedur keamanan lainnya yang digunakan oleh perbankan, Kaspersky Lab juga merekomendasikan penerapan solusi khusus yang dapat membantu mengidentifikasi apakah seseorang memiliki kewenangan, tanpa memerlukan tindakan tambahan dari pengguna.

Platform Kaspersky Fraud Prevention mengumpulkan dan menganalisis perilaku pengguna, perangkat, lingkungan, dan informasi mengenai sesi sebagai big data yang dianonimkan dan dimanifestasikan pada cloud.

Risk Based Authentication (RBA) menilai risiko yang mungkin sebelum pengguna login, sementara Continuous Session Anomaly Detection mengidentifikasi pengambilalihan akun, money laundering, alat otomatis atau proses yang mencurigakan selama sesi berlangsung.

Hasilnya, platform ini mampu memberikan perlindungan yang menyeluruh jadi tidak hanya pada tahap login, tapi juga selama sesi tersebut berlangsung, sementara nasabah tidak lagi memiliki tahap otorisasi tambahan untuk mereka lewati. (MS/HBS)

Canggih! Boarding Pass di Bandara Dubai Bisa Pakai Smartphone

Telset.id, Jakarta – Bukan cuma infrastruktur saja yang megah di Dubai, tapi ternyata sistem untuk memudahkan masyarakat setempat dan juga internasional dalam melakukan kegiatannya sehari-hari pun sudah saling terintegrasi.

Sekarang warga Dubai akan semakin mudah ketika bepergian dari Dubai ke berbagai tempat lainnya menggunakan pesawat. Karena saat ini mereka hanya membutuhkan smartphone saja untuk kebutuhan check-in atau boarding pass di bandara.

Dilansir dari Mashable, lewat aplikasi UAE Wallet yang sudah tersedia di App Store, kini penggunanya bisa mendaftarkan informasi paspor, ID Card, hingga Visa mereka ke aplikasi tersebut.

[Baca juga: Facial Recognition, Teknologi Baru Boarding Pass di Bandara]

Nantinya, saat melakukan check-in atau boarding pass, pengguna hanya harus menunjukkan barcode di aplikasi tersebut ke petugas untuk di-scan, kemudian diverifikasi menggunakan sidik jari.

UAE Wallet

Meski canggih, tapi sayangnya aplikasi ini hanya baru bisa digunakan di Bandara Dubai saja, tepatnya di Terminal 3 untuk maskapai penerbangan Emirates.

[Baca juga: Menjaga Ponsel ‘Siap Pakai’ Selama Penerbangan Jauh]

Namun pemerintah setempat yakin jika aplikasi UAE Wallet akan menjadi cara efisien untuk verifikasi data penumpang di bandara, karena tak hanya Emirates saja, ke depannya akan ada lagi beberapa maskapai penerbangan yang menggunakan aplikasi tersebut.

“Aplikasi ini aman dan tingkat keamanannya sudah diperiksa. Para developer mengatakan tidak mungkin bisa untuk meretas aplikasi tersebut,” klaim Letjen Dahi Khalfan Tamim, Deputy Chairman of Police and Public Security Bandara Dubai. (FHP/HBS)

Segera Melenggang, Galaxy C10 Dibanderol Rp 6 Jutaan?

0

Telset.id, Jakarta – Samsung dikabarkan segera meluncurkan perangkat smartphone anyarnya yang mengandalkan fitur dual kamera belakang pertama mereka, yakni Galaxy C10 dalam waktu dekat ini. Bahkan bocoran harganya pun sudah beredar di dunia maya.

Seperti dilansir dari laman Ubergizmo, Samsung berencana hanya menjual Galaxy C10 di beberapa negara, salah satunya adalah Tiongkok. Untuk harganya, Samsung dikabarkan akan membanderol Galaxy C10 seharga US$ 515 atau sekitar Rp 6,8 juta di Tiongkok.

Sementara untuk spesifikasinya, Galaxy C10 dikabarkan akan memiliki jeroan yang cukup bertenaga di sisi performa maupun daya tahan baterai. Ponsel ini disebutkan akan menggunakan prosesor Snapdragon 660 dengan RAM 6GB.

Untuk baterainya sendiri, ponsel ini akan menggunakan baterai 4000mAH dengan penyimpanan 128GB. Sedangkan pada bagian layarnya, Galaxy C10 akan menggunakan layar sebesar 6 inci Full HD Super AMOLED.

Galaxy C10 dipercaya sudah masuk dalam tahap pengetesan, yang berarti dalam waktu dekat ini dapat segera diluncurkan. Selain itu, perangkat ini disebut-sebut menjadi ponsel mid-range pertama Samsung yang akan disematkan Bixby.

Namun hingga saat ini pihak Samsung masih belum mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut. Mereka memilih untuk menyegel rahasia mengenai ponsel ini rapat-rapat. [NC/HBS]

Awas! Aplikasi Malware Ini Tidak Bisa Dihapus di Android

Telset.id, Jakarta – Pengguna smartphone Android harus lebih berhati-hati lagi dalam meng-install aplikasi, karena semakin banyak malware yang mengancam. Salah satu malware berbahaya yang ditemukan berwujud aplikasi cleaner mirip CCleaner, yakni Ks Clean. Malware ini sangat berbahaya karena sama sekali tidak bisa dihapus.

Banyak sekali malware bertebaran di toko aplikasi Play Store. Contohnya kehadiran malware Judy di Google Play Store yang harus dihindari karena akan memunculkan iklan-iklan palsu yang memberikan keuntungan finansial bagi sang hacker. Nah sekarang ada malware lainnya yang lebih berbahaya lagi karena sama sekali tidak bisa dihapus.

Malware tersebut bernama Ks Clean, malware yang berwujud aplikasi cleaner mirip CCleaner. Aplikasi ini memang tidak hadir di Google Play Store karena hanya berwujud APK saja, namun jika Anda tak sengaja meng-install-nya, maka aplikasi tersebut akan memaksa penggunanya untuk mengunduh update keamanan.

[Baca juga: Malware Berkedok Game Serang 36,5 Juta Perangkat Android]

Nah, jika update tersebut telah ter-install, “kekacauan” pertama yang akan smartphone Anda alami adalah, aplikasi berisi malware itu tidak akan bisa dihapus, meski penggunanya berusaha menghapusnya secara manual. Jika masih dipaksakan, maka smartphone akan langsung freeze atau hang.

Kekacauan kedua, aplikasi tersebut akan menampilkan popup yang memberikan informasi palsu bahwa smartphone Anda telah memiliki celah yang bisa dieksploitasi oleh para hacker. Parahnya, pada popup tersebut hanya akan ada tombol Ok saja, sehingga mau tidak mau penggunanya harus menekan tombolnya.

[Baca juga: Awas! Ada Malware yang Lebih Berbahaya dari WannaCry]

Ketika pengguna menekan tombol Ok, otomatis aplikasi malware tersebut otomatis akan men-download file APK lainnya yang akan terpasang otomatis ke smartphone korbannya, dan proses infeksi smartphone akan terulang terus-menerus.

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Selain berhati-hati dalam meng-install aplikasi dan juga ketika mengakses situs-situs tertentu, Anda juga harus mematikan pengaturan Unknown Sources di bagian Settings agar tidak akan ada file berekstensi APK terpasang otomatis pada smartphone Anda. (FHP/HBS)

Hati-hati ‘Leher Bengkok’ karena Ponsel, Ini Cara Pencegahannya

0

Telset.id, Jakarta – Banyak orang beranggapan bahwa menggunakan peralatan teknologi, semisal ponsel atau laptop dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama di bagian leher. Biasa orang menyebutnya dengan penyakit leher bengkok. Apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya?

Penyakit leher bengkok akibat penggunaan ponsel memang tidak sepenuhnya salah, namun para ahli menyebutkan bahwa gejala bengkoknya leher — atau sering disebut dengan text-neck — dikarenakan penggunaan ponsel atau laptop yang kurang tepat.

Salah satu gejala yang menunjukkan seseorang telah terkena gejala ini adalah terasa beratnya leher dan pundak setelah menggunakan ponsel atau laptop terlalu lama.

“Gejala ini tidak terjadi hanya dalam penggunaan jangka pendek dalam penggunaan smartphone, namun ini dikarenakan penggunaan yang menahun,” ujar Dr. Mackenzie Hubert, seorang ahli Chiropractic seperti dikutip dari laman CNET.

Oleh karena itu, dia menyarankan tiga hal yang dapat menghindari pengguna ponsel atau laptop dari gejala tersebut.

Pertama adalah saat mengetik di ponsel atau laptop dengan posisi kepala yang benar. Usahakan posisi kepala selalu tegak, dengan posisi siku di samping badan dan posisi ponsel sejajar dengan dada.

Cara kedua adalah dengan membenarkan posisi duduk saat menggunakan laptop atau komputer. Usahakan punggung tetap dalam keadaan tegak, ketinggian kaki optimal, dan telapak kaki yang menapak. Ini membantu tulang belakang dan leher agar tetap tegak.

Langkah ketiga adalah dengan cara peregangan sederhana. Caranya adalah dengan memegang kepala dengan kedua tangan dan bungkukkan kepala ke arah belakang selama beberapa detik.

Selain itu, putarkan kepala ke segala arah dengan perlahan. Selain itu, lakukan perenggangan sederhana di bagian punggung.

Nah, ternyata mudah bukan untuk menghindari gejala leher bengkok saat menggunakan ponsel atau laptop? [NC/HBS]

Analis: Snapdragon 660 Bakal Jadi Favorit di 2017

0

Telset.id, Jakarta – Saat ini prosesor Snapdragon 835 adalah salah satu chipset Android terbaik yang ada di pasaran. Tapi harganya mahal dan juga sulit diproduksi secara massal dalam jumlah sangat besar. Hal ini membuat para analis memprediksi chipset Snapdragon 660 bakal jadi favorit para pabrikan smartphone di 2017. Apa alasannya?

Chip Snapdragon 835 diproduksi dengan menggunakan proses teknologi 10nm yang canggih oleh Samsung, dimana membuat raksasa Korea ini menjadi yang pertama berhasil memproduksi prosesor smartphone dengan teknologi ini.

Seperti diketahui, kelebihan chipset Snapdragon 835 dengan teknologi 10nm cukup banyak, namun keterbatasan produksi massal memang berpengaruh pada pasokan smartphone dengan chip ini.

Analis populer dari China, Pan Jiutang mengungkapkan Qualcomm awalnya berencana merilis versi lambat dari Snapdragon 835 dengan kode nama MSM8997. Namun, keterbatasan produksi massal dari proses FinFET 10nm memaksa mereka mengubah rencana dan fokus pada Snapdragon 660 sebagai penggantinya.

Dan ini mungkin alasan mengapa Snapdragon 660 (yang digunakan OPPO R11 dan R11 Plus) menjadi prosesor pertama di seri mid-range 600 untuk mendapatkan inti Kryo custom, yang pada awalnya eksklusif untuk seri top-end Snapdragon.

Perhatikan, bahwa octa-core Kryo 260 di SD660 sedikit berbeda dari Core Kryo 280 di dalam SD835. Namun, fakta bahwa SD660 menggunakan inti kustom tidak membuatnya lebih mendekati seri top-end Snapdragon 800 dari pada pendahulunya seperti SD653 atau SD652.

Selanjutnya, chip SD660 baru ini memiliki andalan kelas ISP (Qualcomm Spectra 160 ISP) untuk memastikan Anda mendapatkan performa maksimal dari kamera ponsel cerdas Anda.

Oleh karena itu, sangat mungkin banyak smartphone di kelas mid-range di tahun 2017 ini akan meggunakan Snapdragon 660 dan bukan Snapdragon 835. (MS/HBS)

Begini Cara Sembunyikan File di Smartphone Pakai Kalkulator

Telset.id – Tentu Anda tidak ingin kan data pribadi atau penting yang ada di memori smartphone terakses oleh orang lain? Nah biasanya, untuk “menyembunyikan” data penting tersebut, Anda menggunakan beberapa aplikasi yang memiliki kemampuan untuk sembunyikan file di smartphone Anda.

Tapi, beberapa aplikasi yang mungkin Anda gunakan hanya sebatas menyembunyikan data penting saja di File Manager smartphone Anda. Lantas, apakah ada cara ampuhnya?

Tenang, kami punya trik jitu bagi Anda yang ingin menyembunyikan data penting agar tidak diakses oleh orang lain. Caranya adalah menggunakan kalkulator. Bagaimana caranya? Yuk ikuti trik dari kami berikut ini!

Pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan install aplikasi Smart Hide Calculator di Google Play Store.

Jika sudah di-install, jalankan aplikasinya dan kemudian Anda diharuskan untuk membuat password terlebih dahulu. Ingat, buat password yang sulit namun mudah diingat oleh Anda ya.

Selanjutnya, ketika password sudah di-set, Anda akan melihat user interface yang benar-benar persis kalkulator Android pada umumnya.

Nah, untuk mengakses data-data pada kalkulator tersebut, Anda hanya harus memasukkan password, kemudian tekan tombol “=”.

Kemudian, Anda akan melihat File Manager tersembunyi dan Anda bisa menyembunyikan data penting Anda di File Manager kalkulator tersebut.

Selamat mencobanya ya! (FHP/HBS)

Unik, Ada Vending Machine Jual Follower Instagram

2

Telset.id, Jakarta – Di zaman yang serba digital ini, media sosial menjadi sebuah alat ukur kepopuleran seseorang. Hal ini bisa diukur dengan berbagai hal, salah satunya dengan banyaknya jumlah follower.

Melihat hal tersebut, sekelompok orang di Rusia nampaknya ingin mengambil keuntungan. Mereka membuat sebuah vending machine (alat penjual otomatis) yang ditujukan untuk menjual follower salah satu media sosial, yakni Instagram.

Melansir dari laman Mashable, mesin ini sendiri ditemukan oleh seorang jurnalis yang bernama Vasily Sonkin di salah satu mall di Moscow, Rusia. Kemudian, foto ini diunggah oleh teman dari Vasily melalui akun @Alexey_Kovalev.

 

Untuk bisa menggunakan jasa tersebut, mesin ini memberikan tarif yang cukup terjangkau. Pelanggan hanya perlu merogoh koceh US$ 0,89 atau sekitar Rp 10 ribu untuk mendapat 100 follower aktif. Selain itu, mereka juga menjual jasa untuk melakukan like di sebuah postingan.

Sebenarnya fenomena jual beli follower sudah lama terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hanya saja memang tidak dalam Vending Machine seperti yang dilakukan di Rusia ini. Kebanyak transaksi jual beli follower terjadi di Internet atau dibeberapa media sosial.

Nah, bagaimana jika vending machine ini masuk ke Indonesia, kira-kira akan laku atau tidak ya? Jangan lupa tuliskan komentar Anda di bawah ini! [NC/MS]

Yuks! Intip Ransomware Masa Depan

Telset.id, Jakarta Ransomware identik dengan tindak kejahatan ekonomi dunia maya. Penjahat siber memperoleh jarahan hingga mencapai 1 miliar dolar.

Dalam perjalanannya, selain teknologi enkripsi yang notabene merupakan kuncian bagi ransomware, metode serangan ikut menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah ransomware, semakin variatif dan masif kemampuan menyerang yang dilakukan, semakin besar kemungkinan memperoleh korban sebanyak-banyaknya.

Lantas, ransomware macam apakah yang akan menjadi ancaman bagi dunia digital di masa depan? ESET Indonesia melihat ada dua model ransomware yang kemungkinan akan menjadi tren di kalangan penjahat siber dalam mendistribusikan serangan di masa depan, yaitu:

Locker Ransomware (Enkripsi Sistem), Jenis ini akan mengenkrip pada level sistem operasi yang ada sehingga pengguna tidak dapat menggunakan komputer. Model ini tidak terlalu marak beredar, sempat booming pada tahun 2015.

Lalu ada Crypto Ransomware (Enkripsi Data), Tipe ini hanya akan mengenkripsi tipe file tertentu. Dalam perkembangannya, semakin banyak tipe file yang menjadi target, selain itu jenis ransomware ini juga mengalami perkembangan, dapat dilihat dari extension file yang dihasilkan.

Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia Yudhi Kukuh saat berbicara mengenai ransomware masa depan mengatakan, sebenarnya apa pun jenis ransomware, mereka semua sangat berbahaya dan berpotensi merugikan bisnis secara keseluruhan. Namun, ransomware yang mampu menginvasi dalam waktu cepat, menyebar dengan luas dan minim deteksi akan menjadi ancaman terbesar bagi praktisi keamanan di setiap perusahaan di seluruh dunia.

Tentang antisipasi menghadapi ransomware memiliki kemampuan menyerang secara massif.

“Yang terpenting setiap perusahaan ataupun personal telah mempersiapkan perlindungan secara berlapis seperti penggunaan Antivirus dengan Anti-Ransomware maupun software enkripsi untuk mengamankan data agar tidak dapat diakses peretas. Yang tidak kalah penting adalah edukasi rutin dari Tim IT perusahaan terutama bagi karyawan agar selalu update dengan keamanan siber terkini, karena mayoritas serangan ransomware berhasil masuk ke perusahaan berasal dari spam email pengguna,”ungkap Kukuh. (MS)

Aplikasi ‘Secure Folder’ Kini Bisa Diunduh di Google Play

Telset.id, Jakarta – Selama seminggu terakhir, Samsung gencar merilis aplikasi mandiri di Google Play Store. Setelah sebelumnya merilis aplikasi ‘Always On Display’ dan ‘Device Maintenance’, kini Samsung kini kembali merilis ‘Secure Folder’ sebagai aplikasi standalone di Play Store.

Samsung punya alasan yang bagus merilis banyak aplikasi baru. Pasalnya Samsung akan terus mengupdate pembaruan serta fitur baru ke aplikasi ini tanpa harus menunggu hingga peluncuran OS pada perangkat yang kompatible.

Sejatinya merupakan salah satu fasilitas keamanan dari Samsung Knox untuk memproteksi data pengguna supaya lebih aman. Namun, fungsi dari Secure Folder ternyata tidak hanya itu saja. Perangkat lunak yang sudah menjadi fitur default di Samsung Galaxy A (2017) Series ini nyatanya mirip dengan Dual Space di ponsel Coolpad atau Private Space di ponsel asal Tiongkok.

Fungsinya, bisa dimanfaatkan untuk menyimpan dan menjalankan aplikasi yang sama dengan aplikasi di folder umum. Bahasa sederhananya, dengan adanya Secure Folder Anda seolah-olah memiliki dua ponsel di satu perangkat.

Yang mana Anda bisa menjalankan dua aplikasi yang sama dengan akun berbeda di satu ponsel. Misalnya, menjalankan dua aplikasi WhatsApp, BBM, Path, Instagram hingga game. Hanya saja, ikon launcher aplikasi ‘kedua’ ini tidak akan terlihat di jajaran menu utama ponsel. Tapi, ada di dalam Secure Folder.

Karena merupakan fitur rahasia, akses Secure Folder tentu saja memiliki mode pengamanan yang super ketat. Anda bisa memanfaatkan fingerprint atau mode pengaman ponsel lain semisal PIN, Pattern atau Password untuk memproteksinya.

Nah untuk Anda yang ingin memilikinya bisa download disini atau mendapatkan Apk nya disini. (MS)

Samsung Galaxy Note 8 akan ‘Diotaki’ Snapdragon 836?

Telset.id, Jakarta – Banyak bocoran dan rumor tentang Galaxy Note 8 yang muncul sejak beberapa minggu terakhir, yang mengisyaratkan desain dan spesifikasi ponsel tersebut. Namun, sebuah bocoran terbaru menunjukkan flagship Samsung ini akan menggunakan Snapdragon 836 yang pertama di dunia.

Chipset baru ini kabarnya akan memiliki clock speed CPU 2.5GHz dan kecepatan clock GPU 740MHz. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Google Pixel dan LG V30 akan menggunakan chipset yang sama.

Qualcomm telah merilis upgrade SoC mid-cycle dari  Snapdragon 821 dan Snapdragon 801 pada masa lalu, jadi tidak terlalu sulit hal ini terjadi pada Snapdragon 835.

Galaxy Note 8 dikabarkan akan hadir dengan QHD + Infinity Displa y 6,3 inci , Android 7.1 Nougat, setup dual-camera 12MP + 13MP, kamera depan otomatis 8MP, pemindai iris, dan USB Type- Port C.

Varian Snapdragon 836 dari perangkat ini bisa diluncurkan di China dan Amerika Utara, sementara varian Exynos 8895 bisa diluncurkan di seluruh dunia. (MS/HBS)

Ini Alasan Alibaba Cloud Buka Data Center di Indonesia

0

Telset.id, Jakarta – Dua data center baru direncanakan akan dibuka Alibaba Cloud pada tahun keuangan ini, yang akan berakhir pada 31 Maret 2018. Keduanya akan terletak di Jakarta, Indonesia dan Mumbai, India. Demikian diungkap perusahaan pada Computing Conference di Shanghai yang berlangsung baru-baru ini.

Melalui kehadiran dua data center baru ini, ditambah satu lagi yang belum lama ini diumumkan di Malaysia, Alibaba Cloud ingin meningkatkan sumber komputasi di Asia secara signifikan, yang akan memberikan dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh area dengan kemampuan cloud yang kuat, terukur, hemat biaya dan aman.

“Saya percaya Alibaba Cloud adalah satu-satunya penyedia jasa cloud global dari Asia, memposisikan diri secara unik dengan keuntungan budaya dan kontekstual untuk menyediakan inovasi data intelejen dan kemampuan komputisasi kepada pengguna di daerah-daerah tersebut,” kata Senior Vice President of Alibaba Group dan Presiden Alibaba Cloud, Simon Hu melalui keterangan resmi.

Ia menambahkan, dengan membangun data center di Indonesia dan India akan memperkuat posisi Alibaba Cloud di kedua area itu dan juga secara global.

“Dengan tiga data center terbaru yang direncanakan akan dibuka, Alibaba Cloud akan menambah total data center menjadi 17 lokasi, melingkupi China, Australia, Jerman, Jepang, Hong Kong, Singapura, Arab Saudi dan Amerika Serikat,” imbuhnya.

Data center Asia yang baru ini akan menawarkan layanan lengkap, menyediakan fleksibilitas untuk perusahaan dan organisasi untuk membangun seluruh infrastruktur bisnis TI mereka di Alibaba Cloud atau menjalankan mission-critical dan aplikasi inti di dalamnya.

Alibaba Cloud akan menjadi perusahaan pemimpin cloud computing global pertama yang membangun data center di Indonesia dan secara signifikan meningkatkan infrastruktur IT lokal di belakang jaringan pusat data global Alibaba Cloud.

Langkah tersebut menanggapi inisiatif “1.000 Start-up Movement” Indonesia yang diluncurkan tahun lalu dengan tujuan untuk membina 1.000 start-up pada tahun 2020, dan menargetkan valuasi kumulatif sebesar US$ 10 miliar. [IF]