Beranda blog Halaman 2597

Kamera Pintar Ini akan Tegur Pengemudi Mabuk

0

Telset.id, Jakarta – Ada kabar bagus untuk Anda yang sering menyetir mobil sendiri. Kini ada kamera pintar bernama Ridy yang bisa menegur pengemudi jika terlihat mabuk, mengantuk serta mengirim SMS sambil mengemudi.

Menurut digitaltrends.com, Rabu (16/5/2018), kamera pintar Ridy bisa menempel dengan mudah ke dashboard atau kaca depan Anda. Kamera besutan Indiegogo ini menggunakan teknologi mesin pembelajaran alias machine learing untuk mengawasi wajah pengemudi dan memperhatikan perilaku yang menunjukkan ekspresi lelah atau terganggu.

Perilaku yang diawasi Ridy termasuk hal-hal seperti seberapa sering pengemudi berkedip, ekspresi wajah seperti menguap atau seberapa sering memalingkan pandangan dari jalan. Jika melewati batas tertentu maka Ridy akan memberi teguran berupa peringatan lisan.

“Pengemudi muda bisa mendapatkan banyak manfaat dari perangkat ini. Mereka sering mulai mengirim SMS atau menggunakan Snapchat saat mengemudi,” ujar Co-founder Indiegogo Yuri Galt.

“Jika Anda memiliki anak berusia 16-18 tahun dan Anda membelikannya sebuah mobil, pasang Ridy juga. Pengemudi profesional seperti pengemudi Uber juga dapat memanfaatkan kamera ini, juga orang tua sibuk yang kurang tidur dan siapa pun yang sering SMS saat mengemudi” imbuh dia.

Sebenarnya Ridy bukan satu-satunya contoh teknologi yang dirancang untuk melakukan hal ini. Tahun lalu juga sudah ada perangkat yang dapat dikenakan alias wearable menarik untuk membangunkan pengemudi jika mereka mulai tertidur dengan cara bergetar. Sayangnya perangkat tersebut belum juga dikirim ke konsumen seperti yang dijanjikan.

Beberapa pabrikan mobil, termasuk Audi, Mercedes dan Volvo, juga membuat sistem pendeteksi pengemudi mengantuk berdasarkan gerakan kendaraan. Dengan mengacu pada metrik seperti sudut kemudi dan waktu penggerak, mobil dengan sistem ini dapat menyarankan supaya pengemudi beristirahat untuk mengisi ulang baterai mentalnya.

Kamera canggih ini dijual dengan harga mulai dari US$ 89 atau sekitar Rp 1,2 jutaan. Pengiriman produk ini baru akan dimulai pada Juli mendatang di Amerika. Kapan bisa hadir di Indonesia?

Sumber: Digital Trends

Apple Masih Sakit Hati Soal Pelanggaran Paten Samsung

0

Telset.id, Jakarta – Walaupun kasus pelanggaran paten Apple oleh Samsung sudah terjadi sejak delapan tahun lalu, tetapi sejumlah anggota tim dari perusahaan pembuat iPhone itu masih sakit hati.

Hal itu terungkap dalam sidang pengadilan kasus pelanggaran paten yang dituduhkan kepada Samsung, dengan nilai tuntutan mencapai US$ 1 miliar atau mencapai Rp 1 triliun

“Ini jelas-jelas penipuan. Mereka mencoba mencuri rasa esensial iPhone. Mereka mencoba merobek bagian dari sifat ikonik kami dan berkata kami juga keren,” ujar Direktur Senior Tim Desain Apple dan salah satu dari dua perancang iPhone terkemuka Richard Howarth ketika bersaksi di pengadilan, seperti dilansir Cnet, Rabu (16/5/2018).

Howarth telah bekerja di Apple selama 22 tahun. Dia terdaftar sebagai penemu dua paten desain yang menjadi pusat kasus paten Apple-Samsung, yakni Paten AS No. D618,677 (paten D’677), yang menggambarkan tampak muka hitam, persegi panjang dan sudut membulat.

Paten kedua yang dilanggar adalah US Patent No. D593,087 (D’087), yang menggambarkan muka depan berbentuk persegi panjang dengan sudut membulat yang sama dengan bingkai di sekitarnya, yang dikenal sebagai bezel.

Pengacara Samsung John Quinn, pada kesaksian sidang, memanaskan hati Howarth dengan menanyakan apakah paten melindungi seluruh telepon atau hanya sebagian?

Walau enggan menjawab, Howarth mengakui bahwa ponsel dapat dibongkar, diberikan alat yang tepat, tetapi ia berpendapat bahwa paten Apple lebih besar.

“Ponsel adalah sebuah ide. Semuanya adalah ponsel … Anda tidak bisa hanya mengambil bagian dan berkata ‘Mari lindungi itu,” ujar Howard.

Baca juga: Pengadilan Putuskan Samsung Langgar Paten Apple

Apple berpendapat paten adalah pusat untuk produk utuh ponsel, dan dengan demikian pembayaran denda Samsung harus didasarkan pada keuntungan dari semua ponsel yang melanggar.

Namun Samsung yang didorong oleh putusan Mahkamah Agung, berpendapat bahwa mereka hanya membayar denda terkait pelanggaran komponen ponsel, seperti bezel dan kaca layar.

Keputusan juri dalam pengadilan keempat sejak dilakukan tuntutan Samsung pada 2011, akan membantu membentuk bagaimana paten desain yang kuat benar-benar di dunia teknologi. Pengadilan juri sebelumnya menetapkan bahwa beberapa ponsel Samsung yang dirilis pada 2010 dan 2011 melanggar lima paten Apple.

Samsung telah membayar Apple US$ 548 juta atau mencapai Rp 7,7 triliun. Denda ini bisa bertambah US$ 399 juta (sekitar Rp 5, triliun) atau tidak tergantung pada bagaimana juri melihat sesuatu.

Kasus ini berpusat pada masalah apa yang sebenarnya merupakan “pasal pembuatan” yang diatur oleh sebuah paten. Apple berpendapat bahwa seharusnya paten ini mencakup produk telepon secara utuh, tetapi Samsung ingin supaya kasus tersebut hanya mencakup sebagian komponen telepon saja.

Dalam pengadilan tersebut, Wakil Presiden Pengadaan Apple Tony Blevins terlihat sedikit emosi ketika berbicara tentang reaksinya melihat ponsel Samsung.

“Sebagian anggota kelompok kami telah bekerja rak kenal lelah pada produk ini selama bertahun-tahun. Kami bekerja larut malam dan akhir pekan, kami mengorbankan waktu keluarga, kami merindukan hari ulang tahun. Kami mengajukan paten dan mencoba melakukan hal-hal dengan cara yang benar sehingga kami bisa menikmati hasil kerja kami,” kata Blevins.

Baca juga: Apple Digugat Langgar Paten Merek Pakaian China

Ketika telepon Samsung yang melanggar paten beredar, dia berkata, “Itu adalah setiap emosi negatif yang dapat Anda bayangkan.” imbuh dia.

Demi menunjukkan pentingnya karya desainnya, persidangan menunjukkan aspek dari proses desain Apple yang biasanya rahasia. Disini, kata Howarth, Apple menolak ratusan prototipe iPhone sebelum merilis model pertama pada 2007. Ada yang memiliki bezel oktagonal, ada yang hanya dibulatkan pada sisi kiri dan kanan dan ada yang memiliki bagian depan kelabu.

“Itu tidak mewakili apa yang kami coba lakukan, yang menciptakan sesuatu yang terasa ramah dan dapat dimengerti. Itu tampak sangat besar dan persegi dari depan. Rasanya buruk, banyak potongan,” tukas Howarth.

Desain Apple dimulai dengan sketsa dan model kemudian berkembang menjadi prototipe berbentuk 3D yang merupakan representasi ide yang baik. Sedangkan Blevins, yang harus membeli semua komponen dari vendor, mengatakan pendekatan Apple sangat berbeda dari industri elektronik lainnya.

“Sebagian besar perusahaan menggunakan filosofi blok bangunan. Apple benar-benar melakukan kebalikannya,” tegas dia.

Sumber: Cnet

Buntut Kasus Facebook, FBI Selidiki Cambridge Analytica

1

Telset.id, Jakarta – Buntut kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica belum selesai. Kini Departemen Kehakiman AS dan FBI sedang menyelidiki perusahaan data politik asal Inggris Raya tersebut.

Menurut Channel News Asia, Rabu (1/5/2018), harian New York Times melaporkan pihak Jaksa telah berupaya mempertanyakan mantan karyawan Cambridge Analytica dan bank yang menangani bisnisnya. Surat kabar itu mengutip narasumber seorang pejabat Amerika dan orang lain yang tidak diungkapkan jatidirinya, namun akrab dengan penyelidikan kasus itu.

Awal bulan ini Cambridge Analytica menyatakan bahwa mereka menutup perusahaan setelah kehilangan klien. Selain itu mereka menghadapi lonjakan biaya hukum akibat laporan perusahaan itu mengambil data pribadi tentang jutaan pengguna Facebook mulai 2014 lalu.

Tuduhan penyalahgunaan data terhadap 87 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica, yang disewa oleh tim kampanye pemilu Presiden AS Donald Trump pada 2016, telah mendorong banyak penyelidikan di Amerika Serikat dan Eropa.

Penyelidikan oleh Departemen Kehakiman dan FBI tampaknya fokus pada transaksi keuangan perusahaan dan bagaimana mengakuisisi dan menggunakan data pribadi yang ditarik dari Facebook dan sumber lain.

Surat kabar tersebut juga mengungkapkan bahwa tim gabungan investigasi telah menghubungi Facebook. Namun FBI, Departemen Kehakiman dan Facebook menolak berkomentar hingga berita ini ditulis.

Baca juga: Data 50 Juta Pengguna Facebook untuk Menangkan Trump

Mantan pejabat Cambridge Analytica juga tidak memberikan jawaban atau komentar terhadap pertanyaan seputar penyelidikan ini.

Cambridge Analytica didirikan sekitar 2013, yang awalnya fokus pada pemilihan AS dengan dukungan US $ 15 juta atau sekitar Rp 211 miliar dari donatur anggota Partai Republik AS Robert Mercer dan nama yang dipilih oleh penasihat gedung putih masa depan Steve Bannon. New York Times telah melaporkan Bannon meninggalkan Gedung Putih pada Agustus tahun lalu. [WS/HBS]

Sumber: Channelnewsasia

Bersih-bersih, Facebook Hapus 837 Spam dan 583 Akun Palsu

Telset.id, Jakarta – Facebook mengumumkan laporan terkait tindakan terhadap konten-konten ilegal. Dalam laporan itu, jejaring sosial ini membahas tentang jumlah serta kriteria konten dan akun yang telah mereka blokir. Ada enam sasaran konten yang mereka perangi, yakni kekerasan eksplisit, kegiatan seksual dan ketelanjangan, propaganda teroris, ujaran kebencian, spam, serta akun palsu.

Melalui laporan tersebut, Facebook menguraikan bagaimana konten-konten tersebut dilihat oleh para pengguna serta berapa banyak yang telah berhasil dihapus.

Dilansir dari CNET, pada kuartal ini, ternyata Facebook banyak bermasalah dengan spam dan akun palsu. Total, sejak awal 2018, Facebook telah menghapus 837 juta konten spam dan 583 juta akun palsu.

Tak hanya itu, Facebook telah pula mengambil tindakan terhadap 21 juta konten terkait kegiatan seksual, 3,5 juta konten yang mengandung kekerasan, 2,5 juta konten ujaran kebencian, dan 1,9 juta konten terorisme. Dalam beberapa kasus, sistem algoritma Facebook mampu menemukan dan menandai konten-konten bermasalah sebelum ada laporan dari para pengguna.

Sistem Facebook berhasil menemukan hampir 100 persen konten spam dan propaganda terorisme, hampir 99 persen akun palsu, dan 96 persen unggahan yang berkaitan dengan aktivitas seksual. Tingkat akurasi sistem Facebook untuk mengenali konten kekerasan eksplisit mencapai 86 persen. Namun, Facebook masih kesulitan menandai konten ujaran kebencian.

Sampai sekarang, sistem Facebook hanya bisa menandai serta menindak 38 persen unggahan berisi tentang ujaran kebencian.

“Seperti pernyataan CEO Mark Zuckerberg pada konferensi F8, kami masih punya banyak tugas untuk memberangus konten-konten ilegal,” kata VP of Product Management Facebook, Guy Rosen, dalam sebuah blog.

Sebelumnya, Facebook mengaku telah memblokir sekitar 200 aplikasi. Mereka melakukannya sebagai bagian dari penyelidikan terkait kasus penyalahgunaan data pengguna dalam skandal Cambridge Analytica. Temuan itu terkumpul setelah Facebook memetakan satu per satu dari sekian ribu aplikasi dalam waktu dua bulan.

Facebook melakukannya berdasarkan laporan soal pengumpulan secara ilegal jutaan data pengguna. Vice President of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong, menyampaikan, perusahaan kini sedang melakukan tinjauan komprehensif untuk mengidentifikasi setiap aplikasi yang “menyedot” data pengguna.

Setiap memergoki aplikasi yang dianggap mencurigakan, perusahaan meminta informasi dari pengembang sekaligus melakukan audit. “Kami tak tunggu waktu untuk menindaklanjutinya dengan investgasi,” paparnya.

Menurut Archibong, banyak hal lain yang harus diupayakan guna memantau semua aplikasi yang digunakan untuk menyalahgunakan data pengguna Facebook. “Kami memastikan bahwa investigasi dilakukan seteliti dan secepat mungkin,” katanya. [SN/IF]

Source Link 

Redam Teror, Facebook dkk Kompak Hapus Konten Radikal

0

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kembali mengadakan pertemuan dengan penyelenggara platform media sosial dan aplikasi messenger, seperti Facebook, Twitter, Youtube dan Telegram, terkait penyebaran konten radikal.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Facebook, Twitter, Youtube dan Telegram memastikan akan menghapus atau menurunkan konten terorisme dan radikalisme di platformnya masing-masing.

“Teman-teman melakukan pemantauan dan jika sudah confirm, dilakukan take down akun ataupun konten yang ada baik di media sosial, messenger, atau file sharing,” jelas Menteri Rudiantara di Jakarta, Rabu (1/05/2018).

Berdasarkan update terakhir, Telegram telah menurunkan 287 konten, Facebook dan Instagram telah menurunkan sekitar 300 konten dari 450 aduan, Youtube sudah menurunkan sekitar 40% dari 250 aduan, dan Twitter sudah menurunkan 50% dari 60 – 70 aduan.

“Sisanya masih dalam proses pemantauan. Kerja sama dari platform baik itu Facebook, Google, Youtube, Twitter, dan Telegram, sangat membantu. Dikarenakan (konten radikalisme dan terorisme) ini menjadi musuh bersama semua, ke depannya saya harap akan meningkatkan kerja sama,” jelas Menkominfo.

Menteri Rudiantara mengimbau agar masyarakat tetap tenang menyikapi berbagai pemberitaan terkait terorisme akhir-akhir ini. Hal ini karena, Kemkominfo juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepolisian RI untuk menghadang penyebaran paham terorisme dan radikalisme, selain dengan platform.

“Ini yang sudah dilakukan (oleh platform) dan masih dalam proses ke depan. Kami minta masyarakat untuk tenang, tidak usah panik. Dari dunia fisik, dunia nyata, teman-teman BNPT dan Polri bergerak semua. Sedangkan dari dunia maya kami juga bergerak dengan data-data yang kami jelaskan tadi,” jelasnya.

Selain itu, Rudiantara juga menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan ragu-ragu untuk membasmi konten yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bagi kami tegas, ini urusannya NKRI. Pemerintah tegas tidak ada kompromi untuk konten-konten yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme yang ujung-ujungnya berimbas kepada persatuan NKRI,” tegas menteri yang akrab dipanggil Chef RA itu.

Senada, Public Policy Lead Facebook Indonesia Ruben Hattari juga menyatakan bahwa Facebook tidak akan memberi ruang bagi kekerasan. Dia juga berkomitmen untuk menurunkan atau menghapus segala konten yang terkait kekerasan dan terorisme.

“Facebook adalah platform yang tidak ada ruang untuk kekerasan. Apabila menemukan konten yang melanggar Standar Komunitas kami, pasti akan kami turunkan,” jelas Ruben.

Youtube juga menegaskan komitmennya dalam memberantas konten yang mengandung kekerasan. Hal ini disampaikan oleh Government Relations and Support for Infrastructure Google Indonesia Danny Ardianto.

Dia menghargai upaya Kominfo menggandeng platform jejaring sosial untuk mencegah perluasan terorisme dan kekerasan.

“Kami bekerja sama terus dengan pemerintah dan masyarakat luas untuk menghapus konten-konten yang mengarah ke kekerasan dan kebencian. Kami punya policy yang kuat di dalam Youtube sendiri bahwa kami tidak membolehkan konten-konten seperti itu ada di platform kami” jelas Danny.

Baca juga: Banyak Akun Palsu Facebook di Indonesia

Kendati demikian, Chef RA mengakui dari ribuan akun yang telah dikonfirmasi mengandung konten radikalisme dan terorisme, masih ada yang belum diturunkan atau dihapus. Ini bertujuan supaya aparat penegak hukum bisa melacak jaringannya.

“Itu untuk kepentingan penyidikan. Kami senantiasa bekerja sama dengan aparat penegak hukum, baik dengan Polri maupun BNPT. Teman-teman tidak berhenti sekedar melihat akunnya atau kontennya ini memprovokasi, tapi juga mengetahui ini jaringannya ke mana. Ini justru untuk memastikan orangnya ditangkap oleh Polri, BNPT, atau Densus,” jelas dia. [WS/HBS]

“Iron Man” dan Istri Bikin Serial AI di YouTube Red

Telset.id, Jakarta – Pemeran Iron man, Robert Downey Jr, dan sang istri, Susan Downey, membuat serial dokumenter tentang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di YouTube. Serial sebanyak delapan episode tersebut bakal tayang di YouTube Red mulai tahun depan.

Menurut The Verge, di video yang belum diberi judul itu Robert dan Susan memberikan narasi guna mempermudah pemirsa dalam mengikutinya. Tak cukup, Robert juga menjadi host atau pembawa acara. Visualisasinya berisi eksplorasi para ilmuwan dan pakar terkait AI.

“Saya dan Robert mencoba menjawab rasa ingin tahu publik tentang seluk beluk AI yang dinilai rumit. Kami mengeksplorasinya secara objektif lewat sudut pandang menarik dan menghibur. Kami berharap, video yang tayang benar-benar bermanfaat bagi banyak orang,” kata Susan.

Global Head of Original Content YouTube, Susanne Daniels, mengemukakan, video tentang AI yang dibawakan oleh Robert dan Susan menampilkan tayangan yang mengasyikkan. Keduannya mencoba menggambarkan perjalanan perkembangan dunia AI dan seperti apa wujudnya pada masa depan.

Teknologi memanfaatkan AI memang sudah semakin maju. Berbagai negara seolah saling berlomba untuk menjadi pemimpin di ranah AI. Bahkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin, pernah menyebut bahwa negara yang bisa menguasai teknologi AI bakal menjadi penguasa dunia.

Perkataan Putin ditanggapi oleh Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla. Musk mengatakan bahwa persaingan sengit antarnegara di bidang AI berpotensi memicu perang dunia ketiga.

“China, Rusia, dan negara lain akan memiliki perangkat komputer yang kuat. Hal itu bisa memicu pertikaian,” ucapnya.

Kekhawatiran Musk tentu beralasan. Sebab, ia beserta perusahaan teknologi lain yang tersebar di 26 negara telah mengirimkan surat petisi ke PBB. Isinya berupa permohonan larangan pengembangan atau penjualan senjata otonom mematikan yang menggunakan teknologi AI. [SN/IF]

Source Link

Google One, Pengganti Google Drive Berbayar yang Kaya Fitur

1

Telset.id, Jakarta – Dalam waktu dekat, Google akan merilis layanan Google One sebagai pengganti Google Drive berlangganan. Google One punya banyak kelebihan, diantaranya opsi kapasitas penyimpanan yang lebih beragam, harga terjangkau, dan dukungan layanan bantuan.

Menurut 9to5google, pelanggan Google Drive yang sudah membayar biaya bulanan bakal secara otomatis mendapatkan pembaruan layanan ke Google One. Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi pelanggan standar bisnis dengan akun Google Suite.

Ketimbang Google Drive, Google One jelas lebih kaya fitur. Kapasitas penyimpanannya mulai 100GB seharga USD 1,99 dolar, 200GB seharga USD 2,99, dan 2TB seharga USD 9,99 per bulan. Kabarnya, Google One punya opsi kapasitas hingga 30 TB.

Kebijakan Google, bagi pelanggan Google Drive 1TB akan otomatis mendapatkan pembaruan ke Google One 2TB tanpa biaya berlangganan tambahan. Google memberlakukan peraturan tersebut sebagai bentuk peningkatan layanan kepada para pengguna berbayar.

Selain soal kapasitas dan harga yang terjangkau, Google One juga punya kelebihan lain berupa dukungan layanan bantuan atau Google Support. Dukungan layanan Google Support bahkan berlaku pula bagi pelanggan yang hanya berlangganan USD 1,99 per bulan.

Baru-baru ini, Google juga memperbarui layanan Google Drive dengan menghadirkan fitur backup dan sinkronisasi data. Keunggulan fitur terbaru tersebut adalah para pengguna dapat melakukan backup semua data jika penyimpanan di Google Drive pengguna memang memungkinkan.

Fitur itu mendukung berbagai sistem operasi populer, baik Windows maupun MacOS. Yang perlu dilakukan untuk mendapatkannya adalah kewajiban memasang aplikasi Google Drive. Untuk menggunakannya, para pengguna harus membuka aplikasi Google Drive, lalu pilih opsi Preferences.

Setelahnya, pilih folder yang ingin dipakai untuk data backup. Setelah itu, klik Choose untuk memasukkan folder ke dalam daftar. Pengguna juga bisa memilih file yang lebih spesiik untuk disinkronisasikan kembali dari Google Drive ke perangkat agar bisa diakses secara offline. [SN/IF]

Source Link 

Nokia 3 Versi Terbaru Rilis Tahun Ini?

0

Telset.id, Jakarta – Tahun ini, HMD Global berencana meluncurkan versi baru Nokia 3 dengan nama Nokia 3.1 atau Nokia 3 (2018). Dibanding sebelumnya, versi baru perangkat disebut-sebut punya spesifikasi lebih baik.

Keberadaan Nokia 3 (2018) terkuak dari kabar di media sosial, seperti dilansir GSM Arena. Selain perangkat tersebut, HMD Global konon juga akan menghadirkan versi peningkatan Nokia keluaran sebelumnya pada tahun ini.

Belum lama ini, CMO HMD Global, Pekka Rentala, mengonfirmasi bahwa versi peningkatan Nokia 5 dengan nama Nokia 5.1 atau Nokia 5 (2018) sedang dalam tahap pengembangan.

Sayang, tidak banyak informasi yang tersebar mengenai rencana HMD Global menghadirkan Nokia 3 baru. Perangkat ini sendiri, seperti diketahui, baru meluncur di pasaran pada 2017 lalu.

Nokia 3 yang telah rilis memiliki prosesor MediaTek MT6737 1,4GHz, RAM 2GB dan ruang penyimpanan 16GB. Perangkat  yang menyasar pasar entry level ini sudah bisa didapatkan di berbagai wilayah di Indonesia.

Beberapa hari lalu, HMD Global juga mengumumkan rencana peluncuran Nokia 8110 di Asia pada bulan ini. Nokia Pisang itu akan dijual di Singapura dan Vietnam pada akhir Mei 2018.

Versi baru Nokia 8110 dilengkapi jaringan 4G LTE. Meski berpenampakan klasik, versi terbaru ponsel unik tersebut memungkinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi kekinian seperti Google Maps, Facebook, dan Twitter. [BA/IF]

Source Link

Pengguna WhatsApp Bisa Tetap Update Obrolan di Grup

1

Telset.id, Jakarta – WhatsApp merilis sederet fitur baru untuk perangkat iOS dan Android. Fitur tersebut khusus diperuntukkan obrolan grup. Satu di antaranya, pengguna bisa menambahkan deskripsi grup.

Fitur tambahan deskripsi grup bertujuan untuk menjelaskan tujuan, pedoman, atau topik yang dibahas. Kolom deskripsi tersedia di sisi atas halaman grup sehingga bisa menjadi sumber informasi bagi para anggota baru.

Selain deskripsi, WhtasApp juga menghadirkan notifikasi ketika pengguna sudah ditandai di grup memakai ikon oleh pengguna lain. Ikon yang dipakai adalah lambang “@” di bagian kanan bawah kolom obrolan grup.

Ikon itu juga disertai angka sesuai jumlah obrolan yang menandai si pengguna. Nantinya, dengan menekan ikon tersebut, pengguna diarahkan ke semua pesan yang ditandai sehingga memungkinkan tidak ketinggalan topik obrolan yang diperbincangkan di grup.

Fitur anyar lainnya, pengguna memiliki kemampuan untuk mengetahui siapa saja yang berpartisipasi dalam obrolan grup melalui kolom info. Admin bahkan punya kemampuan membatasi siapa saja yang bisa mengubah subjek, ikon, maupun deskripsi di grup.

Berita Terkait: Awas! Bug di WhatsApp Bisa Intip Kebiasaan Tidur Anda

Selanjutnya ada fitur baru yang membuat pengguna kini tak bisa bergabung dengan grup WhatsApp berulang kali. Pengguna tak bisa bergabung kembali di grup jika telah memilih keluar.

Dengan demikian, seperti dilaporkan PhoneArena, nanti ke depannya pengguna wajib berpikir matang sebelum memutuskan keluar dari grup WhatsApp. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena

Google WiFi Bisa Mengukur Kinerja Jaringan

0

Telset.id,Jakarta – Google WiFi kini memiliki fitur baru. Lewat sebuah postingan di blog, perusahaan mengumumkan bahwa router Google WiFi memungkinkan Anda mengukur kinerja perangkat di jaringan WiFi.

Ketika area wireless di rumah diperluas, kemampuan untuk menguji kinerja perangkat secara individual menjadi sangat penting.

Fungsi fitur baru ini pada dasarnya akan menjalankan uji kecepatan di setiap perangkat yang terhubung dengan WiFI.

Sehingga, tambahan fitur ini akan membantu Anda mengidentifikasi ketika terjadi gangguan konektivitas pada perangkat tertentu.

Harapannya, setelah diketahui adanya gangguan konektifitas pada perangkat tertentu, maka pengguna dapat  memindahkan perangkat lebih dekat ke router atau memindahkan router lebih dekat ke perangkat.

Baca juga: Google Resmi Luncurkan Aplikasi Pesaing Apple Pay

Perusahaan mengatakan fungsi ini akan tersedia bagi pengguna Google WiFi di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang. [BA/HBS]

Sumber: GSMArena

Identik dengan Amazon, Orang Amerika Ogah Pakai Nama Alexa

1

Telset.id, Jakarta – Di Indonesia, Alexa mungkin bukanlah nama yang familiar di telinga. Paling tidak, tak banyak bayi perempuan yang lahir datang dengan nama ini. Lain halnya dengan mereka yang tinggal di Amerika. Sebentar-sebentar Alexa, sebentar-sebentar Alexa. Sampai Amazon mulai identik dengan nama itu.

Ya, sejak raksasa e-commerce itu menggunakan Alexa sebagai julukan produk speaker pintar Echo pada 2015 lalu, banyak orang tua di negeri Paman Sam yang enggan menggunakan nama itu untuk puteri mereka.

Menurut digitaltrends, Selasa (15/5/2018), Recode melaporkan bahwa 6.050 bayi perempuan diberi nama Alexa pada 2015. Angka itu menurun menjadi hanya 3.883 pada 2017, sejak Amazon memakai nama itu untuk julukan speaker Echo.

Data statistik dari Administrasi Jaminan Sosial yang dianalisis oleh Profesor Sosiologi dari Universitas Maryland Philip Cohen juga menyatakan ada 311 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan pada 2015. Jumlah itu turun 33 persen pada 2017, dimana ada 207 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan.

Pada 2016 CEO Amazon Jeff Bezos mengatakan bagaimana nama untuk asisten suara berbasis cloud perangkat Amazon Echo itu berasal, selama wawancara publik di Transformers Conference Washington Post.

Saat itu Bezos dan teman-temannya berpura-pura menjadi karakter Star Trek, bermain di tahun-tahun sekolah dasar mereka. Seorang anggota kru komputer yang dipanggil sebagai ‘Alexa’ dalam seri Star Trek kemudian menjadi inspirasi Bezos ketika akan memutuskan nama untuk asisten suara Echo.

Amazon meluncurkan Echo pada 2015, diikuti oleh Echo Tap, Echo Dot, Echo Show, Fire TV Stick dengan Alexa, dan Fire Tablets dengan Alexa. Sekarang, rangkaian perangkat Alexa yang terus-menerus bersaing di kompetisi ketat asisten suara yang sedang berlangsung.

Ketika semakin banyak orang yang membahas televisi, jam, ponsel, lampu, serta jumlah Dots, Taps, Echos dan berbagai acara sebagai ‘Alexa,’ orang tua mulai enggan menggunakan nama itu untuk bayi perempuan.

Rupanya tidak hanya Alexa yang mulai enggan dipergunakan sebagai nama bayi peremuan, Siri juga mulai jarang dipergunakan sebagai nama bayi perempuan sejak Apple menjadikannya julukan untuk Asisten suara mereka di iPhone sejak 2011, meskipun jumlahnya jauh lebih kecil.

Pada 2013, enam dari setiap 100.000 bayi perempuan yang lahir di AS, atau 120 bayi diberi nama Siri. Cohen juga menemukan bahwa orang tua hanya memberi nama Siri pada 20 bayi perempuan pada tahun 2017, atau turun menjadi satu per 100.000.

Baca juga: Canggih! Alexa Bisa Pesan Tiket Kereta dengan Suara

Bisa jadi dalam beberapa tahun mendatang ada bayi akan diberi nama ‘Hai, Google’ atau bahkan ‘Google.’ Dalam beberapa tahun mendatang, mungkin juga akan ada bayi laki-laki yang diberi nama ‘Bixby’ sebelum dan sesudah Samsung merilis asisten suaranya sendiri.

Para raksasa teknologi seperti Amazon, Apple, Google, dan Samsung tengah bersaing untuk membuat teknologi pintar asisten pengguna yang menggunakan suara. Persaingan ini diperkirakan tidak akan surut dalam waktu dekat. [WS/IF]

Sumber: Digital Trends

Aplikasi Ini Diklaim Bisa Bikin Anak Tidur Lebih Cepat

1

Telset.id, Jakarta – Banyak cara dilakukan orangtua untuk membuat anaknya tertidur. Mulai dari sekedar menemaninya, membacakan dongeng, menyanyikan lagu, hingga mengendongnya. Namun, tidak semuanya berhasil. Beruntung ada sebuah perusahaan bernama Mid Candy, yang meluncurkan aplikasi cerita pengantar tidur sebagai jawaban atas permasalahan para orangtua.

Menggabungkan cerita, ilustrasi suara dan musik, aplikasi ini disebut-sebut dapat membantu anak tidur lebih cepat.

Perusahaan menyebut, aplikasi yang dipanggil Twilight’s Sleep Stories ini tidak dirancang untuk menggantikan waktu membacakan dongeng, melainkan menggabungkannya untuk membantu anak-anak tertidur.

Mid Candy mengklaim, 73 persen orangtua mengatakan anak-anak mereka tertidur 20 menit lebih cepat saat mendengarkan aplikasi ini.

Aplikasi Twilight’s Sleep Stories merupakan aplikasi gratis, namun orangtua harus membayar apabila ingin mengakses cerita dan suara rileksasi, yang baru setiap minggu. [BA/IF]

Source Link