Beranda blog Halaman 20

Samsung Luncurkan Fitur Tap to Transfer untuk Kirim Uang dengan Mudah

0

Telset.id – Samsung resmi meluncurkan fitur baru bernama Tap to Transfer untuk pengguna Galaxy di Amerika Serikat. Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim uang ke rekening bank teman atau keluarga dengan mudah melalui ponsel.

Menurut pengumuman resmi Samsung, Tap to Transfer bekerja dengan memanfaatkan teknologi NFC (Near Field Communications). Pengguna cukup mengetuk ponsel mereka ke ponsel penerima atau kartu debit Mastercard/Visa untuk mengirim dana. Proses transfer selesai dalam hitungan menit.

How to use Tap to Transfer rolling out starting today to Samsung Galaxy handsets. | Image credit-Samsung - Samsung's new useful Tap to Transfer feature starts rolling out today

Fitur ini kompatibel dengan Samsung Wallet, Apple Wallet, dan Google Wallet. “Dengan Tap to Transfer, pengguna tidak perlu menginstal aplikasi pembayaran pihak ketiga,” jelas pernyataan Samsung. Untuk sementara, layanan ini tidak dikenakan biaya.

Cara Menggunakan Tap to Transfer

Berikut cara menggunakan fitur baru Samsung ini:

  • Aktifkan NFC di kedua ponsel
  • Buka Samsung Wallet
  • Pilih opsi Tap to Transfer
  • Ketukkan ponsel ke perangkat penerima atau kartu debit
  • Masukkan jumlah transfer
  • Konfirmasi transaksi

Samsung menetapkan beberapa batasan transaksi:

  • Minimum transfer: $1
  • Maksimum per transaksi: $500
  • Batas harian: $500 (maksimal 10 transaksi)
  • Batas mingguan: $1,500 (maksimal 50 transaksi)
  • Batas bulanan: $7,000 (maksimal 50 transaksi)

Fitur ini tersedia untuk ponsel Samsung di AS yang kompatibel dengan Samsung Wallet dan menjalankan Android 12 atau lebih baru. Pengguna dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan seperti membayar makan malam bersama atau mengumpulkan uang untuk tiket konser.

Untuk transfer jarak jauh, pengguna bisa memanfaatkan opsi Online Transfer di Samsung Wallet. Namun, penerima juga harus menggunakan Samsung Wallet untuk metode ini. Fitur ini menandai langkah Samsung dalam memperluas layanan pembayaran digitalnya.

Samsung Dihukum $112 Juta karena Langgar Paten Maxell

0

Telset.id – Samsung harus membayar denda sebesar $112 juta setelah pengadilan di Amerika Serikat memutuskan bahwa perusahaan asal Korea Selatan itu melanggar tiga paten milik Maxell, perusahaan elektronik asal Jepang. Kasus ini melibatkan produk-produk Samsung seperti smartphone Galaxy, tablet, SmartThings, dan beberapa perangkat rumah pintar.

Pengadilan Distrik di Texarkana, Texas, menyatakan bahwa Samsung telah melanggar paten Maxell dengan nomor 8,982.086, 10,176.848, dan 11,017.815. Paten-paten tersebut mencakup teknologi pembukaan perangkat, pemrosesan informasi, jaringan, serta reproduksi gambar dan video. Maxell awalnya menuntut ganti rugi sebesar $130 juta, tetapi juri memutuskan Samsung hanya perlu membayar $112 juta.

Kasus ini bermula pada 2023 ketika Maxell menggugat Samsung atas dugaan pelanggaran paten di berbagai produk elektronik. Sebelumnya, pada 2011, Samsung telah menandatangani perjanjian dengan Hitachi Consumer Electronics (perusahaan induk Maxell saat itu) untuk menggunakan sepuluh paten Maxell selama sepuluh tahun. Namun, perjanjian tersebut tidak diperpanjang setelah berakhir pada 2021.

Maxell mengklaim bahwa Samsung terus menggunakan paten-paten tersebut meskipun perjanjian telah berakhir. Ketika dihubungi, Samsung dilaporkan menyatakan bahwa paten-paten tersebut sudah tidak berlaku. Hal ini memicu Maxell untuk menggugat Samsung di beberapa negara, termasuk Jerman, Jepang, dan AS.

Samsung masih memiliki opsi untuk mengajukan banding atas putusan ini. Jika perusahaan memutuskan untuk melakukannya, kasus ini bisa berlanjut ke pengadilan yang lebih tinggi. Perseteruan paten seperti ini bukan hal baru di industri teknologi. Beberapa perusahaan besar seperti MediaTek dan Huawei juga pernah terlibat dalam sengketa serupa.

Kasus ini menjadi pengingat betapa ketatnya persaingan di dunia teknologi, di mana hak paten sering menjadi sumber konflik. Sebelumnya, IBM juga pernah menuntut Groupon atas pelanggaran paten dengan nilai gugatan mencapai Rp 2,4 triliun.

Dengan keputusan ini, Samsung harus mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya. Apakah perusahaan akan membayar denda atau melanjutkan pertarungan di pengadilan, masih harus ditunggu.

Apple Kembangkan Tombol Haptik untuk iPhone, iPad, dan Apple Watch

0

Telset.id – Apple dikabarkan kembali mengembangkan teknologi tombol haptik untuk perangkat terbarunya, termasuk iPhone, iPad, dan Apple Watch. Proyek ini sebelumnya sempat dihentikan, namun kini diklaim telah dilanjutkan dengan fokus yang lebih luas.

Menurut rumor terbaru, tombol haptik ini menggunakan teknologi solid-state yang tidak memiliki komponen bergerak. Hal ini mengurangi risiko kerusakan mekanis dan memungkinkan pengaturan fungsi berbeda berdasarkan tekanan atau durasi sentuhan. Misalnya, tekan ringan dan tekan kuat dapat menghasilkan respons yang berbeda.

Apple sebelumnya sempat merencanakan tombol haptik untuk iPhone 16 Pro dan Pro Max, tetapi rencana tersebut ditunda. Kini, pengembangan dilanjutkan dengan target yang lebih besar, mencakup lini produk iPad dan Apple Watch. Namun, belum ada kepastian kapan teknologi ini akan resmi diluncurkan.

Kendala Utama: Masalah Sentuhan Tidak Sengaja

Salah satu alasan Apple belum meluncurkan perangkat dengan tombol haptik adalah masalah sentuhan tidak sengaja (mistouches). Perusahaan masih berupaya menyempurnakan teknologi ini agar lebih responsif dan minim kesalahan input. Jika berhasil diatasi, kemungkinan besar fitur ini akan hadir di seri iPhone 18.

Tombol haptik menawarkan beberapa keunggulan, seperti ketahanan lebih lama karena tidak ada komponen bergerak yang aus. Selain itu, pengguna atau Apple dapat menyesuaikan fungsi tombol sesuai kebutuhan. Misalnya, tekan pendek untuk membuka aplikasi dan tekan panjang untuk mengaktifkan fitur tertentu.

Meski demikian, belum semua pengguna menyambut positif teknologi ini. Sebagian menganggap tombol haptik tidak memberikan manfaat signifikan bagi konsumen, sementara risikonya masih perlu diperhitungkan. Namun, Apple tampaknya yakin bahwa keunggulannya layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

Untuk melacak perangkat Apple yang hilang, pengguna dapat memanfaatkan fitur Find My seperti dijelaskan dalam panduan Cara Lacak iPhone, iPad, Apple Watch, Mac yang Hilang Pakai Siri.

Vivo X200 FE dan X Fold5 Rilis 10 Juli, Ini Spesifikasinya

0

Telset.id – Vivo dikabarkan akan meluncurkan dua smartphone terbarunya, yaitu X200 FE dan X Fold5, pada 10 Juli mendatang. Kedua perangkat ini diperkirakan menjadi bintang utama dalam acara peluncuran yang sama, menurut rumor terbaru dari India.

Vivo X200 FE disebut akan dibekali layar OLED datar berukuran 6,31 inci dengan resolusi “1.5K” dan refresh rate 120 Hz. Ponsel ini juga dilengkapi sensor sidik jari di bawah layar serta chipset Dimensity 9300+ atau Dimensity 9400e. Untuk kamera, X200 FE memiliki kamera utama 50 MP dengan sensor Sony IMX921, kamera telefoto 50 MP dengan zoom optik 3x (IMX882), dan kamera ultrawide 8 MP. Kamera selfie-nya beresolusi 50 MP.

Vivo X200 FE akan tersedia dalam varian RAM 12GB/256GB dan 16GB/512GB. Ponsel ini juga memiliki sertifikasi tahan debu dan air IP68 dan IP69, serta baterai berkapasitas 6.500 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 90W. Bobotnya diperkirakan sekitar 200 gram.

Spesifikasi Vivo X Fold5

Sementara itu, Vivo X Fold5 dikabarkan akan hadir dengan layar lipat AMOLED berukuran 8,03 inci dan resolusi “2K+”. Layarnya mendukung refresh rate 120 Hz, sementara layar penutupnya berukuran 6,53 inci dengan teknologi LTPO OLED. Baterainya berkapasitas 6.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat 90W (kabel) dan 30W (nirkabel).

X Fold5 diprediksi menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm, dipadukan dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB. Untuk kamera, ponsel ini memiliki kamera utama 50 MP (IMX921), kamera ultrawide 50 MP dengan autofokus, dan kamera telefoto 50 MP (IMX882). Dua kamera selfie 32 MP juga disematkan di dalamnya.

Ponsel ini juga dilengkapi pemindai sidik jari samping, tombol tiga tahap mirip Alert Slider, dan sertifikasi ketahanan air dan debu. Ketebalannya mencapai 4,3 mm saat terbuka dan 9,33 mm saat dilipat.

Peluncuran kedua ponsel ini dinanti sebagai bagian dari strategi Vivo untuk memperkuat posisinya di pasar smartphone premium. Sebelumnya, Vivo X200 Ultra juga telah menarik perhatian dengan kemampuan kameranya yang mirip kamera mirrorless profesional.

Dengan spesifikasi yang mengesankan, baik Vivo X200 FE maupun X Fold5 diperkirakan akan bersaing ketat dengan produk flagship lain seperti Xiaomi 15 Ultra dan Oppo Find X8 Ultra.

Gemini di Gmail Kini Bisa Ringkas Email Otomatis, Begini Cara Kerjanya

0

Telset.id – Google mulai menghadirkan fitur baru di Gmail yang memungkinkan Gemini, asisten AI mereka, secara otomatis merangkum email untuk pengguna. Fitur ini kini aktif secara default dan akan muncul di bagian atas konten email untuk pesan yang dianggap membutuhkan ringkasan.

Menurut Google, Gemini akan menyajikan ringkasan untuk “pesan yang membutuhkan rangkuman, seperti utas email panjang atau pesan dengan banyak balasan”. AI ini akan menyintesis semua poin penting dari utas email dan secara otomatis memperbarui ringkasan untuk mencakup informasi dari balasan berikutnya.

Sebelumnya, pengguna perlu mengetuk opsi “Summarize this email” di bagian atas pesan untuk mendapatkan fitur ini. Kini, fitur tersebut aktif secara otomatis. Namun, saat ini fitur ini hanya tersedia untuk email dalam bahasa Inggris.

Untuk email yang tidak dianggap membutuhkan ringkasan oleh Gemini, pengguna masih bisa memicu ringkasan manual dengan mengetuk chip “Summarize this email” di bagian atas pesan. Rollout fitur ini diperkirakan memakan waktu hingga 15 hari untuk mencapai semua pengguna.

Perlu dicatat bahwa fitur ini hanya tersedia untuk pelanggan Google Workspace, Google One AI Premium, serta pelanggan Gemini Education atau Gemini Education Premium. Fitur ini merupakan bagian dari integrasi AI Gemini yang semakin dalam ke dalam produk-produk Google.

Pengembangan fitur AI di Gmail ini sejalan dengan tren besar di industri teknologi, di mana perusahaan-perusahaan seperti Microsoft juga telah menghadirkan fitur serupa melalui Copilot di Microsoft 365. Persaingan dalam fitur produktivitas berbasis AI semakin ketat, dengan masing-masing platform menawarkan solusi unik untuk membantu pengguna mengelola komunikasi digital mereka.

Bagi pengguna yang ingin menonaktifkan fitur ini, Google belum memberikan informasi resmi tentang cara mematikannya. Namun, berdasarkan pengalaman dengan fitur-fitur serupa, kemungkinan opsi ini akan tersedia di pengaturan Gmail atau pengaturan Gemini setelah fitur sepenuhnya diluncurkan.

Kehadiran fitur ini menandai langkah lain Google dalam mengintegrasikan Gemini ke dalam produk-produk utamanya, menyusul peluncuran fitur AI di Google Workspace dan berbagai perangkat Android. Seperti yang telah kami laporkan sebelumnya, integrasi AI ke dalam produk-produk Google semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir.

HMD Bocorkan Spesifikasi Skyline 2, Skyline 2 GT, dan Smartwatch Rubber

0

Telset.id – HMD Global dikabarkan sedang mempersiapkan dua smartphone baru dan dua smartwatch pertamanya. Bocoran terbaru mengungkap spesifikasi lengkap HMD Skyline 2, Skyline 2 GT, serta smartwatch Rubber 1 dan Rubber 1S yang akan menjalankan Wear OS.

Menurut informasi yang beredar, HMD Skyline 2 akan dibekali layar pOLED 6,55 inci dengan resolusi FHD+, refresh rate 144 Hz, dan kecerahan puncak 1.200 nit. Perangkat ini menggunakan chipset Snapdragon 7s Gen 3, baterai 5.000 mAh dengan pengisian nirkabel Qi 2.0, serta kamera utama 108 MP dengan stabilisasi optik (OIS).

HMD Skyline 2, Skyline 2 GT, Rubber 1, and Rubber 1S all have their specs outed

Varian GT, yakni Skyline 2 GT, menawarkan peningkatan seperti kecerahan layar hingga 2.000 nit, chipset Snapdragon 7 Gen 3, dan kamera tambahan berupa sensor 3D ToF. Perangkat ini juga memiliki sertifikasi IP67 untuk ketahanan air dan debu, serta tombol kamera khusus.

Selain smartphone, HMD juga akan merilis smartwatch pertamanya, yaitu Rubber 1 dan Rubber 1S. Keduanya menjalankan Wear OS dengan fitur seperti pelacak detak jantung, SpO2, dan ketahanan air 5ATM. Rubber 1 memiliki layar lebih besar (1,85 inci) dan baterai 400 mAh, sementara Rubber 1S lebih ringkas dengan layar 1,07 inci.

Peluncuran produk-produk ini diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat. Sebelumnya, HMD juga telah merilis HMD Fusion dengan desain modular di IFA 2024. Langkah ini menandai ekspansi HMD ke segmen wearables setelah sebelumnya fokus pada smartphone.

Dengan fitur seperti pengisian nirkabel magnetik Qi 2.0 dan dukungan upgrade sistem operasi, HMD berpotensi bersaing di pasar mid-range. Namun, harga resmi masih menjadi pertanyaan besar bagi calon pembeli.

NxtQuantum AI+ Siap Rilis Smartphone Baru di India Akhir Juni

0

Telset.id – NxtQuantum Shift Technologies, perusahaan yang dipimpin oleh Madhav Sheth, akan meluncurkan smartphone baru di India dengan brand AI+ pada akhir Juni 2025. Smartphone ini akan menjalankan sistem operasi NxtQuantum OS, yang diharapkan berbasis Android 15, dan dijual secara eksklusif melalui Flipkart.

Sheth, yang juga memimpin Alcatel di India, mengonfirmasi bahwa perangkat ini dirancang dan diproduksi di India untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. “Dibuat di India, bukan hanya untuk bekerja, tetapi untuk dipercaya,” tulis perusahaan dalam unggahan Twitter resmi. Fokus utama smartphone ini adalah privasi pengguna dan keamanan data.

Meskipun spesifikasi teknis belum diungkap, kehadiran AI+ menandakan bahwa perangkat ini akan mengandalkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Tren AI dalam smartphone semakin populer, seperti yang terlihat pada fitur tombol AI di beberapa merek terbaru.

Peluncuran AI+ ini menjadi langkah menarik bagi NxtQuantum, terutama di tengah persaingan ketat pasar smartphone India. Xiaomi, misalnya, masih mendominasi dengan pangsa pasar terbesar di kuartal pertama 2025.

Informasi lebih lanjut tentang harga dan spesifikasi AI+ diharapkan akan diumumkan mendekati tanggal peluncuran. Dengan fokus pada privasi dan pengalaman lokal, NxtQuantum berharap dapat menarik minat konsumen India yang semakin sadar akan keamanan digital.

Samsung Galaxy Tab S11 Ultra Bakal Hadir dengan Baterai Lebih Besar

0

Telset.id – Samsung dikabarkan tengah mengembangkan Galaxy Tab S11 Ultra, penerus dari Galaxy Tab S10 Ultra yang dirilis pada Oktober lalu. Menurut rumor terbaru, tablet flagship ini akan hadir dengan peningkatan kapasitas baterai yang lebih besar dibandingkan pendahulunya.

Galaxy Tab S11 Ultra disebutkan memiliki baterai dengan kapasitas terukur (rated capacity) sebesar 11.374 mAh. Namun, kapasitas yang akan diiklankan (typical capacity) diperkirakan berada di kisaran 11.700 mAh hingga 11.900 mAh. Sebagai perbandingan, Galaxy Tab S10 Ultra memiliki baterai dengan kapasitas terukur 10.880 mAh dan kapasitas iklan 11.200 mAh.

Meski peningkatan kapasitas baterai tidak terlalu signifikan, ini menjadi pertama kalinya Samsung menambah ukuran baterai untuk seri Galaxy Tab Ultra. Sejak diperkenalkan dengan Tab S8 Ultra, seri ini selalu menggunakan baterai berkapasitas 11.200 mAh.

Selain baterai, rumor sebelumnya mengungkap bahwa Galaxy Tab S11 Ultra akan ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9400. Detail lain tentang tablet ini masih belum terungkap, namun informasi lebih lanjut diperkirakan akan muncul dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Peluncuran Galaxy Tab S11 Ultra kemungkinan akan mengikuti pola yang sama dengan pendahulunya. Galaxy Tab S10 Ultra diumumkan pada September dan dirilis pada Oktober, sehingga Tab S11 Ultra bisa mengikuti jadwal serupa tahun ini.

Peningkatan kapasitas baterai menjadi salah satu aspek yang dinantikan pengguna, terutama bagi mereka yang mengandalkan tablet untuk produktivitas atau hiburan dalam waktu lama. Seperti diketahui, seri Ultra Samsung selalu menawarkan layar besar dan performa tinggi yang membutuhkan daya lebih besar.

Sebagai perbandingan dengan kompetitor, Redmi juga dikabarkan sedang mempersiapkan tablet gaming dengan Dimensity 9400 dan baterai berkapasitas besar. Sementara itu, Infinix baru saja meluncurkan Xpad 20 dengan baterai 7.000mAh untuk segmen menengah.

Dengan tambahan kapasitas baterai dan kemungkinan peningkatan di sektor lainnya, Galaxy Tab S11 Ultra diprediksi akan tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu tablet Android premium di pasaran. Namun, keputusan Samsung menggunakan chipset MediaTek alih-alih Snapdragon masih menjadi pertanyaan bagi sebagian penggemar.

Shutdown vs Sleep: Mana yang Lebih Baik untuk Laptop?

0

Telset.id – Pengguna laptop seringkali bingung memilih antara mode Shutdown atau Sleep saat ingin mematikan perangkat. Kedua mode ini memang terlihat mirip, tapi memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja dan dampaknya pada laptop.

Shutdown mematikan laptop secara penuh, menghentikan semua operasi software dan hardware. Sedangkan Sleep hanya mematikan sebagian komponen seperti layar dan audio, sementara RAM tetap aktif untuk menyimpan data sementara. Perbedaan ini memengaruhi konsumsi daya dan waktu booting.

Perbedaan Mendasar Shutdown dan Sleep

Mode Shutdown bekerja dengan mematikan seluruh sistem laptop. Saat di-Shutdown, semua aplikasi tertutup, sistem operasi berhenti bekerja, dan komponen seperti RAM serta hard drive benar-benar nonaktif. Proses ini membuat laptop tidak mengonsumsi daya sama sekali.

Sebaliknya, mode Sleep hanya mematikan tampilan layar dan beberapa komponen eksternal. RAM tetap menyimpan data aplikasi yang sedang berjalan, sehingga laptop masih membutuhkan daya meski kecil. Ini memungkinkan laptop bisa kembali aktif dalam hitungan detik.

Kapan Harus Memilih Shutdown atau Sleep?

Shutdown lebih disarankan ketika laptop tidak akan digunakan dalam waktu lama. Mode ini menghemat baterai sepenuhnya dan memberi istirahat penuh pada komponen hardware. Shutdown juga membantu membersihkan memori dari aplikasi yang mungkin membebani sistem.

Sleep cocok untuk jeda singkat antara penggunaan. Mode ini mempertahankan pekerjaan yang sedang dilakukan tanpa harus menutup aplikasi. Namun, penggunaan Sleep terus-menerus tanpa pernah Shutdown bisa menyebabkan penumpukan cache dan memperlambat kinerja sistem.

Untuk pengguna yang sering membuka banyak aplikasi sekaligus, disarankan melakukan Shutdown secara berkala. Seperti dijelaskan dalam panduan cara install IDM, beberapa aplikasi berat bisa membebani RAM jika tidak dimatikan dengan benar.

Pemahami perbedaan Shutdown dan Sleep membantu pengguna merawat laptop dengan lebih baik. Kombinasi penggunaan keduanya sesuai kebutuhan akan memperpanjang usia perangkat dan menjaga kinerja optimal.

8 Fitur Tersembunyi Microsoft Word yang Bikin Ngetik Lebih Cepat

0

Telset.id – Microsoft Word masih menjadi aplikasi pengolah kata paling populer untuk menyusun dokumen akademik maupun profesional. Namun, banyak pengguna yang belum memanfaatkan fitur tersembunyi yang sebenarnya bisa mempercepat pekerjaan secara signifikan.

Berdasarkan riset internal Microsoft, hanya 15% pengguna Word yang menggunakan fitur-fitur lanjutan. Padahal, beberapa fitur ini bisa menghemat waktu hingga 30% dalam menyelesaikan dokumen panjang seperti skripsi atau laporan tahunan.

Fitur Generasi Teks Otomatis

Salah satu fitur yang jarang diketahui adalah kemampuan Word menghasilkan teks acak. Cukup ketik =rand() atau =lorem() lalu tekan Enter, Word akan langsung menampilkan contoh paragraf. Untuk kontrol lebih detail, gunakan format =rand(paragraf,kalimat).

Fitur ini sangat berguna ketika Anda perlu menguji tata letak dokumen atau membuat template sebelum konten sebenarnya tersedia. Sebagai alternatif, Anda bisa memanfaatkan tips Microsoft Word lainnya untuk efisiensi kerja.

Penyembunyian Teks Sementara

Word memiliki opsi untuk menyembunyikan bagian teks tertentu tanpa menghapusnya. Caranya, blok teks yang ingin disembunyikan, klik kanan, pilih Font, lalu centang opsi Hidden. Teks akan hilang dari tampilan dan tidak ikut tercetak.

Fitur ini berguna untuk menyimpan catatan pribadi atau versi alternatif teks yang belum ingin ditampilkan. Teknik serupa juga tersedia di Windows 10 dengan fitur tersembunyinya.

Untuk pengguna yang sering bekerja dengan tabel, Word menyediakan fitur Insert Quick Tables yang berisi template tabel siap pakai. Selain itu, Convert Text to Table bisa mengubah data teks biasa menjadi tabel dengan sekali klik.

Bagi yang sering melakukan editing dokumen panjang, fitur Spike (Ctrl+F3) memungkinkan pemotongan beberapa bagian teks sekaligus untuk kemudian ditempelkan bersama (Ctrl+Shift+F3). Ini menghemat waktu dibanding cut-paste satu per satu.

Fitur konversi satuan otomatis juga tersedia di Word. Ketik satuan seperti “5 cm” lalu klik kanan dan pilih Convert untuk melihat hasil konversi ke unit lain. Berguna untuk tugas-tugas sains atau teknik tanpa perlu membuka kalkulator konversi.

Pengguna bisa mengkustomisasi toolbar Word melalui File > Options > Customize Ribbon untuk mempermudah akses ke fitur yang sering digunakan. Selain itu, dengan menahan Alt saat memilih teks, Anda bisa melakukan seleksi vertikal untuk editing kolom data.

Terakhir, fitur Compare Documents berguna untuk memeriksa perbedaan antara dua versi dokumen. Word akan menampilkan perubahan secara visual, sangat membantu dalam proses revisi dokumen penting.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur tersembunyi ini, produktivitas dalam menggunakan Microsoft Word bisa meningkat signifikan. Untuk tips produktivitas lainnya, Anda bisa melihat cara konversi gambar tanpa aplikasi yang juga bisa menghemat waktu.

Realme Fokus pada Segmen Gaming di Asia Tenggara

0

Telset.id – Realme semakin serius menggarap pasar Asia Tenggara dengan menjadikan segmen gaming sebagai fokus utama. Strategi ini diungkapkan langsung oleh Chase Xu, Vice President dan Chief Marketing Officer (CMO) Realme, usai peluncuran flagship Realme GT 7 Series di Paris, Prancis, Selasa (27/5/2025).

Chase menegaskan, Realme tidak hanya mengejar pertumbuhan masif, tetapi juga memastikan kualitas pertumbuhan tersebut. “Kami ingin tumbuh secara eksponensial, tapi lebih dari itu, kami fokus pada kualitas pertumbuhan kami,” ujarnya dalam wawancara eksklusif.

Menurut Chase, karakteristik pengguna di Asia Tenggara yang gemar bermain game menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan produk Realme. “Kami tahu banyak pengguna di Asia Tenggara sangat menyukai game, jadi performa akan menjadi fokus utama kami,” katanya.

Untuk memperkuat posisinya, Realme menjalin kerja sama strategis dengan empat judul game populer, termasuk Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), Free Fire, dan Arena of Valor (AOV). Kolaborasi ini mencakup promosi hingga pengembangan teknis seperti pengujian bersama dan perbaikan sistem.

Selain performa, Realme juga berkomitmen memperkuat jaringan distribusi ritel offline, yang masih menjadi kanal utama bagi konsumen di Asia Tenggara. “Kami tahu banyak pengguna di kawasan ini masih senang datang langsung ke toko. Maka dari itu, kami akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap toko-toko ritel kami,” tutur Chase.

Langkah tersebut termasuk memperbarui tampilan toko agar lebih mencerminkan identitas merek Realme dan menghadirkan pengalaman belanja yang lebih nyaman. Realme juga akan menggandeng mitra ritel lokal serta pemain besar di sektor distribusi untuk memperluas jangkauan dan layanan purna jual.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Realme telah masuk dalam top 5 pasar ponsel Asia Tenggara. Dengan fokus pada segmen gaming dan penguatan jaringan ritel, Realme berharap dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di kawasan ini.

Chase menambahkan, Realme akan terus menghadirkan inovasi, termasuk melalui flagship seperti Realme GT 7 Pro yang disebut sebagai ponsel pertama bertenaga Snapdragon 8 Elite. Selain itu, rencana perluasan layanan offline hingga 13 ribu store juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang mereka.

Discord Luncurkan Orbs, Mata Uang Virtual untuk Pengguna

0

Telset.id – Discord, platform percakapan populer di kalangan gamer, resmi meluncurkan Discord Orbs (Orbs) pekan ini. Mata uang virtual ini menjadi bagian dari fitur Quest dan dapat digunakan untuk membeli berbagai barang atau layanan di platform Discord.

Orbs bisa diperoleh dengan menyelesaikan misi (quest) yang tersedia di fitur Quest. Misi-misi ini bervariasi, tergantung dari pemberi misi, biasanya pengiklan. Beberapa contoh misi termasuk mengajak orang bergabung ke server tertentu, menyelesaikan tutorial game, atau menyebarkan promosi. Setiap quest menawarkan hadiah Orbs dengan jumlah berbeda.

Nantinya, Orbs yang terkumpul dapat ditukar dengan berbagai barang virtual di Discord, seperti emoji, benefit fitur Nitro, item visual, atau avatar eksklusif. Namun, mata uang ini tidak bisa dikonversi menjadi uang asli.

Fitur Masih dalam Tahap Beta Terbatas

Saat ini, Discord Orbs hanya tersedia untuk sejumlah pengguna terbatas karena masih dalam tahap beta. Discord berencana memperluas fitur ini ke pengguna global, meski belum ada jadwal pasti. Pengguna yang memiliki akses dapat melihat daftar quest di menu “Discover” > “Quest” di aplikasi Discord.

Orbs yang didapatkan bisa digunakan untuk membeli item eksklusif melalui menu “Direct Message” > “Shop”. Fitur ini menjadi alternatif hadiah bagi pengiklan yang sebelumnya memberikan reward langsung kepada pengguna.

Seperti dilaporkan Proses Wawancara Kerja akan Dilakukan di Ruang Virtual Reality, Discord terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Dengan adanya Orbs, Discord memberikan opsi baru bagi pengguna untuk mendapatkan reward virtual sambil mendukung aktivitas komunitas dan pengiklan di platform mereka.