Beranda blog Halaman 2

Grok Imagine: AI Elon Musk yang Kontroversial dengan Mode “Spicy”

0

Telset.id – Bayangkan Anda bisa membuat video AI selebriti favorit dalam berbagai pose, termasuk yang tidak pantas, hanya dengan satu klik. Itulah yang ditawarkan Grok Imagine, alat pembuat gambar dan video AI terbaru dari xAI milik Elon Musk. Namun, kontroversi langsung menyelimuti fitur “Spicy” yang memungkinkan pengguna membuat konten NSFW (Not Safe For Work) dengan mudah—terutama untuk figur perempuan.

Diluncurkan pekan ini untuk pengguna iOS yang berlangganan SuperGrok dan Premium+ X, Grok Imagine langsung menuai kritik setelah The Verge melaporkan bahwa alat ini bisa menghasilkan video topless Taylor Swift tanpa permintaan eksplisit. Gizmodo juga menguji alat ini dan menemukan pola mengkhawatirkan: AI ini secara konsisten membuat konten vulgar untuk perempuan, sementara untuk laki-laki hanya sebatas melepas kemeja.

Ketimpangan yang Mencolok

Dalam pengujian Gizmodo, hampir semua video perempuan—termasuk Melania Trump dan penulis feminis Valerie Solanas—menampilkan adegan telanjang dada atau lebih. Sementara itu, video laki-laki seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, bahkan Presiden AS seperti Barack Obama hanya berhenti di adegan melepas baju. “Tidak ada yang lebih memalukan daripada itu,” tulis laporan tersebut. Bahkan ketika mencoba membuat video “Spicy” dari ayah Elon Musk, Errol Musk, hasilnya sama: sekadar pria tanpa kemeja.

Sydney Sweeney Jd Vance

Fitur ini juga bermasalah dalam hal akurasi. Misalnya, ketika diminta membuat video Wakil Presiden JD Vance dan aktris Sydney Sweeney, hasilnya jauh dari mirip. “Kecuali kami benar-benar lupa seperti apa wajah mereka, ini sama sekali tidak akurat,” tulis Gizmodo. Namun, ketidakakuratan ini mungkin justru menjadi “penyelamat” Musk dari tuntutan hukum, mengingat potensi pelanggaran privasi dan hak cipta.

Standar Ganda yang Mengkhawatirkan

Yang lebih memprihatinkan adalah standar ganda yang diterapkan Grok Imagine. Sementara platform AI lain seperti OpenAI Sora dan Google Veo memasang “pagar” ketat untuk mencegah konten pelecehan, xAI tampaknya hanya melakukannya untuk laki-laki. Padahal, seperti kekhawatiran AS terhadap penyalahgunaan AI deepfake, alat semacam ini berpotensi besar untuk disalahgunakan.

Elon Musk sendiri belum memberikan tanggapan atas pertanyaan mengenai mekanisme perlindungan di Grok Imagine. Padahal, Melania Trump—salah satu korban uji coba alat ini—adalah pendukung Take It Down Act, undang-undang yang melarang penyebaran gambar intim non-konsensual, termasuk deepfake.

Dengan harga langganan SuperGrok sebesar $30 per bulan (atau $300 untuk versi “Heavy”), alat ini jelas bukan mainan murah. Namun, seperti yang ditemukan Gizmodo, pengguna bisa dengan cepat mencapai batas pembuatan gambar dan dipaksa upgrade. Ironisnya, meski dibayar mahal, kualitas hasilnya seringkali buruk—seperti video Harry Truman yang putingnya muncul di luar kemeja.

Dalam dunia di mana teknologi AI seperti Microsoft VASA-1 semakin canggih, Grok Imagine justru menawarkan kemudahan membuat konten pelecehan. Pertanyaannya: apakah ini inovasi yang dibutuhkan, atau sekadar alat bagi Musk untuk memuaskan fantasi tertentu?

Samsung dan SK Hynix Bebas Tarif 100% AS, Ini Strategi Mereka

0

Telset.id – Kebijakan tarif impor chip semikonduktor 100% yang diusulkan Presiden AS Donald Trump ternyata tidak akan menyentuh raksasa Korea Selatan, Samsung dan SK Hynix. Bagaimana kedua perusahaan ini lolos dari aturan yang bisa berdampak besar pada industri teknologi global?

Seperti dilaporkan First Squawk melalui akun Twitter-nya, pemerintah Korea Selatan telah mengonfirmasi bahwa kedua perusahaan chipset terbesar mereka akan dibebaskan dari kebijakan tarif baru ini. Keputusan ini muncul setelah Trump sebelumnya memberikan pengecualian serupa untuk NVIDIA dan Apple, yang telah berinvestasi besar-besaran di Amerika Serikat.

Investasi Besar sebagai Kunci Pembebasan Tarif

Alasan pembebasan tarif ini ternyata sederhana: komitmen investasi. Samsung telah berjanji menggelontorkan $45 miliar untuk membangun dua pabrik chip, pusat penelitian, dan fasilitas pengemasan di AS hingga 2030. Sementara itu, SK Hynix berinvestasi $3,87 miliar di West Lafayette, Indiana untuk membangun pabrik pengemasan memori produk AI dan fasilitas R&D.

Kebijakan Trump memang memiliki klausul khusus: perusahaan yang membangun atau berkomitmen membangun fasilitas produksi chip di AS akan dibebaskan dari tarif. “Dengan kriteria ini, hanya perusahaan seperti SMIC, UMC, dan Rapidus yang akan terkena dampak penuh,” tulis analis Wccftech.

Dampak Berantai pada Industri Global

Kebijakan ini menciptakan polarisasi baru dalam industri semikonduktor. Perusahaan dengan investasi AS seperti TSMC (yang juga akhirnya dibebaskan) dan Apple yang baru saja mengumumkan rencana investasi $600 miliar untuk membangun rantai pasok end-to-end di AS, akan mendapatkan keuntungan kompetitif.

Sebagaimana dilaporkan dalam artikel Tarif AS Ancam Industri Chip Korea Selatan dan Taiwan, kebijakan ini awalnya dikhawatirkan akan memukul industri chip Asia. Namun dengan pengecualian ini, dampaknya justru akan lebih terasa pada perusahaan tanpa footprint manufaktur di AS.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Seperti dibahas dalam analisis Trump Tiba-tiba Minta Data Warga RI Buat Ditukar Tarif Impor, kebijakan proteksionis AS ini bisa menjadi pelajaran penting tentang pentingnya investasi di sektor hulu teknologi.

Dengan pola seperti ini, masa depan industri semikonduktor global semakin jelas: investasi lokal akan menjadi kunci akses pasar. Pertanyaannya sekarang, apakah Indonesia siap mengambil pelajaran dari permainan besar ini?

Vivo X200 Ultra: Kamera Terbaik Kedua di Dunia, Ini Buktinya

0

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone dengan kamera terbaik di tahun 2025, Vivo X200 Ultra layak masuk daftar pendek. Baru-baru ini, perangkat ini meraih skor 167 dalam tes kamera DXOMARK, menempatkannya di posisi kedua setelah OPPO Find X8 Ultra. Namun, jangan salah—untuk fotografi still, X200 Ultra bahkan mengungguli hampir semua pesaingnya.

Keunggulan utama Vivo X200 Ultra terletak pada lensa utama 35mm-nya yang unik. Sensor ini memberikan pemisahan subjek-latar belakang yang sangat baik, membuatnya ideal untuk fotografi potret. Hasilnya? Wajah dengan kontras akurat dan warna kulit alami, sementara bokeh di latar belakang terlihat halus dan mirip DSLR. Mode potret menjadi salah satu fitur terkuatnya, dengan segmentasi subjek yang presisi—bahkan di sekitar tepian rumit seperti rambut.

Zoom yang Tak Tertandingi

Kamera periskop telephoto 200MP adalah bintang lain dari X200 Ultra. Dalam kondisi cahaya terang, perangkat ini mampu menghasilkan gambar tajam hingga 10x zoom. Bahkan dalam cahaya redup, detail tetap terjaga dengan baik meski sedikit melunak di atas 5x zoom. Untuk video, kualitas telephoto juga solid dengan warna vibrant dan stabilisasi yang baik, meski noise muncul di kondisi gelap.

Ultra-Wide dan Performa Low-Light

Kamera ultra-wide X200 Ultra termasuk yang terbaik di pasaran, dengan distorsi minimal dan ketajaman dari ujung ke ujung. Modul ini tetap andal dalam cahaya rendah, meski detailnya sedikit kalah dibanding lensa utama. Untuk perekaman video, kamera utama menangani transisi eksposur dan fokus dengan baik, mendukung 4K pada 120fps. Stabilisasi juga halus, meski gerakan residual masih terlihat saat berjalan.

Di sisi low-light, X200 Ultra unggul dengan kemampuan menangkap gambar bersih dan detail. Lensa utama mempertahankan warna dengan baik, sementara ultra-wide dan telephoto tetap bisa diandalkan meski noise lebih terlihat. Jika Anda mencari smartphone dengan kamera serbaguna dan minim kompromi, Vivo X200 Ultra patut dipertimbangkan.

Ingin tahu lebih banyak tentang performa Vivo X200 Ultra dibanding pesaingnya? Simak perbandingannya dengan Xiaomi 15 Ultra atau lihat bagaimana ia bersaing di peringkat AnTuTu.

Samsung Galaxy Z Fold 7 Tahan 200.000 Lipatan, Ini Buktinya!

0

Telset.id – Samsung Galaxy Z Fold 7 telah menjadi sorotan berkat desainnya yang ramping dan layar yang hampir tanpa crease. Namun, satu pertanyaan besar masih menggantung: seberapa tangguh sebenarnya ponsel lipat flagship ini dalam penggunaan sehari-hari? Klaim Samsung bahwa engsel dan layar fleksibelnya mampu bertahan hingga 500.000 lipatan kini diuji secara nyata oleh Tech IT, kreator YouTube yang dikenal dengan eksperimen hands-on-nya.

Uji ketahanan ini bukanlah tes laboratorium dengan lengan robot dan kondisi sempurna. Sebaliknya, Tech IT memberikan gambaran praktis tentang bagaimana engsel dan layar Fold 7 bertahan di bawah tekanan penggunaan normal. Hasilnya? Meskipun ada beberapa masalah kecil, performanya cukup mengesankan.

Samsung Galaxy Z Fold 7 dalam uji ketahanan lipatan

Masalah Kecil yang Muncul di Tengah Jalan

Di antara 6.000 hingga 10.000 lipatan, ponsel tiba-tiba reboot sendiri. Pada 46.000 lipatan, engsel mulai mengeluarkan suara berderit. Dan di sekitar 75.000 lipatan, penonton melihat cairan misterius di dekat engsel—meskipun tidak memengaruhi fungsionalitas.

Saat mencapai 100.000 lipatan, crease di layar menjadi lebih terlihat, dan engsel mengeluarkan suara retakan kecil. Namun, panel layar dan mekanisme lipat tetap berfungsi normal. Pada 175.000 lipatan, speaker Fold 7 berhenti bekerja—masalah yang tampaknya tidak terkait dengan proses lipat itu sendiri.

200.000 Lipatan Tanpa Gagal Kritis

Yang mengejutkan, Fold 7 berhasil bertahan hingga 200.000 lipatan tanpa kegagalan kritis. Angka ini setara dengan lebih dari lima tahun penggunaan jika Anda melipat dan membuka ponsel sekitar 100 kali sehari.

Meskipun tes ini mengungkap beberapa tanda penuaan—seperti engsel yang berisik dan crease yang terlihat—kemampuan Galaxy Z Fold 7 untuk tetap berfungsi setelah 200.000 lipatan di dunia nyata benar-benar mengesankan. Bagi Anda yang ragu berinvestasi di ponsel lipat karena kekhawatiran soal ketahanan jangka panjang, tes ini memberikan pesan yang jelas: Fold 7 bisa tahan banting dan tetap bekerja dengan baik.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang performa Fold 7, jangan lewatkan hasil benchmark-nya yang unggul. Atau, simak juga kabar terbaru tentang pencurian massal 12.000 unit Fold 7 dan Flip 7 di London.

Error 0x80070570 di Windows: Penyebab dan Solusi Praktis

0

Telset.id – Pernahkah Anda mengalami Error 0x80070570 saat menginstal atau memperbarui Windows? Pesan galat ini bisa muncul tiba-tiba, mengganggu proses instalasi, bahkan membuat Anda frustrasi. Namun, jangan khawatir—kami akan mengupas tuntas penyebab dan solusinya dengan pendekatan profesional ala jurnalis senior.

Error 0x80070570 umumnya muncul saat pengguna mencoba menginstal Windows 10, Windows 11, atau versi sebelumnya. Galat ini juga bisa terjadi saat transfer file antar-drive atau saat mengunduh pembaruan sistem. Pesannya biasanya disertai keterangan seperti “Windows cannot install the required files. The file may be corrupt or missing.” Lantas, apa sebenarnya yang memicu masalah ini?

Sebelum masuk ke solusi teknis, penting untuk memahami bahwa Error 0x80070570 sering kali disebabkan oleh file instalasi yang rusak, masalah hard disk, atau koneksi internet tidak stabil. Mari telusuri langkah-langkah perbaikannya satu per satu.

1. Restart Komputer dan Coba Lagi

Solusi paling sederhana sering kali paling efektif. Restart komputer Anda dan ulangi proses instalasi atau pembaruan. Jika galat muncul saat mengunduh file, pastikan koneksi internet stabil. Hindari menggunakan koneksi metered atau Wi-Fi lemah.

2. Periksa File Instalasi Windows

Jika file instalasi rusak, Error 0x80070570 bisa muncul. Pastikan Anda mengunduh ISO Windows dari sumber resmi seperti situs Microsoft. Jika menggunakan media fisik (DVD/USB), periksa apakah disk tergores atau kotor.

3. Scan Hard Disk dengan CHKDSK

Kerusakan pada hard disk bisa memicu galat ini. Jalankan Command Prompt sebagai administrator, lalu ketik:
chkdsk /f /r
Perintah ini akan memindai dan memperbaiki bad sector. Proses mungkin memakan waktu lama, tergantung ukuran disk.

4. Gunakan Media Creation Tool

Jika instalasi gagal berulang kali, coba buat media instalasi baru menggunakan Media Creation Tool dari Microsoft. Alat ini memastikan file yang diunduh utuh dan kompatibel.

5. Periksa RAM dan Hardware Lainnya

Masalah hardware seperti RAM rusak juga bisa menyebabkan Error 0x80070570. Jalankan Windows Memory Diagnostic untuk memeriksa kesehatan RAM. Jika ditemukan masalah, pertimbangkan untuk mengganti modul RAM.

Jika semua solusi di atas belum berhasil, coba instal Windows menggunakan metode clean install. Pastikan data penting sudah di-backup sebelumnya. Untuk tips keamanan tambahan, simak panduan kami tentang mengganti nama akun administrator di Windows 10.

Error 0x80070570 memang menjengkelkan, tetapi dengan pendekatan sistematis, masalah ini bisa diatasi. Jika Anda masih mengalami kendala, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan teknisi profesional atau forum dukungan Microsoft.

Cara Mudah Menghilangkan Simbol Paragraf di Outlook

0

Telset.id – Pernah merasa terganggu dengan simbol paragraf yang muncul saat menulis email di Outlook? Simbol ini memang berguna untuk memeriksa format, tetapi bisa mengganggu konsentrasi. Artikel ini akan membahas cara menghilangkan simbol paragraf di Outlook dengan cepat dan mudah.

Microsoft Outlook adalah salah satu platform email paling populer di dunia, terutama di kalangan profesional. Salah satu fitur yang sering digunakan adalah simbol paragraf, yang membantu pengguna melihat struktur teks. Namun, simbol ini bisa menjadi gangguan saat Anda sedang fokus menulis.

Untungnya, Outlook menyediakan cara sederhana untuk menyembunyikan simbol paragraf. Berikut langkah-langkahnya.

Mengapa Simbol Paragraf Muncul di Outlook?

Simbol paragraf (¶) adalah bagian dari “formatting marks” yang membantu pengguna melihat struktur dokumen. Fitur ini berguna untuk memeriksa spasi, tab, atau jeda baris. Namun, simbol ini tidak akan terlihat oleh penerima email kecuali mereka juga mengaktifkannya di Outlook mereka.

The Format Text heading in Outlook

Cara Menghilangkan Simbol Paragraf di Outlook

Berikut langkah-langkah untuk menyembunyikan simbol paragraf di Outlook:

  1. Buka Outlook di komputer Anda.
  2. Klik New Email di pojok kiri atas untuk memulai penulisan email baru.
  3. Masukkan teks di badan email.
  4. Dari menu atas, pilih tab Format Text.
  5. Di bagian Paragraph, klik simbol paragraf (¶).

The Show Formatting button

Setelah itu, semua tanda format, termasuk simbol paragraf, akan hilang. Jika ingin menampilkannya kembali, cukup ulangi langkah-langkah di atas.

Shortcut Keyboard untuk Menyembunyikan Simbol Paragraf

Bagi yang lebih suka menggunakan keyboard, Outlook menyediakan shortcut cepat:

  • Tekan Ctrl + Shift + * (asterisk di baris angka) untuk menyembunyikan atau menampilkan simbol paragraf.

Pastikan Anda menekan asterisk (*) yang terletak di baris angka keyboard, bukan yang ada di bagian lain.

Apakah Simbol Paragraf Ada di Aplikasi Outlook Mobile?

Sayangnya, fitur ini tidak tersedia di aplikasi Outlook untuk iOS dan Android. Begitu pula dengan aplikasi Windows 10 Mail, yang meskipun dikembangkan Microsoft, tidak memiliki opsi untuk menampilkan tanda format.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Simbol Paragraf di Outlook

1. Bagaimana cara menghilangkan simbol paragraf di Outlook untuk Mac?

Anda bisa mengikuti langkah serupa: buka email baru, pilih tab Format Text, lalu klik simbol paragraf (¶). Jika tidak berhasil, coba beralih ke versi lama Outlook.

2. Mengapa saya tidak bisa memformat teks di balasan email?

Kemungkinan besar pengirim asli menggunakan format Plain Text, yang membatasi pemformatan dalam seluruh rangkaian balasan.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa menulis email di Outlook tanpa gangguan simbol paragraf. Selamat mencoba!

Cara Transfer Google Photos ke iCloud dengan Mudah Tanpa Ribet

0

Telset.id – Pindah dari Android ke iPhone atau sekadar ingin mengonsolidasikan koleksi foto Anda di satu tempat? Transfer Google Photos ke iCloud kini bisa dilakukan dengan lebih mudah berkat fitur Google Takeout. Simak panduan lengkapnya berikut ini.

Migrasi data antar-platform kerap menjadi momok bagi pengguna yang ingin beralih ekosistem. Namun, dengan solusi yang tepat, proses ini bisa berjalan lancar tanpa harus kehilangan momen berharga. Google Takeout hadir sebagai jembatan antara Google Photos dan iCloud, memungkinkan transfer massal dengan beberapa klik saja.

Sebelum memulai, pastikan Anda telah mempersiapkan hal berikut:

  • Akun Google dan Apple ID aktif
  • Koneksi internet stabil
  • Ruang penyimpanan mencukupi di iCloud

Transfer Otomatis dengan Google Takeout

Metode ini ideal untuk Anda yang ingin memindahkan seluruh koleksi foto sekaligus tanpa repot mengunduh dan mengunggah manual:

  1. Buka Google Takeout dan masuk dengan akun Google
  2. Pilih “Continue” dan verifikasi akses ke akun Anda
  3. Di bagian tujuan transfer, pilih “Apple – iCloud Photos” dari menu dropdown
  4. Masukkan kredensial Apple ID saat diminta
  5. Klik “Allow” untuk memberikan izin akses
  6. Konfirmasi dengan “Agree and continue” untuk memulai proses

iCloud chosen in Google Takeout for the destination of a Google Photos transfer

Proses transfer mungkin memakan waktu tergantung jumlah data dan kecepatan internet. Untuk koleksi foto besar, disarankan menggunakan koneksi WiFi dan membiarkan proses berjalan semalaman.

Transfer Manual untuk Kontrol Lebih Detail

Jika Anda hanya ingin memindahkan foto tertentu, metode manual memberikan fleksibilitas lebih:

Where to select an individual picture to export in Google Photos

  1. Buka Google Photos melalui browser
  2. Pilih foto dengan mencentang kotak di pojok kiri atas setiap gambar
  3. Untuk memilih banyak foto sekaligus, klik foto pertama lalu tahan Shift (Windows) atau Command (Mac) sambil memilih foto terakhir
  4. Klik menu tiga titik dan pilih “Download”
  5. Setelah terunduh, buka iCloud Photos
  6. Klik ikon awan di kanan atas
  7. Pilih folder berisi foto dari Google Photos

Tips Tambahan untuk Transfer Optimal

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan transfer berjalan lancar:

  • Periksa format file – iCloud mendukung JPEG, PNG, GIF, TIFF, dan format video umum
  • Untuk koleksi besar, pertimbangkan upgrade paket penyimpanan iCloud sementara
  • Gunakan metode otomatis untuk foto yang terorganisir dalam album
  • Backup data penting sebelum memulai proses transfer

Dengan solusi ini, migrasi antar-platform tak lagi menjadi hambatan. Baik Anda pengguna baru iPhone atau sekadar ingin menyatukan koleksi foto, proses transfer Google Photos ke iCloud kini lebih mudah dari sebelumnya.

Menkomdigi Soroti Gangguan Mata Anak Akibat Paparan Gadget Berlebihan

0

Telset.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid mengungkapkan temuan gangguan kesehatan mata pada anak akibat paparan gadget berlebihan. Hal ini terungkap dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SMPK Penaburan, Gading Serpong, Tangerang, Senin (19/8/2025).

Meutya menjelaskan, pemeriksaan kesehatan tersebut memberikan masukan penting tentang dampak screen time yang berlebihan pada anak. “Beberapa pemeriksaan seperti mata sangat bermanfaat sebagai masukan. Kami menemukan gangguan kesehatan mata pada anak-anak yang banyak terpapar gadget,” ujarnya.

Menurut Menkominfo, masalah kesehatan mata pada generasi muda saat ini erat kaitannya dengan kebiasaan penggunaan perangkat digital. “Di era digitalisasi ini, kita sangat terpapar screen time. Kesehatan mata menjadi salah satu parameter penting yang perlu diperhatikan,” tambah Meutya.

Peran Orang Tua dalam Mengatur Penggunaan Gadget

Meutya menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak. “Orang tua perlu mengawasi bagaimana anak-anak mengatur waktunya. Kami memahami bahwa tidak mungkin sama sekali menghindari gadget, tapi penggunaannya harus diatur agar tidak mengganggu kesehatan mata,” jelasnya.

Program CKG Sekolah merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan memberikan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, dengan target menjangkau 53 juta siswa dari Sabang sampai Merauke.

Sebagai solusi, beberapa teknologi kesehatan seperti yang ditawarkan Apple Watch dengan fitur kesehatannya bisa membantu memantau kondisi pengguna. Selain itu, layanan kesehatan digital seperti Halodoc yang masuk daftar 100 perusahaan kesehatan top dunia juga bisa menjadi alternatif konsultasi kesehatan mata.

Masalah kesehatan akibat teknologi tidak hanya terbatas pada mata. Seperti diungkapkan dalam studi tentang bahaya nanoplastik, perkembangan teknologi juga membawa tantangan baru di bidang kesehatan.

Program CKG Sekolah diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memantau kesehatan anak sejak dini, sekaligus memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mata di era digital.

Kemkomdigi Siap Blokir Iklan Rokok di Media Sosial Berdasarkan Aduan Kemenkes

0

Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) siap mengambil tindakan tegas berupa pemblokiran konten iklan rokok di media sosial berdasarkan pengaduan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini dilakukan untuk melindungi anak-anak dari paparan promosi produk tembakau dan vape.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Mediodecci Lustarini, menjelaskan bahwa tindakan tersebut telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. “Kemkomdigi baru dapat mengambil tindakan tegas berupa pemutusan akses atau pemblokiran atas iklan rokok di media sosial berdasarkan pengaduan dari Kemenkes,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/8).

Kolaborasi antara Kemkomdigi dan Kemenkes ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pembentukan Satuan Tugas Pengawasan Iklan, Promosi, dan Sponsor Produk Tembakau serta Rokok Elektronik di Media Sosial Berbasis Digital. Keputusan tersebut saat ini masih dalam proses pengesahan.

Sebelumnya, Kemenkes menerima aduan resmi dari Koalisi Masyarakat Sipil yang Peduli Perlindungan Kesehatan Anak dan Kaum Muda terkait pelanggaran larangan iklan produk tembakau dan vape di media sosial. Koalisi menemukan 26 akun influencer dengan total 24.144.600 pengikut yang mempromosikan rokok elektronik melalui Instagram dan YouTube dalam periode 8 Mei–5 Juli 2025.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemkomdigi dan platform media sosial tempat pelanggaran terjadi. “Kita akan mengingatkan Kemkomdigi bahwa banyak promosi yang berdampak pada anak-anak,” katanya.

Upaya pengawasan ini memerlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk platform media sosial. Seperti yang terjadi sebelumnya, Facebook pernah dituding dirancang untuk membuat anak-anak kecanduan, sehingga pengawasan konten berbahaya harus diperketat.

Kemkomdigi juga terus mengkaji kebijakan terkait platform digital, termasuk klarifikasi terkait isu pemblokiran media sosial. Langkah ini sejalan dengan upaya melindungi generasi muda dari dampak negatif teknologi.

Dengan meningkatnya kasus pelanggaran iklan rokok di media sosial, langkah Kemkomdigi dan Kemenkes ini diharapkan dapat mengurangi paparan promosi produk berbahaya bagi anak-anak dan remaja.

Oppo Siapkan Ponsel Lipat Flip Terbaru untuk 2026

0

Telset.id – Oppo dikabarkan sedang mempersiapkan ponsel lipat bergaya flip terbaru yang rencananya akan dirilis pada 2026. Informasi ini dibocorkan oleh sumber teknologi terpercaya, Smart Pikachu, melalui platform Weibo.

Menurut laporan Gizmochina, ponsel lipat flip terbaru Oppo ini akan memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan pendahulunya. Meski belum ada detail spesifikasi yang terungkap, kabar ini menambah ekspektasi penggemar teknologi, terutama setelah kesuksesan Oppo Find N3 Flip pada 2023.

Selain ponsel flip, Smart Pikachu juga mengungkap bahwa Oppo sedang mengembangkan suksesor Find N5, yaitu Oppo Find N6. Ponsel ini diklaim akan menjadi perangkat lipat pertama di dunia yang menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite 2 dan konstruksi berbahan titanium untuk ketahanan lebih baik.

Oppo Find N6: Desain Lebih Ringan dan Kokoh

Oppo Find N6 diprediksi akan menjadi penerus Find N5 yang sebelumnya sukses di pasaran, termasuk di Indonesia. Menurut bocoran, ponsel ini akan didesain lebih ramping dan ringan, dengan penggunaan material titanium yang signifikan.

Rilis Oppo Find N6 diperkirakan terjadi pada kuartal pertama 2026, mendahului peluncuran Find X9 Ultra yang diprediksi tiba di pasar China pada Maret 2026. Jika informasi ini akurat, Oppo akan semakin memperkuat posisinya di pasar ponsel lipat premium.

Pasar ponsel lipat semakin kompetitif, dengan banyak merek seperti Xiaomi dan Oppo yang terus berinovasi. Oppo sendiri sebelumnya telah mematenkan beberapa desain ponsel lipat, menunjukkan komitmennya di segmen ini.

Sementara itu, pesaing seperti Vivo juga tak ketinggalan dengan Vivo X Fold 5 yang diklaim sebagai ponsel lipat teringan di dunia. Persaingan ketat ini membuat Oppo harus terus menghadirkan inovasi untuk mempertahankan posisinya.

Dengan rencana peluncuran ponsel flip dan Find N6 di 2026, Oppo tampaknya siap memperluas jangkauan produk lipatnya. Namun, detail lebih lanjut seperti harga dan spesifikasi teknis masih perlu ditunggu dari pengumuman resmi perusahaan.

APJII Sarankan 3 Langkah Perluas Akses Internet di Wilayah 3T

0

Telset.id – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengajukan tiga rekomendasi strategis untuk mendukung perluasan akses internet di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Langkah ini dinilai krusial guna mempercepat pemerataan konektivitas digital di Tanah Air.

Sekretaris Umum APJII Zulfadly Syam menjelaskan, pemerintah perlu memberikan insentif bagi penyedia layanan internet (ISP) yang beroperasi di daerah 3T. “ISP yang membangun infrastruktur di wilayah tersebut sebaiknya mendapat dukungan finansial dari pemerintah,” ujarnya dalam diskusi Survei Profil Internet 2025 di Jakarta, Rabu (10/7/2025).

3 Rekomendasi Utama APJII

APJII merinci tiga opsi kebijakan yang dapat ditempuh:

  1. Insentif finansial: Bantuan modal atau subsidi untuk menutupi biaya operasional di wilayah berpendapatan rendah.
  2. Relaksasi pajak: Keringanan pajak bagi ISP yang berinvestasi di daerah 3T sebagai bentuk apresiasi.
  3. Proteksi pasar: Perlindungan regulasi selama periode tertentu dari kompetitor langsung maupun ISP ilegal.

“Dua tahun pertama operasi sebaiknya dilindungi dari persaingan agar ISP bisa mematangkan bisnis model mereka,” tegas Zulfadly.

Pertumbuhan Fixed Broadband Menggembirakan

Data terbaru APJII mencatat pertumbuhan signifikan penetrasi fixed broadband:

  • 2024: 27,40%
  • 2025: 38,70% (naik 11,30%)

Distribusi kecepatan internet menunjukkan mayoritas pengguna mengakses:

  • 10-20 Mbps: 33,43%
  • 20-30 Mbps: 21,06%
  • <10 Mbps: 18,71%

Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menegaskan, konektivitas di wilayah 3T merupakan bentuk keadilan sosial. “Transformasi digital membutuhkan infrastruktur merata hingga pelosok negeri,” ujarnya menanggapi visi Presiden Prabowo Subianto tentang digitalisasi layanan publik.

Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong investasi telekomunikasi sekaligus memenuhi target pemerataan internet nasional. APJII akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk merealisasikan rekomendasi tersebut.

Investasi Sektor TIK Jadi Kunci Transformasi Digital Indonesia

0

Telset.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menegaskan bahwa peningkatan investasi di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan fondasi strategis untuk mempercepat transformasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan ini disampaikan saat pembukaan Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Nezar menjelaskan, sektor TIK kini memainkan peran krusial dalam membuka peluang baru di berbagai bidang strategis, seperti kesehatan, pendidikan, logistik, energi, hingga pemerintahan. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan mesin penggerak utama pembangunan ekonomi,” tegasnya.

Dampak Investasi TIK pada Perekonomian

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Nezar menyatakan bahwa akselerasi pemanfaatan teknologi digital, terutama melalui peningkatan investasi TIK di sektor prioritas, menjadi strategi utama mencapai target tersebut. “Studi menunjukkan bahwa peningkatan belanja TIK dapat berkontribusi hingga 1 persen poin terhadap PDB,” ujarnya.

Selain dampak makroekonomi, Nezar juga menyoroti potensi kecerdasan artifisial (AI) dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Optimalisasi AI secara strategis disebut mampu meningkatkan produktivitas hingga 3,5 persen per tahun. “TIK memberikan nilai tambah nyata bagi industri dan produktivitas,” tambahnya.

Infrastruktur Digital yang Inklusif

Kementerian Kominfo fokus pada pembangunan infrastruktur dasar yang merata dan pengembangan teknologi generasi mendatang untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan inklusif. Program seperti 10.000 Desa Digital, perluasan jaringan Palapa Ring, dan pembangunan BTS 4G di daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar) terus dilanjutkan.

Selain itu, pembangunan Pusat Data Nasional dan penguatan ekosistem 5G juga menjadi prioritas. “Transformasi digital harus dibangun di atas fondasi yang kuat dan inklusif,” jelas Nezar. Strategi ini dirancang untuk mengejar ketertinggalan teknologi global sekaligus memastikan akses merata di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari visi jangka panjang, Kementerian Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045. Inisiatif ini bertujuan membentuk ekosistem digital nasional yang tangguh dan adaptif, dengan tiga pilar utama: tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. “Visi ini mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045,” ujar Nezar.

Investasi di sektor TIK tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga membuka peluang baru bagi industri lokal. Seperti yang terjadi pada BOE yang menyuntik dana investasi ke Honor, kolaborasi strategis semacam ini dapat memperkuat ekosistem teknologi dalam negeri.

Sementara itu, tantangan regulasi juga perlu diperhatikan, seperti kasus SEC yang menghentikan perdagangan produk investasi kripto, menunjukkan pentingnya kerangka hukum yang jelas di era digital.