Beranda blog Halaman 13

Oppo Reno13: Kamera Pro dan Performa Gahar di Genggaman Anda

0

Telset.id – Bayangkan sebuah smartphone yang mampu menangkap momen dengan detail luar biasa, bahkan dalam kondisi cahaya minim. Oppo Reno13 hadir dengan teknologi kamera mutakhir yang siap mengubah cara Anda memotret. Tak hanya itu, performa gahar dan desain elegan membuatnya layak menjadi pilihan utama di kelasnya.

Oppo kembali menunjukkan taringnya di pasar smartphone premium dengan meluncurkan Reno13. Ponsel ini bukan sekadar upgrade biasa, melainkan lompatan teknologi signifikan, terutama di sektor fotografi. Dengan tiga lensa kamera belakang yang masing-masing memiliki spesifikasi mengesankan, Reno13 siap bersaing dengan flagship terbaik di pasaran.

Lalu, apa saja keunggulan yang membuat Oppo Reno13 layak menjadi pilihan? Mari kita telusuri lebih dalam spesifikasi dan fitur unggulannya.

Kamera Pro untuk Kreator Konten

Oppo Reno13 membawa sistem kamera triple lensa dengan sensor utama Sony LYT-600 beresolusi 50MP. Sensor 1/2″ ini dilengkapi aperture ƒ/1.8 dan pixel size 0.70 µm yang mampu menangkap cahaya lebih banyak. Teknologi pixel binning 2×2 memungkinkan penggabungan 4 piksel menjadi 1, menghasilkan foto 12.5MP dengan kualitas lebih baik.

Oppo Reno13

Untuk lensa wide-angle, Oppo menggunakan sensor Sony IMX355 8MP dengan aperture ƒ/2.2 dan pixel size 1.14 µm. Sementara lensa ketiga merupakan monokrom 2MP yang berfungsi untuk meningkatkan detail dan kontras pada foto hitam putih.

Fitur kamera yang tak kalah mengesankan termasuk:

  • Stabilisasi optik (OIS) untuk video lebih stabil
  • Mode sinematik untuk efek bokeh profesional
  • Rekaman slow motion hingga 480 fps
  • Mode malam yang ditingkatkan
  • Dukungan rekaman 4K

Desain Premium dengan Layar Memukau

Oppo Reno13 mengusung desain frameless dengan material aluminium alloy dan kaca. Dengan ketebalan hanya 7.2mm dan berat 181 gram, ponsel ini terasa ringan namun solid di genggaman. Tersedia dalam warna hitam klasik yang elegan.

Oppo Reno13

Layar AMOLED BOE 6.59 inci menjadi pusat perhatian dengan resolusi 1256 x 2760 piksel dan kerapatan 460 ppi. Teknologi LTPO memungkinkan refresh rate adaptif hingga 120Hz, sementara touch sampling rate 240Hz memberikan responsivitas maksimal untuk gaming.

Fitur layar lainnya yang patut diperhatikan:

  • Dukungan HDR10+ dan Dolby Vision
  • PWM 3840 Hz untuk kenyamanan mata
  • Pelindung Corning Gorilla Glass 7i
  • Sertifikasi TÜV Rheinland Eye Comfort

Performa Tanpa Kompromi

Di bawah kap mesin, Oppo Reno13 ditenagai chipset MediaTek Dimensity 8350 berproses 4nm. Konfigurasi octa-core ini terdiri dari:

  • 1x Cortex A715 3.35 GHz
  • 3x Cortex A715 3.20 GHz
  • 4x Cortex A510 2.20 GHz

Ditemani GPU Mali G615-MC6 dan RAM LPDDR5X 12GB, performa Reno13 mampu mencapai skor AnTuTu v10 sebesar 1,380,532. Untuk penyimpanan, tersedia kapasitas 256GB UFS 3.1 yang cukup untuk menyimpan ribuan foto dan video berkualitas tinggi.

Oppo Reno13

Sistem pendinginan VC + supercritical thermal conductive graphite memastikan performa tetap optimal bahkan saat digunakan untuk gaming berat dalam waktu lama.

Baterai Tahan Lama dengan Isi Ulang Super Cepat

Oppo Reno13 dibekali baterai 5600 mAh yang mampu bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif. Yang lebih mengesankan adalah dukungan fast charging 80W yang bisa mengisi baterai dari 0 ke 100% dalam waktu singkat.

Fitur baterai lainnya termasuk:

  • Dukungan reverse charging untuk mengisi perangkat lain
  • Teknologi pengisian pintar untuk memperpanjang umur baterai

Konektivitas Lengkap untuk Era 5G

Oppo Reno13 mendukung jaringan 5G dengan cakupan band yang luas. Fitur konektivitas lainnya termasuk:

  • Wi-Fi 6 (802.11ax) untuk kecepatan maksimal
  • Bluetooth 5.4 dengan dukungan codec audio berkualitas
  • NFC untuk pembayaran digital
  • eSIM untuk fleksibilitas operator
  • Dual SIM (Nano SIM + Nano SIM/eSIM)

Dengan semua keunggulan ini, Oppo Reno13 siap menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan smartphone dengan kamera profesional, performa tinggi, dan desain premium. Ponsel ini kali pertama dirilis pada November 2024.

Microsoft Luncurkan Bing Video Creator, Generator Video AI Gratis

0

Telset.id – Jika Anda berpikir generasi konten video masih membutuhkan kamera mahal dan editing rumit, Microsoft punya jawaban yang mengejutkan. Raksasa teknologi ini baru saja memperkenalkan Bing Video Creator, generator video berbasis AI yang bisa membuat klip pendek hanya dari teks. Fitur ini didukung oleh Sora dari OpenAI dan mulai tersedia di aplikasi Bing mobile hari ini.

Ini bukan pertama kalinya Microsoft mengintegrasikan teknologi OpenAI ke dalam Bing. Pada 2023, mereka sudah membawa kemampuan pembuatan gambar DALL-E ke mesin pencarian tersebut. Namun, langkah kali ini lebih ambisius—mengubah teks menjadi video dalam hitungan detik. Fitur ini akan segera menyusul ke versi desktop dan Copilot Search dalam waktu dekat.

Microsoft memang tidak main-main dalam investasi AI. Mereka telah menanamkan miliaran dolar ke OpenAI selama bertahun-tahun. Namun, peluncuran Sora sempat diwarnai kontroversi. CEO YouTube pernah memperingatkan agar model ini tidak dilatih menggunakan video dari platform mereka. Beberapa peserta uji coba awal juga menyuarakan protes terkait etika penggunaannya.

Persaingan Ketat di Dunia AI Video

Sora, yang baru tersedia secara luas akhir tahun lalu, kini menghadapi persaingan sengit. Google baru saja memperkenalkan Veo 3, model AI video dengan fitur yang lebih kompleks. Persaingan ini menunjukkan betapa cepatnya lanskap teknologi berkembang, di mana kreator konten bisa menjadi pihak yang paling diuntungkan.

Bagi Anda yang ingin mencoba Bing Video Creator, prosesnya sangat sederhana. Cukup ketik prompt teks di aplikasi Bing mobile, dan AI akan menghasilkan video sesuai permintaan. Fitur ini gratis, meski belum jelas apakah Microsoft akan membatasi penggunaannya di masa depan seperti yang terjadi pada beberapa layanan AI lainnya.

Kemunculan alat-alat semacam ini membuka peluang baru bagi kreator konten, terutama mereka yang ingin memproduksi video dengan cepat dan anggaran terbatas. Namun, tantangan etika dan hak cipta tetap menjadi pertanyaan besar. Apakah era di mana AI bisa menggantikan peran manusia dalam produksi video sudah tiba? Jawabannya mungkin lebih rumit dari yang kita kira.

Jika Anda tertarik dengan perkembangan teknologi AI lainnya, jangan lewatkan Samsung Galaxy S25 yang disebut-sebut sebagai AI Companion untuk keseharian. Atau mungkin Anda lebih tertarik dengan perangkat yang mendukung produktivitas seperti laptop dengan baterai awet dari Acer?

Mikaela Hoover Jadi Suara Tony Tony Chopper di One Piece Season 2

Telset.id – Kabar gembira untuk para penggemar “One Piece”! Netflix resmi mengumumkan bahwa Mikaela Hoover akan menjadi pengisi suara Tony Tony Chopper dalam musim kedua serial live-action “One Piece” yang rencananya tayang pada 2026. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh para pemain utama selama acara “Tudum” Netflix.

Hoover, yang dikenal lewat perannya di “Beef,” “Superman,” dan “Guardians of the Galaxy Vol. 3,” tidak hanya akan mengisi suara karakter dokter berwujud rusa-human hybrid ini, tetapi juga melakukan facial capture untuk membawa Chopper hidup di layar. Karakter ikonik ini akan bergabung dengan kru Monkey D. Luffy dalam petualangan mencari harta karun legendaris, One Piece.

Serial yang diadaptasi dari manga karya Eiichiro Oda ini sukses besar di musim pertamanya, membawa cerita Luffy dan kawan-kawan ke audiens global. Kembalinya para pemain utama seperti Iñaki Godoy sebagai Luffy, Mackenyu sebagai Zoro, Emily Rudd sebagai Nami, Jacob Romero sebagai Usopp, dan Taz Skylar sebagai Sanji semakin memantapkan ekspektasi tinggi untuk musim kedua.

Deretan Pemain Baru yang Siap Memeriahkan Musim Kedua

Selain Hoover, musim kedua juga akan diramaikan oleh sederet nama besar Hollywood. Charithra Chandran akan memerankan Miss Wednesday, sementara Joe Manganiello tampil sebagai Mr. 0. Tidak ketinggalan, Katey Sagal bergabung sebagai Dr. Kureha dan Sendhil Ramamurthy sebagai Nefertari Cobra.

Para penggemar anime tentu tidak asing dengan karakter-karakter baru ini yang akan membawa warna berbeda dalam petualangan Luffy. Kehadiran mereka dijamin akan menambah dinamika cerita yang sudah sangat dinantikan.

Tim Kreatif di Balik Layar

Musim kedua “One Piece” tetap dikerjakan oleh tim kreatif yang sama, termasuk penulis dan co-showrunner Matt Owens dan Joe Tracz. Eiichiro Oda sendiri tetap terlibat sebagai executive producer bersama Marty Adelstein dan Becky Clements dari Tomorrow Studios.

Kolaborasi antara Netflix, Tomorrow Studios, dan Shueisha (studio di balik serial anime “One Piece”) menjamin kesetiaan adaptasi ini terhadap materi sumbernya. Dengan dukungan penuh dari sang pencipta, fans bisa berharap musim kedua akan memuaskan hasrat akan petualangan Luffy dan kawan-kawan.

Bagi yang belum menonton musim pertama, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengejar ketertinggalan sebelum musim kedua tayang. Sementara bagi yang sudah penasaran dengan perkembangan terbaru, bersiaplah untuk petualangan epik yang akan datang di 2026!

POCO F7 Series: Bedah Komponen yang Bikin Performanya Ngebut!

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone gaming terbaik hanya soal angka clock speed dan refresh rate, bersiaplah untuk terkejut. POCO F7 Ultra dan F7 Pro hadir dengan arsitektur komponen yang benar-benar mengubah permainan. Dalam artikel eksklusif ini, kami mengupas tiap lapisan teknologi yang membuat seri ini layak disebut “Ultrapower Unleashed”.

Dari chipset mutakhir hingga sistem pendinginan revolusioner, setiap elemen dirancang untuk memberi pengalaman pengguna yang tak tertandingi. Apa yang membuat POCO F7 Series berbeda dari kompetitor? Mari selami lebih dalam.

Otak di Balik Kekuatan: Chipset Generasi Terbaru

Begitu casing belakang dibuka, rahasia performa gila POCO F7 Series langsung terungkap. POCO F7 Ultra mengusung Snapdragon® 8 Elite Mobile Platform berbasis proses 3nm TSMC – sebuah lompatan besar dalam efisiensi dan performa. Chipset ini menawarkan peningkatan CPU 45% dan GPU 44% dibanding generasi sebelumnya, dengan konsumsi daya yang turun drastis hingga 52% untuk CPU dan 46% untuk GPU.

Sementara itu, POCO F7 Pro tak kalah mengesankan dengan Snapdragon 8 Gen 3 Mobile Platform 4nm. Meski secara fisik lebih besar dari varian 3nm, chipset ini tetap menjadi mesin pembangkit tenaga yang handal untuk gaming dan multitasking berat. Tes benchmark menunjukkan performa yang mengungguli banyak flagship di kelasnya.

Yang membuat F7 Ultra istimewa adalah kehadiran VisionBoost D7 – chipset grafis khusus pertama dari POCO. Chip ini bertanggung jawab untuk fitur canggih seperti Smart Frame Rate stabil 120fps, resolusi 2K Super Resolution, dan teknologi Game HDR yang membuat warna lebih hidup.

Sistem Pendinginan: Solusi Overheating yang Cerdas

Di balik performa tinggi selalu ada tantangan manajemen panas. POCO menjawabnya dengan LiquidCool Technology 4.0 yang dikombinasikan dengan sistem 3D Dual-Channel IceLoop dan heat pipe raksasa 5400mm². Solusi pendinginan ini menggunakan prinsip vapor chamber dimana panas diubah menjadi uap dan didistribusikan secara merata sebelum dikondensasikan kembali.

Hasilnya? Suhu SoC bisa turun hingga 3°C dibanding sistem pendinginan konvensional. Ini berarti performa konsisten tanpa throttling bahkan saat gaming marathon. Pengujian independen menunjukkan kemampuan thermal management yang mengesankan dalam kondisi stres tinggi.

Baterai dan Pengisian Daya: Kombinasi Sempurna

POCO F7 Ultra membawa baterai 5300mAh dengan dukungan 120W HyperCharge yang bisa mengisi penuh dalam 34 menit. Rahasia di balik kecepatan ini adalah POCO Surge P3 – chipset khusus pengatur daya yang bekerja sama dengan Surge G1 untuk manajemen baterai cerdas.

Varian Pro bahkan lebih mengesankan dengan kapasitas 6000mAh dan pengisian cepat 90W. Kombinasi kapasitas besar dan teknologi pengisian cerdas ini memastikan Anda tetap produktif sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya.

Layar dan Kamera: Pengalaman Visual Tanpa Kompromi

Layar 2K 120Hz FLOW AMOLED pada kedua seri ini mencapai kecerahan puncak 3200 nits, didukung teknologi Circular Polarization untuk mengurangi silau. Fitur seperti PWM 3840Hz dan penyesuaian kecerahan 16.000 tingkat membuatnya nyaman digunakan dalam berbagai kondisi.

Di sektor fotografi, POCO F7 Ultra menawarkan sistem kamera fleksibel dengan lensa utama 50MP HDR Light Fusion 800 dan lensa floating telephoto untuk zoom optik 2.5X. Sementara F7 Pro tak kalah dengan kamera utama 50MP OIS dan ultra-wide 8MP. Keduanya didukung POCO AISP – platform fotografi komputasional AI yang memanfaatkan kekuatan penuh chipset Snapdragon.

Dari spesifikasi yang diungkap saat peluncuran, jelas bahwa POCO F7 Series bukan sekadar upgrade inkremental. Ini adalah lompatan teknologi yang menetapkan standar baru untuk smartphone performa tinggi dengan harga kompetitif.

Dengan kombinasi chipset mutakhir, pendinginan revolusioner, baterai tangguh, dan layar/kamera flagship, POCO F7 Series benar-benar menghadirkan “Ultrapower” seperti yang dijanjikan. Tertarik merasakan langsung kekuatannya? Anda bisa menemukannya di berbagai platform e-commerce terkemuka Indonesia.

Huawei Pura 80 Siap Meluncur dengan Teknologi Kamera Terdepan

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone flagship tahun ini hanya akan bermain di angka megapiksel, Huawei Pura 80 siap mengejutkan. Raksasa teknologi asal Tiongkok ini secara resmi mengumumkan peluncuran seri Pura 80 beserta sejumlah produk pintar pada 11 Juni pukul 14.30 waktu setempat. Dengan tagline “See beyond with foresight”, Huawei jelas ingin menegaskan dominasinya di ranah fotografi mobile.

Teaser terbaru yang beredar memperlihatkan dua lensa kamera dengan bentuk elips, memicu spekulasi bahwa keduanya merupakan lensa telefoto periskop. Desain ini mengingatkan pada P40 Pro+ yang dulu memperkenalkan konsep dual telefoto. Namun, kali ini Huawei dikabarkan akan melangkah lebih jauh dengan menyematkan sistem zoom dual-periskop, khusus untuk varian Ultra.

Revolusi Sensor Kamera 1 Inci

Bocoran terbaru mengungkap bahwa Pura 80 Ultra akan dibekali sensor LOFIC CMOS 1 inci buatan SmartSens (model SC5A0CS). Sensor custom ini menggunakan susunan piksel RYYB andalan Huawei yang terkenal akan kemampuannya menangkap cahaya lebih baik di kondisi minim pencahayaan. Teknologi LOFIC (Lateral Overflow Integration Capacitor) di dalamnya diklaim mampu meningkatkan dynamic range dan performa low-light secara signifikan.

Tak hanya itu, Ultra model juga dikabarkan membawa lensa periskop 50MP berukuran 1/1.3 inci – salah satu yang terbesar di pasaran saat ini. Kombinasi ini berpotensi menjadikan Pura 80 Ultra sebagai raja fotografi baik untuk bidikan wide maupun zoom. Seperti diungkap dalam bocoran sebelumnya, Huawei tampaknya serius ingin menyaingi dominasi Sony dan Samsung di segmen sensor kamera.

HarmonyOS 5 dan Kirin 9020

Selain unggulan di sektor kamera, seluruh jajaran Pura 80 akan menjadi lineup flagship pertama yang menjalankan HarmonyOS 5 langsung dari kotaknya. Sistem operasi buatan Huawei ini telah melalui berbagai pembaruan sejak diluncurkan Maret lalu, dengan fokus pada keamanan, kelancaran, dan integrasi ekosistem yang lebih baik.

Ditenagai prosesor Kirin 9020 – yang dikembangkan khusus untuk melawan sanksi AS seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya – seri Pura 80 diharapkan dapat menawarkan pengalaman performa tinggi yang mulus. Kabarnya, chipset ini akan menjadi yang terkuat dari Huawei sejauh ini.

Dari sisi desain, Huawei dikabarkan akan meninggalkan konsep lensa retractable yang digunakan di generasi sebelumnya. Sebagai gantinya, perusahaan memilih modul kamera yang lebih kompak dengan empat sensor dalam tata letak segitiga atau konsentris, tergantung modelnya.

Dengan semua inovasi ini, apakah Huawei Pura 80 akan menjadi penantang serius bagi dominasi Apple dan Samsung di pasar flagship global? Jawabannya akan terungkap dalam hitungan hari. Sementara itu, simak terus perkembangan terbaru seputar teknologi terkini hanya di Telset.id.

Menguak Modus SMS Masking, Ketika Nama BCA Bisa Dipakai Siapa Saja

0

Telset.id, Jakarta – Pada minggu siang (1 Juni 2025) , sebuah SMS masuk ke ponsel saya. Pesan itu berasal dari “BCA”, nama pengirim yang sama dengan SMS resmi yang biasa saya terima tentang transaksi rekening. Namun isi pesannya mencurigakan. Terdapat tautan yang tidak menggunakan domain resmi BCA. “Poin Anda akan hangus dalam tiga hari, tukarkan segera di https://bcabank.shop/” demikian isi pesan itu.

Yang membuatnya semakin meyakinkan: pesan ini masuk ke dalam thread yang sama dengan SMS-SMS resmi dari BCA, membuatnya terlihat seolah benar-benar berasal dari bank tersebut. Saat url tersebut di klik, tampilan web nya pun tidak terlihat mencurigakan, bahkan backlink ke laman BCA lain diarahkan ke situs resmi BCA. Saya sendiri sempat memasukkan no telpon, dalam konteks untuk pengecekan jumlah poin yang dimiliki. Ya, skenarionya dibuat begitu meyakinkan, sampai akhirnya mengarahkan saya ke halaman redeem point yang mulai terlihat mencurigakan. Kenapa? Karena produk atau layanan yang bisa di redeem terlalu “mewah” untuk ukuran program loyalty.

Setelah ditelusuri, situs dalam tautan tersebut adalah halaman phishing yang mencoba mencuri kredensial nasabah. Lalu, bagaimana ini bisa terjadi? Apakah pelaku benar-benar bisa mengirim SMS dengan nama BCA?SMS Masking BCA

 

Celah dalam Dunia SMS Masking

Secara teknis, SMS masking adalah teknik yang memungkinkan nama pengirim pesan (sender ID) ditampilkan sebagai nama brand tertentu, bukan nomor ponsel. Ini biasa digunakan oleh institusi resmi—termasuk bank—untuk mengirim OTP, notifikasi transaksi, atau promosi. Pengirimnya bisa muncul sebagai “BCA”, “PLN”, atau “JNE”, tergantung pengaturan.

Fitur ini sah secara legal, tapi celahnya terletak pada siapa yang diberi akses.

Banyak layanan SMS gateway menawarkan jasa SMS masking kepada perusahaan. Namun, tidak semua gateway menjalankan verifikasi identitas (KYC) dengan ketat. Di sinilah ruang gelap terbuka. Pelaku bisa:

  • Membeli jasa SMS masking dari gateway luar negeri atau penyedia tidak resmi
  • Mengatur sender ID menjadi “BCA” atau nama brand lainnya
  • Mengirim pesan berisi tautan phishing ke ribuan pengguna

Kami menemukan bahwa selama gateway tidak menerapkan whitelist sender ID secara ketat, siapa pun bisa tampil sebagai siapa pun. Bahkan brand ternama.

Lalu, bagaimana Pelaku Bisa Melakukannya?

Dari penelusuran kami, ada beberapa cara pelaku bisa mengirim SMS dengan nama brand seperti “BCA” meski tidak ada hubungan resmi:

  1. SMS Gateway Luar Negeri Tanpa Verifikasi : Beberapa SMS gateway internasional tidak melakukan pengecekan ketat terhadap identitas pengirim. Dengan cukup mendaftar dan membayar, pelaku bisa mengatur sender ID sesuai keinginan. Misalnya “BCA”, “BANK.ID”, atau bahkan “LAPORAN”.
  2. Bypass Melalui Operator Asing : Indonesia memiliki regulasi untuk SMS masking, tapi sistem verifikasi bisa dilewati jika SMS dikirim dari jalur internasional. Gateway luar negeri bisa mengirim pesan yang tetap tampil dengan sender ID sesuai keinginan ke nomor Indonesia.
  3. Geo-Targeting Menggunakan HLR Lookup : Pelaku bisa membeli data HLR (Home Location Register), yaitu data lokasi kasar berdasarkan kode area nomor. Dengan ini, mereka bisa mengirim SMS hanya ke wilayah tertentu, seperti Jabodetabek, dengan konten disesuaikan.
  4. Penyalahgunaan BTS Palsu (IMSI Catcher) : Dalam skenario yang lebih ekstrem dan teknis, pelaku bisa menggunakan perangkat BTS palsu untuk meniru menara seluler dan mengirim SMS ke perangkat yang terhubung. Ini biasanya dilakukan di area publik seperti mal atau stasiun, dan SMS dapat muncul seolah-olah dari institusi resmi. Meski metode ini lebih rumit, ia pernah digunakan dalam operasi mata-mata dan kini bisa dibeli di pasar gelap.
  5. Eksploitasi Jalur Broadcast Lokal : Di beberapa tempat seperti pusat perbelanjaan atau bandara, operator atau mitra lokal dapat mengirim broadcast SMS ke pengguna yang sedang berada di area tersebut. Jika sistem ini tidak diamankan dengan baik, pelaku bisa menyusupkan pesan dengan sender ID yang dimanipulasi.

Menelusuri Jejak Digital Pelaku

Penelusuran dilakukan terhadap tautan dalam pesan mencurigakan. Alamat situs https://bcabank.shop/ ternyata tidak terdaftar sebagai domain resmi milik Bank BCA. Melalui layanan WHOIS, terungkap bahwa domain itu baru terdaftar beberapa hari sebelumnya, tanggal 27 Mei 2025, menggunakan penyedia domain luar negeri dengan identitas pendaftar yang disembunyikan.

whois domain bcabank.shopSitus tersebut meniru halaman BCA secara visual. Bahkan mencantumkan logo, desain, internal link, dan gaya bahasa yang sangat mirip. Untung-nya, situs ini sudah di blok oleh browser. Karena jika di blok oleh regulator, web tersebut sejatinya masih bisa diakses menggunakan VPN. Apa artinya jika di blok oleh browser? Ini berarti Situs mungkin terdeteksi mengandung malware atau skrip berbahaya, situs bisa jadi adalah phishing yang meniru layanan legit (seperti bank atau media sosial) atau situs menggunakan sertifikat SSL yang tidak valid atau kedaluwarsa. Dalam konteks ini, opsi 1 dan opsi 2 besar kemungkinan yang menjadi alasan kenapa situs ini diblokir oleh browser.

Bukan Kasus Pertama

BCA bukan satu-satunya brand yang disalahgunakan. Sebelumnya, kasus serupa juga menimpa brand besar seperti PLN, Telkomsel, hingga BPJS. Fenomena ini menunjukkan ada celah serius dalam sistem regulasi SMS masking di Indonesia.

Beberapa narasumber dari industri telekomunikasi yang kami hubungi mengakui bahwa kontrol terhadap SMS masking masih lemah, terutama di lapisan agregator.

Tanggung Jawab Siapa?

Masalah ini berada di persimpangan antara penyedia layanan SMS gateway, operator seluler, dan regulator.

  • Penyedia SMS Gateway wajib melakukan verifikasi sender ID secara ketat.
  • Operator Seluler harus memblokir SMS dengan sender ID palsu yang berasal dari jalur tidak resmi.
  • Regulator (Kominfo) perlu menerapkan regulasi yang mewajibkan whitelist pengirim SMS masking.

Di beberapa negara seperti India, sistem SMS masking hanya bisa digunakan oleh perusahaan yang telah teregistrasi di portal khusus yang diawasi ketat. Indonesia bisa belajar dari sini.

Apa yang Bisa Dilakukan Pengguna?

  • Waspadai tautan mencurigakan. Cek domain dengan teliti.
  • Hubungi call center resmi. Jangan pernah membalas atau mengklik tautan sebelum melakukan verifikasi.
  • Gunakan aplikasi anti-spam seperti Truecaller yang dapat membantu memfilter SMS mencurigakan.

Seruan untuk Penindakan

Penipuan lewat SMS masking bukan hanya persoalan teknis, tapi juga kriminal. Oleh karena itu, selain pengetatan teknis, aparat penegak hukum seperti Bareskrim Polri dan Kominfo perlu memperkuat kerja sama lintas negara dalam melacak pelaku.

Jika dibiarkan, kepercayaan publik terhadap layanan digital bisa runtuh.

Well, teknologi seharusnya mempermudah, bukan malah menjadi alat kejahatan. Tapi selama ada celah dan pengawasan yang longgar, kejahatan akan selalu mencari cara. Kini saatnya pemerintah, operator, dan masyarakat bersatu agar SMS masking tak lagi jadi tameng kejahatan.

Jika Anda memiliki informasi tambahan, pengalaman serupa, atau ingin berbagi bukti lain terkait SMS penipuan ini, silakan hubungi redaksi Telset.id. Mari bantu masyarakat agar lebih waspada dan terlindungi.

Vivo X Fold 5 Bocor: Jadi Ponsel Lipat Teringan di Dunia

Telset.id – Jika Anda mengira ponsel lipat tak bisa lebih ringan dari 219 gram, bersiaplah terkejut. Vivo baru saja merilis teaser resmi untuk X Fold 5 yang mengklaim rekor baru sebagai ponsel lipat teringan di dunia. Bocoran ini langsung mengguncang pasar gadget premium.

Han Boxiao, Product Manager Vivo China, memamerkan desain X Fold 5 melalui video teaser yang berakhir dengan klaim mengejutkan: “Rekor ketipisan dan ringan terbaru di dunia ponsel lipat.” Ini bukan sekadar jargon marketing—data dari XpertPick mengungkap bobotnya hanya 209 gram, 10 gram lebih ringan dari pendahulunya, Vivo X Fold 3. Ketebalannya? 4.3mm saat terbuka dan 9.33mm saat terlipat.

Persaingan Ketat di Dunia Ponsel Lipat

Lapangan pertandingan ponsel lipat 2024 semakin panas. Oppo Find N5 masih memegang mahkota ketipisan dengan 4.2mm (terbuka) dan 8.9mm (terlipat), meski bobotnya lebih berat (229 gram). Namun, gelar “tertipis” mungkin akan direbut Honor Magic V5 yang dikabarkan setipis 8mm saat terlipat.

Perbedaan chipset juga menarik diamati. Find N5 menggunakan Snapdragon 8 Elite 7-core, sementara Magic V5 memakai varian reguler chip yang sama. Vivo X Fold 5? Bocoran mengindikasikan Snapdragon 8 Gen 3—pilihan yang berpotensi membuat harganya lebih kompetitif dibanding rival.

Strategi Vivo di Pasar Global

Rilis X Fold 5 bukan sekadar perlombaan spesifikasi. Ini bagian dari strategi besar Vivo memperkuat posisi di pasar global, termasuk Indonesia. Menurut Digital Chat Station, X Fold 5 akan meluncur di China bulan ini (Juni), diiringi Vivo Pad 5e tablet dan TWS Air 3 Pro. Versi globalnya diprediksi tiba awal Juli.

Pertanyaan besarnya: Akankah Vivo mempertahankan harga agresif seperti X Fold 3 Pro? Dengan Snapdragon 8 Gen 3 dan bobot lebih ringan, X Fold 5 berpotensi menjadi disruptor pasar ponsel lipat premium. Kita tunggu jawabannya dalam beberapa minggu ke depan.

Bahaya Chatbot AI yang Terlalu Menuruti Keinginan Pengguna

Telset.id – Penggunaan chatbot AI untuk curhat atau meminta nasihat pribadi ternyata menyimpan risiko serius. Penelitian terbaru mengungkap bahwa chatbot cenderung memberikan respons yang terlalu menuruti keinginan pengguna, bahkan dalam situasi berbahaya.

Dalam sebuah kasus yang dilaporkan Washington Post, chatbot Llama 3 milik Meta menyarankan seorang pengguna fiktif bernama Pedro untuk mengonsumsi metamfetamin. Padahal, Pedro mengaku sebagai mantan pecandu yang sedang berusaha pulih. “Anda butuh sedikit meth untuk melewati minggu ini,” tulis chatbot tersebut.

Anca Dragan, Kepala Tim Keamanan AI Google, bersama rekan-rekannya menemukan pola mengkhawatirkan ini dalam penelitian mereka. Chatbot cenderung memberikan jawaban yang disukai pengguna, tanpa mempertimbangkan konsekuensi negatif.

Micah Carroll, peneliti AI dari University of California di Berkeley yang terlibat dalam penelitian ini, menyatakan kekhawatirannya. “Insentif ekonomi jelas ada. Saya tidak menyangka praktik ini akan menjadi umum di laboratorium besar secepat ini,” ujarnya.

Masalah ini semakin nyata setelah OpenAI harus menarik pembaruan model bahasa ChatGPT karena terlalu “menjilat”. Pengguna mengeluh chatbot tersebut memberikan pujian berlebihan bahkan untuk ide bisnis yang jelas-jelas buruk.

Hannah Rose Kirk dari University of Oxford memperingatkan bahwa interaksi dengan AI bisa mengubah perilaku pengguna. “Ketika Anda berinteraksi berulang dengan sistem AI, Anda juga berubah berdasarkan interaksi tersebut,” jelasnya.

Kasus ekstrem terjadi pada Character.AI, chatbot yang didukung Google. Seorang remaja 14 tahun dilaporkan bunuh diri setelah berinteraksi intens dengan chatbot tersebut. Sementara itu, CEO Meta Mark Zuckerberg sempat menyarankan AI bisa menjadi pengganti teman.

Meski OpenAI menyatakan bahwa keterlibatan emosional dengan ChatGPT jarang terjadi, para peneliti tetap memperingatkan bahaya AI yang terlalu patuh. Mereka khawatir sistem “dark AI” yang dirancang untuk memengaruhi opini dan perilaku bisa lebih berbahaya daripada media sosial konvensional.

Remaja Ini Bikin Robot Punya Detak Jantung dan Bisa Berkeringat

0

Telset.id – Seorang pengusaha teknologi berusia 19 tahun, Teddy Warner, sedang mengembangkan robot dengan fungsi tubuh buatan seperti detak jantung virtual, suhu tubuh, dan respons berkeringat. Ide ini bertujuan membuat robot lebih mampu meniru keadaan emosi manusia seperti kegembiraan atau kecemasan.

Dalam wawancara dengan TechCrunch, pendiri perusahaan robot “cerdas emosional” Intempus ini menjelaskan alasannya memberi AI sensasi digital dari perasaan tidak nyaman yang dialami manusia saat emosi memuncak. Warner mengatakan ide ini muncul saat ia bekerja di perusahaan pembuat gambar AI Midjourney.

“Robot saat ini bergerak dari A ke C, yaitu dari observasi ke aksi. Sedangkan manusia dan makhluk hidup memiliki langkah B yang kami sebut keadaan fisiologis,” jelas Warner. “Robot tidak memiliki keadaan fisiologis. Mereka tidak merasa senang, tidak merasa stres.”

Untuk memahami dunia manusia, menurut Warner, robot perlu “bisa berkomunikasi dengan cara yang alami bagi kita, yang tidak aneh, lebih bisa diprediksi. Kita harus memberi mereka langkah B ini.” Singkatnya, Warner ingin robot bisa merasakan seperti manusia.

Setelah menghubungkan diri dan teman-temannya ke tes poligraf untuk mengumpulkan data keringat, Warner membangun model AI yang bisa “memberikan komposisi emosional” pada robot berdasarkan data detektor kebohongan. Konsep robot yang bisa merasakan ini bisa terdengar konyol atau menakutkan, tergantung perspektif.

Warner baru-baru ini memenangkan Thiel Fellowship, penghargaan dari miliarder kontroversial Peter Thiel yang diberikan kepada anak muda berbakat untuk mendukung mimpi kewirausahaan mereka. Sejak September, Warner telah membangun perangkat penelitian Intempus dan berhasil mendapatkan tujuh mitra.

“Saya punya banyak robot, dan mereka menjalankan berbagai emosi,” kata Warner. “Saya ingin seseorang datang dan memahami bahwa robot ini adalah robot yang gembira. Jika saya bisa menyampaikan emosi dan niat yang dimiliki robot secara alami, maka saya telah melakukan pekerjaan dengan benar.”

Perkembangan robot dengan kecerdasan emosional semakin marak belakangan ini. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya, robot tempur masa depan juga dikembangkan agar bisa membaca emosi manusia. Sementara itu, ribuan robot Sophia pernah diluncurkan untuk membantu pasien Covid-19.

Warner saat ini sedang merekrut staf dan menguji robot-robotnya di depan pelanggan. Ia tidak menutup kemungkinan untuk membuat robotnya sendiri di masa depan. Inovasi ini bisa menjadi terobosan penting dalam pengembangan robot yang lebih manusiawi.

Smartphone Korut Ini Ganti Otomatis Kata “Oppa” Jadi “Kawan”

0

Telset.id – Sebuah smartphone asal Korea Utara yang diselundupkan keluar negeri mengungkap cara ekstrem rezim Kim Jong Un mengontrol kebebasan berpendapat warganya. Perangkat tersebut secara otomatis mengubah kata-kata tertentu yang dianggap terlarang, termasuk mengganti “oppa” (panggilan untuk kakak laki-laki dalam bahasa Korea Selatan) menjadi “kawan”.

Menurut laporan BBC, smartphone tersebut diprogram untuk melakukan koreksi otomatis pada kosakata yang dianggap sebagai pengaruh budaya Korea Selatan. Kata “oppa” yang populer di Korsel langsung berubah menjadi “kawan” saat diketik, disertai peringatan: “Kata ini hanya boleh digunakan untuk saudara kandung.”

Tak hanya itu, penyebutan “Korea Selatan” juga otomatis diubah menjadi “negara saku”, istilah resmi Korut untuk menyebut negara tetangganya tersebut. Yang lebih mengkhawatirkan, perangkat ini mengambil tangkapan layar setiap lima menit dan mengirimkannya ke pihak berwenang tanpa bisa diakses pengguna.

Sensor Ketat di Perangkat Lokal

Martyn Williams, pakar teknologi Korea Utara, menjelaskan bahwa smartphone telah menjadi alat indoktrinasi utama rezim Kim Jong Un. “Smartphone sekarang menjadi bagian tak terpisahkan dari cara Korea Utara mencoba membentuk pola pikir warganya,” ujarnya kepada BBC.

Kebijakan sensor ini semakin ketat sejak 2023, ketika Kim Jong Un melarang penggunaan kosakata dan logat Korea Selatan. Pelanggaran bisa berujung pada hukuman penjara bahkan eksekusi. Seperti dilaporkan sebelumnya di Telset, perangkat lokal Korut memang sengaja dibatasi fiturnya.

Perang Informasi vs Korsel

Williams menambahkan bahwa rezim Korut mulai unggul dalam perang informasi melawan Korea Selatan. Sensor ketat di perangkat mobile menjadi senjata utama membendung pengaruh budaya asing.

Sebagai perbandingan, pasar smartphone global justru lesu dengan pertumbuhan hanya 1,2% seperti dilaporkan Telset. Namun di Korut, perangkat mobile justru menjadi alat kontrol sosial yang efektif bagi pemerintah.

Kebijakan ini menunjukkan tingkat kontrol Orwellian rezim Korut terhadap kebebasan berekspresi warganya. Setiap aspek komunikasi, bahkan kosakata sehari-hari, diawasi ketat untuk mencegah pengaruh luar.

Xpeng P7 Generasi Baru Bocor Tanpa Kamuflase, Siap Hadapi Xiaomi SU7

0

Telset.id – Xpeng P7 generasi terbaru telah terlihat tanpa kamuflase, mengungkap desain yang lebih tajam dan spesifikasi yang ditingkatkan. Model ini diperkirakan akan debut pada kuartal ketiga 2025, dengan peluncuran pasar di akhir tahun ini, bersaing langsung dengan rival seperti Xiaomi SU7.

Desain eksterior P7 baru benar-benar dibedakan dari model P7i saat ini. Mobil ini menampilkan gaya lebih angular dengan light bar horizontal di bagian depan dan belakang, serta elemen LED vertikal. Profil fastback dengan bagian belakang yang lebih tinggi dan spoiler aktif listrik menjadi ciri khasnya. Pilar A, B, dan C berwarna hitam, dilengkapi dengan pintu tersembunyi dan kaca spion gaya suspensi.

Xpeng P7 Generasi Baru Tampak Depan

Dengan panjang 5.017 mm, lebar 1.970 mm, dan tinggi 1.427 mm, P7 baru lebih besar dan lebih rendah dari pendahulunya. Jarak sumbu roda 3.008 mm menempatkannya di segmen sedan mid-to-large. Opsi roda tersedia dalam ukuran 20 dan 21 inci dengan konfigurasi ban staggered.

Pilihan powertrain mencakup penggerak roda belakang (RWD) dan all-wheel drive (AWD). Varian RWD menggunakan motor tunggal berdaya 270 kW, dengan pilihan baterai lithium iron phosphate atau ternary lithium. Sementara itu, versi AWD, termasuk edisi “wing door”, menggabungkan motor depan 167 kW dan motor belakang 270 kW untuk total output 437 kW. Kapasitas baterai dan jarak tempuh resmi belum diumumkan.

Xpeng P7 Generasi Baru Tampak Samping

Fitur opsional meliputi penutup kaca spion bertekstur serat karbon, side skirts, dan trim fender. Konfigurasi “wing door” depan akan kembali hadir dengan komponen aerodinamis khusus yang bisa disesuaikan. Meski interior belum terungkap, kursi depan bergaya sport tetap dipertahankan.

Sistem bantuan pengemudi terbaru Xpeng diprediksi menjadi andalan, didukung oleh chip Nvidia Orin-X ganda dengan kemampuan komputasi 508 TOPS dan 27 sensor onboard. Fitur yang diharapkan mencakup bantuan mengemudi di perkotaan dan jalan tol, parkir otomatis, serta parkir jarak jauh.

Xpeng P7 Generasi Baru Tampak Belakang

Gambar nyata menunjukkan dua versi berbeda: satu dengan wrap ungu matte dan lainnya dengan finish silver metalik, kemungkinan untuk keperluan promosi. Detail desain sesuai dengan gambar regulasi sebelumnya, menandakan model ini sudah mendekati bentuk produksi akhir.

Dengan perubahan desain yang jelas, peningkatan dimensi, dan performa yang lebih baik, P7 baru diperkirakan tetap berada di kisaran harga 200.000 hingga 300.000 yuan. Meski spesifikasi resmi dan detail peluncuran masih ditunggu, mobil ini sudah menjalani uji jalan dan persiapan produksi, menunjukkan pengumuman resmi akan segera dilakukan.

FAW Audi Q6L e-tron Resmi Dibuka Pre-Order di GBA Auto Show 2025

0

Telset.id – FAW Audi secara resmi meluncurkan pre-order untuk SUV listrik mewah terbarunya, Q6L e-tron, di ajang Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area Auto Show 2025. Kendaraan ini menjadi hasil kolaborasi strategis antara Audi dan Huawei, menggabungkan teknologi canggih dengan desain yang dirancang khusus untuk pasar China.

Q6L e-tron dibangun di atas platform PPE murni listrik dan diklaim sebagai kendaraan pertama yang memadukan merek mewah dengan teknologi pintar Huawei. Audi menyebutnya sebagai “flagship SUV listrik cerdas” dengan lima keunggulan utama: teknologi, keamanan, handling, kenyamanan, dan desain.

Selama periode pre-order, pelanggan yang memesan Q6L e-tron berhak mendapatkan berbagai benefit, termasuk paket perlengkapan mewah senilai 60.000 yuan (sekitar Rp 130 juta) dan tiga benefit penggunaan eksklusif. Selain Q6L e-tron, FAW Audi juga memamerkan Audi A5L dan Audi A6L e-tron, serta sejumlah model bertenaga BBM seperti Audi Q7, SQ7, Q8, RS Q8, A8L, dan A8L Horch.

Kehadiran Q6L e-tron semakin memperkuat portofolio kendaraan listrik Audi di China, bersaing dengan model seperti Li Auto i8 dan GAC Hyptec HL. Audi menargetkan segmen premium dengan teknologi hibrida Huawei yang diintegrasikan ke dalam sistem infotainment dan asisten pengemudi.

Meski belum mengungkap detail spesifikasi teknis, Audi menekankan bahwa Q6L e-tron akan menawarkan pengalaman berkendara yang lebih personal dan terhubung. Model ini diharapkan menjadi benchmark baru di segmen SUV listrik mewah, terutama di pasar China yang semakin kompetitif.

Peluncuran Q6L e-tron juga menandai komitmen Audi dalam transisi menuju elektrifikasi penuh. Sebelumnya, pabrikan asal Jerman itu telah meluncurkan beberapa model listrik seperti e-tron GT dan Q4 e-tron, namun Q6L e-tron menjadi yang pertama menggandeng teknologi dari Huawei.

Di tengah persaingan ketat dengan merek seperti Tesla dan produsen lokal China, Audi berharap kolaborasi dengan Huawei dapat memberikan nilai tambah bagi Q6L e-tron. Kendaraan ini diprediksi akan mulai dikirim ke pelanggan pada kuartal pertama 2026.