Telset.id, Jakarta – Polisi China telah menahan seorang pria karena diduga membuat berita palsu atau hoaks tentang kecelakaan kereta api dan menggunakan ChatGPT untuk membuat konten hoaks tersebut.
Polisi di provinsi Gansu Barat Laut distrik Kongtong China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (7/5/2023), bahwa seorang tersangka bermarga Hong telah ditahan karena menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mengarang informasi palsu dan tidak benar.
Dikutip Telset dari Gadget 360 pada Selasa (09/05/2023), kasus ini pertama kali menarik perhatian divisi dunia maya dari biro polisi daerah saat mereka menemukan artikel berita palsu yang mengklaim bahwa 9 orang tewas, dalam kecelakaan kereta lokal pada 25 April 2023.
Petugas keamanan siber menemukan artikel tersebut diposting secara bersamaan oleh lebih dari 20 akun di Baijiahao, sebuah platform bergaya blog buatan Baidu.
BACA JUGA:
- Karyawan Samsung Dilarang Pakai ChatGPT, Ini Alasannya
- Alibaba Bikin Pesaing ChatGPT, Namanya Tongyi Qianwen
Konten hoaks yang dibuat pakai ChatGPT itu menerima lebih dari 15.000 klik dari pengguna, sehingga menarik perhatian polisi untuk diselidiki lebih lanjut.
Polisi lalu menelusuri asal-usul artikel tersebut ke sebuah perusahaan yang terdaftar di Shenzhen di provinsi Guangdong di China Selatan. Sekitar 10 hari kemudian polisi menuju lokasi untuk menggeledah kantor, sekaligus menahan pria bermarga Hong tersebut.
Kepada polisi Hong mengaku dapat melewati fungsi cek duplikasi Baijiahao untuk mempublikasikan di beberapa akun yang dirinya peroleh.
Caranya tersangka mencari kisah-kisah viral di China dari tahun-tahun sebelumnya di ChatGPT, untuk kemudian diubah menjadi konten hoaks sebelum akhirnya diposting ke Baijiahao.
Atas perbuataannya tersebut Hong diancam hukuman maksimal 5 tahun, karena melakukan kejahatan yang memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah.
Perlu diketahui kalau ChatGPT sebenarnya tidak bisa diakses oleh masyarakat China. Namun, masih ada beberapa masyarakat yang dapat membuka chatbot buatan OpenAI itu menggunakan VPN.
BACA JUGA:
- Patuhi Aturan Perlindungan Data, Italia Cabut Pemblokiran ChatGPT
- Mau Saingi ChatGPT, Huawei Bikin Chatbot AI “NetGPT”
Sayangnya, ChatGPT yang seharusnya dipakai untuk mendukung aktivitas pekerjaan atau kegiatan belajar malah dimanfaatkan untuk membuat konten hoaks. Semoga saja kisah ini tidak ditiru oleh pengguna ChatGPT lainnya. [NM/HBS]