Telset.id, Jakarta – Seorang anak berusia enam tahun baru saja bikin pusing ibunya. Bagaimana tidak, bocah ini beli item di dalam aplikasi senilai USD 16.000 atau sekitar Rp 226 juta menggunakan kartu kredit milik sang ibu. Kok bisa?
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan seperti Apple telah menerapkan langkah-langkah pencegahan yang memungkinkan orangtua memberlakukan pembatasan perangkat seperti iPhone dan iPad.
Tujuannya untuk membatasi pengeluaran uang yang tidak perlu guna pembelian dalam aplikasi. Sebab, ada berbagai cerita mengenai anak-anak yang tanpa sadar menghabiskan uang untuk permainan.
Namun, nasib sial masih menimpa broker real-estate bernama Jessica Johnson. Putranya yang berusia enam tahun, George Johnson, ketahuan beli item di dalam aplikasi senilai Rp 226 juta menggunakan kartu kredit milik sang ibu.
{Baca juga: Mengenal Aplikasi PTT Voice Note yang Viral di Kasus FPI}
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset, Selasa (15/12/2020), Jessica baru tahu ketika menerima tagihan kartu kredit sebesar Rp 226 juta. George ternyata membeli permainan Sonic Forces.
George awalnya mulai membeli paket booster seharga USD 1,99 sebelum beralih ke paket USD 99,99. Hanya dalam satu hari, ada 25 tagihan untuk kartu kredit Jessica dengan total lebih dari USD 2.500.
Jessica awalnya mengira bahwa tagihan tersebut adalah transaksi penipuan. Ia pun menghubungi pihak bank. Oleh pihak bank, ia disarankan untuk mengecek lebih lanjut ke kanal layanan pelanggan Apple.
{Baca juga: Melihat History Aplikasi yang Pernah Diinstall di Smartphone}
Apple kemudian memberitahu bahwa kartu kredit Jessica dipakai untuk pembelian dalam aplikasi berupa game. Jessica kemudian menyadari bahwa tagihan membengkak itu merupakan ulah putranya.
“Anak saya tidak mengerti bahwa uang di kartu kredit adalah nyata. Ia memainkan permainan kartun di dunia tidak nyata. Saya menyadari semuanya setelah benar-benar terlambat,” terang Jessica penuh sesal.
Duh, ada-ada saja ya! (SN/MF)