Dianggap Berbahaya, Twitter Hapus Cuitan “Teori Konspirasi 5G”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta Twitter menghapus berbagai kicauan terkait teori konspirasi 5G di platform. Teori konspirasi soal teknologi 5G ini dikaitkan dengan wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia.

“Klaim tersebut menghasut orang untuk terlibat dalam aktivitas berbahaya yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur 5G serta kepanikan, dan kerusuhan sosial,” demikian cuitan Twitter.

Sejak memperkenalkan kebijakan yang diperbarui pada 18 Maret 2020, Twitter telah menghapus lebih dari 2.230 cuitan yang mengandung konten menyesatkan dan berpotensi berbahaya, termasuk teori konspirasi 5G.

{Baca juga: Percaya Teori Konspirasi Corona, Warga Inggris Bakar BTS 5G}

“Sistem otomatis kami telah menentang lebih dari 3,4 juta akun yang menargetkan diskusi manipulatif soal Covid-19,” imbuh Twitter, dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (26/4/2020).

Di Inggris, ada sejumlah serangan terhadap infrastruktur 5G. Sekitar 20 tiang telekomunikasi, termasuk satu di rumah sakit, dilaporkan diserang selama Paskah setelah teori konspirasi yang aneh.

Para ilmuwan, pejabat, dan operator jaringan di negara tersebut telah menentang tentang teori konspirasi. Mobile UK menyebut, serangan itu telah membahayakan kehidupan orang-orang.

Beberapa selebritas pun menjadi sorotan ketika teori konspirasi liar berputar. Aktor John Cusack misalnya, mencuit dan menghapus teori konspirasi virus corona dan bahaya jaringan 5G.

Twitter baru-baru ini memperluas definisi “kerusakan” di platform untuk menangani konten yang bertentangan langsung dengan panduan dari sumber otoritatif informasi kesehatan masyarakat.

Selain Twitter, YouTube juga melakukan hal yang sama. YouTube melarang video yang bertentangan langsung dengan pedoman WHO terkait virus corona atau Covid-19.

{Baca juga: Ikuti Pedoman WHO, YouTube Hapus Video “Teori Konspirasi 5G”}

YouTube secara tegas menyatakan bakal menghapus video berisi teori bohong yang mengatakan Covid-19 terkait dengan jaringan 5G. Layanan streaming video ini melakukannya mengingat pandemi virus corona terus merusak negara-negara, terkhusus Amerika Serikat.

Kepala eksekutif YouTube, Susan Wojcicki, mengatakan bahwa segala sesuatu yang bertentangan dengan pedoman WHO soal Covid-19 adalah pelanggaran terhadap kebijakan. YouTube akan mengikuti semua prosedur.

“Orang-orang berkata, ‘Ambil vitamin C, ambil kunyit, kami akan menyembuhkan Anda. Konten seperti itu adalah contoh hal-hal yang akan menjadi pelanggaran kebijakan YouTube,” tegas Susan. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI