Telset.id, Jakarta – Kerap kali terjadi kasus anak kehabisan nafas dan nyaris meregang nyawa karena tertinggal di dalam mobil. Tesla pun rupanya tak ingin kasus serupa terjadi kembali, sehingga perusahaan ini meminta persetujuan FCC atau Komisi Komunikasi Federal untuk memasang teknologi baru.
Tesla meminta FCC untuk menyetujui mereka memasarkan perangkat penginderaan gerak interaktif jarak pendek yang dapat membantu mendeteksi keberadaan anak yang tertinggal di mobil yang kepanasan.
Menurut laporan Reuters, dikutip Telset.id, Minggu (23/08/2020), Tesla akan menggunakan sensor gelombang milimeter. Perangkat Tesla akan menggunakan empat antena pengirim dan tiga penerima yang digerakkan oleh ujung radar.
{Baca juga: Tega! Demi Konten, Ayah Ini “Gantung” Sang Anak di Tepi Jurang}
Tesla mengatakan, teknologi radar gelombang milimeter memiliki keunggulan dibanding sistem penginderaan lain seperti sistem deteksi penumpang berbasis kamera atau di kursi. Sistem berbasis radar bisa memberi persepsi kedalaman.
Sistem tersebut dapat membedakan antara anak dan objek yang tertinggal di kursi mobil, meminimalisir alarm palsu, dan dapat mendeteksi gerakan mikro seperti pola pernapasan dan detak jantung yang sulit ditangkap sensor.
Pencitraan radar dapat menilai ukuran tubuh untuk mengoptimalkan penyebaran kantong udara dalam kecelakaan, tergantung apakah orang dewasa atau anak-anak duduk, yang akan lebih efektif daripada sistem sensor di kursi berbasis berat.
FCC sedang meminta komentar publik atas permintaan Tesla hingga 21 September 2020 mendatang. Tesla mencatat bahwa FCC pada 2018 memberikan permintaan serupa untuk perangkat Google yang bekerja dengan parameter operasi identik.
Valeo Amerika Utara juga mengajukan permintaan pada Maret 2020 ke FCC untuk perangkat pemantauan terkait keselamatan dalam kendaraan, yang juga akan mendeteksi anak yang tertinggal di dalam mobil. Permintaan tersebut menunggu keputusan.
Sebelumnya diberitakan, Italia mewajibkan seluruh orang tua yang mempunyai anak kecil untuk melengkapi kursi mobil dengan alarm. Dengan demikian, mereka tak akan lupa kalau ada sang buah hati yang duduk di kursi penumpang ketika berkendara.
{Baca juga: Warga Italia Wajib Pasang Alarm Biar Tak Lupa Anak}
Keputusan tersebut muncul dari Menteri Transportasi Italia. Kebijakan diberlakukan untuk mencegah kematian, seperti yang terjadi di Sisilia pada tahun lalu. Ya, kala itu ada seorang balita di Sisilia meninggal dunia di dalam mobil.
Sang ayah lupa mengantarnya ke tempat penitipan. Balita malang itu tertinggal selama sekitar lima jam di dalam mobil, dan meregang nyawa karena kepanasan. (SN/MF)