Telset.id, Jakarta – XL kembali mengadopsi teknologi paling mutakhir dalam meningkatkan kinerja jaringan telekomunikasi dan data. Kali ini XL menerapkan sistem monitoring “FIMO” terhadap jaringan fiber optic (FO) yang menjadi tulang punggung jaringan XL.
Fimo adalah sistem monitoring untuk fiber optic yang berfungsi untuk melakukan monitoring secara terus menerus atas ketersediaan dan kualitas jaringan FO.
Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya mengatakan, bahwa XL sangat membutuhkan FIMO karena jaringan FO milik XL sangat luas, hampir meliputi seluruh Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan.
“Dengan kemampuannya mendeteksi gangguan pada FO, kami bisa segera mengatasi problem yang ada jika memang terjadi gangguan, sehingga layanan kepada pelanggan tetap terjaga dengan baik,” Yessie dalam keterangan pers, Kamis (16/6/2016).
Yessie menambahkan, selain jaringan FO yang sangat luas, XL juga harus memastikan performa jaringannya tidak terganggu oleh kemungkinan terputusnya FO yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Selama ini, sebelum menerapkan FIMO, jika terjadi gangguan maka diperlukan identifikasi penyebab gangguan, baik dari sisi perangkat jaringan maupun dari sisi transmisi FO. Untuk troubleshoot transmisi FO ini perlu waktu yang tidak sebentar. Setelah menerapkan FIMO, pemeliharan jaringan FO oleh XL menjadi lebih proaktif.
Dengan didukung sistem monitoring FIMO, network downtime dapat diminimalisir, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada terjaganya tingkat kenyamanan pelanggan. FIMO memiliki kemampuan mendeteksi lokasi terjadinya gangguan secara akurat.
Selain itu, dengan FIMO, jaringan FO XL dapat dikelola dengan lebih baik melalui monitoring yang berjalan secara otomatis dan berkelanjutan. Dengan semua fungsi tersebut, implementasi FIMO sekaligus mendukung efisiensi dari sisi waktu dan biaya dalam pengelolaan jaringan FO.
Fungsi FIMO lainnya adalah kemampuannya untuk mengatur dengan cepat pengalihan koneksi perangkat dari jalur FO yang terganggu ke jalur FO yang sehat. Ini sangat berguna jika ada FO yang terputus.
XL telah menerapkan FIMO tahap pertama sejak November 2015. Terdapat 8 kota dari dalam cakupan monitoring FIMO tahap pertama ini, yang ada pada jarigan FO Jakarta hingga Surabaya.
Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Karawang, Cirebon, Tegal, Weleri, Semarang, Bojonegoro, dan Surabaya. Tahap kedua masih dalam proses, yang ada meliputi jalur FO yang lebih panjang lagi.
Jaringan FO milik XL saat ini membentang sepanjang tidak kurang dari 40.000 km, yang meliputi hampir seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. (MS/HBS)