Telset.id, Jakarta – Xiaomi merilis laporan tahunan terkait Intellectual Property (“IP”). Diketahui, Xiaomi telah mencatatkan lebih dari 29.000 paten secara global yang terdaftar di 60 negara dan wilayah.
Untuk diketahui, saat ini Xiaomi telah memasuki 12 bidang riset dan pengembangan yang mencakup teknologi komunikasi seluler berbasis 5G, big data, cloud computing, dan artificial intelligence, yang terbagi menjadi 98 sub-segmen.
Menurut Wang Xiang, Partner and President of Xiaomi Corporation, Xiaomi berdedikasi untuk terus menghadirkan inovasi teknologi terbaik bagi penggunanya, sekaligus berkomitmen untuk menghormati hal intelektual (IP) dan menawarkan solusi yang beragam dalam menyelesaikan sengketa IP.
BACA JUGA:
- Review Xiaomi TV Q1E 55: Desain Elegan, Performa Memuaskan
- Xiaomi TV Stick 4K Diluncurkan, Ubah TV Biasa jadi Android TV
“Xiaomi akan terus berupaya untuk mencapai kemitraan IP yang saling menguntungkan, jangka panjang dan berkelanjutan demi mencapai inklusi teknologi untuk kepentingan masyarakat luas,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Telset.id.
Hingga 30 September 2021, Xiaomi telah mencatatkan sejumlah pencapaian substansial di bidang IP, dengan menempatkan diri di peringkat ke-13 dunia dalam hal kepemilikan paten self-declared terkait 5G.
Sementara itu, hingga periode yang sama, perusahaan juga telah mencatatkan lebih dari 29.000 paten secara global yang terdaftar di 60 negara dan wilayah.
Dokumen tersebut mencerminkan berbagai tantangan terkait IP yang dihadapi perusahaan. Lewat sejumlah langkah aktif merespon gugatan hukum terkait IP, menunjukkan sikap keterbukaan dalam kerja sama dan mendorong strategi win-win multilateral, Xiaomi telah berhasil mencatatkan keberadaannya di kancah global.
“Selama bertahun-tahun, Xiaomi telah aktif mengajukan paten untuk mendorong perkembangan bisnis dan teknologinya,” lanjut Wang.
Untuk menjawab permintaan konsumen, Xiaomi juga terus mengupayakan kesempatan kerja sama dengan mitra bisnis global untuk mempromosikan teknologi inklusif dengan hak paten demi memberdayakan masyarakat yang lebih luas. Dengan begitu, semua orang di dunia dapat menikmati kehidupan yang lebih baik melalui inovasi teknologi.
Setelah pengembangan selama 12 tahun dengan didorong oleh strategi utamanya, yaitu “Smartphone × AIoT”, Xiaomi telah memperluas jejaknya di lebih dari 100 pasar di seluruh dunia. Bisnis perusahaan mencakup smartphone, smart TV, peralatan smart home yang besar, perangkat yang dapat dikenakan, dan layanan internet.
Upaya penelitian dan pengembangannya didemonstrasikan di berbagai bidang termasuk sistem operasi smartphone, gambar, pengisian daya, sistem operasi smart TV, AI, dan sebagainya.
Sebagai contohnya pada sistem operasi MIU yang memiliki perlindungan paten yang kuat. Hingga 30 September 2022, Xiaomi memiliki lebih dari 7.700 paten di seluruh dunia dalam hal sistem operasi MIUI dan fungsi perangkat lunak.
Selain itu, Xiaomi juga memiliki lebih dari 700 paten dalam teknologi pengisian daya smartphone, yang juga mencakup pada sirkuit arsitektur yang mendasarinya, manajemen keselamatan, dan pengoptimalan transmisi.
Perlindungan paten mendukung inovasi yang melekat pada imaging technology dari smartphone Xiaomi. Dengan lebih dari 1.000 paten untuk imaging technology di seluruh dunia, Xiaomi berupaya meningkatkan pengalaman pengguna smartphone Xiaomi.
Tak hanya itu, Xiaomi telah memimpin dan turut berpartisipasi dalam perumusan lebih dari 260 standar nasional, industri, dan grup, serta kemampuan teknisnya telah diakui oleh pelaku industri.
Setelah pengembangan selama bertahun-tahun, Xiaomi telah memegang lebih dari 1.200 paten terkait AI secara global. Teknologi AI call noise reduction milik Xiaomi salah satunya, yang telah diterapkan di lebih dari 60 produk Xiaomi.
BACA JUGA:
- Cara Nonton Streaming Piala Dunia 2022 dan Harga Paket Vidio
- Cara Nonton Bola Online di Vidio 2022, Link Live Streaming Bola
Dalam kerangka komitmen “Technology for Good“, Xiaomi secara bertahap mengembangkan fitur aksesibilitas dalam sistem operasi MIUI-nya.
Misalnya, teknologi haptic Xiaomi, pengenalan suara sekitar, dan teknologi text-to-speech yang dirancang untuk pengguna dengan gangguan penglihatan, pendengaran, dan pengucapan, sehingga memungkinkan pengguna yang memiliki kekurangan untuk dapat dimudahkan dengan bantuan teknologi yang canggih.