Redam Teror, Facebook dkk Kompak Hapus Konten Radikal

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kembali mengadakan pertemuan dengan penyelenggara platform media sosial dan aplikasi messenger, seperti Facebook, Twitter, Youtube dan Telegram, terkait penyebaran konten radikal.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Facebook, Twitter, Youtube dan Telegram memastikan akan menghapus atau menurunkan konten terorisme dan radikalisme di platformnya masing-masing.

“Teman-teman melakukan pemantauan dan jika sudah confirm, dilakukan take down akun ataupun konten yang ada baik di media sosial, messenger, atau file sharing,” jelas Menteri Rudiantara di Jakarta, Rabu (1/05/2018).

Berdasarkan update terakhir, Telegram telah menurunkan 287 konten, Facebook dan Instagram telah menurunkan sekitar 300 konten dari 450 aduan, Youtube sudah menurunkan sekitar 40% dari 250 aduan, dan Twitter sudah menurunkan 50% dari 60 – 70 aduan.

“Sisanya masih dalam proses pemantauan. Kerja sama dari platform baik itu Facebook, Google, Youtube, Twitter, dan Telegram, sangat membantu. Dikarenakan (konten radikalisme dan terorisme) ini menjadi musuh bersama semua, ke depannya saya harap akan meningkatkan kerja sama,” jelas Menkominfo.

Menteri Rudiantara mengimbau agar masyarakat tetap tenang menyikapi berbagai pemberitaan terkait terorisme akhir-akhir ini. Hal ini karena, Kemkominfo juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepolisian RI untuk menghadang penyebaran paham terorisme dan radikalisme, selain dengan platform.

“Ini yang sudah dilakukan (oleh platform) dan masih dalam proses ke depan. Kami minta masyarakat untuk tenang, tidak usah panik. Dari dunia fisik, dunia nyata, teman-teman BNPT dan Polri bergerak semua. Sedangkan dari dunia maya kami juga bergerak dengan data-data yang kami jelaskan tadi,” jelasnya.

Selain itu, Rudiantara juga menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan ragu-ragu untuk membasmi konten yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bagi kami tegas, ini urusannya NKRI. Pemerintah tegas tidak ada kompromi untuk konten-konten yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme yang ujung-ujungnya berimbas kepada persatuan NKRI,” tegas menteri yang akrab dipanggil Chef RA itu.

Senada, Public Policy Lead Facebook Indonesia Ruben Hattari juga menyatakan bahwa Facebook tidak akan memberi ruang bagi kekerasan. Dia juga berkomitmen untuk menurunkan atau menghapus segala konten yang terkait kekerasan dan terorisme.

“Facebook adalah platform yang tidak ada ruang untuk kekerasan. Apabila menemukan konten yang melanggar Standar Komunitas kami, pasti akan kami turunkan,” jelas Ruben.

Youtube juga menegaskan komitmennya dalam memberantas konten yang mengandung kekerasan. Hal ini disampaikan oleh Government Relations and Support for Infrastructure Google Indonesia Danny Ardianto.

Dia menghargai upaya Kominfo menggandeng platform jejaring sosial untuk mencegah perluasan terorisme dan kekerasan.

“Kami bekerja sama terus dengan pemerintah dan masyarakat luas untuk menghapus konten-konten yang mengarah ke kekerasan dan kebencian. Kami punya policy yang kuat di dalam Youtube sendiri bahwa kami tidak membolehkan konten-konten seperti itu ada di platform kami” jelas Danny.

Baca juga: Banyak Akun Palsu Facebook di Indonesia

Kendati demikian, Chef RA mengakui dari ribuan akun yang telah dikonfirmasi mengandung konten radikalisme dan terorisme, masih ada yang belum diturunkan atau dihapus. Ini bertujuan supaya aparat penegak hukum bisa melacak jaringannya.

“Itu untuk kepentingan penyidikan. Kami senantiasa bekerja sama dengan aparat penegak hukum, baik dengan Polri maupun BNPT. Teman-teman tidak berhenti sekedar melihat akunnya atau kontennya ini memprovokasi, tapi juga mengetahui ini jaringannya ke mana. Ini justru untuk memastikan orangnya ditangkap oleh Polri, BNPT, atau Densus,” jelas dia. [WS/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI