Telset.id, Jakarta – Kemajuan Teknologi Informatika membuat perubahan di berbagai hal, termasuk bidang diplomasi luar negeri. Bahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan kekuatan diplomasi suatu negara saat ini tergantung kemampuan para diplomatnya untuk memanfaatkan teknologi digital.
Oleh karena itu, Menkominfo mengimbau agar teknologi digital dapat digunakan sebagai objek yang dibawa dalam melakukan diplomasi dengan negara lain.
“Agresivitas suatu negara berdiplomasi di dunia, sejalan dengan agresivitas mereka memanfaatkan teknologi digital. Dalam konteks diplomasi digital, bukan sekedar bagaimana kita memanfaatkan digital, tapi bagaimana perkembangan teknologi digital ini memberi warna dalam hubungan diplomatik internasional, menjadi objek yang kami bawa untuk berdiplomasi,” ujar Menkominfo dalam keterangan resmi mengenai Pembekalan Diplomat Senior Sesparlu, Senin (23/7/2018).
Menurut Menkominfo, pemanfaatan teknologi digital di Indonesia dalam berdiplomasi saat ini belum optimal untuk tujuan politik. Malahan teknologi anyar ini dinilai masih cenderung dipergunakan diplomat sebagai komunikasi satu arah, yakni hanya untuk berinteraksi dengan publik.
“Kadang kami gunakan ini hanya untuk satu arah, menggantikan cara berinteraksi dan menyampaikan informasi ke publik. Harusnya bisa dimanfaatkan dua arah, efektivitasnya bukan jumlah number of tweets tapi berapa yang merespons,” imbuh dia.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo menegaskan perwakilan Indonesia di luar negeri harus bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan negara. Dia berharap perwakilan negara ini bisa memberi informasi yang baik mengenai perkembangan teknologi informatika, terutama pembanguan infratstrukturnya.
Dia mencontohkan program Palapa Ring yang sudah memasuki tahap akhir, sebagai upaya meningkatkan posisi Indonesia dalam konteks TIK di ASEAN.
“Yang mendasar adalah basic infrastructure, konektivitas. Indonesia secara infrastruktur TIK masih nomor 4 di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, karena tantangannya berat. Oleh karenanya pemerintah punya affirmative policy dengan Palapa Ring, tujuannya tahun 2019 semua kabupaten Indonesia dapat terhubung dengan internet berkecepatan tinggi,” jelas dia.
Menkominfo juga mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur harus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Selain itu dia juga ingin menegaskan penerapan perubahan pola pikir kerja di lingkungan pegawai negeri sipil (PNS) atau pemerintahan supaya tidak terpaku pada pedoman yang ada.
“Pola pikir ini yang ada di pemerintah sekarang yang berbeda dengan sebelumnya. Kami selalu bilang, harus ahead of the curve,” tandasnya.