Manajer Keuangan Oppo Ditangkap karena Kasus Penipuan Pajak

Telset.id, Jakarta – Manajer Keuangan dan Akun Oppo Mobiles India Private Limited Mahendra Kumar Rawat telah ditangkap oleh Komisaris Pajak Barang dan Jasa Pusat (CGST) karena kasus penggelapan pajak senilai Rs 190 juta atau Rp 35 miliar.

Dilansir Telset dari GizmoChina, CGST menerangkan bawah Rawat diduga memanfaatkan kredit pajak masukan senilai Rs 190 juta atau Rp 35 miliar melalui faktur palsu.

Buntut dari kasus pajak ini, manajer keuangan Oppo tersebut akan diadili di pengadilan lokal di kota Bhiwandi dan ditahan di tahanan Yudisial hingga 3 April mendatang.

BACA JUGA:

Menurut pernyataan Komisaris CGST Bhiwandi, Rawat ditangkap berdasarkan pasal 69 UU CGST 2017, karena melanggar pasal 132 UU yang sama.

Investigasi yang dilakukan oleh anti-penghindaran CGST Bhiwandi Commissionerate menemukan bahwa Oppo Maharashtra terlibat dalam penggunaan ITC palsu secara curang tanpa menerima barang apa pun.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pemasok Oppo Mobiles India Pvt Ltd, M/S Gain Hero India Private Limited, tidak ada di tempat bisnis utamanya. Selain itu, 16 tagihan e-way untuk transaksi tersebut telah diverifikasi dan terbukti palsu.

Tercatat keterangan para pengangkut dan pemilik kendaraan yang mengungkapkan tidak ada pasokan barang ke Oppo Maharashtra.

Rawat sebagai penanda tangan resmi dan Manajer Keuangan dan Akun Oppo Mobiles India Private Limited, memainkan peran kunci dalam memanfaatkan ITC penipuan sebesar Rs 190 juta terhadap faktur sebesar Rs 1,070 miliar yang dikeluarkan oleh Gain Hero India Private Limited tanpa menerima barang.

Terdakwa mengakui dalam pernyataannya bahwa tagihan e-way yang dihasilkan adalah palsu, menurut Komisioner CGST.

Kasus ini merupakan bagian dari gerakan khusus yang diluncurkan oleh CGST Zona Mumbai melawan para penipu pajak dan pengemplang pajak. Komisaris CGST Bhiwandi telah menangkap 24 orang dalam 18 bulan terakhir.

BACA JUGA:

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tentang kredibilitas praktik bisnis pembuat smartphone China di India. Karena penetrasi smartphone di India terus berkembang, penting bagi perusahaan untuk menjaga transparansi dan integritas dalam transaksi keuangan mereka.

Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan hukuman yang signifikan, yang dapat berdampak buruk pada reputasi dan posisi pasar mereka. Kasus ini menjadi peringatan bagi perusahaan lain untuk mematuhi hukum dan menghindari praktik penipuan. [FY/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI