Telset.id, Jakarta – Microsoft kemungkinan besar akan mengumumkan PHK para karyawan secara besar-besaran dalam beberapa hari ke depan.
Kemungkinan besar Microsoft memberhentikan sebagian besar pekerjanya dilaporkan pertama kali oleh media Sky News, lalu pemberitaan ini semakin kuat dengan laporan dari Bloomberg.
Dilansir Telset dari Engadget, Sky News menyebutkan bahwa pemangkasan karyawan oleh Microsoft kemungkinan akan mengurangi sekitar 5 persen dari 220.000 tenaga kerja perusahaan atau total sekitar 11.000 karyawan.
BACA JUGA:
- Samsung Pangkas Penjualan Galaxy A23 5G 70% Lebih Sedikit
- Hewlett Packard Berencana PHK 6.000 Karyawan
Sementara itu, Bloomberg mengatakan tidak dapat mengetahui skala PHK karyawan yang dilakukan oleh Microsoft, tetapi dikatakan bahwa hal ini akan memengaruhi sejumlah divisi dari bagian teknik dan akan jauh lebih besar jika dibandingkan PHK yang dilakukan Microsoft selama setahun terakhir.
Seorang juru bicara Microsoft mengatakan kepada Engadget bahwa perusahaan tidak akan mengomentari rumor, serta spekulasi yang sudah berseliweran di internet dalam beberapa waktu ini.
Jika angka 11.000 karyawan yang akan di-PHK Microsoft tersebut akurat, itu akan sama dengan 11.000 pekerja Meta yang di-PHK tahun lalu dan sebanyak 18.000 posisi yang diharapkan oleh Amazon untuk dipangkas setelah para pengecer selesai dengan PHK yang luas.
Tampaknya Micrsoft akan mengikuti langkah dari beberapa perusahaan tersebut dengan melakukan pemangkasan tenaga kerja. Microsoft melihat keuntungan yang melonjak selama dua tahun pertama pandemi, dan mencoba memanfaatkan momen tersebut dengan melakukan perekrutan besar-besaran.
BACA JUGA:
- Dibalik PHK Massal Perusahaan Teknologi, Ada Apa?
- Waduh! Perusahaan Induk Google Bakal PHK 10 Ribu Karyawan
Perekrutan besar-besaran yang dilakukan perusahaan dengan menambah 50.00 karyawan selama jangka waktu yang sama.
Namun, pada Oktober tahun lalu, CEO Microsoft Satya Nadella memperingatkan tentang berhati-hati karena kondisi ekonomi makro yang semakin memburuk.
“Kami berfokus untuk membantu pelanggan kami melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit, sambil berinvestasi di bidang pertumbuhan sekuler dan mengelola struktur biaya kami dengan cara yang disiplin,” ungkapnya Satya.
Kemungkinan besar dia akan lebih banyak berbicara mengenai posisi microsoft, saat perusahaan mengumumkan pendapatan kuartal kedua pada 24 Januari mendatang. [FY/HBS]