Duh, Indonesia Masih Jadi Negara “Latahan”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Percaya atau tidak, masyarakat Indonesia merupakan salah satu penduduk dunia yang mudah latahan terhadap suatu tren. Contoh saja, masyarakat Indonesia selalu ingin mendapatkan smartphone terkini, meskipun harganya selangit.

Menurut Director of Marketing and Communication Erajaya Group Djatmiko Wardoyo, masyarakat Indonesia hanya latah ingin mendapatkan ponsel-ponsel keluaran baru. Padahal, belum tentu teknologi canggih yang ada di ponsel tersebut mereka gunakan secara optimal.

[Baca juga: iPhone X vs Samsung Galaxy S8, Pilih Mana]

“Banyak pelanggan yang datang ke Erafone atau iBox menanyakan apakah smartphone yang mereka akan beli sudah 4G atau belum, tapi nanti hanya dipakai buat telpon dan SMS,” ujar Djatmiko Wardoyo dalam acara Obrolan Telko bersama Telset.id di Plaza FX Sudirman, Kamis (14/9/2017).

Perilaku yang dia sebut sebagai “early adaptor” ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Dia mencontohkan, pada saat Nokia mengeluarkan seri Comunicator, masyarakat Indonesia berbondong-bondong ingin mendapatkan produk tersebut.

“Bahkan, Indonesia menjadi negara yang paling banyak membeli perangkat ini (Nokia Comunicator) dibandingkan negara-negara lainnya,” jelas pria yang akrab disapa Koko itu.

Tak hanya sampai disitu saja. Demam latahan ini pun kembali terjadi saat Blackberry masuk ke Indonesia.

[Baca juga: Smartfren akan Luncurkan Ponsel 4G di Bawah Rp 500 Ribu]

“Lagi-lagi masyarakat Indonesia semua ingin pakai BlackBerry, tapi mereka tidak pernah chat BBM karena tidak menggunakan paket Blackberry. Dipakai cuma untuk menelepon dan SMS saja,” ujar Koko.

Oleh sebab itu, lanjut Koko, Indonesia disebutnya memiliki pasar yang sangat potensial. Pasalnya, selain penduduknya banyak, orang Indonesia juga banyak yang latahan untuk membeli produk-produk terbaru, berapun harganya.

[Baca juga: Tak Cukup Dua, Huawei Bikin Ponsel Empat Kamera]

“Kalau saya bilang Indonesia itu seperti raksasa yang kelaparan, bahkan cacingan. Jadi apapun yang akan dikasih, pasti dimakan. Makanya para vendor ponsel itu senang, karena berapapun harga ponselnya, pasti akan laku di Indonesia,” ujar Koko. [NC/HBS]

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI