Telset.id, Jakarta – Kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya di AS dan Eropa akibat diembargo, Huawei kini merambah pasar Afrika. Raksasa teknologi China itu dikabarkan telah membangun 27.500 site BTS di Nigeria.
Huawei nampaknya tidak kehilangan akal menghadapi hadangan Amerika Serikat dan para sekutunya yang memberlakukan embargo produknya di pasar Amerika dan Eropa.
Meski tidak bisa menjual produknya di AS dan beberapa negara Eropa akibat diembargo, Huawei kini justru mempeluas pasarnya ke seluruh dunia. Salah satu wilayah yang kini mulai banyak digarap Huawei adalah Afrika.
BACA JUGA:
- Masih Diembargo AS, Huawei Pantang Menyerah di Bisnis Smartphone
- Diembargo, Huawei Pangkas Target Pendapatan 50% di India
Raksasa teknologi China itu disebutkan meningkatkan investasinya di Afrika, terutama di Nigeria. Laporan terbaru menyebutkan Huawei telah membangun 27.500 site komunikasi atau BTS di Nigeria, untuk meningkatkan kualitas komunikasi di negara tersebut.
Mungkin sebagian besar dari kita mengenal Huawei karena smartphone dan produk serupa. Namun, sebenarnya Huawei merupakan salah satu peruahaan telekomunikasi terkemuka di dunia.
Infrastruktur teknologi komunikasi di Asia, Afrika, dan sebagian Eropa, termasuk ada di tangan Huawei. Begitupun di Indonesia, semua operator seluler merupakan mitra Huawei untuk membangun infrastruktur telekomunukasi.
Kembali ke Nigeria, Huawei hingga saat ini telah meluncurkan banyak program dan solusi untuk membantu Nigeria dalam aspek digital, jaringan, dan komunikasi.
Huawei telah membangun sekitar 27.500 BTS dan hingga 10.000 km fiber optic di wilayah tersebut. Pada akhirnya, inisiatif ini telah membantu lebih dari 60% populasi untuk terhubung dengan fasilitas jaringan kelas atas.
BACA JUGA:
- Pejabat AS “Terpecah” Soal Embargo untuk Huawei?
- Indosat dan Huawei Indonesia Bangun 5G SRv6, Pertama di Asia Pasifik
“Sejak hadir di Nigeria, Huawei telah membangun lebih dari 27.500 BTS, dan lebih dari 10.000 km serat optic, untuk membantu menghubungkan 60% populasi dan sangat mengurangi biaya komunikasi,” tulis Huawei di akun Twitter resminya.
Selain membangun infrastruktur telekomunikasi, Huawei juga telah meluncurkan program pengembangan keterampilan digital (LEAP) dan menyediakan lebih dari 3000 kursus TIK. Program ini akan meningkatkan infrastruktur TIK dalam waktu tiga tahun. [FY/HBS]