Telset.id, Jakarta – Apple semakin dekat untuk menghadirkan iPhone 16 ke pasar Indonesia setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Rabu (26/2).
Perjanjian terbaru ini menggarisbawahi komitmen investasi Apple di Indonesia, yang menjadi syarat utama dalam mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sertifikasi TKDN ini merupakan langkah krusial bagi Apple untuk memperoleh izin edar dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dengan diterbitkannya sertifikat tersebut, distribusi iPhone 16 di Indonesia akan semakin lancar dan segera tersedia bagi konsumen.
BACA JUGA:
- Investasi Masih Jadi Tantangan Industri Telekomunikasi Indonesia
- Dear Apple, Ini Permintaan Kemenperin Agar iPhone 16 Bisa Dijual!
Masuknya iPhone 16 diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap industri ritel gadget di Indonesia. Salah satu distributor utama produk Apple di Tanah Air, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), optimistis bahwa peluncuran model terbaru ini akan memperkuat portofolio produk mereka.
Amelia Allen, Sekretaris PT Erajaya Swasembada Tbk, menyatakan bahwa kehadiran iPhone 16 akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pelanggan dan meningkatkan volume penjualan produk Apple. Ia menegaskan bahwa perusahaan terus mengembangkan portofolio merek agar bisa memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Meski belum bisa mengungkapkan angka pasti terkait kontribusi iPhone terhadap total pendapatan perusahaan, Amelia menyebutkan bahwa segmen smartphone dan tablet menyumbang 81,1% dari total pendapatan ERAA selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Angka ini menunjukkan bahwa perangkat mobile masih menjadi pilar utama dalam bisnis mereka.
Menjelang tahun 2025, Erajaya tetap optimistis terhadap pertumbuhan bisnis mereka, terutama dengan hadirnya iPhone 16. Ada beberapa faktor utama yang diyakini dapat mendukung pertumbuhan ini, di antaranya ekspansi ke luar Pulau Jawa yang masih memiliki peluang besar untuk bisnis handset.
Dengan memperluas jaringan ritel ke daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau, mereka berharap dapat meningkatkan jangkauan pasar dan memperluas pangsa pasar Apple di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk mengembangkan lini ritel lain seperti Erajaya Active Lifestyle dan Erajaya Food & Nourishment.
Langkah ini merupakan strategi diversifikasi untuk memperkuat posisi mereka di industri ritel. ERAA juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan melalui berbagai inovasi di gerai ritel mereka. Dengan strategi continuous improvement, perusahaan ini berharap dapat mempertahankan pertumbuhan positif dalam jangka panjang.
Kehadiran iPhone 16 di Indonesia juga akan memperketat persaingan di segmen smartphone premium, terutama melawan merek-merek seperti Samsung Galaxy S24 Ultra dan Google Pixel 8 Pro.
Dengan meningkatnya tren penggunaan AI dan inovasi teknologi dalam ponsel flagship, Apple diprediksi akan membawa fitur unggulan baru pada iPhone 16, seperti peningkatan kamera, performa chipset yang lebih cepat, dan optimalisasi baterai yang lebih baik.
Meski harga resmi iPhone 16 di Indonesia belum diumumkan, diperkirakan perangkat ini akan dibanderol mulai Rp 18-22 juta, tergantung pada model dan kapasitas penyimpanan yang ditawarkan.
BACA JUGA:
- Kemenperin Tegaskan Bahwa Pabrik Apple AirTag Tak Termasuk ke TKDN
- Soal Investasi Apple, Menperin Lebih Prioritaskan Lapangan Kerja
Dengan penandatanganan MoU antara Apple dan Kemenperin, langkah untuk menghadirkan iPhone 16 ke Indonesia semakin nyata. Selain memperkuat bisnis distributor seperti ERAA, peluncuran ini juga akan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen di segmen premium.
Apple kini tinggal menunggu sertifikat TKDN sebelum mendapatkan izin edar dari Kominfo. Jika semua berjalan sesuai rencana, iPhone 16 kemungkinan akan tersedia di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
Bagi penggemar produk Apple, ini tentu menjadi kabar baik sekaligus kesempatan untuk segera mendapatkan perangkat terbaru dengan teknologi mutakhir dari Apple.
