Siap-siap, Bumi Sepi saat Proyek Virgin Galactic Dimulai

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Orang-orang kaya di dunia siap ke luar angkasa, meninggalkan Bumi dalam kondisi sepi ketika proyek Virgin Galactic dimulai. Analisa itu disampaikan oleh perusahaan analisis Cowen.

Menurut survei terbaru, sekitar empat orang dari 10 orang dengan kekayaan bersih USD 5 juta atau lebih tertarik untuk membayar USD 250 ribu demi membeli tiket ke luar angkasa bersama Virgin Galactic.

{Baca juga: Virgin Galactic Uji Coba Bawa Penumpang ke Luar Angkasa}

Analisis Cowen memperkirakan, dengan 11 pesawat ruang angkasa yang masing-masing membawa enam penumpang, usaha pariwisata Richard Branson dapat menerbangkan 3.400 orang per tahun pada 2030.

″Kami yakin peluang pertumbuhan substansial ada di depan mata dengan bisnis penerbangan luar angkasa komersial, yang sampai saat ini sudah memiliki sekitar 600 reservasi, “kata analis Cowen, Oliver Chen.

Sekarang, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (1/9/2020), permintaan tiket begitu tinggi sehingga Virgin Galactic menghadapi kendala pasokan untuk melayani semua individu yang tertarik.

Di antara mereka yang sudah membeli tiket adalah Leonardo DiCaprio dan Justin Bieber. Mereka akan berwisata di orbit bersama astronot untuk melihat pemandangan udara dan menikmati niratmosfer.

{Baca juga: Virgin Galactic dan NASA Siapkan “Misi Pribadi” ke ISS}

Pesawat ulang-alik komersial SpaceShipTwo milik Virgin Galactic akan diluncurkan pada tahun depan. Di bursa perdagangan, saham Virgin Galactic langsung melonjak setelah publikasi analisis Oliver Chen.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Virgin Galactic mengaku sudah menandatangani kontrak dengan badan antariksa AS. Adapun kontrak antara Virgin Galactic dan NASA ini berkaitan dengan mengembangkan program misi pribadi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Sebagai bagian dari perjanjian dengan Johnson Space Center, perusahaan pariwisata antariksa akan mengidentifikasi entitas yang tertarik membeli misi swasta dan mengembangkan paket pelatihan serta bantuan transportasi.

Virgin Galactic bersaing dengan Blue Origin milik bos Amazon, Jeff Beozs, untuk mengantarkan era baru pariwisata antariksa. Mereka berlomba untuk menjadi yang pertama menawarkan penerbangan sub-orbital.

Perjanjian tersebut merupakan yang kedua antara Virgin Galactic dan NASA. Mei 2020, keduanya sepakat untuk mengembangkan pesawat bermesin tinggi.

Bagi NASA, kemitraan swasta membantu menghidupkan kembali misi luar angkasa. Bulan lalu, SpaceX milik Elon Musk mengakhiri hiatus sembilan tahun NASA dengan mengirimkan dua astronot ke ISS memakai roket Falcon. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI