Telset.id, Jakarta – Observatorium Astronomi Utama Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina melaporkan, bahwa langit di atas Kyiv dipenuhi dengan benda terbang tak dikenal (UFO). Serangan Alien?
Laporan adanya UFO dari luar angkasa itu dibantah badan intelijen Amerika Serikat (AS). Menurut mereka, kemungkinan “UFO” di langit Ukraina itu adalah drone milik militer Rusia.
Seperti kita tahu, saat ini Rusia dan Ukraina telah terkunci dalam perang selama berbulan-bulan yang sangat bergantung pada pesawat dan drone. Jadi, kemungkinan benda terbang di langit Kyiv itu adalah pesawat atau drone.
Meskipun pihak Amerika menilai terlalu cepat untuk berspekulasi benda terbang itu adalah UFO dari luar angkasa, namun para astronom Ukraina justru serius merespon kejadian tersebut dengan langsung melakukan pemantauan.
BACA JUGA:
- Demi Keamanan Nasonal, NASA Bentuk Tim Pasukan Khusus UFO
- Detik-detik Pilot AS Rekam Pasukan UFO di Laut China Selatan
Menurut laporan yang diterbitkan ke database pracetak arXiv, menjelaskan langkah-langkah yang diambil para astronom Ukraina untuk memantau objek-objek yang bergerak cepat dan terlihat rendah di langit siang hari di atas Kyiv dan desa-desa sekitarnya.
Dengan menggunakan kamera yang dikalibrasi secara khusus di dua stasiun cuaca di Kyiv dan Vinarivka, sebuah desa sekitar 75 mil (120 kilometer) ke selatan, para astronom mengamati lusinan objek, yang secara ilmiah tidak dapat diidentifikasi sebagai fenomena alam yang diketahui, kata laporan itu.
Sementara itu, instansi pemerintah Ukraina cenderung melihat fenomena itu dengan merujuk pada objek seperti UAP (unidentified aerial phenomena), atau “fenomena udara tak dikenal”.
“Kami mengamati sejumlah besar objek yang sifatnya tidak jelas,” tulis tim tersebut. “Kami melihat mereka di mana-mana,” kata astronom Ukraina, seperti dikutip Telset dari Live Science, Sabtu (17/8/2022).
Para peneliti membagi pengamatan UAP menjadi dua kategori, yakni cosmics dan phantoms. Menurut laporan tersebut, Cosmics adalah objek bercahaya yang lebih terang dari latar belakang langit.
Objek-objek ini diberi nama burung, seperti swift, falcon, dan eagle. Objek tersebut telah diamati terbang sendiri maupun dalam “skuadron”, begitu tulis tim tersebut.
Phantom, sebaliknya, adalah objek gelap, biasanya muncul “benar-benar hitam,” seolah menyerap semua cahaya yang jatuh, demikian penjelasan tambahan dari tim.
Membandingkan pengamatan dari dua observatorium, para peneliti memperkirakan bahwa lebar phantom berkisar antara 10 kaki hingga 40 kaki (3 hingga 12 meter).
Phantom bergerak dengan kecepatan 33.000 mph (53.000 km/jam). Sebagai perbandingan, rudal balistik antarbenua mencapai kecepatan 15.000 mph (24.000 km/jam.
Para peneliti tidak berspekulasi seperti apa UFO ini. Sebaliknya, makalah mereka berfokus kepada metode dan perhitungan yang digunakan untuk mendeteksi objek.
Namun, menurut laporan 2021 dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) AS, kemungkinan setidaknya beberapa UAP adalah teknologi milik China dan Rusia.
Mengingat invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, masuk akal untuk mencurigai bahwa beberapa UAP yang dijelaskan dalam laporan baru tersebut mungkin terkait dengan pengawasan asing atau teknologi militer.
Menurut ODNI, penjelasan lain yang mungkin untuk UAP adalah “kekacauan di udara”, seperti burung dan balon, fenomena atmosfer, kristal es, atau proyek pemerintah yang belum diklasifikasikan.
Meski begitu, baik laporan AS maupun Ukraina tidak mau berspekulasi bahwa benda-benda terbang asing itu kemungkinan adalah “pengunjung” dari luar bumi, alias Alien.
Pemerintah AS secara terbuka memperbarui minatnya dalam penyelidikan UAP sejak 2017, ketika beberapa video yang diambil oleh pesawat Angkatan Laut AS bocor ke media beberapa waktu lalu.
Video yang sempat viral itu menunjukkan pesawat tak dikenal bergerak dengan cara yang tampaknya mustahil. Sampai sekarang pemerintah AS tidak pernah memberikan penjelasan yang konkret.
BACA JUGA:
- Anggota DPR AS Usulkan Perlindungan Bagi Saksi Mata UFO dan Alien
- UFO Alien Terekam Kamera Militer AS Ratusan Kali, Invasi Alien?
Pemerintah AS kemudian mendeklasifikasi rekaman tersebut dan baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih banyak rekaman militer dari pertemuan UAP memang ada, meskipun Departemen Pertahanan (DOD) tidak akan merilisnya, dengan alasan menyangkut “masalah keamanan nasional”.
Awal tahun ini, Kongres AS menyetujui pendanaan untuk DOD untuk membuka kantor baru yang berfokus secara eksklusif pada pengelolaan laporan penampakan UFO oleh militer AS.
Penulis laporan UAP baru dari Ukraina menambahkan bahwa Akademi Sains Nasional negara itu tertarik untuk berkontribusi pada penelitian yang sedang berlangsung ini. [SN/HBS]