Telset.id, Jakarta – Peta 3D paling tepat dari galaksi Bima Sakti kita telah diungkap oleh para astronom. Peta Bima Sakti 3D dibuat menggunakan data dari pesawat ruang angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa atau ESA yang memindai bintang sejak 2013.
Peta tersebut akan memberikan harapan baru tentang cara kerja galaksi Bima Sakti yang kita sebut rumah. Hal itu akan memungkinkan para astronom untuk mengukur percepatan sekaligus mengetahui seberapa besar alam semesta telah mengembang sejak awal waktu.
ESA telah meluncurkan peta galaksi Bima Sakti dan mengunggah video memukau di YouTube tentang bagaimana bintang-bintang bergerak di sana.
Data terbaru memungkinkan para astronom melacak berbagai populasi bintang tua dan muda menuju tepi galaksi kita.
{Baca juga: Sinyal Kosmik Misteri dari Bima Sakti Muncul Lagi}
“Model komputer meramalkan bahwa cakram Bima Sakti akan membesar seiring waktu saat bintang baru lahir. Data baru memungkinkan kami untuk melihat relik cakram kuno berusia 10 miliar tahun dan menentukan luasnya dibanding cakram Bima Sakti,” kata ESA.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset, Senin (7/12/2020), peta 3D baru terungkap tepat ketika sekelompok peneliti lain mengklaim bahwa Bumi sedang lebih dekat ke lubang hitam di pusat galaksi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Bima Sakti diketahui memiliki lubang hitam besar di tengah yang disebut Sagitarius A *. Para astronom dari National Astronomical Observatory of Japan menggunakan data sendiri yang dikumpulkan selama 15 tahun untuk membuat peta galaksi Bima Sakti lain.
{Baca juga: Sinyal Radio Misterius Dikirim ke Bumi dari Bima Sakti}
Mereka memperkirakan, posisi Bumi relatif terhadap lubang hitam di pusat Bima Sakti. Pada 1985, Bumi diperkirakan berjarak 27.700 tahun cahaya dari Sagitarius A *. Namun, peta terbaru menempatkannya dalam jarak hanya 25.800 tahun cahaya.
Para ilmuwan mengira Bumi akan terpisah di dalam lubang hitam. Jarak 25.800 tahun cahaya sangatlah jauh sehingga Bumi tidak akan berada di dekat Sagitarius A * untuk waktu lama. Asal tahu saja, satu tahun cahaya sama dengan sekitar enam triliun mil. (SN/MF)