Telset.id, Jakarta – NASA Solar Dynamics Observatory melaporkan jika terjadi fenomena ledakan suar Matahari dalam beberapa hari terakhir. Lantas bagaimana dampak suar Matahari terhadap kehidupan di Bumi?
Dilansir Telset dari Live Mint pada Senin (1/11/2021), suar Matahari merupakan fenomena ledakan besar yang terjadi di atmosfer Matahari. Saat fenomena terjadi, Matahari bertransisi dari tenang menjadi aktif dan penuh badai dan kemudian tenang kembali.
Pada puncaknya, yang dikenal sebagai maksimum matahari, kutub magnet Matahari akan terbalik. Fenomena langka ini cukup membahayakan, karena mampu mengeluarkan energi hingga 6 x 10²⁵ joule.
Baca juga: Fenomena Badai Matahari Picu Kiamat Internet
Fenomena suar Matahari adalah fenomena langka dan terjadi setiap 11 tahun sekali. Intensitas ledakan pada setiap siklusnya cukup beragam beragam. Intensitasnya terbagi dalam beberapa kelas, mulai dari kelas X yang artinya intensitas suar tergolong rendah.
Sedangkan jika intensitas atau ledakan suar tinggi, maka kelasnya naik seperti X1, X2, X3, X4 hingga X10.
Kembali ke suar Matahari yang terjadi kemarin. Menurut postingan akun Twitter, NASA Sun & Space pada Sabtu (30/11/2021), suar yang terjadi tergolong besar. Instensitasnya mencapai X hingga X1.
“Lebih terang dari hantu yang berkilauan, lebih cepat dari kibasan ekor kucing hitam, Matahari merapalkan mantra ke arah kita tepat pada waktunya untuk Halloween!. Minggu ini, Matahari menghasilkan serangkaian ledakan, berakhir dengan suar kelas X1,” cuit NASA.
Brighter than a shimmering ghost, faster than the flick of a black cat’s tail, the Sun cast a spell in our direction just in time for Halloween!☀️💥 🎃
This week, the Sun produced a flurry of explosions, ending with an X1-class flare.
Highlights here: https://t.co/0dHtU1gOEP pic.twitter.com/dmh6y71cRA
— NASA Sun & Space (@NASASun) October 29, 2021
Dampak Suar Matahari ke Bumi
Suar ini tidak menimbulkan ancaman langsung bagi umat manusia karena Bumi masih terlindungi oleh atmosfer Bumi. Akan tetapi, suar bisa memberikan radiasi berbahaya yang berdampak pada gangguan sinyal GPS dan jaringan 4G.
Sampai saat ini Armada misi Heliofisika NASA terus mengawasi Matahari dan ruang angkasa untuk mempelajari penyebab letusan semacam itu di Matahari. Pekerjaan armada sangat penting karena suar berdampak pada astronot dan satelit di luar atmosfer Bumi.
Baca juga: NASA Rilis Gambar Terdekat Permukaan Matahari
Untungnya sampai saat ini belum ada laporan mengenai gangguan jaringan atau sinyal GPS akibat suar Matahari. Semoga saja benar-benar tidak ada gangguan, sehingga masyarakat di Bumi bisa hidup dengan normal. [NM/HBS]