Telset.id, Jakarta – Para astronot diperingatkan agar tidak melakukan masturbasi di grativasi nol atau luar angkasa, karena khawatir para astronot wanita bisa hamil. Kok bisa?
Para astronot diperingatkan supaya tidak masturbasi di luar angkasa lantaran astronot wanita bisa saja hamil gara-gara tak sengaja terpapar cairan sperma liar.
Ada pedoman ketat tentang “waktu sendirian” di dalam pesawat tanpa gravitasi. Para ilmuwan NASA telah memperingatkan hal tersebut kepada para awak dan kru.
Menurut mereka, seperti Telset kutip dari New York Post, Minggu (24/7/2022), tetesan pemerah pipi sekecil apa pun bahkan dapat mengakibatkan kekacauan di sana.
BACA JUGA:
- Jepang Bikin Alat Bantu Seks untuk Astronot di Luar Angkasa
- Astronot Bisa Mendarat di Asteroid Tahun 2037 dan Jupiter pada 2103
Conan O’Brien membahas topik “yang tidak nyaman” saat mewawancarai insinyur NASA. Ia bertanya apakah insinyur itu pernah membawa film-film porno ke ISS.
“Tidak,” kata ilmuwan. “Apakah cairan sperma bekerja dalam gravitasi nol?” tanya Conan lagi. “Tiga astronot wanita dapat dihamili olehnya,” jawab sang ilmuwan.
Seks dan masturbasi di luar angkasa adalah mimpi buruk. Ada problem “cairan” mengambang hingga kejantanan menyusut, menurut astronom bernama Dr John Millis.
Ia membandingkan seks di luar angkasa dengan melakukan hubungan intim saat “terjun payung”. Tapi, ia menambahkan bahwa hal itu “bukan tidak mungkin”.
Sepertinya para kosmonot memikirkan hal tersebut. Ilmuwan Rusia bernama Irina Ogneva meminta kosmonot pria untuk memberikan sampel sperma pada 2019.
“Kejadian itu benar-benar ada beberapa tahun lalu. Namun, faktanya, tidak ada satu pun kosmonot yang mau memberikan sampel sperma,” demikian ungkapnya.
NASA pernah mengatakan, tidak ada manusia yang berhubungan seks di luar angkasa. Namun, hal tersebut justru menggelitik rasa keingintahuan para ilmuwan.
Jika masa depan umat manusia berada di antariksa dan ada permukiman permanen di Mars, kita perlu tahu apa yang terjadi ketika fungsi biologis bekerja di sana.
Para ahli menyatakan, apa dan bagaimana reproduksi bekerja hanyalah satu dari sekian pertanyaan medis dan biologis terkait perjalanan ruang angkasa panjang.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, selama 50 tahun terakhir setidaknya terdapat lima spesies dari amuba hingga tikus telah melalui tindakan reproduksi saat berada di orbit.
Satu spesies lain menghabiskan sebagian masa kehamilan di luar angkasa atau menyumbangkan sperma dan telur yang telah diubah ruang angkasa untuk sains. [SN/HBS]