Telset.id, Jakarta – Tetesan air diketahui ditemukan di Asteroid Ryugu. Hal ini seolah memberi petunjuk tentang asal-usul kehidupan di Bumi. Sebuah studi terbaru mengungkap fakta tersebut.
Keberadaan tetesan air di Asteroid Ryugu diungkap para ilmuwan setelah melihat bintik-bintik debu yang diabadikan oleh pesawat luar angkasa milik Jepang.
Ryugu berjarak sekitar 300 juta kilometer dari Bumi. Para ilmuwan menemukan setetes air di sana, menguatkan teori kehidupan di Bumi dari luar angkasa.
Temuan ini merupakan penelitian terbaru yang dipublikasikan dari analisis 5,4 gram batu dan debu yang dikumpulkan oleh wahana Hayabusa-2 dari Ryugu.
BACA JUGA:
- Misi Manusia ke Bulan Segera Menjadi Kenyataan, Ini Buktinya
- Wow! Jepang akan Bikin Kereta Super Canggih ke Bulan dan Mars
“Tetesan air tersebut bermakna besar,” kata pemimpin ilmuwan, Tomoki Nakamura, dari Universitas Tohoku, menjelang publikasi penelitian di jurnal Science.
“Banyak peneliti percaya air dibawa dari luar angkasa. Kami benar-benar menemukan air di Ryugu, sebuah asteroid dekat Bumi, untuk kali pertama,” ucapnya.
Seperti Telset kutip dari Gadgets360, wahana Hayabusa-2 kembali ke orbit Bumi dua tahun lalu untuk menjatuhkan kapsul berisi sampel.
Kargo menghasilkan beberapa wawasan, termasuk bahan organik aneka blok bangunan kehidupan di Bumi, asam amino, mungkin terbentuk di luar angkasa.
“Tim menemukan setetes cairan dalam sampel Ryugu yang merupakan air karbonasi mengandung garam dan bahan organik,” kata Nakamura di jurnal itu.
Temuan tersebut memperkuat teori bahwa Ryugu atau asteroid induknya yang lebih besar dapat menyediakan air mengandung garam dan bahan organik.
“Kami telah menemukan bukti bahwa proses itu mungkin secara langsung terkait dengan, misalnya, asal usul lautan atau bahan organik di Bumi,” tambahnya.
Tim Nakamura, yang terdiri dari sekitar 150 peneliti dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, dan China merupakan tim terbesar yang menganalisis sampel dari Ryugu. Sampel telah dibagi di antara tim ilmiah berbeda untuk memaksimalkan peluang penemuan baru.
BACA JUGA:
- Memorabilia Pendaratan Apollo 11 Dilelang, Berminat?
- NASA Pakai “Senter Laser” Cari Sumber Air di Bulan
Kensei Kobayashi, ahli astrobiologi, memuji penemuan itu.
“Fakta bahwa air ditemukan dalam sampel sangatlah mengejutkan mengingat kerapuhannya dan kemungkinan hancur di luar angkasa,” papar Kobayashi.
Ia menambahkan, hal tersebut menunjukkan bahwa asteroid mengandung air, dalam bentuk cairan dan bukan hanya es. Bahan organik mungkin dihasilkan di air itu. [SN/IF]