Telset.id – Bayangkan sebuah robot yang hanya memiliki satu roda, namun mampu berdiri diam sempurna tanpa terjatuh. Inovasi terbaru dari YouTuber James Bruton ini membuktikan bahwa teknologi robotika terus berkembang dengan cara yang tak terduga. Robot satu roda ini tidak hanya bisa bergerak maju-mundur, tapi juga mampu menyeimbangkan diri secara mandiri di tempat.
Dibangun menggunakan komponen hasil cetak 3D, robot ini menjadi bukti nyata fleksibilitas eksperimen dan desain open-source. Bruton, yang dikenal dengan berbagai proyek robotik unik di kanal YouTube-nya, kali ini berhasil menciptakan solusi elegan untuk tantangan keseimbangan yang selama ini menjadi kendala utama robot satu roda.
Dua Motor untuk Keseimbangan Sempurna
Bruton mengungkapkan bahwa versi sebelumnya dari robot ini sudah pernah ia coba, namun hasilnya belum memuaskan. “Robot sebelumnya cukup kacau dan sangat sulit disetel untuk bisa seimbang dengan benar,” ujarnya. Kunci keberhasilan versi terbaru ini terletak pada penggunaan satu roda omni-directional dengan dua motor independen.
Motor pertama berfungsi memutar seluruh roda omni-directional secara normal (maju-mundur), mirip dengan motor hub pada OneWheel. Sementara motor kedua bertugas memutar roller pada roda omni-directional secara menyamping, membentuk sudut siku-siku terhadap putaran utama. Kombinasi kedua motor inilah yang memungkinkan robot menyesuaikan keseimbangannya secara dua arah.
Baca Juga:
Sistem Pulley dan Belt yang Cerdas
Motor kedua bekerja dengan sistem belt dan pulley yang cerdas, mirip dengan planetary gearbox. Bruton menjelaskan, “Sistem ini membantu menggerakkan roller, memungkinkan robot menyesuaikan keseimbangan sampingnya.” Untuk meningkatkan stabilitas, Bruton juga membuat ukuran robot dua kali lebih besar dari versi sebelumnya, dengan diameter roda mencapai 460 mm atau sekitar 18 inci.
Robot ini dikendalikan oleh papan pengembangan mikrokontroler Teensy 4.0 yang menggunakan IMU (Inertial Measurement Unit) untuk memantau pergerakan. Dayanya berasal dari paket baterai lithium berukuran besar, sementara komunikasi dengan motor ODrive dilakukan melalui CAN bus (Controller Area Network).
Fisika Dibalik Keseimbangan Robot
Bruton membagikan insight menarik tentang fisika di balik keseimbangan robot ini. “Saya menemukan bahwa kendaraan penyeimbang lebih mudah disetel agar benar-benar seimbang ketika berukuran lebih besar dan berat. Ini karena benda yang lebih besar dan berat akan jatuh lebih lambat,” jelasnya.
Dia memberikan analogi sederhana: “Jika saya mencoba menyeimbangkan tongkat panjang di tangan dengan beberapa beban di atasnya, itu jauh lebih mudah daripada mencoba menyeimbangkan pena di tangan. Massa yang lebih besar memiliki inersia lebih tinggi – pada dasarnya ingin tetap diam lebih lama karena dibutuhkan lebih banyak gaya untuk menggerakkannya.”
Inovasi Bruton ini membuka jalan bagi pengembangan robot satu roda yang lebih stabil dan fungsional. Seperti robot valet parkir di bandara, teknologi semacam ini memiliki potensi aplikasi yang luas di berbagai bidang.
Dengan komponen 3D printing yang mudah diakses dan desain open-source, proyek semacam ini bisa menginspirasi lebih banyak inovator untuk bereksperimen dengan robotika. Siapa tahu, mungkin suatu hari kita akan melihat robot-robot pintar berbasis satu roda ini beroperasi di sekitar kita.